Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH SIFAT SIFAT ATOM

KIMIA DASAR

Oleh :

BERNADUS DWIKY HANDIKO


115.190.049

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat
pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari
usaha-usaha tersebut adalah terciptanya suatu daftar yang mengandung sistem
periodik unsur-unsur. Sistem periodik ini mengandung banyak informasi
mengenai sifat-sifat unsur sehingga membantu kita dalam mempelajari unsur-
unsur yang kini jumlahnya tak kurang dari 114 unsur.

Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah


perkembangan tabel periodik unsur serta mempelajari sifat-sifat unsur periodik
tersebut.

B. Kajian Teori

Hingga akhir abad 18, hanya di kenal penggolongan unsur atas logam dan
non logam. Sekitar 20 jenis unsur yang di kenal pada masa itu tampak mempunyai
sifat yang berbeda satu sama lainnya. Suatu perkembangan baru terjadi pada awal
abad 20, yaitu ketika John Dalton mengemukakan tentang teori atomnya. Menurut
Dalton, setiap unsur mempunyai atom-atom dengan sifat-sifat tertentu yang
berbeda dari atom unsur lainya.

Atom mempunyai massa yang amat kecil. Para ahli pada masa itu
menggunakan massa atom relatif. Yaitu perbandingan masa antar atom yang satu
terhadap yang lainya. Metode penentuan massa atom relatif di kemukakkan oleh
Berzeluis ( 1814 ) dari Swedia dan P. Dulong dan A.Petit ( 1819 ), keduanya dari
Perancis. Berzelius, P. Dulong dan A. petit menemukan massa atom relatif
berdasarkan kalor jenis unsur.

Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak


penyempurnaan mulai dari Antoine Laoivisier, J.W. Dabereiner, J. New Lands,
Dimitri Mende Leev, Henry Moseley.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 2


C. Permasalahan

Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan, penulis membatasi permasalahan


pada :

1. Bagaimana Sejarah perkembangan Sistem Periodik Unsur?


2. Apa saja sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik sistem
periode panjang?

D. Rumusan Masalah

Sebelum diketemukan tabel periodik sistem periode panjang oleh Henry


Moseley, pada tahun 1789 Antonie lavosier telah mengelompokkan 33 unsur yang
telah ada pada masanya berdasarkan sifat kimianya. Setelah diketemukan massa
atom relatif yang merupakan sifat penting unsur, tahun 1829 J. W. Dobereiner
pengelompokkan unsur berdasar kemiripan sifat, dan menurutnya unsure-unsur
dapat dikelompokkan ke dalam kelompok 3 unsur yang disebut triade. Pada tahun
1864, A. R. Newslands menyusun unsur berdasar kenaikan massa atom relatifnya.
Pada tahun 1869. Dimitri Ivanovich Mendeleev menyimpulkan bahwa sifat-sifat
unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Pada tahun 1913, Henry
G. Moseley menemukan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomnya dan sistem periodik Henry G. Moseleylah yang kemudian disebut
sistem periodik & bentuk panjang.

Sifat-sifat periodik unsur terdiri atas jari-jari atom, energi ionisasi,


kelektromagnetikan, sifat logam, kereaktifan dan afinitas elektron.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 3


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak


penyempurnaan. Mulai dari Antoine Lavosier, J. Newslands, O. Mendeleev
hingga Henry Moseley.

1. Pengelompokan Unsur
Menurut Lavoisier

Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia.


Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia
di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam.
Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok
unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.

Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor,


oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam
adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak.
Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt,
tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel,
tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur,
magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.

Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum

kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang


ada berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-
ilmuan setelahnya.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 4


2. Pengelompokan unsur
menurut J.W. Dobereiner

Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman
mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.

Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat


dengan masa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu
kalsiium dan barium. Dobereiner juga mengemukakan beberapa kelompok unsur
lain seperti itu. Unsur pembentuk garam dan massa atomnya, yaitu c1 = 35,5 Br
= 80, dsn I = 127. unsur pembentuk alkali dan massa atomnya. Yaitu Li = 7, Na
= 23dan K = 39.

Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan.


Setiap tiga unsur yang sifatnya mirip massa atom ( A r ) unsur yang kedua
(tengah) merupakan massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan
ketiga.

Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur


dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut
triade.

Triade
Ar Rata-Rata A r unsur pertama
dan ketiga
Kalsium 40

Stronsium 88 (40 + 137) = 88,

Bariuim 137

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 5


Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian
dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad
padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.

Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang
sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa
atom rata-rata di massa atom unsure pertama dan ketiga.

3. Hukum Oktaf Newlands

J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur


berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya
yang di sebut hukum oktaf.

Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.. Unsur


pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur
kesembilan, dan seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands
berdasarkan hukum oktaf diberikan pada tabel 1.1

Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang


sama berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola
ini menyurapi oktaf music.

Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands

1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O

8. F 9. Na 10. MG 11. Al 12. Si 13. P 14. S

15. Cl 16. K 17. Ca 18. Ti 19. Cr 20. Mn 21. Fe

22. Co&Nl 23. Cu 24. Zn 25. Y 26. ln 27. As 28. Se

29. Br 30. Cu 31. Sr 32. Sr 33. Zr 34. Bi & 35. Po &


Mo Ru

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 6


Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan.
Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti
mempunya sifat yang cukup berbeda dengan Al maupun B.

Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan


beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak
cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.

4. Sistem periodik
Mendeleev

Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich
mendeleev, berdasarkan pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika
itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa
atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa atom
relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev
menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur
vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut priode daftar periodik
Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872

Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk


menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Sebagai contoh, Mendelev
menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong
karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al. Mendeleev
meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut didasarkan
pada sifat unsurlain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara
mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata
sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu contoh adalah
germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev dinamai
ekasilikon.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 7


Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya
lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te) =
128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan sifat
diletakkan dalam satu golongan. Kelemahan dari teori ini adalah pemebetulan massa
atom. Sebelumnya massa atom. Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain
itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 . selain itu kelebihannya adalah
peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.

5. Sistem Periodik Modern


dari Henry G. Moseley

Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami


perkembangan yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah
suatu partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang
di sebut partikel dasar atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas
tiga jenis partikel dasar yaitu proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton
merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton
tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini
disebut nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry
Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur
menggunakan sinar-X.

Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperolehkesimpulan


bahwasifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan
berdasarkan kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur
yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau
disebut isotop.

Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur


tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan
penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik
bentuk panjang.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 8


Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan
kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan,
disusun berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7
periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-
VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).

Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B


disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan
1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka
unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7
terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu
unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk
golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-
unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di
bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftr tidak
terlalu panjang.

System periodic modern dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan kenaikan


nomor atom (periode) berdasarkan kemiripan sifat (golongan) berikut dijelaskan:

1. Golongan

Golongan di tempatkan pada lajur vertikal dalam sistem periodik


modern. Penentuan golongan berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki unsur
tersebut. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat-sifat yang mirip.
Beberapa golongan diberi nama khusus, yaitu :

1. Golongan IA ( kecuali H ) disebut golongan alkali;


2. Golongan IIA disebut golongan alkali tanah;

3. Golongan VIIIA disebut golongan halogen;

4. Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia;

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 9


5. Golongan IIIA, IV, VA, dan VIA desebut sesuai dengan unsur yang terdapat
dalam golongan tersebut, yaitu :

1. Golongan IIIA disebut golongan baron aluminium;

2. Golongan IVA disebut golongan karbon-silikon;

3. Golongan VA disebut golongan nitrogen-fosforus;

4. Golongan VIA disebut golongan oksigen-belerang;

6. Golongan IB sampai dengan VIIIB disebut golongan golongan transisi

2. Periode

Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik modern. Periode
suatu unsur menunjukan suatu nomor kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar)
berdasarkan konfigurasi elektron. Konfiguration electron adalah persebaran
electron dalam kulit-kulit atomnya.

Dalam sistem periodik modern terdapat 7 periode, yaitu :

periode ke-1: terdiri atas 2 unsur;

periode ke-2: terdiri atas 8 unsur;

periode ke-3: terdiri atas 8 unsur;

periode ke-4: terdiri atas 18 unsur;

periode ke-5: terdiri atas 18 unsur;

periode ke-6: terdiri atas 32 unsur yaitu, 18 unsur seperti pada periode 4 atau ke-5,
dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida; dan periode ke-7: merupakan
periode unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida.

2. Sifat-sifat periodik unsur

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 10


Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan
letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat tersebut berubah dan berulang secara
periodik sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.

Beberapa sifat periodik, antara lain:

1. Jari-jari atom 4. Sifat logam 7. Afinitas elektron


2. Energi ionisasi 5. Kereaktifan

3. keelektronegatifan.

1. Jari-jari atom

Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan
ukuran suatu atom. Jari-jari atom

sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara


mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.

Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin


kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam
suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini
terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin
banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga
tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat.

2. Energi ionisasi

Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab,
elektron ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas
mulia. Namun, untuk melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi
yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi
ionisasi. Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik
menarik elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya,

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 11


elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal ini
berarti energi ionisasi besar.

Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti
lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan
elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.

Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil,


karena elektron terluar akin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga
elektron terluar makin mudah di lepaskan.

Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan


makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.

Kekecualian :

Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari


pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada
golongan VI A.

3. Keelektronegatifan

Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron


dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik
dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom.

Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom


yag lain).

Unsur-unsur yang segolongan : keelktronegatifan makin ke bawah makin


kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah
dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.

Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin


besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 12


(unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F)
yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.

Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi


( biloks ) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berati
unsur yang bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan
oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan
elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat
bergantung pada elektron valensinya.

Tabel 1.2

Atom Penyusun Harga Keelektronegatifan Biloks (+) Biloks (-) Senyawa

H dan CL H <> H CI HCl

H dan Na Na <> Na H NaH

H dan O H<> CI O H2O

CI dan O CI <> CL O Cl2O

Cl2O3

Cl2O5

Cl2O7

CI dan Na Na <> Na CI NaCl

F dan OCI dan Na O F OF2

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 13


4. Sifat Logam

Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap,


menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta
dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut
diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat logam,
dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan
makin berkurang.

Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-
unsur bukan logam di sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan
dengan tangga diagonal bergaris tebal.

Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam
menunjukkan sifat ganda.

Contoh :

1. Berilium dan Aluminium adalah logam yang memiliki


beberapa sifat bukan logam. Hal ini disebut unsur-unsur amfoter.
2. Baron dan Silikon adalah unsur bukan logam yang
memiliki beberapa sifat logam. Hal ini disebut unsur-unsur metalloid.

5. Kereaktifan

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik,


makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-
unsur bukan logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif,
karena makin sukar menangkap electron.

Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau


menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA
(halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 14


kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak rekatif.
Kecenderungan berbagai sifat periodik unsur-unsur periode ketiga diberikan pada
gambar di bawah ini

6. Afinitas Elektron

Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila
suatu atom menerima elektron.

Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan
elektron itu disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan
tanda negative. Akan tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka
proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan afinitas elektronnya
dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron
bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron
daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai
afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya
tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik
elektron dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar.

Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar,
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit
menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 15


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

1. Perkembangan Sisitem Periodik

1. Antonio Lavoisiser

Unsur-unsur kimia dikelompokan ke dalam empat golongan yaitu, gas,


tanah, logam dan non logam

2. J.W Dobereiber

unsur-unsur yang sifatnta sama dikelmompokan dalam suatu golongan


setipa golongan memiliki tiga unsur.

3. Jhon Newlands ( hukum oktaf )

Hukum iktaf Newlands menunjukna hubungan antara sifat-sifat unsur


dengan nasa atom relatifnya. Unsur-unsr disusun berdasarkan kenaikan
masa atom relatif. Setiap unsur yang kedelapan mengulang sifat unsur
yang pertama.

4. Dimitri Mendeleev ( hulum mendeleev )

Sistem periodik mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom


relatif dan kemiripan sifat.Usur-unsur yang memiliki sifat-sifat yang
sama dikelompokan dalam satu golongan. Mendeleev menduga ada
atom yang belum di temukan yang akan mengisi ruang-ruang kosong
yang disusunnya dugaan ini tebukti dengan di temukanya atom-atom
yng memiliki sifat-sifat yang mirip.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 16


Hukum periodik Mendeleev : sifat-sifat unsur merupakan fungsi
periodik dari masa atom relatifnya

5. Henry moseley ( sistem periodik modern )

Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom


dan kemiripan sifat kelompok dalam satu golongan disusun dalam satu
arah vertikal dan kelompok unsur dalam satu periode disusun dalam
arah horizontal.

2. Sifat-sifat periodik unsur

1. Sifat periodik adalah sifat-sifat unsur yang berubah secara beraturan seiring
pertambahan nomor atomnya.

2. Sifat-sifat yang tergolong sifat periodik unsur adalah jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat logam, kereaktifan, titik leleh
dan titik didih.

3. Jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan bertambah dari atas ke bawah.

4. Energi ionisasi cenderung bertambah dari kiri ke kanan, berkurang dari atas ke
bawah.

5. Afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan, cenderung berkurang


dari atas ke bawah.

6. Keelegtronegatifan bertambah dari kiri ke kanan, berkurang dari atas ke bawah.

7. Sifat-sifat logam semakin kekanan semakin berkurang, makin ke bawah maka


makin bertambah.

8. Kereaktifan makin ke bawah makin reaktif untuk unsur-unsur logam, sedangkan


untuk unsur bukan logam, makin ke bawah makin tinggi.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 17


2. SARAN

Berdasarkan uaraian makalah, penyusun memberikan saran :

Untuk generasi muda saat ini, tingkatkan pengetahuan yang dimiliki


dengan cara terus belajar jangan anggap kimia sebagai ilmu yang sulit dan
membosankan. Anggaplah kimia sebagai ilmu yang menantang. Saat ini di alam
hanya terdapat sejenis unsur. Namun, dengan seiring kemajuan ilmu pengetahuan,
para ahli telah berhasil membuat bebrapa unsur baru. Kiat sebagai generasi muda
juga harus berusaha menemukn unsur-unsur baru untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang ini. Bagaimanapun, kimia tak
pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 18


DAFTAR PUSKTAKA

Kamajaya. 2004. Fisika untuk SMA Kelas II Jilid 3B. Bandung : Grafindo Media
Pratama

Sutresno Nana. 2007. Cerdasa belajar Kimia untuk Kelas X Sekolah Menengah
Mdrasah Aliah. Bandung : Grafindo Media Pratama.

Sitorus Ronald, dkk. 2005. Ringkasan Kimia untuk SMA/MA. Bandung : CV. Irama
Widya.

Purba Michael. 2002. Kimia IA untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Maryanto, dkk. 2007 Panduan Soal-soal Aktif Proyeksi Prima. Solo : Tiara Prima
Media.

Bernadus Dwiky Handiko/115190049 Page 19

Anda mungkin juga menyukai