Anda di halaman 1dari 28

ASKEP KOMUNITAS AGREGAT WANITA MENOPAUSE

Disusu Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Disusun oleh kelompok 3:

1. Kristiyani (1807132)
2. Riska Dwi Prahesti (1807137)
3. UmiUlfah (1807143)

PRODI S1 KEPERAWATAN KELAS D AMBARAWA

STIKES KARYA HUSADASEMARANG

TAHUN 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang
dinamakan menopause. Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan
tidak menyenangkan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk
benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi
antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan
seperempat lainnya terus menstruasi sampai melewati umur 50 tahun.
Selanjutnya, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk membuat kehidupan
saat menopause ini sedikit lebih mudah adalah dengan diet menopause yang dapat
membantu untuk energi tubuh, mengendalikan berat badan dan mencegah sejumlah
kondisi yang dapat menjadi lebih terlihat pada saat proses penuaan terus berlanjut.
Terapi Sulih Estrogen (TSH) serta olahraga yang teratur juga dapat mengurangi
beban pada saat terjadinya proses menopause ini. Untuk lebih jelasnya, akan
dibahas pada pokok pembahasan.

B. Tujuan
1 Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan agregat menopause pada lansia
2 Tujuan Khusus
1. Apa pengertian Menopause dan macam-macamnya?
2. Apa penyebab dan gejala-gejala menopause?
3. Bagaimana tahap- tahap menopause ?
4. Apa saja jenis-jenis dari menopause?
5. Apa saja gangguan menopause?
6. Bagaimana cara mencegah pemunculan menopause?
7. Bagaimana Asuhan keperawatan pada menopause?

BAB II

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 2
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI MENOPAUSE
Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis yang
menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18,
menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi.
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan menopause
sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia
40 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa
berhentinya haid sama sekali. Dapat didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami
menstruasi. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada
premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi
gangguan vegetatif seperti panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa
labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan
tulang.
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang
wanita tidalagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau
berhenti. Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang
ditandai dengan berhentinya masa subur.

B. ETIOLOGI MENOPAUSE
Akibat dari kadar hormon esterogen, progerseteron dan hormon ovarium
yang berkurang akan menyebabkan perubahan fisik, psikologis dan seksual yang
menurun pada wanita pasca menopause (Hacker&Moore, 2001).
Seseorang disebut menopause jika tidak lagi menstruasi selama 12 bulan
atau satu tahun. Menopause umumnya terjadi ketika perempuan memasuki usia 48
hingga 52 tahun (Rachmawati, 2006).
Menurut Andra (2007), efek berkurangnya hormon estrogen mengakibatkan
penipisan pada dinding vagina, pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit
juga akan terlihat. Akhirnya, karena epitel vagina menjadi atrofi dan tidak adanya
darah kapiler berakibat permukaan vagina menjadi pucat. Selain itu, rugae-rugae
(kerut) vagina akan jauh berkurang yang mengakibatkan permukaannya menjadi

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 3
licin, akibatnya sering sekali wanita mengeluhkan dispareunia (nyeri sewaktu
senggama), sehingga malas berhubungan seksual.

2.1 Faktor Predisposisi


a. Usia saat haid pertama kali ( menarche )
Jika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi terbilang dalam
usia yang masih belia, maka menopause yang akan terjadi semakin lama.
b. Faktor psikis
Mereka para wanita yang belum menikah dan bekerja sangat mempengaruhi
menopause itu lebih cepat terjadi dibanding dengan mereka yang tidak
menikah dan tidak bekerja. Hal ini sangat mempengaruhi keadaan psikis
wanita.
c. Jumlah anak
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang melahirkan banyak
anak, cenderung lebih mudah dan lebih cepat mengalami penuaan dini dan
mereka makin dekat dengan masa menopause.
d. Usia melahirkan
Ketika seorang wanita melahirkan atau memilii seorang anak dalam usia
yang cukup tua misalnya memiliki anak di usia 35 tahun, maka semakin
lama wanita tersebut memasuki usia menopause. Hal ini disebabkan oleh
ketika seorang dalam masa kehamilan dan persalinan di usia yang cukup tua
akan berpengaruh pada lambannya proses sistem kerja dari organ reproduksi
dan memperlambat proses penuaan dini
e. Pemakaian kontrasepsi
Pemilihan dalam pemakaian alat kontrasepsi juga dapat mempengaruhi
seorang wanita mengalami keterlambatan dalam menopause.
f. Merokok
Rokok memang menjadi salah satu penyebab dari banyak penyakit. Wanita
yang suka merokok cenderung lebih cepat mengalami masa menopause.
g. Sosial ekonomi
Secara pasti faktor sosial ekonomi belum bisa dipastikan sebagai penyebab
menopause. Namun menurut sebuah buku karya DR. Faisal mengungkapkan

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 4
bahwa menopause dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi termasuk
pendidikan dan pekerjaan.

