Anda di halaman 1dari 20

WRAP UP SKENARIO 1

Kelompok : B-4

Ketua : Putri Nazwa H.Mas’ud (1102019164)

Sekretaris : Putri Dewi Lestari (1102019163)

Anggota : Putra Nugraha Santosa (1102019161)


Putri Ardini (1102019162)
Putri Dewi Lestari (1102019163)
Putri Nazwa H.Mas’ud (1102019164)
Putri Rahmasari (1102019165)
Putri Zahra Maharani (1102019166)
Qatrunnada Zulfa Salsabila (1102019167)
Rafilah Dinira (1102019168)
Muhammad Pandu Giri Prabowo (1102018280)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JL. LETJEND SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIH
JAKARTA 10510
TELP. 62.21.4244574 FAX. 62.21.4244574
DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………………………… 2

Skenario………………………………………………………………………. 3

Kata Sulit……………………………………………………………………... 4

Pertanyaan……………………………………………………………………. 4

Jawaban………………………………………………………………………. 4

Hipotesis………………………………………………………………………. 4

Sasaran Belajar………………………………………………………………. 5

L.I.1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN BAHWA SEL MERUPAKAN DASAR


KEHIDUPAN MAHKLUK HIDUP

LO.1.1. Definisi Sel & Sejarahnya…………………………………………… 6

LO.1.2. Tipe-Tipe Sel………………………………………………………… 6

LO.1.3. Perbedaan Sel Hewan & Tumbuhan ………………………………… 7

LO.1.1 L.1.2 DAPAT MENGTAHUI DUA JENIS PERBEDAAN SEL

LO.2.1 Sel Prokariotik……………………………………………………….. 8

LO.2.2 Sel Eukariot………………………………………………………….. 9

LO.1.3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN SIKLUS SEL DAN PEMBELAHAN SEL

LO.3.1

2
SKENARIO 1

MAHASISWA BELAJAR PEMBELAHAN SEL

Mahasiswa fakultas kedokteran harus mengtahui bahwa sel merupakan dasar kehidupan mahkluk
hidup. Mahasiswa peserta blok prinsip Biomedik 1 berdiskusi mengenai siklus sel dan
pembelahan sel. Mereka juga membahas mengenai perbedaan dua jenis pembelahan sel dan fase-
fase yang terdapat dalam pembelahan sel.

3
 Kata Sulit

1. Siklus sel
Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat
sejumlah besar DNA di dalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil
duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik.
2. Fase-fase
Tingkatan masa atau perubahan,perkembangan,semua pertumbuhan yang tujuan
berturut-turut dan pada sebuah proses.
3. Pembelahan sel
Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua
atau lebih sel anak.
4. Sel
Kumpulan materi mahklul hidup berasal dari sel-sel sebelumnya dan setiap masa
protoplasmic kecil yang menyusun jaringan terorganisasi.
5. Biomedik
Cabang ilmu kedokteran yang berdasarkan prinsip ilmu Biologi.

 Pertanyaan sementara

1. Kenapa sel menjadi dasar kehidupan mahkluk hidup?


2. Fase-fase apa saja yang terdapat pada pembelahan sel?
3. Apa saja perbedaan dua jenis perbedaan sel?
4. Bagaimana terjadinya siklus sel?
5. Perbedaan eukariot dan prokariot?
6. Dari dua jenis sel tersebut apa pengertiannya?
7. Apa saja contoh dari eukariot dan prokariot?
8. Seberapa penting pembelahan sel pada mahkluk hidup?
9. Mengapa sel mengalami pembelahan?
10. Dimana tempat terjadinya pembelahan mitosis?
11. Apa hasil dari mitosis dan meosis?

