RENUNGAN
RENUNGAN
Suatu malam pandangilah dirimu, apa yang bisa di perbuat tatkala diri sudah
tidak bisa melakukan apa-apa…??? Memandang diri di saat gelapnya malam
penuh dengan derain air mata yang tak mampu mengembalikan waktu yang
sempat tertinggal di masa lalu.
Keterpurukan diri terkadang menghantui di saat mengingat dosa yang tak
pernah bisa di tebus hanya dengan menangis tanpa berbuat apa-apa. Akankah
diri masih bisa kembali menghadap sang pencipta..???
Begitu banyak permasalahan yang di hadapi tak satupun bisa di lalui dengan
baik, mungkinkah semua ini adalah karma untuk diri yang selalu memikirkan
diri sendiri tanpa memikirkan sang pencipta. Indahnya dunia hanyalah sebuah
panggung sendiwara belaka untuk kita jadikan tontonan dan mengambil
hikmah dari apa yang di tampakkan tuhan untuk melangkah lebih maju.
Malam yang penuh derain air mata ini akanselalu menjadi saksi hidup bagi
manusia yang mau berfikir tentang kekuasaan-Nya. Di malam mini, marilah kita
berfikir sejenak tetang kehidupan yang bisa mumpuni diri untuk menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
Pahit dan manisnya hidup yang di lalui akan terasa di saat pengakuan diri
kepada sang kholik bisa tercurahkan, mencari dan terus berusaha adalah
senjata utama manusia untuk menjadi insane yang berlumuran ketakutan dan
rasa rindu kepada sang pencipta alam semesta…
Air mata saja tidak bisa menghapus dosa seorang hamba sebelum benar-benar
kembali dan mau berubah. Hari-hari yang di lalui akan menjadi indah ketika
rasa cinta yang di miliki manusia tercurahkan untuk tuhan. Tangisan malam
sangat berharga, dimana semua orang masih tertidur pulas saat itu, munajat
dari hamba kepada tuhan akan terasa pada malam yang indah dengan
mengadukan semua permasalahan yang sedang kita hadapi.
Genangan air mata malam itu terasa sekali ketika munajat yang dilakukan
dengan bersungguh-sungguh.
Aku hanya ingin kembali ke pangkuanmu ya robbi…
Ampunilah dosa-dosaku, jauhkanlah diri ini dari hal-hal yang akan
menjauhkanku dari sisimu. Hamba rindu dengan cintamu, bimbinglah hamba
ke jalanmu, tunjukkanlah jalan untukku hingga kau menjadikanku orang-orang
terpilih menjadi hamba yang bertaqwa
Dalam nuansa keheningan malam, diantara lirihnya hembusan sang bayu dan
hawa dingin menusuk tulang, jiwa-jiwa pandu kita kembali meniti detak waktu
yang telah terlampaui. Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan yang
kuasa……….
adik-adiku……..!!! ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu, telah memberi
kesempatan menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung,
hijaunya dedaunan alam, manebarkan rasa kedamaian, dengan segala
kemolekan dan kenikmatan, yang dicipta oleh Sang Penguasa Alam……..atau
teriknya matahari disetiap jalan perkotaan, dengan segala dinamika kehidupan
yang terus berjalan… menggambarkan kemajuan di alam kemerdekaan,
menghadirkan suasana tersendiri dihari-hari kita…….., dan semuannya
itu….akan terus kita nikmati dan rasakan…….
hingga sesosok malaikat membawa roh kita jauh dari raga,mempertanyakan
semua yang kita lakukan di dunia..meminta balasan atas segala
perbuatan…dengan pedihnya siksaan neraka hingga hari kiamat tiba dan
menghancurkan alam seisinya.
Sadarkah??manusia kini hanya suka meminta dan selalu ingin diberi, namun
tak terbesit secuil ketidaksempurnaan dalam diri. Ingatlah, sebesar kekuasaan
manusia,manusia adalah titik yang begitu kecil dibandingkan keagungan
YME,manusia begitu lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan-Nya.