C. TAHAP- TAHAP MENOPAUSE


Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause,
menopause dan pasca menopause.
1. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai
merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40
tahun) dan pada masa siklus haid benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun).
Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisikyangberarti
2. Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause
hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun
penuh
3. Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata
lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaan fisik
dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dii dengan perubahan-perubahan
hormonalnya

D. GEJALA – GEJALA MENOPAUSE


1. Tanda Awal Menopause
a. Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause
adalah : merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung
berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut
bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit
mencapai kepuasan (orgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak
menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
b. Perubahan fisik

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 5
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit.
Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh
dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan
pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit
kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus
menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja
usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan
buang air besar berupa obstipasi.
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama
terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan
mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama). Daerah
sensitive makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat
menjadi nyeri.Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi
rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya
kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang
terutama terjadi pada persendian paha.
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar
estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium
menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan
reaksi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita
yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal
ini adalah normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap
menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan
hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi
secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat.
Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan
ovarium. Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya
gejala-gejala seperti nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada
vagina (sehingga sakit saat melakukan hubungan seksual), sulit menahan
kencing, gangguan mood & emosi tinggi sehingga menimbulkan stres,
selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan kecenderungan

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 6
peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan kadar
kolesterol.
Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini
dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe
Alzheimer, stroke, kanker usus besar, gigi rontok & katarak.Adapun gejala
lain yang terjadi selama menopause yaitu :
1) Ketidakteraturan siklus haid
2) Gejolak rasa panas
3) Perubahan kulit
4) Keringat dimalam hari
5) Sulit tidur
6) Perubahan pada mulut
7) Kerapuhan tulang
8) Penyakit
Bagi kebanyakan wanita keluhan-keluhan tersebut terutama yang
bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan dampak
negatif pada kualitas hidup & rasa percaya diri. Untuk itu perlu penanganan
menopause yang tepat dalam menghadapinya. Saat ini pengobatan yang
paling efektif untuk mengobati gejala menopause & sekaligus sebagai
pencegahan terhadap osteoporosis adalah dengan terapi berbasis hormon
estrogen yang bertujuan untuk menggantikan penurunan estrogen yang
terjadi saat menopause. Dan untuk wanita menopause yang masih memiliki
uterus (rahim) maka terapi tersebut dikombinasikan dengan progestogen.

E. JENIS-JENIS MENOPAUSE
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan
menopause prematur (dini).
1. Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55
tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai
indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu
kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasi

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 7
mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi.
Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan alirannya
mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause
alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak
membutuhkan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara
menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat
sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang terjadi pada saat menopause.
2. Menopause Dini
Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan
Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause dini
adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun”. Kalau wanita itu sudah
berusia di atas 40 tahun, misalnya pada usia di atas 40 tahun, misalnya usia
42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang mengalami
menopause dini. Demikian juga pada wanita usia produktif yang tidak lagi
haid karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut sebagai penderita
menopause dini. Ini disebabkan indung telurnya masih ada dan masih
memproduksi sel-sel telur serta mengeluarkan hormon estrogen. Sementara
itu, jika kedua indung telurnya di angkat, otomatis produksi hormon estrogen
terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalami haid lagi untuk seterusnya
sehingga dapat disebut telah mengalami menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa
karena indung telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker indung
telur. Kedua, diduga karena gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum
minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan kurang berolah raga.
Ketiga bisa karena pengaruh obat-obatan seperti obat pelangsing dan jamu-
jamu yang tidak jelas zat kimianya. Pada umumnya, obat-obatan pelangsing
memang mengandung zat kimia yang dapat menghambat produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya,
walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi
dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak lebih parah.
Ini terlihat dari keluhan –keluhan yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 8
penyakit jantung koroner yang datang lebih cepat. Oleh karena itu datangnya
menopause dini perlu diwaspadai.

