Anda di halaman 1dari 11

Modul Administrasi Pajak Kelas IX (Akuntansi)

Rangkuman Materi Pajak SMK II


PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi informasi, sosial, politik, disadari


bahwa sistem pelaksanaan perpajakan di Indonesia membutuhkan suatu ketentuan dan
tata cara yang sesuai dengan tingkat kehidupan masyarakat Indonesia baik dari segi
kegotong-royongan nasional maupun dari laju pembangunan nasional yang telah
dicapai.

Dengan kehidupan masyarakat yang semakin dinamis ketentuan dan tata cara
perpajakan pun telah mengalami perubahan. Hal ini diharapkan bahwa lebih
memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, meningkatkan
kepastian dan penegakan hokum, serta mengantisipasi kemajuan di bidang perpajakan
sehingga tidak ada lagi masyarakat indonesia yang tidak paham akan sistem perpajakan.

BAB I
MATERI ADMINISTRASI PAJAK

1》 Pengertian pajak
Pajak adalah iyuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak)
untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang
dapat ditunjuk secara langsung. Lima unsur pokok dalam defenisi pajak :
Iuran / pungutan
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
2. Pajak dapat dipaksakan
3. Tidak menerima kontra prestasi
4. Untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
Karakteristik pokok dari pajak adalah:
pemunngutanya harus berdasarkan undang-undang. diperlukan perumusan macam
pajak dan berat ringannya tariff pajak itu, untuk itulah masyarakat ikut didalam
menetapkan rumusannya.

Ketentuan mengenai penghasilan tidak kena pajak (PTKP)

untuk wajib pajak pertahun PTKP adalah Rp. 2.880.000;


untuk istri dan suami Rp. 1.440.000;
tambahan untu8k seorang istri Rp. 2.880.000; diberikan sapabila ada penghasilan
istri yang digabungkan dengan penghasilan suami dalam hal istri.
Rp. 1.440.000; tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah,

1
misalnya (ayah,ibu atau anak kandung atau semenda) dalam garis keturunan lurus
sertaanak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak tiga orang untuk
setiap keluarga.

2》 PUNGUTAN LAIN SELAIN PAJAK

1. Retribusi, iuran rakyat yang disetor melalui kas negara atas dasar pembangunan tertentu
dari jasa atau barang milik negara yang digunakan oleh orang orang tertentu. / imbalan
jasa secara langsung.
2. Cukai, adalah iuran rakyat atas pemakaian barang barang tertentu. Seperti minyak
tanah, dan lain lain.
3. Bea Masuk, adalah bea yang dikenakan terhadap barang yang dimasukan kedalam
daerah pabean Indonesia dengan maksud untuk dikonsumsi didalam negeri.
4. Sumbangan, adalah iuran orang orang atau golongan orang tertentu yang harus
diberikan kepada negara untuk menutupi pengeluaran pengeluaran negara yang sifatnya
tidak memberikan prestasi kepada umum.

3》 FUNGSI PAJAK

o Fungsi anggaran, yaitu pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran


pengeluaran negara.
o Fungsi mengatur, dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat
untuk mencapai tujuan. Contohnta dalam rangka menggiring penanaman
modal.
o Fungsi stabilitas, dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk
menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga
inflasi dapat dikendalikan.
o Fungsi redistribusi pendapatan, pajak setelah dikumpulkan lalu digunakan
untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja,
yang akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

4》 KEDUDUKAN HUKUM PAJAK

Hukum perdata, mengatur hubungan antara individu dengan individu lainya


o Hukum publik, mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya.

RINCIANYA

o Hukum tata negara


o Hukum tata usaha negara (hukum administrasi negara)
o Hukum pajak
o Hukum pidana

Menurut Prof.P.J.A Adriani bahwa hukum pajak merupakan ilmu pengetahuan sendiri
yang terlepas dari Hukum Administrasi Negara dengan alasan :

o Tugas hukum pajak berbeda dengan Hukum Administrasi Negara,

2
o Hukum pajak berkaitan erat dengan Hukum Perdata
o Hukum pahak dapat secara langsung digunakan sebagai politik perekonomian
o Hukum pajak memiliki ketentuan dan istilah - istilah yang khas untuk bidang
tugasnya.
o Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiscus) selaku pemungut
pajak dengan rakyat sebagai Wajib Pajak.

