Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH : MANAJEMEN INDUSTRI

Judul pembahasan :

Manajemen produksi dan operasi

KELOMPOK 1

NAMA ANGGOTA :

-ABDURRAHMAN SHOLEH (061730310148)

- IRWAN WAHYUDI (061730310157)

- JUARI (061730310158)

KELAS :

5 LA

DOSEN PEMBIMBING :

ZAINUDDIN, S.T.,M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TEKNIK ELEKTRO (PRODI DIII TEKNIK LISTRIK)

TAHUN AJARAN 2019/2020


BAB I

PENDAHULUAN

Seperti diketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan


keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan
itu maka manajemen produksi dan operasi merupakan proses pengambilan
keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat
sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang
efisien, oleh karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan
keputusan dalam fungsi produksi dan operasi.

Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer


diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang
dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam
mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi dan operasilah yang
akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik,
selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan
sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi dan operasi, serta
kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan
majemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh
kegiatan bersama perusahaan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI DAN


OPERASI
A. Pengertian Produksi Dan Operasi
Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang
menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum
produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan
masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di
dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan
menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut
dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali
bahan.
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan
yang menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri,
suku cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam
arti sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi dan operasi, sehingga
mencakup pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (inputs) menjadi
keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan
atau utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi dan
operasi adalah penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk
dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi
faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan
keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan
teknologi.
B. Pengertian Manajemen Operasi dan Produksi
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu
manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan keputusan dalam upaya
pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan
produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen
operasional. Berikut ini adalah definisi manajemen operasi dan produksi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :

1). Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output.

2). Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu


manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat
dilakukan secara efisien.

3). Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan
sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi
fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien
dalam rangka mencapai tujuan.

Dari definisi definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam
menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan
atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

C. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi Dan Operasi


Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses
pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan
keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang
rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun
rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan
ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang
terjadi.
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka
terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly)
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
pertentangan dengan keadaan lain.
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan
operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses,
kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing
kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau
fasilitas yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa.
Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata letak
(lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik pabrik atau fasilitas jasa
pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan keputusan jangka
panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi.
b. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya
jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.
c. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang
produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak
yang dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.
d. Tenaga kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja
atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang
sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi
dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang
mengerjakan.
e. Mutu atau kualitas
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab
yang lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan.
1. Kriteria untuk Keputusan Operasi
Ada empat sasaran dalam operasi-operasi; yaitu biaya, kualitas, dapat
diandalkan(dependability), dan fleksibelitas.
1). Biaya. Sasaran biaya adalah sangat penting dalam operasi-operasi; dan
secara kasar dapat disamakan dengan efisiensi. Bila biaya-biaya untuk
suatu keputusan dinilai, semua biaya relevan harus dimasukkan.
2). Kualitas. Sasaran kualitas berkaitan dengan kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan oleh operasi-operasi. Sasaran ini dipengaruhi bai oleh
disain produk maupun cara produk dibuat dalam operasi-operasi.
3). Dependability. Dependability sebagai suatu sasaran menyangkut dapat
diandalkan suplai barang atau jasa. Dalam operasi-operasi,
dependability dapat diukur dengan persentase kekurangan bahan,
persentase pemenuhan janji-janji pengiriman.
4). Fleksibilitas. Fleksibilitas menyangkut kemampuan operasi-operasi
untuk membuat perubahan-perubahan dalam desain produk atau dalam
kapasitas produksi dan sebagainya, utnuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi.
2. Analisis “Trade-off”
Banyak keputusan-keputusan manajerial dalam manajemen produksi dan operasi
yang harus dibuat berdasarkan suatu konsep ekonomi manajerial lainnya, yaitu
analisis “trade-off”. Sebagai contoh, masalah-masalah “garis-tunggu” (atau
antrian) dalam bagian pemeliharaan fasilitas produksi perusahaan. Bila
perusahaan hanya menyediakan fasilitas pemeliharaan yang terbatas, maka banyak
mesin yang harus menunggu untuk dilayani.
Bagaimanapun juga, konsep analisis trade-off memberikan kepada manajer suatu
titik awal dengan pertanyaan-pertanyaan, “ apa biaya-biaya yang akan naik atau
turun bila manjer melakukan penambahan atau pengurangan sesuatu ? Mana titik
biaya terendah bila dua atau lebih variabel diperhatikan ? “ Kurva-kurva sebagai
hasil jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu menyajikan akumulasi perubahan-
perubahan perilaku biaya beberapa variabel yang berubah karena volume.
D.Ruang Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasi
Manajemen Produksi dan operasi seprti yang telah dibahas pada point
sebelumnya setidaknya mengajarkan kita bagaimana utuk mencapai suatu tujuan
dengan perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah kita rancang. Untuk itu,
dalam manajemen produksi dan operasi terdapat:
a. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.
b. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
c. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.
d. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.
e. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau
penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan
operasi, serta sistem informasi produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian
produksi adalah semata-mata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan
bagian langsung atau tidak langsung dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu
betul-betul dapat menghasilkan barang-barang atau jasa dengan efektif dan efisien
serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya.
Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup:
a. Penyusunan rencana produksi dan operasi.
b. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.
c. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.
d. Pengendalian mutu.
e. Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
2.2 PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
A. Perkembangan.
Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi barang dan jasa.
Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran utama. Ada enam
aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan manajemen operasi.

Pembagian Kerja

Pembagian kerja didasarkan pada spesialsasi tenaga kerja pada suatu tugaas
tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada
penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Primsip pembagian kerja ini
masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri-
industri perakitan.

