Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LINE BALANCING

2.1 Latar Belakang

Perkembangan sistem manufaktur berdampak pada persaingan perusahaan


yang cukup ketat. Banyak usaha yang dapat dilakukan suatu perusahaan agar dapat
bertahan di tengah persaingan, yaitu dengan cara peningkatan efisiensi salah
satunya dengan menekan atau meminimalisasi biaya yang terjadi dalam
perusahaan. Biaya yang dimaksud salah satunya adalah biaya yang timbul dari tata
letak layout. Tata letak layout sendiri adalah suatu bentuk pengaturan yang
menggunakan analisis kuantitatif dan perhitungan terhadap fasilitas perusahaan
yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi. Dalam
perbaikkan tata letak lantai produksi yang perlu diperhatikan adalah aliran material
dan keseimbangan lintasan produksi untuk mendapatkan tata letak fasilitas yang
efektif dan efisien dalam meminimalisasi biaya yang terjadi dalam perusahaan.

Line Balancing merupakan keseimbangan lintasan produksi dengan


perpindahan material secara kontinyu dengan laju rata-rata yang sama melalui
beberapa workstation, tempat dilakukannya proses assembling. Pendekatan Line
Balancing bertujuan untuk menghasilkan perancangan layout yang mendekati
optimal, sehingga meningkatkan efisiensi proses produksi pada perusahaan
(Elsayed, 1994). Menurut Heizer dan Render (2003) menjelaskan bahwa
perlengkapan suatu sistem operasi disusun menurut urutan-urutan sequence proses
produksi yang bersangkutan, mulai dari awal pelayanan hingga akhir pelayanan.
Line Balancing dapat muncul dikarenakan adanya layout proses produksi. Layout
produksi menunjukkan mesin, peralatan dan perlengkapan untuk menghasilkan
produk, sedangkan line balancing menunjukkan proses produksi yang dilakukan
melalui lintasan. Lintasan harus berjalan sesuai dengan urutan pekerjaannya karena
merupakan kesatuan proses produksi, sehingga layout produksi sangat erat
hubungannya dengan linne balancing. Persamaan layout dan line balancing yaitu
merancang suatu aliran proses produk yang dimulai dari masukan sampai dengan
menghasilkan keluaran (Heizer dan Render, 2003).

2.2 Rumusan Masalah

Dalam pembuatan laporan praktikum kali ini adapun masalah yang harus
dipecahkan diantaranya :

1. Bagaimana layoutline yang diterapkan perusahaan saat ini ?


2. Bagaimana perusahaan menentukan layoutline yang efisien menggunakan
beberapa metode line balancing ?

2.3 Manfaat Praktikum

Praktikum ini juga memiliki manfaat bagi ppara praktikum, adapun manfaat
yang didapat antara lain :

1. Mampu mengetahui bagaimana dapat terjadinya bootleneck.


2. Mampu menggunakan metode line balancing dalam menyeimbangkan
proses produksi.

2.4 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :

1. Alat
a. Computer / Laptop
b. Software Flexible Line Balamcing\
2. Bahan
a. Checksheet pengamatan proses produksi
b. List of Activity
2.5 Landasan Teori

Menurut Gaspersz (2004), line balancing merupakan penyeimbangan


penugasan elemen - elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk
meminimumkan banyaknya work station dan meminimumkan total harga idle time
pada semua stasiun untuk tingkat output tertentu. Dalam penyeimbangan tugas ini,
kebutuhan waktu per unit produk yang dispesifikasikan untuk setiap tugas dan
hubungan sekuensial harus dipertimbangkan.

Menurut Purnomo (2004), line balancing merupakan sekelompok orang


atau mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk
yang diberikan kepada masing-masing sumber daya secara seimbang dalam setiap
lintasan produksi, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di setiap stasiun
kerja.Line balancing adalah suatu penugasan sejumlah pekerjaan kdalam stasiun-
stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau liniproduksi. Stasiun
kerja tersebut memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja.
Fungsi dari Line balancing adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Tujuan
pokok dari penyeimbangan lintasan adalah meminimumkan waktu menganggur
(idle time) pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lambat (Baroto,
2002).

2.6 Analisis dan Pembagian Lini Produksi

2.7 Bottleneck

2.8 Line Balancing

Anda mungkin juga menyukai