5》JENIS - JENIS PAJAK


Berdasarkan sistem pemungutanya:
Pajak langsung, adalah pajak yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak
dapat dilimpahkan kepada pihak lain.
Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pembayaranya bisa dilimpahkan kepada
pihak lain.
Berdasarkan lembaga pemungutanya:
Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemwrintah pusat yang pemungutan
didaerah dilakukan oleh kantor pelayanan pajak.
Pajak daerah, adalah pajak yang kewenangan pemungutan dilakukan pemerintah
daerah.

Menurut subjek pajak :


Pajak perseorangan, yaitu pajak yang harus dibayarkan oleh diri Wajib Pajak.
Misalnya, PPH
Pajak badan, yaitu pajak yang harus dibayar oleh badan atau organisasi. contoh,
pajak atas laba peruaahaan.
Menurut asalnya :
Pajak dalam negeri
Pajak luar negeri

6》 TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK

19. Stelsel nyata / riil , yaitu pengenaan pajak didasarkan pada (objek penghasilan
nyata), sehingga pemungutanya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak,
yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Kelebihan, pajak
dikenakan lebih realistis . Kekurangan, pajak baru dikenakan pada akhir
periode.
20. Stelsel anggapan pengenalan, pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan
yang diatur oleh undang - undang. Kelebihan, pajak dapat dibayar selama tahun
berjalan, tanpa harus menunggu sampai akhir tahun. Kelemahan, pajak
dibayarkan tidak dalam keadaan sesungguhnya.
21. Stelsel campuran, pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu
anggapan, kemudian pada akhir tahun pembayaran didasarkan dan disesuaikan
dengan keadaan sebenarnya.

7》 TARIF PAJAK

22. Tarif pajak Regresif / Degresif, merupakan tarif pajak yang persentasenya
semakin menurun apabila jumlah objek pajak semakin bertambah.
23. Tarif pajak tetap, merupakan tarif pajak yang ditetapkan dalam nilai Rupiah
tertentu yang jumlahnya tidak berubah atau tetap.

3
24. Tarif pajak progresif, merupakan tarif pajak yang persentasenya semakin
meningkat apabila jumlah objek pajak semakin bertambah ( contohnya PPH)
25. Tarif pajak proporsional, tarif pajak yang menggunakan persentase tetap
terhadap berapapun jumlah objek pajaknya.

BAB II

MATERI WAJIB PAJAK

1》 Pengertian Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah orang pribadi dan badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak
dan pemungut pajak , yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan pwrundang - undangan perpajakan (UU No.28 Tahun 2007
Tentang KUP, UU NO.36 Tahun 2008 Tentang PPh dan UU NO.42 Tahun 2009
Tentang PPN dan PPnBM serta peraturan pelaksaannya).

Wajib Pajak tersebut terdiri dari :

o Wajib Pajak Orang Pribadi


o Wajib Pajak Badan
o Wajib Pajak Bendahara sebagai pemungut dan pemotong pajak

Berdasarkan tempat terdaftarnya, Wajib Pajak :


Wajib pajak Domisili atau tunggal
Wajib pajak Cabang dan Wajib pajak Orang Pribadi Tertentu
2》 Hak - hak dan kewajiban Wajib Pajak
Kewajiban Wajib Pajak
o Kewajiban mendaftarkan diri
o Kewajiban pembayaran, pemotongan/pemungutan, dan pelaporan pajak

Hak Wajib Pajak

o Hak atas kelebihan pembayaran pajak


o Hak dalam hal wajib pajak dilakukan pemeriksaan - pemeriksaan
o Hak untuk mengajukan keberatan, banding & peninjauan kembali.

3》 PENGERTIAN DAN FUNGSI NPWP

Pengertian NPWP

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah sebuah tanda pengenalan diri atau
identitas wajib pajak yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana administrasi
perpajakan dan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya yang berhubungan dengan
perpajakan.

Untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), apabila persyaratan


subjektif dan objektifnya terpenuhi. Persyaratan subjektif artinya ada subjek pajaknya,
contoh ada orang pribadi atau badan hukumnya. Sedangkan persyaratan objektif artinya
ada penghasilan yang akan menjadi objek pajaknya.
4
B. Fungsi NPWP

Untuk mengetahui identitas wajib pajak


Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan
administrasi perpajakan.
Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan.
Untuk memenuhi kewajiban perpajakan, misalnya dalam pengisian SSP
Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi - instansi tertentu yang mewajibkan
pencantuman NPWP dalam dokumen yang diajukan.

4》 TATA CARA MEMPEROLEH NPWP

Untuk mendapatkan NPWP anda bisa langsung datang ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau Kantor Penyuluhan Potensi Perpajakan ( KP4 ) setempat. Dapat juga
dilakukan dengan cara online melalui website Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id) melalui menu E-Registration.

Dokumen yang dilampirkan :


Untuk wajib pajak orang pribadi Non usahawan :

fotocopy Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau fotocopy Paspor
ditambah Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dari instansi yang berwenang bagi
orang asing.

Untuk wajib pajak orang pribadi usahawan :

1. Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing
2. Surat Keterangan tempat tinggal kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari
instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.

c) Untuk wajib pajak Badan :

34. Fotocopy akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan
penunjukan dari kantor pusat bagi Badan Usaha Tersebut
35. Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif;
36. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal
Kabupaten.

5
5》 PENGHAPUSAN NPWP

Proses pemeriksaan dalam rangka penghapusan NPWP adalah prosedur standar yang
harus dilalui agar WP yang bersangkutan bisa bebas murni dari kewajiban pajak yang
sebelumnya melekat.

Persyaratan Menghapus NPWP

Menurut ketentuan pasal 11 ayat (1) Keputusan Dirjen pajak Nomor KEP-161/PJ/2001,
penghapusan NPWP dapat dilakukan dalam hal :

o Wajib pajak orang pribadi meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan
o Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan
o Warisan yang belum terbagi dalam kedudukannya sebagai subjek pajak sudah
selesai dibagi.
o Wajib pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yabg berlaku
o Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya
sebagai BUT.
o Wajib pajak orang pribadi lainnya selain yang dimaksud dalam poin pertama
dan kedua yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai wajib pajak.

6》 PENGERTIAN DAN FUNGSI NOMER PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA


PAJAK (NPPKP)

Pengertian Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

NPPKP (No. pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah setiap wajib pajak sebagai
pengusaha yang dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) berdasrkan undang-undang
PPN wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan pengusaha kena pajak (PKP) dan
atau pengusaha yang dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak memiliki surat
pengukuhan kena pajak yang berisi identitas dan kewajban perpajakan Pengusaha kena
pajak.

Fungsi-fungsi NPPKP adalah sebagai berikut :

43. Untuk mengetahui identitas pengusaha kena pajak yang sebenarnya.


44. Untuk melaksanakan hak dan kewajiban di pajak pertambahan nilai dan pajak
penjualan atas barang mewah.
45. Untuk pengawasan terhadap administrasi perpajakan.

7》 TEMPAT DAN JANGKA WAKTU PELAPORAN USAHA

Batas Waktu Pelaporan Kegiatan Usaha

Kapan batas waktu pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP? Jawabannya ada
di Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010.

6
Pengusaha wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak, apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp 600.000.000,00.

Kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena


Pajak tersebut dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah
peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp 600.000.000,00. Contoh,
jika omzet Rp600.000.000,00 terlampaui di bulan Maret 2012, maka batas waktu
pelaporan kegiatan usahanya adalah pada tanggal 30 April 2012.

