A.Latar Belakang
Dengan kehidupan masyarakat yang semakin dinamis ketentuan dan tata cara
perpajakan pun telah mengalami perubahan. Hal ini diharapkan bahwa lebih
memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, meningkatkan
kepastian dan penegakan hokum, serta mengantisipasi kemajuan di bidang perpajakan
sehingga tidak ada lagi masyarakat indonesia yang tidak paham akan sistem perpajakan.
BAB I
MATERI ADMINISTRASI PAJAK
1》 Pengertian pajak
Pajak adalah iyuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak)
untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang
dapat ditunjuk secara langsung. Lima unsur pokok dalam defenisi pajak :
Iuran / pungutan
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
2. Pajak dapat dipaksakan
3. Tidak menerima kontra prestasi
4. Untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
Karakteristik pokok dari pajak adalah:
pemunngutanya harus berdasarkan undang-undang. diperlukan perumusan macam
pajak dan berat ringannya tariff pajak itu, untuk itulah masyarakat ikut didalam
menetapkan rumusannya.
1
misalnya (ayah,ibu atau anak kandung atau semenda) dalam garis keturunan lurus
sertaanak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak tiga orang untuk
setiap keluarga.
1. Retribusi, iuran rakyat yang disetor melalui kas negara atas dasar pembangunan tertentu
dari jasa atau barang milik negara yang digunakan oleh orang orang tertentu. / imbalan
jasa secara langsung.
2. Cukai, adalah iuran rakyat atas pemakaian barang barang tertentu. Seperti minyak
tanah, dan lain lain.
3. Bea Masuk, adalah bea yang dikenakan terhadap barang yang dimasukan kedalam
daerah pabean Indonesia dengan maksud untuk dikonsumsi didalam negeri.
4. Sumbangan, adalah iuran orang orang atau golongan orang tertentu yang harus
diberikan kepada negara untuk menutupi pengeluaran pengeluaran negara yang sifatnya
tidak memberikan prestasi kepada umum.
3》 FUNGSI PAJAK
RINCIANYA
Menurut Prof.P.J.A Adriani bahwa hukum pajak merupakan ilmu pengetahuan sendiri
yang terlepas dari Hukum Administrasi Negara dengan alasan :
2
o Hukum pajak berkaitan erat dengan Hukum Perdata
o Hukum pahak dapat secara langsung digunakan sebagai politik perekonomian
o Hukum pajak memiliki ketentuan dan istilah - istilah yang khas untuk bidang
tugasnya.
o Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiscus) selaku pemungut
pajak dengan rakyat sebagai Wajib Pajak.
19. Stelsel nyata / riil , yaitu pengenaan pajak didasarkan pada (objek penghasilan
nyata), sehingga pemungutanya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak,
yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Kelebihan, pajak
dikenakan lebih realistis . Kekurangan, pajak baru dikenakan pada akhir
periode.
20. Stelsel anggapan pengenalan, pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan
yang diatur oleh undang - undang. Kelebihan, pajak dapat dibayar selama tahun
berjalan, tanpa harus menunggu sampai akhir tahun. Kelemahan, pajak
dibayarkan tidak dalam keadaan sesungguhnya.
21. Stelsel campuran, pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu
anggapan, kemudian pada akhir tahun pembayaran didasarkan dan disesuaikan
dengan keadaan sebenarnya.
7》 TARIF PAJAK
22. Tarif pajak Regresif / Degresif, merupakan tarif pajak yang persentasenya
semakin menurun apabila jumlah objek pajak semakin bertambah.
23. Tarif pajak tetap, merupakan tarif pajak yang ditetapkan dalam nilai Rupiah
tertentu yang jumlahnya tidak berubah atau tetap.
3
24. Tarif pajak progresif, merupakan tarif pajak yang persentasenya semakin
meningkat apabila jumlah objek pajak semakin bertambah ( contohnya PPH)
25. Tarif pajak proporsional, tarif pajak yang menggunakan persentase tetap
terhadap berapapun jumlah objek pajaknya.
BAB II
Wajib Pajak adalah orang pribadi dan badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak
dan pemungut pajak , yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan pwrundang - undangan perpajakan (UU No.28 Tahun 2007
Tentang KUP, UU NO.36 Tahun 2008 Tentang PPh dan UU NO.42 Tahun 2009
Tentang PPN dan PPnBM serta peraturan pelaksaannya).
Pengertian NPWP
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah sebuah tanda pengenalan diri atau
identitas wajib pajak yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana administrasi
perpajakan dan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya yang berhubungan dengan
perpajakan.
Untuk mendapatkan NPWP anda bisa langsung datang ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau Kantor Penyuluhan Potensi Perpajakan ( KP4 ) setempat. Dapat juga
dilakukan dengan cara online melalui website Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id) melalui menu E-Registration.
fotocopy Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau fotocopy Paspor
ditambah Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dari instansi yang berwenang bagi
orang asing.
1. Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing
2. Surat Keterangan tempat tinggal kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari
instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.
34. Fotocopy akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan
penunjukan dari kantor pusat bagi Badan Usaha Tersebut
35. Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif;
36. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal
Kabupaten.
