TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Definisi
nutrisi jaringan.
7
8
kejadian tiga penyakit pembuluh dan penyakit arteri koroner kiri utama
2010).
alamiah, dimulai sejak lahir dan umumnya dialami oleh semua makhluk
1998 Bab 1 pasal 1 ayat 2 berbunyi “lanjut usia adalah seseorang yang
yang terjadi pada lansia yang akan meningkat dua kali lipat pada umur
60 tahun keatas.
9
fungsional jantung dibagi menjadi alat pompa kanan dan alat pompa
kiri, yang memompa darah vena menuju sirkulasi paru-paru, dan darah
dalam aorta, tepat di atas katup aorta. Sirkulasi koroner terdiri dari :
arteria koronaria kanan dan kiri. Arteri koronaria kiri mempunyai dua
koronaria utama, karena itu bila terjadi sumbatan arteri koronaria atau
kepada bagian otot jantung yang mendapat suplai oleh pembuluh itu
(Niluh, 2006).
c. Etiologi
koroner terbagi dalam faktor-faktor resiko besar (major risk factor) dan
a) Usia
b) Jenis kelamin
d) Hiperlipidemia
e) Merokok
2006).
f) HDL
g) Kolesterol Total
a) Obesitas
2011).
b) Kurang Gerak
c) Diabetes Mellitus
2004).
e. Patofisiologi
sejak umur 15 tahun, sel-sel yang mengandung lipid atau “foam cells
terjadi sampai arteri 75% tersumbat. Itu bisa berakibat angina pectoris,
darah dari arteri yang sakit akan menjadi iskemik dan nekrotik yang
koroner, aortik, femoralis dan arteri poplitea adalah yang paling rentan.
bagian dinding infark yang tebal atau infark nontransmural, akibat dari
2006) .
natrium dan air, (4) dilatasi ventrikel, dan (5) hipertrofi ventrikel.
21
Beasi, 2006).
1) Iskemia
nyeri terangsang oleh metabolik yang tertimbun atau oleh suatu zat
Angina yang lebih jarang yaitu angina Prinzmetal lebih sering terjadi
2) Infark
disebabkan oleh lesi pada arteria koronaria kanan, dan dapat disertai
Beasi, 2006).
24
1) Perubahan sel, jaringan dan organ yang dapat diukur dalam bentuk
normal dari penuaan yang terjadi pada jantung dan sistem vaskuler
menurun.
dan konstipasi.
25
otak progresif karena berkurangnya sel saraf yang tidak bisa digant,
f. Manisfetasi Klinis
olahraga.
istirahat, sehingga ekstrasi oksigen dari aliran darah koroner akan habis
tetap.
koroner :
1) Iskemia
2) Palpitasi
3) Sesak Napas
keadaan yang lanjut dapat terjadi gagal jantung kiri, yang jelas
4) Angina Pektoris
oleh iskemia miokard yang sementara. Ini adalah akibat dari tidak
5) Infark Miokard
kolusi dan aliran darah kolateral. Keluhan yang khas ialah nyeri
g. Pemeriksaan Penunjang
(Noer, 2009).
Tabel 1
Pemeriksaan
Iskemia Miokardium Keterangan
Penunjang
Kelainan biokimia Pemeriksaan asam 0,5 – 1,5
Laktat dalam mmol/L.
ruangan jantung
iskemia atau infark lama. Iskemia miokardium secara khas disertai oleh
gambaran ini jarang terlihat, karena terjadi dalam waktu relatif singkat
(Ismudiati, 2003). Tetapi yang jelas adalah, bahwa setiap EKG dengan
h. Diagnostik
banyak dan berat faktor risiko makin cepat timbulnya PJK. Menemukan
iskemia tak bergejala (tanpa angina pektoris) ternyata besar sekali, bisa
dan gejala untuk menemukan PJK pada fase dini (Noer, 2009).
i. Penatalaksanaan
yaitu :
1) Umum
sudah pasti terbatas dan hanya dapat diubah dengan cara khusus.
dicerna.
d) Pencegahan
obat yang paling sering dipakai adalah aspirin (A) dengan dosis
e) Penunjang
akut, agar tak terjadi iskemia yang lebih berat sampai IJA. Untuk
adalah heparin (H). Bila akan dipakai lebih lama dapat diteruskan
diragukan.