Revolusi Industri

Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia dengan tenaga


mesin. Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan kebutuhan akan
otomatisasi dan produksi volume tinggi. Masyarakat telah memasuki periode
purna industri, yang ditandai oleh perkembangan sektor ekonomi jasa dan
perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam dan sosial. Manajemen
Ilmiah, Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen operasi
mempunyai dua pengertian. Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan
penerapan metode ilmiah pada studianalsa dan pemecahan masalah-masalah
operasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-
mekanisme dan teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi organisasi.
Pemikiran ini betujuan untuk menemukan metode kerja terbaik melalui
pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi ilmiah untuk karyawan, latihan dan
pengembanan karyawan,dn kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga
kerja.

Pemikiran aliran manajemen ilmiah bertujuan untuk menemukan metoda kerja


terbaik melalui penggunaan pendekatan ilmiah berikut ini :
1). Observasi metoda – metoda kerja sekarang dan pengembangan metoda
– metoda kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah.
2). Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan
tanggung jawab atau suatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
3). Latihan dan pengembangan para karyawan.
4). Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
Hubungan Manusiawi. Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya
motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan
sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi telah melengkapi pendekatan
manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan produkivitas. Pemikiran
alian hubungan manusiawi telah mengarahkan pentingya perluasan kerja, yang
sekarang meupakan suau metode untuk lebih memenusiawikan tempat kerja selain
meningkatkan produktivitas.
Model-model Keputuan Kuantitatif. Model-model keputusan dapat digunakan
untuk menyajikan suatu sistem produktif dalammodel-moel matematikal.tujuan
dari satu metode seperti ini adalah untukmenemukan nilai-nilai optimal atau
memuaskan berbagai variabel keputusan yang akan meningkakan performance
sistem dengan batasan yang ada. Komputer. Penggunaan kompuer telah
mengubah secara dramatik bidang manajemen operasi sejak komputer
diperkenalkan pertama kali dalam bisnis tahun 1950-an. Hampir semua operasi
organisasi sekarang mulai memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan,
scheduling produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain
itu komputer telah banyak membantu pelaksanaan otomtisasi dikantor-kantor dan
pabrik-pabrik, memecahkan masalah komunikasi dan transportasi yang komplek,
serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa.

B. Faktor Pesatnya perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi


Pesatnya perkembangan manajemen produksi dan operasi disebabkan antara
lain oleh faktor di bawah ini:
a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi.
b. Revolusi industri
c. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts
dan komponen serta penggunaan komputer.
d. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah ,
hubungan antar manusia dan model keputusan.
2.3 FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik
manufaktur. Dalam pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping
menyangkut pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut
pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi.
Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil
penemuan dapat diketahui bahwa teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi
dapat dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil
jasa yang ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup
seluruh proses yang mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber-
sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi
harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran
(output), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar
kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer
harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan
dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan
operasi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya
yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan
mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan rencana yang
disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus dibuat, seperti
besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam yang berbeda, waktu-
waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian
mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan
atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan
peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain.
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai
fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari
uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan
Manajemen Produksi dan Operasi yaitu fungsi, sistem dan keputusan.
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi
dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam
organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi
dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa.
Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan
atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan
salah satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem
transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak
hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi
adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi,
yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita
berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan
bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam
manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena
seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan,
maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi
adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen
produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja
dan mutu.
Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :
1). Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan
untuk pengolalahan masukan (inputs)
2). Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan,
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
3). Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian
dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu
dasar waktu atau periode tertentu
4). Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlasananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk pengunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada
kenyataannya dapat dilaksanakan.

A. Pentingnya Manajemen Produksi untuk Bidang–bidang Fungsional Lainnya.


Penyanggaan fungsi produksi dari pengaruh lingkungan secara langsung
diperlukan untuk beberapa alasan.
Hubungan Fungsi Produksi dan Lingkungannya
1). Interaksi dengan unsur-unsur lingkungan (yaitu, langganan dan tenaga
penjualan di tempat produksi) dapat mengganggu proses transpormasi.
2). Proses transformasi teknologik sering lebih efisien daripada proses
yang diperlukan dalam pengadaan masukan-masukan dan penjualan
produk-produk akhir.
3). Ketrampilan-ketrampilan manajerial yang diperlukan untuk
keberhasilan operasi proses transformasi sering berbeda dengan dengan yang
diperlukan untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau
keuangan.
B. Organisasi Formal Fungsi Produksi

Pengorganisasian fungsi produksi menyangkut pengelompokan kegiatan-kegiatan


manajemen operasi yang telah disebutkan di atas ke dalam departemen-
departemen; perancangan struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif
sember daya-sumber daya keuangan, phisik, bahan mentah, dan tenaga kerja;
penugasan wewenang dan tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan
operasi perusahaan kepada seorang manajer atau penyelia; dan penciptaan
hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dicapai
dengan efisien.
BAB III

KESIMPULAN

Manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam


menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan
atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi


mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas,
persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas.

Kriteria untuk Keputusan Operasi


Ada empat sasaran dalam operasi-operasi; yaitu biaya, kualitas, dapat
diandalkan(dependability), dan fleksibelitas.

Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :
1). Proses pengolahan,
2). Jasa-jasa penunjang
3). Perencanaan,
4). Pengendalian atau pengawasan.
Pesatnya Perkembangan Manajemen Produksi Dan Operasi:
a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi.
b. Revolusi industri
c. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts
dan komponen serta penggunaan komputer.
d. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah ,
hubungan antar manusia dan model keputusan.

Anda mungkin juga menyukai