 Jawaban sementara

1. Karena sel merupakan satuan yang terkecil dari mahkluk hidup tersebut.
2. Pembelahan sel di bagi menjadi dua mitosis dan meosis
Fase mitosis : Interfase,profase,metofase,anafase,telophase
Fase meosis : Interfase,profase 1,metafase 1,anafase 1,telofase 1,profase
2,metafase 2,telofase 2
3. Perbedaan terjadinya mitosis dan meosis
Mitosis : di sel somatik, reproduksinya seksual,jumlah yang di hasilkan mitosis
dua sel diploid, dan mitosis mengalami satu tahap pembelahan dalam siklus sel
Meosis : seksual.meosis 2 sel diploid, dan meosis dua tahap pembelahan meosis
1 dan meosis 2
4
4. Mitotik : terjadi lebih cepat
Proses Interfase : ada tiga tahap ( 1,GI, 2.S. 3.G2 )
Mitosis : ada lima tahap 1.profase,2.prometafase.3.metafase.4.anafase,5.telofase
5. Eukariot : DNA berada di nukleus
Prokariot : DNA terkonsentrasi di wilayah yang tidak di selubungi membrane di
sebut nucleoid
6. Meosis menghasilkan 4 sel anak dimana dalam prosesnya terjadi pengulangan
jumlah kromosom
7. Eukariot : Sel tumbuhan dan sel hewan
Prokariot : Sel bakteri
8. Penting. Contohnya pada proses reproduksi kalua tidak ada pembelahan dari
oogonium dan spermagonium maka nanti tidak akan berubah menjadi janin dan
pembelahan sel sangat penting bagi organisme uniseluler,membelah dan
membentuk keturunan,pembelahan satu sel memproduksi organisme tersebut
9. Karena apabila sel tidak mengalami pembelahan maka mahkluk hidup tidak
dapat bertumbuh dan berkembang
10. Terjadi di jaringan meristematis misalnya : Ujung batang,ujung akar, dan
cambium
11. Mitosis : menghasilkan dua sel anak yang identic dan terdiri dari 46 kromosom
Meosis : menghasilkan sel anakan yang tidak identik dan terdiri dari 23
kromosom

 Hipotesis

Sel merupakan kumpulan materi mahkluk hidup dan berasal dari sel-sel sebelumnya
atau setiap masa potoplasmit kecil yang menyusun jaringan terorganisasi, Sel di bagi
menjadi dua Eukariot dan Prokariot untuk pembelahan sel di bagi menjadi dua
macam hitosis dan meosis dan Pembelahan sel berfungsi dalam proses reproduksi
pertumbuhan dan perbaikan.

4
 Sasaran Belajar

L.I.1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN BAHWA SEL MERUPAKAN DASAR


KEHIDUPAN MAHKLUK HIDUP

LO.1.1. Definisi Sel & Sejarahnya

LO.1.2. Tipe-Tipe Sel

LO.1.3. Perbedaan Sel Hewan & Tumbuhan

L.1.2 DAPAT MENGTAHUI DUA JENIS PERBEDAAN SEL

LO.2.1 Sel prokariotik

LO.2.2 Sel eukariot

LO.1.3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN SIKLUS SEL DAN PEMBELAHAN


SEL

LO.3.1

5
L.I.1 Memahami dan Menjelaskan Bahwa Sel Merupakan Dasar Kehidupan
Mahkluk Hidup

1. Definisi Sel & Sejarahnya

Sel adalah satuan unit terkecil makhluk hidup yang merupakan dasar penyusun
bagian-bagian tubuh. Sel pertama kali diobservasi dan diidentifikasi oleh fisikawan
Inggris bernama Robert Hook pada tahun 1665. Kemudian, dua ilmuwan Jerman –
Schwann dan Schleiden mengemukakan prinsip dasar baru sel pada tahun 1893.
Teori mengenai sel terdiri dari 3 prinsip berikut:
1. Semua makhluk hidup tersusun dari satu sel atau lebih
2. Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi pada makhluk hidup
3. Sel-sel lainnya berasal dari proses penggandaan (replikasi) sel yang telah ada
sebelumnya.

2. Tipe-Tipe Sel

Sel dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu eukariot dan prokariot. Tipe sel eukariot
merupakan sel yang memiliki inti sel (nukleus). Sementara prokariot dikenal
sebagai sel yang tidak memiliki nukleus. Berikut ini adalah karakteristik lainnya
dari kedua tipe sel :

 Sel Eukariot

Sel Eukariot (sumber: www.kompasiana.com)

Tipe sel satu ini merupakan sel yang paling kompleks jika dibandingkan dengan
sel prokariot. Sel eukariot memiliki membran yang mengikat nukleus dengan
organel sel lainnya di dalam sel. Organel sel yang saling terikat satu sama lain
membentuk suatu sistem selular yang fungsional. Berikut ini adalah beberapa
karakteristik dari sel eukariot :
6
 Ukuran sel berkisar antara 10 – 100 mikron
 Struktur sel yang kompleks (organel sel) dan multiselular
 Reproduksi secara mitosis (sel tubuh) maupun meiosis (sel kelamin)
 Dapat bersifat autotrof atau heterotroph

 Sel Prokariot

Sel Prokariot (sumber: www.shmoop.com)

Sel prokariot adalah organisme pertama yang hidup di bumi. Organisme yang
termasuk dalam tipe sel ini antara lain archaebacteria/eubacteria dan blue green
algae. Karakteristik umum dari sel prokariot ialah sebagai berikut;

 Ukuran sel berkisar antara 1 – 10 mikron


 Uniselular yang membentuk koloni/filamen
 Bentuk sel terdiri dari bulat, batang, dan datar
 Ada yang bersifat autotrof (fotosintesis) dan heterotroph
 Reproduksi secara aseksual: pembelahan biner, transformasi, konjugasi,
dan transduksi.