F. GANGGUAN MENOPAUSE
Gangguan menopause ialah jadwal menopause
1 Menopause premature
Terhentinya haid pada umur 40 tahun
Terdapat gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2 Menopause terlambat
Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
Terdapat gejala menopause
3. Menopause Memengaruhi Hubungan Wanita
Kehidupan seksual sesuadah menopause ternyata tidak mengalami
perubahan pada 60% perempuan. Dua puluh persen diantaranya mengalami
peningkatan keinginan seksual dan 20% lagi mengalami pengurangan. Karena
tidak ada lagi resiko kehamilan, banyak perempuan mempunyai keinginan
seksual yang lebih besar dan bahkan kadang memperbaiki hubungan antara
pasangan. Memang, dalam kenyataannya nafsu seksual tidak ada hubungannya
dengan produksi hormon pada saat atau sesudah menopause.
Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa perempuan masih tetap mempunyai
nafsu seksual sampai pada usia yang lebih tua dibanding kaum laki-laki. Setiap
tujuh diantara 10 pasangan di Amerika masih tetap melakukan senggama
sesudah usia 60 tahun. Alasan utama berhentinya kegiatan seksual mereka
biasanya disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan, yang biasanya terjadi
pada pihak laki-laki. Kendati demikian, sementara sebagian perempuan tidak
mengalami perubahan pada keinginannya untuk berhubungan seks, sebagian
lainnya tidak peduli jika ia tidak berhubungan dengan pasangannya selama
berbulan-bulan.

4. Menopause Pada Laki-Laki

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 9
Ternyata tidak hanya perempuan yang mengalami menopause tetapi laki-
laki juga mengalami menopause. Menopause pada laki-laki dinamakan
“andropause”. Istilah andropause pada pria memang memiliki banyak kemiripan
dengan menopause yang dialami wanita. Hanya saja, masalah seputar
andropause yang ramai dibicarakan 3 tahun belakangan ini, masih kontroversial.
Pada wanita menopause berarti berhenti haid karena ovulasi tak terjadi lagi
akibat habisnya persediaan sel telur. Pada pria, andropause tak identik dengan
berhentinya produksi sperma. Sebab, secara fisik, sampai usia tua pun, sperma
masih akan tetap di produksi.
5. Kelainan Organic Pada Masa Menopause
Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone
memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam
bentuk :
1) Perdarahan disfungsional semakin meningkat
2) Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak ; mioma uteri,
3) Polip endometrial, polip servikal
4) Karsinoma korpus uteri
5) Keganasan payudara

G. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

Tanda-tanda dan gejala menopause cukup untuk mengatakan kebanyakan


wanita telah mulai melewati transisi menopause. Jika wanita mempunyai keluhan
mengenai menstruasi tidak teratur atau hot flashes dapat memeriksakan ke dokter.
Pemeriksaan penunjang diagnostik untuk menopause dapat dilakukan dengan cara
memeriksa tingkat follicle-stimulating hormone (FSH) dan estrogen (estradiol)
dengan tes darah. Dikatakan menopause, jika hormon FSH dan estradiol
menunjukan tingkat penurunan. Dokter mungkin juga merekomendasikan tes darah
untuk menentukan tingkat kemampuan thyroid-stimulating hormone, karena
hypotiroidisme dapat menyebabkan gejala mirip dengan menopause

