Anda di halaman 1dari 22

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 16

ASET TETAP

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16: Aset Tetap terdiri dari paragraf 01-83. Seluruh
paragraph dalam pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang
dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur Prinsip-prinsip yang utama. PSAK 16 harus
dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan kerangka konseptual dan pelaporan keuangan.
PSAK 25 kebijakan akuntansi, dan Perubahan Estimasi Akuntansi, daan kesalahan
memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi. ketika tidak ada
panduan eksplisit.

PENDAHULUAN

Tujuan

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga
pengguna laporan Keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset
tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi asset tetap adalah
pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan
nilainya.

Ruang Lingkup

02. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi. aset tetap, kecuali PSAK lain
mensyaratkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda.

03. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk:

(a) aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset
Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
(b) aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultur selain tanaman produktif (lihat PSAK
69: Agrikultur). Pernyataan ini diterapkan untuk tanaman produktif namun tidak diterapkan
untuk produk dari tanaman produktif.
(c) pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64: Aktivitas Eksplorasi
dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral).
(d) hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya serupa
yang tidak dapat diperbarui.

Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau
memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf (b)-(d).

04. PSAK lain mungkin mensyaratkan pengakuan aset tetap berdasarkan pendekatan
yang berbeda dari Pernyataan ini. Sebagai contoh, PSAK 30: Sewa mensyaratkan entitas untuk
mengevaluasi pengakuan aset tetap sewaan dengan dasar pemindahan risiko dan manfaat. Akan
tetapi, dalam aspek perlakuan akuntansi tertentu lain untuk aset tersebut, termasuk Penyusutan,
diatur oleh Pernyataan ini.

05. Entitas yang menggunakan model biaya untuk properti investasi sesuai dengan PSAK
13: Properti Investasi menggunakan model biaya dalam Pernyataan ini.

Definisi

06. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Aset tetap adalah aset berwujud yang:

(a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
(b) diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai Wajar dari
imbalan lain vang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat Perolehannya, atau
konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan pada aset ketika pertama
kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain, contohnya PSAK 53:
Pembayaran Berbasis Saham.

Jumlah tercatat adalah jumlah suatu aset diakui setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai.

Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan nilai pakainya.
Jumlah tersusutkan adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan
pengganti biaya perolehan, dikurangi nilai residunya.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar).

Nilai residu dari aset adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh entitas saat ini dari
pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai umur dan
kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya.

Nilai spesifik entitas adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan entitas timbul dari aset
secara berkelanjutan dan dari pelepasan aset tersebut pada akhir umur manfaatnya atau
diharapkan terjadi ketika penyelesaian liabilitas.

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan dari aset selama umur manfaatnya.

Rugi penurunan nilai adalah jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah tercatat asset atas
jumlah terpulihkannya.

Tanan roduktif (bearer plant) adalah tanaman hidup yang:

(a) digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur;


(b) diharapkan untuk menghasilkan produk untuk Jangka waktu lebih dari satu periode; dan
(c) memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur,
kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental Scrap).
(PSAK 69: Agrikultur dalam paragraf 05A-05B menguraikan definisi tanaman produktif.)

Umur manfaat adalah:


(a) periode aset diperkirakan dapat digunakan oleh entitas; atau
(b) jumlah produksi atau unit serupa dari aset yang diperkirakan akan diperoleh dari asset
entitas
PENGAKUAN

07. Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai asset jika dan hanya jika:
(a) Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari asset
tersebut; dan
(b) biaya perolehannya dapat diukur andal.

08. Suku cadang, peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan diakui sesuai dengan
Pernyataan ini ketika memenuhi definisi dari aset tetap, Namun, jika tidak maka suku cadang
peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan diklasifikasikan sebagai persediaan.

09. Pernyataan ini tidak mengatur unit ukuran dalam pengakuan aset tetap, yaitu apa yang
membentuk aset tetap. Oleh karena itu, disyaratkan pertimbangan untuk menerapkan kriteria
pengakuan yang sesuai dengan keadaan spesifik entitas. Hal yang mungkin sesuai untuk
menggabungkan unit-unit yang secara individual tidak signifikan, seperti cetakan dan perkakas,
kemudian menerapkan kriteria pengakuan terhadap nilai gabungan tersebut.

