BAB IV
PEMBAHASAN
nifas, dan bayi baru lahir yang menghubungkan antara teori yang sudah ada
di klinik sebanyak 7 kali, 3 kali pada trimester 1 dan 4 kali pada trimester 2.
Pada trimester ketiga penulis melakukan ANC sebanyak 3 kali, maka hal ini
standar 10T (Timbang berat badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah,
ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet Zat Besi selama kehamilan,
kebugaran ibu hamil karena tidak ada sarana dan prasarana, tidak
memberikan terapi yodium dan tidak memberikan anti malaria karena bukan
kesenjangan antara teori dengan peraktek. Maka hal ini tidak sesuai dengan
dan tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian
KB pasca persalinan.
yaitu pada saat kehamilan yang pertama dengan usia anak pertama 1 tahun 5
bulan dan masih memiliki masa perlindungan 1 tahun 5 bulan, Makah al ini
tinggi (>14,6 g/dl). Umumnya ibu hamil dianggap anemik jika kadar
mengalami kenaikan atau melebihi batas normal Makah al ini sesuai dengan
darah ibu hamil melebihi 140/90 mmHg curigai adanya preeklamsi ringan.
kenaikan sistolik ≥30 mmHg dan kanaikan diastolik ≥15 mmHg tidak
hari) selama pemeriksaan kehamilan, maka hal ini sesuai dengan teori
hal ini sesuai dengan teori (Manuaba, 2012:95) yang menyatakan bahwa
dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
dihitung dari trimester I sampai trimester II yang berkisar antara 6,5 - 16,5
kg.
113
jika proses terjadinya pada usia kehamilan cukup bulan (38-42 minggu).
Dari data diatas tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus kebidanan.
Pada Ny, “A” proses persalinan kala I berlangsung 6 jam dari mules-
mules yang sering pada jam 17:00 WIB sampai pembukaan lengkap pukul
00:40 WIB, maka hal ini sesuai dengan teori (Asuhan Persalinan Normal,
kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm) proses ini terbagi
dalam 2 fase, fase laten (8 jam) srviks membuka sampai fase aktif (7 jam)
II berjalan dengan cepat karena adanya hiss yang adekuat dan kerja sama
yang baik antara ibu dan penolong, maka hal ini sesuai dengan teori
(Asuhan Persalinan Normal, 2012 : 77) yang menyatakan bahwa pada kala
II Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
penegangan tali puat terkendali serta masase fundus uterus, maka hal ini
menyatakan bahwa kala III dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya
IU/IM pada 1/3 distal paha luar, melakukan peregangan talipusat terkendali
yang keluar pervaginam setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 2 jam
kedua 30 menit, maka hal ini sesuai dengan teori (Asuhan Persalinan
keterbatsan waktu, maka hal ini tidak sesuai dengan teori (Saifudin, 2014 :
yaitu pada (6-8 jam setelah persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu
data dari hasil pemeriksaan bahwa ibu mengeluh masih merasa mules, dan
keluar darah dari kemaluan, kontraksi uterus baik tinggi fundus uterus 2 jari
di bawah pusat, lochea rubra, kontraksi uterus bulat dan keras, ibu sudah
melakukan hubungan antara ibu dan bayi, dan sudah mulai belajar menyusui
bayinya, maka hal ini sesuai dengan teori (Saifudin, 2014 : 123) yang
ibu atau salah satu dari keluarga ibu bagaimana mencegah terjadinya
perdarahan masa nifas karena atonia uteri, Pemberian ASI awal, Melakukan
abnormal dan tanda-tanda infeksi, maka hal ini sesuai dengan teori
Pada Bayi Ny.”A” didapatkan hasil pemeriksaan A/S 9/10, A/C +/-,
Perempuan, berat badan 2900 gram, panjang badan 49 cm, hal ini
merupakan neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan, maka hal ini
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000
gram.
memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, dan
pencegahan infeksi, maka hal ini sesuai dengan teori (Asuhan Persalinan
Normal, 2012 : 128) yang menyatakan bahwa asuhan segera bayi baru lahir
klem dan potong tali pusat, pernapasan, jagalah bayi agar tetap hangat.
Pada bayi Ny.”A” dilakukan (IMD) kontak dini antara kulit bayi
dengan ibu setelah pemotongan tali pusat dan mengeringkan, maka hal ini
menyatakan bahwa aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir:
Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat, Usahakan adanya kontak antara
Pada bayi Ny “A” setelah IMD berhasil adalah pemeriksaan fisik BBL
dan setelah itu dilakukan hubungan antara bayi dan ibu (rawat gabung),
maka hal ini sesuai dengan teori (Manuaba, 2012:202) Yang menyatakan
bahwa Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga
dipaha kiri bayi, maka hal ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo,2012:372)
K1 diberikan intramuskuler atau oral. Dosis untuk semua bayi baru lahir
intramuskuler 1mg dosis tunggal, oral, 3 kali @ 2mg diberikan pada bayi
baru lahir, umur 3-7 hari, dan pada saat bayi berumur 1-2 bulan bayi yang
Pada bayi Ny. “A“ setelah lahir di berikan salep antibiotic tetrasiklin
1% untuk mencegah terjadinya infeksi. Hal ini sesuai dengan teori yang
bahwa setiap bayi barulahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir.
0,5 cc dipaha kanan bayi, maka hal ini sesuai dengan teori (Asuhan