H. Komplikasi

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 10
1. Gejala menopause
Gejala menopause cenderung lebih berat pada wanita yang mengalami
menopause mendadak, misalnya akibat pembedahan, dibandingkan pada wanita
yang mengalami gagal ovarium bertahap (Chakravati et al,,1977).
2. Penyakit kardiovaskuler
Penelitian awal pada tahun 1950 an menunjukkan insiden penyakit jantung yang
lebih tinggi pada wanita yang mengalami menopause dini (Oliver dan
Boyd,1959). Baru-baru ini, US Nurses Study menunjukkan bahwa semakin
muda usia terjadinya menopause, resiko infark miokardium semakin meningkat
dan bahwa ooferoktomi bilateral yang dilakukan pada wanita dibawah usia 35
tahun meningkatkan resiko tersebut hingga tujuh kali lipat dibandingkan pada
wanita pramenopause (Rosenberg et al,,1981). Penelitian terbaru menunjukkan
bahwa wanita yang menjalani terapi sulih hormon oral setelah ooforektomi tidak
mengalami peningkatan resiko menderita penyakit kardiovaskuler (Colditz et
al,,1987).
3. Osteoporosis
Menopause prematur menyebabkan awitan dini osteoporosis. Kondisi ini dapat
dicegah dengan menggunakan terapi sulih hormon jangka panjang
(Eastell,,1998). Selama beberapa tahun pertama setelah menopause akan
mengalami kehilangan kepadatan tulang dengan cepat yang dapat meningkatkan
risiko osteoporosis.

H. MENCEGAH PEMUNCULAN MENOPAUSE


Tidak semua perempuan yang mengalami menopause memerlukan terapi
estrogen pengganti, sebagian lagi hanya memerlukannya selama beberapa bulan,
karena tidak semua peremuan mengalami gejala menopause yang demikian
mengganggu sehingga memerlukan estrogen pengganti.Di masyarakat Asia pada
umumnya, gejala menopause tidak banyak dikeluhkan karena secara kultural orang-
orang yang menjadi lanjut usia justru mendapatkan kedudukan sosial yang
terhormat. Perempuan yang masih tetap aktif ketika memasuki masa menopause
juga tidak mengalami gejala menopause yang berarti. Adapun kegiatan-kegiatan
yang dapat mencegah pemunculan gejala-gejal menopause.

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 11
1. Olahraga teratur menjelang menopause
Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga memungkinkan
untuk membakar lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan demikian,
olahraga mambantu mengandalikan berat badan. Selain itu olahraga mempunyai
manfaat sebagai berikut :
1) Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, serta kemampuan tubuh untuk
menjaga kadar gula darah.
2) Menjaga kepadatan tulang.
3) Menjaga massa otot.
4) Membakar kalori lemak.
5) Mengurangi stress
6) Mengurangi gejala menopause misalnya meriang.
7) Membantu menjaga fleksibilitas dan kelenturan sendi sejalan dengan
bertambahnya usia.

2. Pola makan sehat menuju menopause


Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk
mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause yang
disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, pengaturan menu makanan yang
tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi
kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal ini merupakan alternatif alamiah,
yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak terkandung pada
sejumlah bahan pangan.

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 12
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan
yang tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause karena
ransel di kalori dapat lebih mudah selama fase kehidupan ini dan faktor risiko jenis
penyakit tertentu bisa naik. Tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak
mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein, akan memelihara
hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan membantu untuk mengurangi risiko
kondisi seperti kanker dan diabetes.
Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau
tanpa kafein. Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam
setiap diet. Seorang wanita harus menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang
mengandung kafein atau apa pun yang benar-benar tidak memiliki nilai gizi.
Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang
struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan menghasilkan
efek seperti kerja estrogen. Senyawa tersebut disebut fitoestrogen. Bahan pangan
yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai,
serta dapat ditemukan pada hampir semua jenis serealm sayuran, pepaya, dan
tanaman lain yang kaya akan kalsium. Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok
digunakan untuk minuman segar antara lain tahu sutera. Bahan yang terbuat dari
kacang kedelai ini memiliki tekstur yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat
menjadi pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu
Kedelai. Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat
fleksibel diolah menjadi dessert yang mengugah selera. Dianjurkan pula
mengkomsumsikan bengkuang, agar-agar rumput laut.
Mengkonsumsi Kalsium Perempuan, terutama menjelang usia-usia menopause,
sebaiknya mengkonsumsi kalsium sebanyak 1000-1500 gram seharinya. Sebagian
besar dapat diperoleh dari makanan, seperti susu, yoghurt, beberapa jenis sayuran
(antara lain brokoli). Kalau jumlah kalsium dari makanan kurang mencukupi, dapat
juga memakan tablet kalsium. Vitamin Tambahan Sebagian besar vitamin yang
diperlukan tubuh sudah diperoleh melalui makanan kita sehari-hari..