10. Entitas mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap seluruh biava
perolehan aset tetap pada saat terjadinya. Biaya tersebut termasuk biaya awal untuk memperoleh
atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti
bagian, atau memperbaikinya.

Biaya Perolehan Awal

11. Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan aset
tetap tersebut, meskipun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari
aset tetap tertentu yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk memperoleh manfaat
ekonomik masa depan dari aset lain. Aset tetap tersebut memenuhi syarat pengakuan aset, karena
aset tersebut memungkinkan entitas memperoleh manfaat ekonomik masa depan yang lebih
besar dari aset terkait dibandingkan dengan manfaat ekonomik yang dihasilkan seandainya aset
tersebut tidak diperoleh. Sebagai contoh, pabrik kimia mungkin menginstalasi proses
penanganan kimiawi baru dalam rangka memenuhi persyaratan lingkungan yang berlaku dalam
produksi dan penyimpanan zat kimiawi berbahaya, perbaikan pabrik yang terkait diakui sebagai
aset karena tanpa perbaikan tersebut entitas tidak dapat memproduksi dan menjual zat kimiawi.
Akan tetapi, jumlah tercatat aset tersebut dan aset terkait dikaji untuk penurunan nilai sesuai
dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.
Biaya Selanjutnya

12. Sesuai dengan prinsip pengakuan di paragraf 07, entitas tidak mengakui biaya
perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset tetap tersebut. Sebaliknya, biaya
tersebut diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari terutama terdiri
dari biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk suku cadang kecil. Tujuan pengeluaran
ini sering dideskripsikan sebagai “perbaikan dan pemeliharaan’ aset tetap.

13. Bagian tertentu aset tetap dapat mensyaratkan penggantian secara periodik, Sebagai
contoh, tungku pembakaran mensyaratkan penggantian lapisannya setelah digunakan selama
sejumlah jam tertentu, atau interior pesawat terbang seperti tempat duduk dan dapur perlu
diperbarui dtpamperiu. Dipesbarui beberapa kali selama umur rangka pesawat. Entitas dapat
melakukan penggantian yang tidak tidak berulang. Sesuai dengan prinsip pengakuan di
paragraph 07.

14. Supaya asset tetap (sebagai contoh, aircraft) dapat beropperasi secara berkelanjutan,
perlu dilakukan inspeksi teratur terlepas apakah terdapat komponen yang diganti. Dalam setiap
inspeksi signifikan yang dilakukan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat asset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Sisa jumlah tercatat biaya inspeksi
yang terdahulu, jika ada (yang dibedakan dari komponen fisik), dihentikan pengakuannya. Hal
ini terjadi terlepas apakah biaya inspeksi terdahulu teridentifikasi dalam transaksi perolehan atau
konstruksi aset tetap. Jika diperlukan, estimasi biaya inspeksi serupa masa depan dapat
digunakan sebagai indikasi biaya inspeksi ketika aset tersebut diperoleh atau dikonstruksi.

PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN

I5. Aset tetap yang memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset diukur Pada biaya
perolehan,

Elemen Biaya Perolehan

16. Biaya perolehan aset tetap meliputi:

(a) harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan
setelah dikurangi diskon dan potongan lain.
(b) setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen,
(c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi asset tetap,
kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan
aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama
periode tersebut.

17. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:

(a) biaya imbalan kerja (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 24: Imbalan Kerja) yang
timbul secara langsung dari konstruksi atau perolehan aset tetap;
(b) biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
(c) biaya penanganan dan penyerahan awal;
(d) biaya instalasi dan perakitan;
(e) biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil neto
penjualan setiap produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut (seperti
contoh sampel yang dihasilkan dari peralatan yang sedang diuji); dan
(f) fee profesional.

18. Entitas menerapkan PSAK 14: Persediaan terhadap biaya yang terkait dengan kewajiban
untuk membongkar, memindahkan, dan merestorasi lokasi aset yang terjadi dalam suatu periode
tertentu sebagai akibat dari penggunaan aset tersebut untuk menghasilkan persediaan selama
periode tersebut. Kewajiban atas biaya yang dicatat sesuai dengan PSAK 14. atau Pernyataan ini
diakui dan diukur sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi.