6
3. Perbedaan Sel Hewan & Tumbuhan

Sel hewan dan Tumbuhan merupakan sel tipe eukariot. Mari kita pelajari
perbedaan struktur dua jenis dari ilustrasi di bawah ini :

Perbedaan Sel Hewan & Tumbuhan (sumber: www.thinglink.com)

 Sel Hewan
-Mendapatkan energi dari organel sel mitokondrina.
-Terdapat sentriol yang berfungsi dalam pembelahan sel, mitosis maupun
meiosis.
-Ukuran sel hewan lebih kecil dibandikan sel tumbuhan, yaitu dalam kisaran
10 hingga 30 mikrometer.
-Organel lisosom lebih banyak ditemukan pada sel hewan yang memiliki
sejumlah enzim untuk mencerna markomolekul.

 Sel Tumbuhan
-Memperoleh energi dari kloropas melalui proses fotosintesis.
-Memiliki dinding sel yang cukup keras (rigid) untuk melindungi dan
Menjaga kesetabilan sel.
-Ukuran dapat lebih besar dibandingkan sel hewan, mulai 10 hingga 100
mikrometer.
-Organel vakuola memenuhi ruang dalam sel hingga 90%. Terdapat sejumlah
enzim dengan berbagai macam fungsi, dan bagian interiornya dapat
digunakan sebagai penyimpanan nutrien.

7
L.1.2. Dapat Menghtahui Dua Jenis Perbedaan Sel

Setiap sel memiliki banyak kesamaan yaitu tiap sel diselubungi oleh membran
yang meregulagi lalu-lintas materi antara sel dan lingkungannya,tiap sel
menggunakan DNA sebagai informasi genetik, tetapi ada dua perbedaan utama
sel :

1.Sel Prokariotik

Prokariotik adalah sel yang belum memiliki sebuah membran inti atau inti
selnya belum terbungkus pada membran inti. Contoh pada makhluk hidup yang
memiliki sel prokariotik yaitu bakteri dan juga sianobacteria.

- Sel prokariotik tidak memiliki sebuah membran inti atau disebut juga nucleus
tidak nyata dan dapat tersebar dalam sitoplasma
- Diameter pada Sel prokariotik yaitu 0,2 – 2.0
- Sel prokariotik memiliki kandungan dua protein penyusun
- Sel prokariotik memiliki glikokaliks pada bentuk sebuah kapsul atau lapisan
lendir
- Sel prokariotik memiliki sebuah dinding sel yang cukup kompleks dan
memiliki kandungan peptidoglycan
- Sel prokariotik memiliki membran sel yang tidak mengandung karbohidrat
dan kurang memiliki kandungan steroid
- Sel prokariot tidak memiliki sitoskeleton
- Sel prokariot memiliki kromosom sirkular tetapi tidak memiliki kandungan
histon
- Sel prokariotik membelah diri dengan cara binari fisi
- Sel prokariot tidak dapat melakukan meiosis
- Permeabilitas membran inti jika pada sel prokariotik selektif
- Kloroplas hanya terdapat pada sebuah sel prokariotik tumbuhan saja
- Operon hanya terdapat pada sel prokariotik. 8
2. Sel Eukariotik

Sel eukariotik adalah sel yang memiliki sebuah membran inti atau inti selnya
Sudah terbungkus membrane inti.

-Sel Eukariotik memiliki sebuah inti sel yang nyata dikarenakan memiliki
sebuah membran inti
-Diameter sel eukariotik yaitu 10 – 100 µm
-Sel eukariotik flagela disusun atas banyaknya mikrotubula
-Sel eukariotik terdapat sebuah sel tetapi tidak memiliki sebuah dinding sel
-Sel eukariotik dinding selnya hanya memiliki bentuk komposisi kimia yang
sederhana
-Sel eukariotik memiliki kandungan steroid dan karbohidrat yang bisa berfungsi
sebagai reseptor.
-Sel eukariot memiliki sitoskeleton dan aliran sitoplasma
-Ukuran ribosom pada sel eukariotik lebih besar dibandingkan dengan sel
Prokariotik
-Sel eukariot memiliki bentuk multiple linear dan memiliki kandungan histon
-Pembelahan sel eukariotik dengan cara mitosis
-Reproduksi seksual sel eukariot bisa melakukan meiosis

