1. Kristiyani (1807132)
2. Riska Dwi Prahesti (1807137)
3. UmiUlfah (1807143)
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang
dinamakan menopause. Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan
tidak menyenangkan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk
benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi
antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan
seperempat lainnya terus menstruasi sampai melewati umur 50 tahun.
Selanjutnya, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk membuat kehidupan
saat menopause ini sedikit lebih mudah adalah dengan diet menopause yang dapat
membantu untuk energi tubuh, mengendalikan berat badan dan mencegah sejumlah
kondisi yang dapat menjadi lebih terlihat pada saat proses penuaan terus berlanjut.
Terapi Sulih Estrogen (TSH) serta olahraga yang teratur juga dapat mengurangi
beban pada saat terjadinya proses menopause ini. Untuk lebih jelasnya, akan
dibahas pada pokok pembahasan.
B. Tujuan
1 Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan agregat menopause pada lansia
2 Tujuan Khusus
1. Apa pengertian Menopause dan macam-macamnya?
2. Apa penyebab dan gejala-gejala menopause?
3. Bagaimana tahap- tahap menopause ?
4. Apa saja jenis-jenis dari menopause?
5. Apa saja gangguan menopause?
6. Bagaimana cara mencegah pemunculan menopause?
7. Bagaimana Asuhan keperawatan pada menopause?
BAB II
A. DEFINISI MENOPAUSE
Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis yang
menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18,
menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi.
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan menopause
sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia
40 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa
berhentinya haid sama sekali. Dapat didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami
menstruasi. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada
premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi
gangguan vegetatif seperti panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa
labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan
tulang.
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang
wanita tidalagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau
berhenti. Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang
ditandai dengan berhentinya masa subur.
B. ETIOLOGI MENOPAUSE
Akibat dari kadar hormon esterogen, progerseteron dan hormon ovarium
yang berkurang akan menyebabkan perubahan fisik, psikologis dan seksual yang
menurun pada wanita pasca menopause (Hacker&Moore, 2001).
Seseorang disebut menopause jika tidak lagi menstruasi selama 12 bulan
atau satu tahun. Menopause umumnya terjadi ketika perempuan memasuki usia 48
hingga 52 tahun (Rachmawati, 2006).
Menurut Andra (2007), efek berkurangnya hormon estrogen mengakibatkan
penipisan pada dinding vagina, pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit
juga akan terlihat. Akhirnya, karena epitel vagina menjadi atrofi dan tidak adanya
darah kapiler berakibat permukaan vagina menjadi pucat. Selain itu, rugae-rugae
(kerut) vagina akan jauh berkurang yang mengakibatkan permukaannya menjadi
E. JENIS-JENIS MENOPAUSE
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan
menopause prematur (dini).
1. Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55
tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai
indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu
kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasi
F. GANGGUAN MENOPAUSE
Gangguan menopause ialah jadwal menopause
1 Menopause premature
Terhentinya haid pada umur 40 tahun
Terdapat gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2 Menopause terlambat
Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
Terdapat gejala menopause
3. Menopause Memengaruhi Hubungan Wanita
Kehidupan seksual sesuadah menopause ternyata tidak mengalami
perubahan pada 60% perempuan. Dua puluh persen diantaranya mengalami
peningkatan keinginan seksual dan 20% lagi mengalami pengurangan. Karena
tidak ada lagi resiko kehamilan, banyak perempuan mempunyai keinginan
seksual yang lebih besar dan bahkan kadang memperbaiki hubungan antara
pasangan. Memang, dalam kenyataannya nafsu seksual tidak ada hubungannya
dengan produksi hormon pada saat atau sesudah menopause.
Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa perempuan masih tetap mempunyai
nafsu seksual sampai pada usia yang lebih tua dibanding kaum laki-laki. Setiap
tujuh diantara 10 pasangan di Amerika masih tetap melakukan senggama
sesudah usia 60 tahun. Alasan utama berhentinya kegiatan seksual mereka
biasanya disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan, yang biasanya terjadi
pada pihak laki-laki. Kendati demikian, sementara sebagian perempuan tidak
mengalami perubahan pada keinginannya untuk berhubungan seks, sebagian
lainnya tidak peduli jika ia tidak berhubungan dengan pasangannya selama
berbulan-bulan.
H. Komplikasi
I. PENGOBATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada agregat wanita menopause menggunakan pendekatan community
Semarang adalah 212 jiwa. Adapun jumlah penduduk laki-laki 98 jiwa dan
jiwa. Untuk wanita usia 45-55 tahun sejumlah 15 jiwa. Jumlah penduduk
Wanita; 40.00%
Diagram 1 :Karakteristik penduduk usia 45 - > 60 tahun pada Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang menurut jenis kelamin.