19. Contoh biaya yang bukan -merupakan biaya perolehan aset tetap adalah:

(a) biaya pembuuan fasilitas baru;


(b) biaya pengenalan produk atau jasa baru (termasuk biaya iklan dan aktivitas promosi)
(c) biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelas pelanggan baru (termasuk biaya
peltihan staf)
(d) biata administrasi dan biaya overhead umum lain.
20. pengakuan biaya dalam jumlah tercatat asset tetap dihentikan ketika asset tetap tersebut
berada pada lokasi dan kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai dengan intensi
Manajemen. Oleh karena itu biaya berikut ini tidak dimasukan dalam jumlah tercatat asset
tersebut. Sebagai contoh, biaya berikut ini tidak termasuk dalam jumlah tercatat asset tetap:
(a) biaya yang terjadi ketika aset telah mampu beroperasi sesuai dengan intensi manajemen
namun belum digunakan atau masih beroperasi di bawah kapasitas penuh
(b) kerugian awal operasi, seperti ketika permintaan output masih rendah; dan
(c) biaya relokasi atau reorganisasi sebagian atau seluruh operasi entitas.

21. Sebagian Kegiatan terjadi sehubungan dengan konstruksi atau pengembangan aset tetap,
tetapi tidak diperlukan untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan
supaya aset siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Kegiatan incidental ini mungkin
terjadi sebelum atau selama aktivitas konstruksi atau pengembangan. Sebagai contoh,
penghasilan yang diperoleh dari pengunaan lahan lokasi bangunan sebagai tempat parkir mobil
sampai konstruksi dimulai. Karena kegiatan insidental ini tidak diperlukan untuk membawa aset
tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen, maka penghasilan dan beban terkait dari kegiatan incidental diakui dalam laba rugi
dan diklasifikasikan dalam penghasilan dan beban.

22. Biaya perolehan suatu aset yang dikonstruksi sendiri ditentukan dengan menggunakan
prinsip yang sama sebagaimana aset yang diperoleh bukan dengan konstruksi sendiri. Jika entitas
membuat aset serupa untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, biaya perolehan aset biasanya
sama dengan biaya konstruksi aset untuk dijual (lihat PSAK 14: Persediaan). Oleh karena itu,
dalam menetapkan biaya perolehan maka setiap laba internal dieliminasi. Serupa dengan hal
tersebut, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku,
tenaga kerja, atau sumber daya lain dalam aset yang dikonstruksi sendiri tidak termasuk biaya
perolehan aset tersebut. PSAK 26: Biaya Pinjaman menetapkan kriteria pengakuan bunga
sebagai komponen jumlah tercatat aset tetap yang dikonstruksi sendiri.

22A. Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang dikonstruksi
sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai
dengan intensi manajemen. Sebagai akibatnya, acuan untuk “konstruksi” dalam Pernyataan ini
dipahami untuk mencakup aktivitas yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman produktif
sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan
intensi manajemen.

Pengukuran Biaya Perolehan

23. Biaya perolehan aset tetap adalah setara harga tunai pada tanggal pengakuan. Jika
pembayaran ditangguhkan melampaui jangka waktu kredit normal, maka perbedaan antara harga
tunai dan total pembayaran diakui sebagai beban bunga selama periode kredit kecuali beban
bunga tersebut dikapitalisasi sesuai dengan PSAK 26: Biaya Pinjaman.

24. Satu atau lebih aset tetap mungkin diperoleh dalam pertukaran dengan asset Moneter
atau aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Pembahasan berikut
mengacu pada pertukaran satu aset nonmoneter dengan aset nonmoneter lain, tetapi hal ini juga
berlaku untuk seluruh pertukaran yang dideskripsikan dalam kalimat sebelumnya. Biaya
perolehan aset tetap tersebut diukur pada nilai wajar kecuali: .

(a) fansaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial; atau


(b) nilai wajar aset yang diterima dan aset yang diserahkan tidak dapat diukur, secara andal.

