PGIP
PGIP
A PENGANTAR ………………………………….……………………… 1
.
B. URAIAN MATERI ……………………………………………………. 1
1. Menyusun Rencana Pengawasan PIGP oleh Pengawas Sekolah 1
2. Menyusun Rencana Pengawasan PIGP oleh Kepala Sekolah
3. Menyusun Rencana Pengawasan PIGP oleh Guru Pembimbing
A. PENGANTAR
Dalam lampiran Permendiknas Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula, dijelaskan bahwa program induksi guru pemula
(PIGP) adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan
dan praktek pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran
/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat
tugasnya. Berdasarkan prinsip profesionalisme, kesejawatan, akuntabel, dan
berkelanjutan dan dilaksanakan secara bertahap dan sekurang-kurangnya
meliputi persiapan, pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya,
pelaksanaan dan observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling, penilaian,
dan pelaporan. Tahap persiapan dilaksanakan sejak bulan ke-1 guru pemula di
tempatkan di sekolah/madrasah.
Pihak-pihak yang terkait dalam peaksanaan PIGP adalah Pengawas
Sekolah, Kepala Sekolah dan Guru Pembimbing. Agar pelkasnaan PIGP dapat
berjalan dengan baik Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan Pembimbing
perlu menyusun rencana implementasi PIGP sesuai dengan tugas, fungsi dan
tanggungjawabnya masing-masing.
Dalam bahan ajar ini memandu peserta diklat untuk memahami alur dan
tanggung jawab pihak terkait dalam PIGP pada tahap persiapan.
B. URAIAN MATERI
1. Perencanaan pengawasan PIGP oleh Pengawas Sekolah
a. Peran dan Fungsi Pengawas
Peran dan fungsi pengawas sekolah adalah melakukan penilaian dan
pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi
akademik maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di
atas minimal ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan pengawas yakni:
1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala
sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah,
2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta
pengembangannya,
3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan
sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.
3. Guru Pemula
Setelah guru pemula diperkenalkan dengan lingkungan sekolah/madrasah
oleh kepala sekolah dan pembimbing, selanjutnya guru pemula melakukan hal-
hal berikut.
Bahan Ajar BIMTEK PIGP Tahun 2014 8
a. Melakukan evaluasi diri (gunakan Form GP-01a/ Form GP-01b dan GP-02a
dan GP-02b)
b. Mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya, termasuk
melakukan observasi di kelas sebagai bagian pengenalan situasi.
c. Mempelajari buku pedoman dan panduan kerja bagi guru pemula, data
sekolah/madrasah, tata tertib sekolah/madrasah, dan kode etik guru.
d. Mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar di
sekolah/madrasah.
e. Mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
f. Memahami Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.
Pembimbing yang ideal:
a. mampu berempati dengan situasi yang dihadapi guru pemula dan memberi
dukungan psikologis dan social
b. dianggap sebagai panutan, baik oleh guru lain maupun peserta didik,
c. mampu menjadi sosok panutan dalam bersosialisasi dengan anak-anak dan
remaja,
d. mampu berbagi dan menjelaskan praktik mengajarnya dengan orang lain,
e. bersikap ramah, mudah didekati, jujur dan adil,
f. mampu melakukan dialog yang baik dan jujur tentang kinerja guru
pemula, mendorong dan memotivasi guru pemula,
g. memiliki pengetahuan akademik mutakhir, mampu menjelaskan filosofi
pendidikan yang dianut dan mampu serta bersedia membaginya dengan
orang lain,
h. dapat berkolaborasi dengan guru-guru lain dalam meningkatkan proses
belajar-mengajar di ruang kelas ( pada kegiatan mengajar),
i. memahami bahwa pembelajaran profesional guru lebih dari sekedar
transmisi pendekatan, perilaku serta prosedur pada seorang pemula.
j. mampu menginisiasi, menumbuhkembangkan kebiasaan kolaboratif dan
reflektif terhadap praktik mengajar, dan karenanya mampu
mengkonseptualisasikan pembelajaran guru menjadi lebih dari sekedar
transmisi praktik serta prosedur sekolah.