I. PENGOBATAN

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 13
Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih Hormon
(TSH). Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan yang
diperoleh dari TSH dengan dokter pribadinya.Banyak ahli yang menganjurkan TSH
dengan tujuan untuk :
 Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan.
 Membantu mengurangi kekeringan pada vagina.
 Mencegah terjadinya osteoporosis.
Beberapa efek samping dari TSH :
 Perdarahan vagina
 Nyeri payudara
 Mual
 Muntah
 Perut kembung
 Kram rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari
TSH, para ahli menganjurkan:
 Menambahkan progesteron terhadap estrogen.
 Menambahkan testosteron terhadap estrogen.
 Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.
 Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul,
dan Pap smear sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.
Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintetis (dibuat di laboratorium).
Estrogen sintetis ratusan kali lebih kuat dibandingkan estrogen alami sehingga tidak
secara rutin diberikan kepada wanita menopause. Untuk mencegah hot flashes dan
osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam dosis yang sangat rendah.
Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah, diantaranya sakit kepala, migren.
Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet atau tempelan kulit (estrogen
transdermal).
Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisan lapisan
vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser)
dan untuk mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Wanita

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 14
pasca menopause yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko
menderita kanker endometrium. Resiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya
pemakaian estrogen. Jika terjadi perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi
lapisan rahim. Mengkonsumsi progesteron bersamaan dengan estrogen dapat
mengurangi resiko terjadinya kanker endometrium. Biasanya terapi sulih hormon
estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita :
 Kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut
 Perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti
 Penyakit hati akut
 Penyakit pembekuan darah Porfiria intermiten akut.
Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau
klonidin untuk mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan,
mudah tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti-depresi.

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 15
BAB III

ASKEP KOMUNITAS AGREGAT WANITA MENOPAUSE

Asuhan keperawatan komunitas agregat wanita menopause dilakukan di wilayah

Lingkungan Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi

pengkajian status kesehatan wanita menopause, perumusan diagnose keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan

kader dan pengurus RT setempat.

1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada agregat wanita menopause menggunakan pendekatan community

as partner meliputi : data inti komunitas dan subsistem.


A. DATA INTI KOMUNITAS
1) Demografi

Jumlah penduduk keseluruhan menurut data Monografi Lingkungan

SumberRT 03 RW 07 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang adalah 212 jiwa. Adapun jumlah penduduk laki-laki 98 jiwa dan

penduduk wanita 114 jiwa. Jumlah penduduk usia 45 – 55 tahun adalah 40

jiwa. Untuk wanita usia 45-55 tahun sejumlah 15 jiwa. Jumlah penduduk

menurut usia tersebut menurut jenis kelamin dapat digambarkan pada

diagram di bawah ini.

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 16
KELOMPOK UMUR 45 - > 60 th

Wanita; 40.00%

Laki - laki; 60.00%

Diagram 1 :Karakteristik penduduk usia 45 - > 60 tahun pada Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang menurut jenis kelamin.

Berdasarkan diagram tersebut diatas, prosentase kelompok wanita

menopause adalah 37,5 % dari total penduduk usia 45 – 55 tahun.

2) Status Perkawinan
33,3 % atau sejumlah 5 orang berstatus janda dan selebihnya 66,7 % atau

sejumlah 10 orang berstatus menikah.


3) Agama
20 % atau 3 orang agama kelompok wanita menopause adalah katolik, dan

80 % atau 12 orang beragama islam.

Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan bahwa

Lingkungan sumber RT 03 merupakan salah satu RT yang terdapat di wilayah

RW 07 Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, yang

terdiri dari 47 Kepala Keluarga, adapun batas wilayah RT 04 RW 09 adalah

sebagai berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan lingkungan Ngampon.

Sebelah selatan berbatasan dengan persawahan.

Sebelah barat berbatasan dengan perumahan Rt 02 lingkungan Sumber.

Sebelah timur berbatasan dengan lahan pertanian SMK Kanisius.