25. Entitas menentukan apakah transaksi pertukaran memiltkt substansi komersial dengan
mempertimbangkan sejauh mana arus kas masa depan yang diharapkan: dapat berubah sebagai
akibat dari transaksi tersebut. Suatu transaksi pertukaran memiliki substansi komersial jika:

(a) konfigurasi (risiko, waktu, dan jumlah) arus kas dari aset yang diterima berbeda dengan
konfigurasi arus kas dari aset yang diserahkan; atau
(b) nilai spesifik entitas dari bagian operasi entitas yang terpengaruh oleh transaksi berubah
sebagai akibat dari pertukaran; dan
(c) selisih di (a) atau (b) adalah relatif signifikan terhadap nilai wajar dari aset yang
dipertukarkan.

Untuk tujuan penentuan apakah transaksi pertukaran memiliki substansi komersial, nilai spesifik
entitas dari bagian operasi entitas yang terpengaruh oleh transaksi tersebut mencerminkan arus
kas sesudah pajak. Hasil analisis ini dapat menjadi jelas tanpa entitas menyajikan perhitungan
yang rinci.
26. Nilai wajar suatu aset dapat diukur secara andal jika:

(a) variabilitas dalam rentang pengukuran nilai wajar yang rasional untuk aset tersebut adalah
tidak signifikan; atau
(b) probabilitas dari beragam estimasi dalam rentang tersebut dapat dinilai secara rasional dan
digunakan dalam mengukur nilai wajar.

Jika entitas dapat mengukur nilai wajar secara andal, baik dari aset yang diterima atau
diserahkan, maka nilai wajar dari aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur biaya
perolehan dari aset yang diterima, kecuali jika nilai wajar aset yang diterima lebih jelas.

27. Biaya perolehan aset tetap yang dicatat oleh lessee dalam sewa pembiayaan
ditentukan sesuai dengan PSAK 30: Sewa.

28. Jumlah tercatat aset tetap dapat dikurangi dengan hibah pemerintah sesuai dengan
PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah.

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN

29. Entitas memilih model biaya di paragraf 30 atau model revaluasi di paragraf 31
sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh asset
tetap dalam kelas yang sama.

Model Biaya

30. Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Model Revaluasi 2

31. Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara
andal dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi.

32. Dikosongkan.

33. Dikosongkan.
34. Frekuensi revaluasi bergantung pada perubahan nilai wajar dari asset tetap yang
direvaluasi. Jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi berbeda secara material dengan jumlah
tercatatnya, maka revaluasi lanjutan disyaratkan. Beberapa aset tetap mengalami perubahan nilai
wajar secara signifikan dan fluktuasi sehingga perlu direvaluasi secara tahunan.

35. Ketika suatu aset tetap direvaluasi, maka jumlah tercatat dari aset tetap tersebut
disesuaikan pada jumlah revaluasiannya, Pada tanggal revaluasi, aset diperlakukan dengan salah
satu cara berikut ini:

(a) jumlah tercatat bruto disesuaikan secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat aset.
Sebagai contoh, jumlah tercatat bruto dapat disajikan kembali dengan mengacu pada data
pasar yang dapat diobservasi atau dapat disajikan kembali secara proporsional terhadap
perubahan jumlah tereatat. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi disesuaikan untuk
menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat asset setelah
memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau
(b) akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset. jumlah penyesuaian
akumulasi penyusutan tersebut membentuk bagian kenaikan atau penurunan dalam jumlah
tercatat yang ditentukan sesuai dengan paragraf 39 dan 40.

36. Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelas yang sama
direvaluast.

37. Suatu kelas aset tetap adalah pengelompokkan aset-aset yang memiliki sifat dan
kegunaan vang serupa dalam operasi entitas. Berikut adalah contoh dari kelas tersendiri:

(a) tanah:
(b) tanah dan bangunan;
(c) mesin:
(d) kapal:
(e) pesawat udara:;
(f) kendaraan bermotor
(g) perabotan;
(h) peralatan kantor; dan
(i) tanaman produktif.
38. Aset-aset dalam suatu kelas aset tetap direvaluasi secara bersamaan untuk menghindari
revaluasi aset secara selektif dan bercampurnya biaya perolehan dan nilai lain pada tanggal
berbeda. Akan tetapi, suatu kelas aset dapat direvaluasi secara bergantian sepanjang revaluasi
dari kelas aset tersebut dapat diselesaikan secara lengkap dalam periode yang singkat dan
sepanjang revaluasi dimutakhirkan.

39. Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui
dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus
revaluasi. Akan tetapi, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah
penurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba
rugi.

40. jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut digkui.
dalam laba rugi. Akan tetapi, penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan
komprehensif lain sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk asset tersebut.
Penurunan nilai yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tersebut menguangi
jumlah akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.

41. surplus revaluasi asset tetap yang termasuk dalam ekuitas dapat dialihkan langsung ke
saldo laba ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya: Hal ini meliputi pengalihan sekaligus
surplus revaluasi ketika penghentian atau pelepasan asset tersebut. Akan tetapi, sebagian surplus
revaluasi tersebut dapat dialihkan sejalan dengatn penggunaan asset sebesar perbedaan antara
jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasi asset dan jumlah penyusustan berdasarkan biaya
perolehan awalnnya. Pengalihan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakuakan melalui laba
rugi.

42. Dampak atas pajak penghasilan, jika ada, yang dihasilkan dari revaluasi aset tetap diakui
dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46: Pajak Penghasilan.

42a. Jika entitas mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi;
dalam pengukuran aset tetap, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif.

Penyusutan
43. Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total biaya perolehan seluruh aset tetap disusutkan secara terpisah.

44. Entitas mengalokasikan jumlah pengakuan awal aset tetap pada bagian aset tetap
yang signifikan dan menyusutkan secara terpisah setiap bagian tersebut. Sebagai contoh, hal
yang sesuai untuk menyusutkan secara terpisah antara rangka pesawat dan mesin pada pesawat
terbang, baik yang dimiliki sendiri maupun yang berasal dari sewa pembiayaan. Serupa dengan
hal tersebut, jika entitas memperoleh aset tetap yang disewakan dalam sewa operasi, maka
entitas sebagai lessor mungkin akan sesuai untuk menyusutkan secara terpisah jumlah yang
terefleksikan dalam biaya perolehan aset tersebut yang dapat diatribusika langsung pada
persyaratan sewa, baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan secara relatif terhadap
ketentuan pasar.

45. Bagian yang signifikan dari aset tetap mungkin memiliki umur manfaat dan metode .
penyusutan yang sama dengan umur manfaat dan metode penyusutan bagian signifikan lain dari
aset tersebut. Bagian tersebut dapat dikelompokkan dalam penentuan beban penyusutan.

46. Sepanjang entitas menyusutkan secara terpisah beberapa bagian dari aset tetap, maka
entitas juga menyusutkan secara terpisah bagian yang tersisa. Bagian yang tersisa terdiri atas
bagian yang tidak signifikan secara individual. Jika entitas memiliki perkiraan yang bervariasi
untuk bagian tersebut, maka teknik penaksiran tertentu diperlukan untuk menentukan penyusutan
bagian yang tersisa sehingga mampu mencerminkan pola pemakaian dan/atau umur manfaat dari
bagian tersebut.

47. Entitas dapat juga memilih untuk menyusutkan secara terpisah bagian dari asset yang
biaya perolehannya tidak signifikan terhadap total biaya perolehan aset tersebut.

48. Beban penyusutan untuk setiap periode diakui dalam laba rugi, kecuali jika beban
tersebut termasuk dalam jumlah tercatat aset lain.

49, Beban penyusutan untuk suatu periode biasanya diakui dalam laba rugi. Akan tetapi,
kadang-kadang, manfaat ekonomik masa depan dari suatu aset adalah menghasilkan aset lain.
Dalam kasus ini, beban penyusutan merupakan bagian dari biaya perolehan aset lain; dan
dimasukkan dalam jumlah tercatatnya. Sebagai contoh, penyusutan pabrik dan peralatan
dimasukkan dalam biaya konversi dari persediaan (lihat-PSAK 14: Persediaan).

50. Jumlah tersusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur
manfaat.

51. Nilai residu dan umur manfaat dari suatu asset ditelaah sekurang-kurangnya setiap
akhir tahun buku dan jika hasil kajian berbeda dengan estimasi sebelumnnya, maka perbedaan
tersebut dicatat sebagai estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

52. Penyusutan diakui bahkan jika nilai wajar aset melebihi jumlah tercatatnya, sepaniang
nilai residu aset tidak melebihi jumlah tercatatnya. Perbaikan dan pemeliharaan aset tidak
meniadakan keharusan untuk menyusutkan aset.