2) Mengatasi iskemia
a) Medikamentosa
sebagai berikut :
pada kaki. Rasa lelah, efek metabolik, (gula darah dan lipid)
(3) Antagonis Calsium (Ca A), juga terdiri dari beberapa jenis,
b) Revaskularisasi
dengan cara :
darah tersebut.
ditekan serendah-rendahnya.
j. Komplikasi
koroner adalah :
2) Syok kardiogenik
5) Ruptura jantung
6) Aneurisme ventrikel
7) Tromboembolisme
8) Perikarditik
9) Sindrom dressler
10) Aritmia
pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL
padat.
oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL ter-
oksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekat dan menarik
monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan
Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang
sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang
lebih dalam (media) untuk masuk kedalam lapisan intima dan kemudian
Suddarth, 2005).
40
Kadar LDL adalah yang paling signifikan dalam lipid darah, yang
menjadi target utama terapi. Untuk kolesterol LDL dibawah 130 mg/dl
penyakit jantung (Hutter et al, 2004). Faktor yang berkaitan dengan kadar
kolesterol LDL antara lain genetik, jenis kelamin, usia, gaya hidup, dan
pola diet sehari – hari (Anwar, 2004). Pola diet yang salah yaitu
didalam darah, kolesterol LDL dan kolesterol HDL adalah dua jenis
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Persiapan
tidak ada sakit berat atau operasi dalam dua minggu terakhir.
lima menit.
seminimal mungkin.
c. Analisa
trigliserida mg/dl.
4. Penatalaksanaan
a. Diet
LDL dan menaikan klesterol HDL (Umi, 2007). Salah satu alternatif
millitus, dan obesitas. Disamping itu olahraga yang teratur dapat juga
d. Obat-obatan
yang terdapat dalam tubuh manusia berasal dari dua sumber utama
yaitu dari makanan yang dikonsumsi dan dari pembentukan oleh hati.
ke sel, dan HDL berperan membawa kolesterol dan sel ke hati. (W.
Kolesterol LDL yang tinggi, kolesterol HDL yang rendah, dan rasio
46
sebagian besar klien yang menjalani terapi selama dua tahun. Kadar
hipertensi, diabetes).
perubahan pola hidup dan terapi obat. Perubahan pola hidup yang
makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut
Lansia
dan stroke. Kolesterol darah dapat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu
kolesterol LDL yang dikenal sebagai kolesterol jahat dan kolesterol HDL
yang dikenal sebagai kolesterol baik. LDL membawa kolesterol dari hati
ke sel, dan HDL berperan membawa kolesterol dari sel ke hati (Houn.
2005).
faktor. Yaitu genetik, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik dan
kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat pula
faktor risiko berdasarkan usia, kadar kolesterol darah (HDL and LDL
diabetes mellitus, juga untuk mengestimasi risiko PJK pada laki-laki dan
besar klien yang menjalani terapi selama dua tahun. Kadar kolesterol darah
yang tidak terkendali akan meningkatkan resiko stroke. Klien yang berusia
40 tahun yang memiliki kadar kolesterol LDL tinggi akan memiliki resiko
sebesar 52% untuk mengalami serangan jantung dan stroke pada usia
yang bisa disebut plak (plaques) penyumbatan ini dapat memicu terjadinya
dinding arteri menjadi rapuh. Plak (plaques) dapat terbentuk dimana saja,
Seperti juga organ tubuh yang lain, jantung juga memerlukan suplai darah
yang kontinue untuk terus bekerja. Jika suplai berkurang, maka akan
(Wardani, 2013)
tubuh akan kekurangan nutrisi dan oksigen yang diperlukan dan seseorang
dapat tiba-tiba meninggal jika pembekuan ini terjadi pada saluran darah
B. Kerangka Konseptual
jantung koroner pada lansia di poli jantung RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu,
maka penulis membuat kerangka konsep dengan dua variabel yaitu variabel
Bagan 1
Kerangka konseptual
52
C. Definisi Operasioanal
Tabel 2
D. Hipotesis