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 17
B. DATA SUB SISTEM
Delapan data sub system yang dikaji adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan fisik
 Data winshield survey
Berdasarkan hasil winshield survey, rumah warga wanita menopause

100% permanen tembok yang usia bangunan antara 5 sampai 10 tahun

dengan ventilasi yang cukup dan jendela yang sering dibuka. Rumah

wanita menopause 100% dilengkapi dengan kamar mandi. Rumah

wanita menopause 80 % bersih rapi dan 20% tampak kotor , barang

berserakan dan berdebu. Lingkungan sumber RT 03 RW 07 merupakan

wilayah yang jarak menuju jalan raya utama +500 meter, jarak ke pasar

terdekat 1 km, rumah warga berjauhan karena terpisah halaman rumah

warga yang agak luas. Keadaan got di sekitar rumah mengalir lancar.
 Data wawancara
Keadaan air tanah yang digunakan rata-rata jernih dan tidak berbau.

Hanya saat musim hujan air agak keruh. Kelompok wanita menopause

disini 40% menggunakan air tanah untuk mandi dan mencuci, serta

kebutuhan minum dan memasak, sedang 60% menggunakan air PDAM.


 Data kuesioner
Berdasarkan data kuesioner, kualitas makanan yang dikonsumsi oleh

wanita menopause 60% adalah nasi sayur-sayuran, protein nabati dan

buah-buahan, 40 % dengan nasi dan 1 jenis sayur saja atau 1 jenis

protein nabati dan jarang makan buah. wanita menopause 80 %

menyukai masakan asin.

2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial


 Data wawancara
Di Lingkungan Sumber RT 03 terdapat 1 mushola, sedang jarak ke

gereja terdekat + 600 meter. Sedangkan dalam pelayanan kesehatan di

Lingkungan Sumber RT 03 diantaranya terdapat Puskesmas dengan

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 18
jarak hanya +1,5 km, Bidan terdekat berjarak 500 meter dari

pemukiman warga. Pelayanan Posyandu tiap tanggal 18.


 Data kuesioner
Berdasarkan kuesioner didapatkan bahwa sebanyak 100% kelompok

wanita menopause tidak pernah secara rutin memeriksakan kesehatan di

fasilitas kesehatan hanya akan pergi ke fasilitas kesehatan jika mereka

sudah menganggap bahwa penyakitnya sudah parah. 80% warga

membeli obat di warung dan 20 % memanfatkan obat herbal bila ada

keluhan kesehatan. 60 % wanita menopause tidak mengetahui tentang

pemeriksaan SARARI.

FREKUENSI PEMANFAATAN FASKES

Secara rutin; 25.00%

Tidak rutin; 75.00%

Diagram 2:Frekuensipemanfaatanfaskes oleh kelompok wanita menopause pada Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang

3. Ekonomi
 Data wawancara
Berdasarkan hasil wawancara pengeluaran penduduk relatif, masing-

masing keluarga mempunyai pengeluaran yang berbeda-beda.


 Data kuesioner
Pekerjaan kelompok wanita menopause adalah sbb :33,3% (5) orang

ibu rumah tangga, 40%(6) orang karyawan pabrik, 26,7 (4) orang

asisten rumah tangga.)

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 19
JENIS PEKERJAAN

Kary. Swasta; 25.00%


Guru; 25.00%

IRT; 50.00%

Diagram 3:Jenispekerjaankelompokwanita menopause pada Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang Kecamatan


Ambarawa Kabupaten Semarang.

Adapun rata-rata penghasilan kelompok 10 wanita menopause yang

bekerja adalah :Rp 500.000 – Rp 1.000.000 (4 orang) dan >Rp

1.000.000 (6 orang).

BESARAN PENGHASILAN

Rp 500.000 - Rp 1.000.000; 25.00%

> Rp 1.000.000; 75.00%

Diagram 4:Besaranpenghasilankelompokwanita menopause pada Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang Kecamatan


Ambarawa Kabupaten Semarang.

4. Keamanan dan transportasi


 Data Observasi
Transportasi di RT 04 mudah karena terletak +500 meter dengan jalan

raya, dimana alat tranportasi yang digunakan yaitu motor pribadi, dan

lebih banyak berjalan kaki. Situasi jalan menggunakan semen dan aspal

dengan kondisi jalan baik.


 Data wawancara
Menurut ketua RT 03 lingkungan sumber Kel.Panjang, di RT04 sudah

terdapat siskamling dan ronda yang aktif diikuti oleh orang dewasa.
 Data kuesioner

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 20
Menurut hasil kesioner transportasi yang digunakan untuk datang ke

pelayanan kesehatan adalah 25% menggunakan transportasi umum

seperti angkutan atau ojek, 75% menggunakan kendaraan pribadi.


