Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gunung Paluweh

Lokasi : Pulau Palu’e,


Kabupaten Sikka,
Nusa Tenggara
Timur

Tipe : Stratovulcano

Gunung Paluweh atau gunung Rokatenda ini memiliki ketinggian 875 meter diatas
permukaan laut. Palu’e sendiri merupakan sebuah pulau yang secara administrative berada
dalam wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pulau ini oleh masyarakat sekitar
disebut juga sebagai “pulau gunung” lantaran memiliki banyak sekali tempat yang diduga
sebagai area gunung api.

Pulau Palu'e memiliki luas sekitar 41 km² dan dihuni oleh kurang lebih 10.000 jiwa yang tersebar
di delapan desa yang berada di dataran pantai dan dataran tinggi. Sejak tahun 2006, fasilitas
publik seperti jala raya serta kendaraan bermotor telah hadir di pulau ini. Untuk dapat menuju ke
Pulau Palu'e, kita bisa mulai dari Maumere, sebuah kota yang ada di Flores, kemudian
menggunakan perahu kayu untuk menuju ke sina dengan waktu tempuh sekitar empat jam.

Pada Maret 2013, NASA mengeluarkan foto satelit yang menunjukkan bubungan asap tebal dari
'sebelah utara' pulau Flores yang ternyata berasal dari letusan Gunung Paluweh. Pada 24 Maret
2013, asap tebal tertangkap tengah melewati Pulau Flores dan Laut Savu pasca letusan keras
Gunung Paluweh. Keterangan yang terdapat pada foto satelit tersebut menyatakan, "Abu
berwarna terang menyelimuti sepertiga Pulau Palu'e, sedangkan laut di bagian barat berwarna
pirus karena asap yang melayang di dekat permukaan air.
Salah satu hal unik dari gunung ini adalah kenyataan jika gunung berapi ini menjadi satu-
satunya sumber air tawar bagi penduduk setempat hingga datangnya persediaan air reguler yang
dikirim dari daratan. Penduduk desa sedari dulu telah belajar untuk memanfaatkan uap panas
bumi di beberapa lokasi yang ada di pulau itu, lalu menyalurkannya melalui serangkaian pipa
bambu di mana ia mengembun. Air yang menetes dari ujung pipa bambu kemudian dikumpulkan
untuk dikonsumsi.

Gunung bertipe strato ini bentuk gunung api paling umum dan paling membahayakan
diantara bentuk gunung api yang lain. Bagian dasarnya landai namun semakin curam menuju
puncaknya dan membantuk kerucut. Gunung api strato banyak terbentuk di zona subduksi
lempeng atau di zona konvergen. Akan tetapi gunung api strato ini juga tidak sepenuhnya
memiliki bentuk yang sama karena dipengaruhi oleh variasi dan jenis erupsinya. Beberapa
gunung api strato bertipe erupsi sentral, kaldera atau mungkin berbentuk amphiteater sebagai
hasil dari erupsi lateral.

Mayoritas gunung api strato memiliki lapisan bergantian dari aliran lava, tephra, awan panas,
lumpur hingga guguran lava. Komposisi batuan gunung api strato berkisar dari basal thingga
riolit. Namun bagaimanapun, komposisi umum stratovolcano adalah lava andesit. Banyak
gunung api strato di lautan yang lebih basa dibandingkan gunung api yang di darat. Ketingian
gunung api strato juga biasanya tinggi yaitu diatas 2.000 m. Tipe gunung strato biasanya muncul
di zona konvergen dimana lempeng tektonik menunjam masuk ke dalam lempeng tektonik
lainnya (subduksi).

Anda mungkin juga menyukai