Tempat Pelaporan Kegiatan Usaha

Tempat bagi Wajib Pajak untuk melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP
adalah di :

o Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan


Konsultasi Perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal
atau tempat kedudukan, dan/atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak; atau
o Kantor Pelayanan Pajak tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
o Tempat pelaporan usaha di KPP tertentu ini adalah untuk Wajib Pajak tertentu
yang pengadministrasian nya tidak didasarkan pada wilayah, tapi misalnya pada
jenis Wajib Pajaknya atau memang ditentukan seperti Wajib Pajak yang
terdaftar di KPP LTO, KPP Madya, atau KPP di lingkungan Kanwil Khusus.
o Wajib Pajak yang melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
dilakukan melalui permohonan tertulis. Berdasarkan permohonan tersebut,
Kepala Kantor Pelayanan Pajak melakukan pengukuhan PKP paling lambat 5
hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap. Proses
pengukuhan PKP ini dilakukan melalui kegiatan verifikasi.

8》 Pencabutan PKP adalah sebagai berikut :


1. Pengusaha PKP pindah alamat kewilayah kerja KPP lain
2. Pindah tempat kedudukan
3. Pindah tempat kegiatan usaha
4. Perubahan status perusahaan.

BAB 3

MATERI SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN (SPT)

1》 PENGERTIAN DAN FUNGSI SPT

Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan
untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan
perundang undangan perpajakan.

7
FUNGSI SPT :

Wajib pajak untuk pajak penghasilan


Pengusaha kena pajak
Pemotong atau pemungut pajak

2》 TATA CARA PENYELESAIAN SPT

Wajib pajak harus mengambil sendiri surat pemberitahuan ditempat yang telah
ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak atau dengan cara mengakses situs Direktorat
Jenderal Pajak untuk memperoleh formulir surat pemberitahuan tersebut.

Setiap wajib pajak mengisi formulir tersebut dengan qbenar, jelas, lengkap dan
menandatanganinya serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jendral Pajak.

SPT diserahkan kembali ke kantor pelayanan pajak yang bersangkutan dalam batas
waktu yang telah ditentukan dan akan diberikan tanda terima tertanggal dan wajib
menyampaikan SPT dalam bahasa Indonesia dan satuan mata uang Rupiah.

Penandatanganan SPT harus berisikan tanda tangan stempel/tanda tangan elektronik


yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.

3》 BATAS WAKTU DAN PERPANJANGAN SPT

Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh


SPT Tahunan PPh harus disampaikan paling lama:

50. Untuk SPT masa, paling lambat 20 hari setelah akhir Masa Pajak
51. Untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi, paling lama 3 bulan
setelah akhir tahun pajak, yaitu tanggal 31 Maret
52. Untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan, paling lama 4 bulan setelah akhir
tahun pajak, yaitu tanggal 30 April

Perpanjangan Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh

Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh
untuk paling lama 2 bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh dengan
cara menyampaian pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan PPh.

4》 SANKSI TIDAK ATAU TERLAMBAT MENYAMPAIKAN SPT

SPT yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan dikenakan sanksi administrasi berupa denda :

Rp. 50.000,00 untuk SPT Masa


Rp. 100.000,00 untuk SPT Tahunan

Mulai 1 januari 2008 denda keterlambatan menyampaikan SPT adalah:

SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Rp. 100.000,00


8
SPT Tahunan PPh Badan Rp. 1.000.000,00
SPT Masa PPN Rp. 500.000,00
SPT Masa Lainnya Rp. 100.000,00 .

5》 PEMBETULAN SPT

Pembetulan oleh Wajib Pajak

WP dengan kemauan sendiri dapat membetulkan Surat Pemberitahuan yang telah


disampaikan dengan menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat Direktur
Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan, kecuali untuk SPT Rugi atau
SPT Lebih Bayar paling lama 2 tahun sebelum daluwarsa, sepanjang belum dilakukan
pemeriksaan.