9
L.1.3. Memahami dan Menjelaskan Siklus Sel dan Pembelahan Sel

Pembelahan sel : pembelahan sel terbagi dua ada pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
 Pembelahan Mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan dua sel anakan yang identik
pembelahan mitosis mempunyai dua siklus sel:
1. Fase mitotic (m) : fase yang mencakup mitosis sekaligus sitokinesis, biasanya
merupakan bagian terpendek siklus sel pembelahan mitotic silih berganti dengan tahap
dengan tahap yang jauh lebih panjang.

2. fase interfase : fase interfase adalah fase yang lebih panjang dari fase mitotic fase
interfase dan fase mitotic melakukan pembelahan silih berganti, fase interfase biasanya
mencakup sekitar 90% siklus sel.

Pada saat interfase sel bertumbuh dan membuat salinan kromosom sebagai persiapan
pembelahan sel interfase dapat dibagi menjadi beberapa subfase :

 Fase G1( First Gap) di fase ini sel bertumbuh sambil menyalin kromosom –
kromosomnya , fase ini berlangsung selama 1 jam.
 Fase S ( Fase Sintetis Dna) di fase ini sel bertumbuh lagi sambil menyelesaikan
persiapan untuk pembelahan sel , fase ini berlangsung selama 8 jam.
 Fase G2 ( Second Gate ) fase sel membelah lagi menjadi sel anakan dan
mengulangi siklus tersebut , fase ini berlangsung selama 2-4 jam.

 Tahap mitosis
1. G2 : interfase
 Selaput nucleus membatasi nucleus.
 Nucleus mengandung satu atau lebih nucleus.
 Dua sentromer telah terbentuk melalui replikasi sentrosom tunggal.
 Pada sel hewan , setiap sentrosom memiliki 2 sentriol.
 Kromosom yang di duplikasikan selama fase S belum bisa terlihat karena belum
terkondensasi.
Fase Interfase

2. Profase
 Serat – serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat dan kromosom mulai
terkondensasi.
 Nukleoulus lenyap.
 Setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara identik yang
tersambung pada sentromernya , nama proses tersebut kohesi kromatid.
 Mulai terbentuk gelendong mitotic yang terdiri sentromer dan mikrotubulus yang
menjulur dari sentrosom.
 Sentrosom – sentrosom bergerak saling menjauhi , tampaknya didorong oleh
mikrotubulus yang memanjang.

Fase Profase

3. Prometafase
 Selaput nucleus terfragmentasi.
 Mikrotubulus yang menjulur dari masing – masing sentrosom kini dapat
memasuki wilayah nucleus.
 Kromosom menjadi semakin terkondensasi.
 Masing – masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki
kinetokor , struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer.
 Beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokor , menjadi mikrotubulus
kinetokor , mikrotubulus ini akan menarik – narik kromosom maju – mundur.
 Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari
kutub gelendong yang berseberangan

Fase Prometafase

4. Metafase
 Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama , seringkali berlangsung
sekitar 20 menit.
 Sentrosom kini berada pada kutub – kutub sel yang berseberangan
 Kromosom berjejer pada lempeng metaphase , bidang khayal yang berada di
pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong.
 Sentromer – sentromer kromosom berada di lempeng metaphase
 Untuk setiap kromosom , kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus
kinetokor yang berasal dari kutub yang berseberangan.

Fase Metafase

5. Anafase
 Anaphase merupakan tahap mitosis yang paling pendek , seringkali berlangsung
hanya beberapa menit.
 Anaphase dimulai ketika protein kohesin terbelah , yang memungkinkan kedua
kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba – tiba yang
mengakibatkan setiap kromatid menjadi kromosom utuh.
 Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung – ujung
sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek , karena
mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer , kromosom bergerak ke
sentromer terlebih dahulu dengan kecepatan sekitar 1mm/menit.
 Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang
 Pada akhir anaphase , kedua ujung sel memili koleksi kromosom yang sama dan
lengkap.

Fase Anafase

6. Telofase
 Dua nucleus anakan terbentuk dalam sel.
 Selaput nucleus muncul dari fragmen – fragmen selaput nucleus.
 Nucleolus muncul kembali.
 Kromosom menjadi kurang terkondensasi.
 Mitosis , pembelahan satu nucleus menjadi dua nucleus yang identik sekarang
sudah selesai.