5. Politik dan pemerintahan
 Data Wawancara :
Berdasarkan wawancara dengan Ketua RT, orang dewasa di RT03 Kel.

Panjang mempunyai organisasi yaitu Kelompok Tani, kelompok

yasinan ibu-ibu, arisan RT selain itu ada juga organisasi PKK.

Kelompok dewasa di RT04 juga aktif dalam kegiatan siskamling dan

ronda.
 Data Kuesioner :
Kelompok wanita menopause 100% aktif mengikuti kegiatan arisan dan

pengajian di masyarakat.
6. Komunikasi
Data Observasi :
Ada 2 papan pengumuman Warga di RT 3 lingkungan Sumber. Semua

warga menopause mempunyai Televisi dan Handphone. Dengan

memanfaatkan tehnologi dibuat group dalam WA untuk memudahkan

penyampaian informasi dan komunikasi.

7. Pendidikan
Data kuesioner :
Pendidikan wanita menopause di lingkungan Sumber RT 03 adalah SD

sebanyak 5 orang (33,3%); 6 orang SMA (40%) dan 4 orang(26,7%) SMP.

TINGKAT PENDIDIKAN

S1; 25.00%
SD; 50.00%
SMA ; 25.00%

Diagram 5: Tingkat pendidikankelompokwanita menopause pada Sumber RT 03 RW 07 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang.

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 21
8. Rekreasi
Data Wiendhield Survey :
Di lingkungan Sumber RT 03 tidak terdapat tempat rekreasi atau tempat

hiburan keluarga, hiburan mereka biasanya hanya nonton televisi di

rumah, bermain HP ataupun jalan jalan ketempat rekreasi terdekat seperti

taman Goa Maria, Monumen Palagan, Museum Kereta Api,

C. ANALISA DATA

Data Masalah
1. Pelayanan kesehatan dan

pelayanan sosial Ketidakefektifan pemeliharaan

Berdasarkan kuesioner didapatkan kesehatan

bahwa sebanyak 100% kelompok

wanita menopause tidak pernah secara

rutin memeriksakan kesehatan di

fasilitas kesehatan, hanya akan pergi

ke fasilitas kesehatan jika mereka

sudah menganggap bahwa penyakitnya

sudah parah. 80% warga membeli obat

di warung dan 20 % memanfatkan

obat herbal bila ada keluhan

kesehatan. 60 % wanita menopause

tidak mengetahui tentang pemeriksaan Perilaku kesehatan cenderung

SARARI. beresiko

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 22
2. Berdasarkan data kuesioner,

kualitas makanan yang

dikonsumsi oleh wanita

menopause 60% adalah nasi

sayur-sayuran, protein nabati

dan buah-buahan, 40 % dengan

nasi dan 1 jenis sayur saja atau Hambatan Pemeliharaan Rumah

1 jenis protein nabati dan

jarang makan buah. wanita

menopause 80 % menyukai

masakan asin.

3. Lingkungan fisik Berdasarkan hasil

winshield survey, rumah warga wanita

menopause 100 % permanen tembok

yang usia bangunan antara 5 sampai

10 tahun dengan ventilasi yang cukup

dan jendela yang sering dibuka.

Rumah wanita menopause 100%

dilengkapi dengan kamar mandi.

Rumah wanita menopause 80 %

bersih rapi dan 20% tampak kotor ,

barang berserakan dan berdebu

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 23
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
c. Hambatan pemeliharaan rumah

3. PERENCANAAN
a. Prioritas masalah

Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan diagnose

keperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnose yang telah

ditemukan. Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui diagnose

keperawatan komunitas yang manayangakan diselesaikan terlebih dahulu dengan

masyarakat.