2) Status Perkawinan
33,3 % atau sejumlah 5 orang berstatus janda dan selebihnya 66,7 % atau
sebagai berikut :
dengan ventilasi yang cukup dan jendela yang sering dibuka. Rumah
wilayah yang jarak menuju jalan raya utama +500 meter, jarak ke pasar
warga yang agak luas. Keadaan got di sekitar rumah mengalir lancar.
Data wawancara
Keadaan air tanah yang digunakan rata-rata jernih dan tidak berbau.
Hanya saat musim hujan air agak keruh. Kelompok wanita menopause
disini 40% menggunakan air tanah untuk mandi dan mencuci, serta
pemeriksaan SARARI.
Diagram 2:Frekuensipemanfaatanfaskes oleh kelompok wanita menopause pada Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang
3. Ekonomi
Data wawancara
Berdasarkan hasil wawancara pengeluaran penduduk relatif, masing-
ibu rumah tangga, 40%(6) orang karyawan pabrik, 26,7 (4) orang
IRT; 50.00%
1.000.000 (6 orang).
BESARAN PENGHASILAN
raya, dimana alat tranportasi yang digunakan yaitu motor pribadi, dan
lebih banyak berjalan kaki. Situasi jalan menggunakan semen dan aspal
terdapat siskamling dan ronda yang aktif diikuti oleh orang dewasa.
Data kuesioner
ronda.
Data Kuesioner :
Kelompok wanita menopause 100% aktif mengikuti kegiatan arisan dan
pengajian di masyarakat.
6. Komunikasi
Data Observasi :
Ada 2 papan pengumuman Warga di RT 3 lingkungan Sumber. Semua
7. Pendidikan
Data kuesioner :
Pendidikan wanita menopause di lingkungan Sumber RT 03 adalah SD
TINGKAT PENDIDIKAN
S1; 25.00%
SD; 50.00%
SMA ; 25.00%
Diagram 5: Tingkat pendidikankelompokwanita menopause pada Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang.
C. ANALISA DATA
Data Masalah
1. Pelayanan kesehatan dan
SARARI. beresiko
menopause 80 % menyukai
masakan asin.
3. PERENCANAAN
a. Prioritas masalah
masyarakat.
berikut:
Perubahan Penyelesaian
Positif untuk Untuk
Pentingnya
penyelesaiand Peningkatan
penyelesaian
i komunitas kualitas hidup
masalah
Diagnosa 0: tidakada 0: tidak ada Total
keperawatan 1: rendah
Score
pada agregat 1: rendah 1: rendah
wanita 2: sedang
menopause
2: sedang 2: sedang
3: tinggi
3: tinggi 3: tinggi
Perilaku
kesehatan
cenderung 2 2 2 6
beresiko
Hambatan
pemeliharaan 3 3 3 9
rumah
menopause.
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menopause bukanlah suatu yang
menakutkan. Kedatangannya tidaklah menakutkan asalkan kita bisa mensikapinya
dengan bijaksana & apabila terjadi keluhan-keluhan, kunjungilah nakes untuk
mendapatkan terapinya. Untuk mengurangi gejala menopause dapat dengan
Pengobatan supportif. Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan
hidup sehat. Berhenti merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol
dan kopi (caffein) dan sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya
berjalan kaki.
B. SARAN
Menjadi tua dan keriput memang hal yang sering ditakuti oleh para wanita.
Namun, hal ini bukan berarti wanita kehilangan identitas kewanitaannya. Justru
seharusnya sadar bahwa wanita yang mengalami masa menopause memulai fase
kehidupan baru sebagai wanita yang matang dalam berpikir. Namun, memang tidak
dapat dipungkiri bahwa saat memasuki masa menopause akan terjadi perubahan
fisik dan emosi. Oleh karena itu, masa menopause merupakan masa yang
membutuhkan penyesuaian diri dan pengertian dari berbagai pihak, terutama
keluarga. Selain hal tersebut penting diingat bahwa gaya hidup kita semasa muda
sangat mempengaruhi gejala menopause yang akan dirasakan kelak. Berikut
beberapa tips supaya tetap sehat saat memasuki masa menopause nanti, yaitu :
1. Tidak merokok (bila merokok cobalah untuk berhenti)
2. Tidak minum alkohol,
3. Sering berolah raga secara teratur
4. Makan makanan yang sehat (terutama yang bersumber dari kacang
kedelai sebagai sumber fitoestrogen)