Fase telofase

Setelah itu pembelahan mitosis segera diikuti oleh sitokinesis. Sitokinesis, yang
bertumpang – tindih dengan tahap akhir mitosis , menyelesaikan fase mitotic.
 Pembelahan Meiosis adalah pembelahan yang menghasikan hanya satu sel anakan
dengan cara mengurangi jumlah set kromosom dari diploid menjadi haploid , meiosis
menghasilkan sel anakan yang tidak identik dengan induknya.

Fase meiosis terbagi menjadi dua fase yaitu fase meiosis I dan fase meiosis II.

Fase meiosis I

1. Profase I
 Kromosom mulai berkondensasi , dan homolog berpasangan di sepanjang
lengannya , berjejer gen demi gen.
 Pindah silang ( pertukaran segmen molekul DNA yang sesuai diantara
kromatid non saudara ) telah selesai homolog berada dalam sinapsis ,
tergabung erat oleh protein di sepanjang lengan.
 Sinapsis berakhir di pertengahan profase , dan setiap kromosom – kromosom
setiap pasangan sedikit bergerak memisah.
 Setiap pasangan homolog memiliki satu atau lebih kiasmata , tempat
terjadinya pindah silang dan kedua homolog masih tersambung akibat kohesi
diantara kromatid saudara
 Pergerakan sentrosom , pembentukan gelendong , dan kehancuran selaput
nucleus terjadi seperti pada mitosis.
 Pada akhir profase I mikrotubulus dari salah satu kutub melekat ke kedua
kinetokor , struktur protein di sentromer kedua homolog , homolog bergerak
ke lempeng metaphase
2. Metafase I
 Pasangan kromosom homolog kini tersusun pada lempeng metaphase ,
dengan satu kromosom pada setiap pasangan menghadap ke kutub yang
berbeda.
 Kedua kromatid dari satu homolog melekat ke mikrotubulus kinetokor dari
salah satu kutub. Kromatid homolog yang satu lagi melekat ke mikrotubulus
dari kutub yang berseberangan.
3. Anafase I
 Penguraian protein – protein yang menyebabkan kohesi kromatid saudara di
sepanjang lengan – lengan kromatid memungkinkan homolog – homolog
memisah.
 Kedua homolog bergerak ke kutub – kutub yang berlawanan , dipandu oleh
aparatus gelendong.
 kohesi kromatid saudara masih bertahan di sentromer , menyebabkan kedua
kromatid bergerak sebagai satu kesatuan ke kutub yang sama.

4. Telofase I dan Sitokinesis


 Pada awal telofase I , setiap paruhan sel memiliki satu sel haploid lengkap
yang terdiri atas kromosom – kromosom tereplikasi. Setiap kromosom terdiri
atas dua kromatid saudara. Salah satu atau kedua kromatid mengandung
bagian DNA kromatid nonsaudara.
 Sitokinesis ( pembelahan sitoplasma ) biasanya terjadi secara bersamaan
dengan telofase I , membentuk dua sel anakan haploid.
 Pada sel hewan , lekukan penyibakan terbentuk.
 Pada beberapa spesies , kromosom terurai lagi dan selaput nucleus terbentuk
kembali.
 Tidak ada replikasi yang terjadi antara meiosis I dan II.

Fase Meiosis II

1. Profase II
 Aparatus gelendong terbentuk.
 Pada profase II akhir kromosom masing – masing terdiri atas dua kromatid
yang tergabung di sentromer , bergerak kea rah lempeng metaphase II.
2. Metafase II
 Kromosom – kromosom berjejer di lempeng metaphase seperti pada mitosis.
 Karena pindah silang pada meioisis I , dua kromatid saudara dari masing –
masing kromosom tidak identik secara genetik.
 Kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus yang menjulur dari
kutub – kutub yang berseberangan.

3 Anafase II
 Kromatid bisa terpisah karena penguraian protein – protein yang
menggabungkan kromatid – kromatid saudara di sentromer

4. Telofase II dan Sitokinesis


 Nucleus terbentuk , kromosom mulai terurai , dan sitokinesis terjadi.
 Pembelahan meiosis satu sel induk menghasilkan empat sel anakan ,
masing – masing dengan satu set haploid kromosom yang tidak tereplikasi.
 Masing – masing dari keempat sel anakan berbeda secara genetic dari sel –
sel anakan lain dan juga dari sel induk.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell N A, et al . 2015. Biology : A Global Approach. Tenth Ed. Pearson Education


Limited England. pp. 198-213

Anda mungkin juga menyukai