Prioritas untuk diagnose komunitas pada agregrat wanita menopause di

Lingkungan Sumber RT 03 RW 07 Kel.Panjang Kec. Ambarawa sebagai

berikut:

Perubahan Penyelesaian
Positif untuk Untuk
Pentingnya
penyelesaiand Peningkatan
penyelesaian
i komunitas kualitas hidup
masalah
Diagnosa 0: tidakada 0: tidak ada Total
keperawatan 1: rendah
Score
pada agregat 1: rendah 1: rendah
wanita 2: sedang
menopause
2: sedang 2: sedang
3: tinggi
3: tinggi 3: tinggi

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 24
Ketidakefektifanpe
meliharaankesehat
an 3 3 2 8

Perilaku
kesehatan
cenderung 2 2 2 6
beresiko

Hambatan
pemeliharaan 3 3 3 9
rumah

Kesimpulan :masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah ketidak efektifan

pemeliharaan kesehatan b. d kurang pengetahuan tentang menopause, dan yang akan

dijadikan implementasi adalah upaya preventif dan promotif untuk memberikan

pendidikan kesehatan pada agregat kelompok wanita menopause yang ada di

lingkungan Sumber RT 03 RW 07 Kel. Panjang Kec. Ambarawa tentang

menopause.

NO DIAGNOSA NOC NIC

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 25
KEPERAWATAN
Prevensi Primer :
Bantuan pemeliharan
rumah (NIC)
1. berikan materi tertulis
tentang pemeliharaan
rumah
2.berikan informasi
tentang bagaimana
membuat linkungan
rumah aman dan bersih
Prevensi tersier
Bantuan pemeliharaan
Masyarakat akan : rumah (NIC)
1. mengikuti rencana 1. bantu mengidentifikasi
khusus pemeliharaan kendala dalam rumah
Hambatan rumah yang mempengaruhi
1.
pemeliharaan rumah 2.melakukan tugas pemeliharaan kesehatan
pemeliharaan rumah 2. bantu mengidentifikasi
system pendukung yang
akan membantu
pemeliharaan rumah
3. libatkan keluarga
dalam menentukan
kebutuhan pemeliharaan
rumah
Prevensi tersier
Bantuan pemeliharaan
rumah (NIC)
1. beri saran perlunya
perubahan structural agar
penataan rumah lebih
mudah.
Ketidak efektifan Prevensi Primer : Prevensi Primer :
pemeliharaan 1. Keyakinan yg dirasakan 1. Manajemen Kasus
kesehatan (kemampuan yang
dirasakan untuk 2. Pendidikan Kesehatan
melakukan)

Prevensi Sekunder : Prevensi Sekunder :


1. Keyakinan Kesehatan 1. Skrining Kesehatan
(perceived untuk
mengontrol) 2. Identifikasi Risiko

2. Orientasi Kesehatan 3. Surveilans Komunitas

Prevensi Tersier : PrevensiTersier :

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 26
1. Partisipasi tim 1. Dukungan terhadap
kesehatan dalam Caregiver
keluarga
2. Dukungan Keluarga
2. Dukungan Sosial

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 27
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menopause bukanlah suatu yang
menakutkan. Kedatangannya tidaklah menakutkan asalkan kita bisa mensikapinya
dengan bijaksana & apabila terjadi keluhan-keluhan, kunjungilah nakes untuk
mendapatkan terapinya. Untuk mengurangi gejala menopause dapat dengan
Pengobatan supportif. Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan
hidup sehat. Berhenti merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol
dan kopi (caffein) dan sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya
berjalan kaki.

B. SARAN
Menjadi tua dan keriput memang hal yang sering ditakuti oleh para wanita.
Namun, hal ini bukan berarti wanita kehilangan identitas kewanitaannya. Justru
seharusnya sadar bahwa wanita yang mengalami masa menopause memulai fase
kehidupan baru sebagai wanita yang matang dalam berpikir. Namun, memang tidak
dapat dipungkiri bahwa saat memasuki masa menopause akan terjadi perubahan
fisik dan emosi. Oleh karena itu, masa menopause merupakan masa yang
membutuhkan penyesuaian diri dan pengertian dari berbagai pihak, terutama
keluarga. Selain hal tersebut penting diingat bahwa gaya hidup kita semasa muda
sangat mempengaruhi gejala menopause yang akan dirasakan kelak. Berikut
beberapa tips supaya tetap sehat saat memasuki masa menopause nanti, yaitu :
1. Tidak merokok (bila merokok cobalah untuk berhenti)
2. Tidak minum alkohol,
3. Sering berolah raga secara teratur
4. Makan makanan yang sehat (terutama yang bersumber dari kacang
kedelai sebagai sumber fitoestrogen)

Askep Agregat dalam Komunitas Wanita Menopause


Page 28

Anda mungkin juga menyukai