RAB Irigasi Sulsel 2014
RAB Irigasi Sulsel 2014
5. PELAKSANAAN BANGUNAN.
o Pelaksanaan Bangunan dapat dimulai setelah IMB diterbitkan.
o Copy IMB (lebih bagus dilaminating) / Papan Kuning IMB harus dipasang dilokasi pembangunan, di
tempat yang mudah dilihat dari jalan.
o Pelaksanaan bangunan harus sesuai dengan IMB yang telah diterbitkan.
o Bila terdapat rencana perubahan atau penambahan, maka sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus
diajukan IMB perubahan/ penambahan.
o Dan selama pelaksanaan IMB ( copynya) harus berada di lokasi bangunan, untuk pedoman dalam
pembangunan dan pemeriksaan dari petugas pengawasan Seksi Penataan Kota Kecamatan.
a. Mengisi Formulir IMB dan menandatangani (+cap perusahaan/instansi, bila pemohon adalah Badan Hukum),
g. Ketetapan Rencana Kota (KRK) dan RTLB dari PTSP Kota Adm.,
h. Fotocopy SIPPT dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta, apabila luas tanah daerah perencanaan 5.000 M2 atau lebih,
i. Gambar Rencana Arsitektur yang ditanda tangani Perencana/ Arsitek pemegang IPTB,
k. Perhitungan dan Gambar Rencana Struktur yang ditanda tangani oleh Perencana Struktur pemegang IPTB,
l. Persetujuan Hasil Sidang TPKB, apabila bangunan terdapat basement lebih dari 1 lantai, atau bangunan dengan
struktur khusus.
m. Gambar Rencana Instalasi dan Perlengkapan Bangunan, yang ditanda tangani oleh Perencana Instalasi dan
Perlengkapan Bangunan pemegang IPTB, yang meliputi bidang-bidang :
p. Persetujuan Hasil Sidang TPIB, apabila luas bangunan 800 M2 atau lebih atau bangunan tertentu yang memerlukan
penilaian instalasi khusus.
q. Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD apabila luas bangunan 2.000 sampai dengan 10.000 M2, atau Rekomendasi
AMDAL apabila luas bangunan lebih dari 10.000 M2.
r. Surat Penunjukan Pemborong dan Direksi Pengawas Pelaksanaan Bangunan dari Pemilik Bangunan.
s. Surat Kuasa Pengurusan dari Pemilik/ Pemohon kepada yang mengurus (bila pengurusan oleh bukan
pemilik/pemohon).
5. PELAKSANAAN BANGUNAN.
o Pelaksanaan Bangunan dapat dimulai setelah IMB diterbitkan.
o Papan IMB harus dipasang dilokasi pembangunan, di tempat yang mudah dilihat dari jalan.
o Pelaksanaan bangunan harus sesuai dengan IMB yang telah diterbitkan.
o Bila terdapat rencana perubahan atau penambahan, maka sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus
diajukan PIMB perubahan/ penambahan.
o Dan selama pelaksanaan IMB ( copynya) harus berada di lokasi bangunan, untuk pedoman dalam
pembangunan dan pemeriksaan dari petugas pengawasan Suku Dinas Penataan Kota.
Setelah berkas diteliti administratip dan dinilai teknis lengkap, maka Gambar Rencana Arsitektur diajukan untuk
disidangkan terlebih dahulu di TPAK (Tim Penasehat Arsitektur Kota)
Setelah lulus sidang TPAK maka selanjutnya akan disidangkan Perncanaan Struktur ke TPKB dan Perencanaan
Instalasi dan M&E ke TPIB
untuk proses IP/ IMB akan diperiksa lapangan untuk mencek apakah bangunan sdh dilaksanakan atau belum,
Penilai akan membuat Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) IMB untuk Pemohon.
Pemohon IMB harus segera membayar Retribusi IMB ke Kas Daerah/ Bank DKI, dan pemohon akan menerima
bukti pembayaran berupa SKRD yang telah di print Lunas.
Dengan menyerahkan Bukti Pembayaran tersebut keloket BPTSP, maka berkas Permohonan IP/ IMB diproses
untuk diterbitkan IP/ IMB
Catatan :
Bila diperlukan untuk segera membangun, maka Setelah Perencanaan Struktur Bawaah lulus TPKB, maka dapat
diterbitkan IP Pondasi, dan
setelah Perencanaan Struktur Atas lulus TPKB maka dapat diterbitkan IP Struktur Menyeluruh.
IMB yang telah diterbitkan akan diinformasikan melalui SMS atau Telpon kepada Pemohon/Kuasa, dan
IMB dapat diambil oleh Pemohon/ Kuasa di Loket BPTSP dan Pemohon dapat membeli atau membuat sendiri
Papan Kuning dengan diisi data-data bangunan dan IMB untuk dipasang di lokasi proyek.
2. KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN IMB.
a. Mengisi Formulir dan Surat Pernyataan untuk IMB dan menandatangani (+cap perusahaan/instansi, bila pemohon
adalah Badan Hukum),
b. Fotcopy Akte Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan terakhir serta Pengesahan Kemenkumham (bila pemohon
adalah perusahaan),
g. Ketetapan Rencana Kota (KRK) dan Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB/ Blokplan) dari BPTSP,
i. Fotocopy SIPPT dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta, apabila luas tanah daerah perencanaan 5.000 M2 atau lebih,
j. Gambar Rencana Arsitektur yang ditanda tangani Perencana/ Arsitek pemegang IPTB,
k. Rekomendasi hasil persetujuan TPAK, apabila luas bangunan 9 Lantai atau lebih,
m. Perhitungan dan Gambar Rencana Struktur yang ditanda tangani oleh Perencana Struktur pemegang IPTB,
n. Persetujuan Hasil Sidang TPKB, apabila ketinggian bangunan 9 lantai atau lebih dan atau bangunan dengan basement
lebih dari 1 lantai, atau bangunan dengan struktur khusus.
o. Gambar Rencana Instalasi dan Perlengkapan Bangunan, yang ditanda tangani oleh Perencana Instalasi dan
Perlengkapan Bangunan pemegang IPTB, yang meliputi bidang-bidang :
p. Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD apabila luas bangunan 2.000 sampai dengan 10.000 M2, atau Rekomendasi
AMDAL apabila luas bangunan lebih dari 10.000 M2.
q. Surat Penunjukan Pemborong dan Direksi Pengawas Pelaksanaan Bangunan dari Pemilik Bangunan.
r. Surat Kuasa Pengurusan dari Pemilik/ Pemohon kepada yang mengurus (bila pengurusan oleh bukan
pemilik/pemohon).
5. PELAKSANAAN BANGUNAN.
o Pelaksanaan Bangunan dapat dimulai setelah IP/ IMB diterbitkan.
o Papan IMB harus dipasang dilokasi pembangunan, di tempat yang mudah dilihat dari jalan.
o Pelaksanaan bangunan harus sesuai dengan IP/ IMB yang telah diterbitkan.
o Bila terdapat rencana perubahan atau penambahan, maka sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus
diajukan PIMB perubahan/ penambahan.
o Dan selama pelaksanaan IMB ( copynya) harus berada di lokasi bangunan, untuk pedoman dalam
pembangunan dan pemeriksaan dari petugas pengawasan dari Dinas Penataan Kota.