5
5》 PENGHAPUSAN NPWP
Proses pemeriksaan dalam rangka penghapusan NPWP adalah prosedur standar yang
harus dilalui agar WP yang bersangkutan bisa bebas murni dari kewajiban pajak yang
sebelumnya melekat.
Menurut ketentuan pasal 11 ayat (1) Keputusan Dirjen pajak Nomor KEP-161/PJ/2001,
penghapusan NPWP dapat dilakukan dalam hal :
o Wajib pajak orang pribadi meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan
o Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan
o Warisan yang belum terbagi dalam kedudukannya sebagai subjek pajak sudah
selesai dibagi.
o Wajib pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yabg berlaku
o Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya
sebagai BUT.
o Wajib pajak orang pribadi lainnya selain yang dimaksud dalam poin pertama
dan kedua yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai wajib pajak.
NPPKP (No. pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah setiap wajib pajak sebagai
pengusaha yang dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) berdasrkan undang-undang
PPN wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan pengusaha kena pajak (PKP) dan
atau pengusaha yang dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak memiliki surat
pengukuhan kena pajak yang berisi identitas dan kewajban perpajakan Pengusaha kena
pajak.
Kapan batas waktu pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP? Jawabannya ada
di Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010.
6
Pengusaha wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak, apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp 600.000.000,00.
Tempat bagi Wajib Pajak untuk melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP
adalah di :
BAB 3
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan
untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan
perundang undangan perpajakan.
7
FUNGSI SPT :
Wajib pajak harus mengambil sendiri surat pemberitahuan ditempat yang telah
ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak atau dengan cara mengakses situs Direktorat
Jenderal Pajak untuk memperoleh formulir surat pemberitahuan tersebut.
Setiap wajib pajak mengisi formulir tersebut dengan qbenar, jelas, lengkap dan
menandatanganinya serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jendral Pajak.
SPT diserahkan kembali ke kantor pelayanan pajak yang bersangkutan dalam batas
waktu yang telah ditentukan dan akan diberikan tanda terima tertanggal dan wajib
menyampaikan SPT dalam bahasa Indonesia dan satuan mata uang Rupiah.
50. Untuk SPT masa, paling lambat 20 hari setelah akhir Masa Pajak
51. Untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi, paling lama 3 bulan
setelah akhir tahun pajak, yaitu tanggal 31 Maret
52. Untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan, paling lama 4 bulan setelah akhir
tahun pajak, yaitu tanggal 30 April
Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh
untuk paling lama 2 bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh dengan
cara menyampaian pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan PPh.
SPT yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan dikenakan sanksi administrasi berupa denda :
5》 PEMBETULAN SPT
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajakyang kurang dibayar,
dihitung sejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhir sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Masa yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar,
dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian
dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
* pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecil;
* rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besar.
* jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil
* jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil
6》 Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh
9
Wajib Pajak Orang Pribadi yang dalam satu tahun pajak menerima atau memperoleh
penghasilan neto tidak melebihi PTKP dikecualikan dari kewajiban penyampaikan SPT
Tahunan PPh.
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah laporan pajak yang dilaporkan kepada pemerintah Indonesia
melalui Direktorat Jenderal Pajak. Semua pajak diatur dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2008.
SPT dibagi menjadi dua kategori, yaitu SPT Tahunan dan SPT Masa.
SPT Tahunan
Ini merupakan laporan pajak yang dilaporkan satu tahun sekali (tahunan) baik oleh wajib pajak
badan mau pun pribadi, yang berhubungan dengan perhitungan dan pembayaran pajak
penghasilan, objek pajak penghasilan, dan/atau bukan objek pajak penghasilan, dan/atau harta
dan kewajiban sesuai dengan peraturan pajak untuk satu tahun pajak, atau bagian dari tahun
pajak.
SPT Masa
Terdapat 10 jenis SPT Masa. SPT Masa tersebut dinamakan berdasarkan nomor pasal, dimana
aturan pajak tersebut diatur, dan mereka adalah:
Apakah Anda ingin cara mudah menghitung pajak bulanan atau tahunan dan lapor SPT
secara online?
Gunakan OnlinePajak, aplikasi pajak online yang mudah dan hemat waktu. Hitung, setor
dan lapor PPN, PPh 23 dan PPh 21 (beta) semua dilakukan dalam satu aplikasi terpadu!
10
Rp 100.000,00 untuk SPT Masa lainnya.
e-SPT
Surat Pemberitahuan (SPT) wajib diisi dalam Bahasa Indonesia oleh Wajib Pajak dengan
menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah (Rp), dan wajib
menandatanginnya sebelum diberikan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdaftar. Saat ini
Anda dapat mengisi SPT secara online yang disebut sebagai e-SPT. Melapor pajak pun dapat
dilakukan baik secara manual mau pun secara elektronik. Cara manual umumnya memakan
waktu lebih lama ketimbang elektronik.
Dengan OnlinePajak Anda mampu melakukan persiapan pelaporan pajak, dari hitung, setor,
dan lapor dengan menggunakan satu sistem pelaporan pajak yang terintegrasi. Anda tidak perlu
mendownload atau melakukan instalasi untuk menggunakan sistem ini. Cukup registrasi dan
Anda dapat mengakses sistem OnlinePajak.
11