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajakyang kurang dibayar,
dihitung sejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhir sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Masa yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar,
dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian
dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

Pembetulan Karena Pemeriksaan

Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan, tetapi belum dilakukan tindakan


penyidikan mengenai adanya ketidakbenaran yang dilakukan Wajib Pajak, terhadap
ketidakbenaran perbuatan Wajib Pajak tersebut tidak akan dilakukan penyidikan,
apabila Wajib Pajak dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran
perbuatannya tersebut dengan disertai pelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak
yang sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa denda sebesar
150% (seratus lima puluh persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

Pembetulan Setelah Pemeriksaan

Walaupun Direktur Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan, dengan syarat


Direktur Jenderal Pajak belum menerbitkan surat ketetapan pajak, Wajib Pajak dengan
kesadaran sendiri dapat mengungkapkan dalam laporan tersendiri tentang
ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan sesuai keadaan
yang sebenarnya, yang dapat mengakibatkan:

* pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecil;
* rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besar.
* jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil
* jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil

6》 Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh

9
Wajib Pajak Orang Pribadi yang dalam satu tahun pajak menerima atau memperoleh
penghasilan neto tidak melebihi PTKP dikecualikan dari kewajiban penyampaikan SPT
Tahunan PPh.

Pengertian dan Kategori Surat Pemberitahuan (SPT)

Surat Pemberitahuan (SPT) adalah laporan pajak yang dilaporkan kepada pemerintah Indonesia
melalui Direktorat Jenderal Pajak. Semua pajak diatur dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2008.

SPT dibagi menjadi dua kategori, yaitu SPT Tahunan dan SPT Masa.

SPT Tahunan

Ini merupakan laporan pajak yang dilaporkan satu tahun sekali (tahunan) baik oleh wajib pajak
badan mau pun pribadi, yang berhubungan dengan perhitungan dan pembayaran pajak
penghasilan, objek pajak penghasilan, dan/atau bukan objek pajak penghasilan, dan/atau harta
dan kewajiban sesuai dengan peraturan pajak untuk satu tahun pajak, atau bagian dari tahun
pajak.

SPT Masa

Terdapat 10 jenis SPT Masa. SPT Masa tersebut dinamakan berdasarkan nomor pasal, dimana
aturan pajak tersebut diatur, dan mereka adalah:

1. PPh Pasal 21/26


2. PPh Pasal 22
3. PPh Pasal 23/26
4. PPh Pasal 25
5. PPh Pasa 4 ayat (2)
6. PPh Pasal 15
7. PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
8. PPN bagi Pemungut
9. PPN bagi Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran yang menggunakan nilai lain
sebagai Dasar Pengenaan Pajak
10. Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Apakah Anda ingin cara mudah menghitung pajak bulanan atau tahunan dan lapor SPT
secara online?
Gunakan OnlinePajak, aplikasi pajak online yang mudah dan hemat waktu. Hitung, setor
dan lapor PPN, PPh 23 dan PPh 21 (beta) semua dilakukan dalam satu aplikasi terpadu!

Sanksi Tidak atau Terlambat Melaporkan SPT


SPT dilaporkan dengan menggunakan formulir tertentu, tergantung dari jenis pajak yang akan
dilaporkan. Untuk setiap jenis laporan memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda untuk waktu
pembayaran dan pelaporan. Jika SPT tidak dilaporkan pada waktunya, maka dikenakan sanksi
sebesar:
 Rp 100.000,00 untuk SPT Tahunan bagi wajib pajak pribadi.
 Rp 1.000.000,00 untuk SPT Tahunan bagi Pengusaha Kena Pajak.
 Rp 500.000,00 untuk SPT Masa PPN

10
 Rp 100.000,00 untuk SPT Masa lainnya.

e-SPT

Surat Pemberitahuan (SPT) wajib diisi dalam Bahasa Indonesia oleh Wajib Pajak dengan
menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah (Rp), dan wajib
menandatanginnya sebelum diberikan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdaftar. Saat ini
Anda dapat mengisi SPT secara online yang disebut sebagai e-SPT. Melapor pajak pun dapat
dilakukan baik secara manual mau pun secara elektronik. Cara manual umumnya memakan
waktu lebih lama ketimbang elektronik.

Dengan OnlinePajak Anda mampu melakukan persiapan pelaporan pajak, dari hitung, setor,
dan lapor dengan menggunakan satu sistem pelaporan pajak yang terintegrasi. Anda tidak perlu
mendownload atau melakukan instalasi untuk menggunakan sistem ini. Cukup registrasi dan
Anda dapat mengakses sistem OnlinePajak.

11

Anda mungkin juga menyukai