53. Jumlah tersusutkan suatu aset ditentukan setelah dikurangi nilai residunya. Dalam
praktik, nilai residu aset terkadang tidak signifikan dan oleh karena itu tidak material dalam
penghitungan jumlah tersusutkan.

54. Nilai residu suatu aset dapat meningkat menjadi suatu jumlah yang setara atau lebih
besar daripada jumlah tercatatnya. Jika hal tersebut terjadi, maka beban penyusutan asset tersebut
adalah nol, hingga nilai residu selanjutnya berkurang menjadi lebih rendah daripada jumlah
tercatatnya.

55. Penyusutan suatu aset dimulai ketika aset siap untuk digunakan, yaitu ketika asset
berada pada lokasi dan kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesual dengan intensi
manajemen. Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan sebagai
aset dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual) sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan dan pada tanggal aset dilepaskan. Oleh karena itu,
penyusutan tidak dihentikan pengakuannya ketika aset tidak digunakan atau dihentikan
penggunaannya, kecuali telah habis disusutkan. Akan tetapi, jika metode penyusutan yang
digunakan adalah metode pemakaian (seperti metode unit produksi), maka beban penyusutan
menjadi nol ketika tidak ada produksi.
56. Manfaat ekonomik masa depan suatu aset dipakai oleh entitas terutama melalui
penggunaannya. Akan tetapl, beberapa faktor lain seperti keusangan teknis, keusangan
komersial, dan keausan selama aset tidak terpakai, sering mengakibatkan menurunnya manfaat
ekonomik yang dapat diperoleh dari aset tersebut. Sebagai konsekuensinya, seluruh faktor
berikut ini diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat dari suatu aset:

(a) perkiraan daya pakai. Daya pakai dinilai dengan merujuk pada kapasitas atau output fisik dari
aset;
(b) perkiraan tingkat keausan fisik, yang bergantung pada faktor pengoperasian aset seperti
jumlah penggiliran penggunaan aset dan program perbaikan dan pemeliharaannya, serta
perawatan dan pemeliharaan ketika aset tidak digunakan;
(c) keusangan teknis atau keusangan komersial yang timbul dari perubahan atau peningkatan
produksi, atau dari perubahan permintaan pasar atas produk atau output jasa yang dihasilkan
oleh aset. Pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa depan atas harga jual suatu barang
yang diproduksi menggunakan suatu aset dapat mengindikasikan perkiraan keusangan teknis
atau komersial asset tersebut yang dapat mencerminkan pengurangan manfaat ekonomik
masa depat yang terkandung dalam asset tersebut;
(d) pembatasan hukum atau yang serupa atas penggunaan asset, seperti berakhirnnya waktu
penggunaan terkait dengan sewa.

57. Umur manfaat aset ditentukan berdasarkan kegunaan yang diperkirakan oleh entitas.
Kebijakan manajemen aset dari entitas mungkin mencakup pelepasan asset setelah jangka waktu
tertentu stau setelah pemakaian sejumlah: proporsi tertentu dari manfaat ekonomik masa depan
aset. Oleh karena itu, umur manfaat aset dapat lebih pendek daripada umur ekonomik aset
tersebut. Estimasi umur manfaat suatu aset membutuhkan pertimbangan berdasarkan pengalaman
entitas terhadap aset yang serupa.

58. Tanah dan bangunan merupakan aset yang dapat dipisahkan dan dicatat terpisah .
walaupun keduanya diperoleh bersama. Pada umumnya tanah memiliki umur manfaat tidak
terbatas dan oleh karena itu tidak disusutkan, kecuali entitas meyakini bahwa umu manfaat tanah
terbatas contohnya tanah yang ditambang dan tanah yang digunakan untu tempat pembuangan
akhir'. Bangunan memiliki umur manfaat terbatas dan oleh karena itu merupakan aset
tersusutkan. Peningkatan nilai tanah dengan bangunan di atasnya tidak mempengaruhi penentuan
jumlah tersusutkan dari bangunan tersebut.

59. Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi
lokasi, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam
beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan
dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.

Metode Penyusutan

60. Metode penyusutan yang digunakan mencerminkan pola pemakaian manfaat


ekonomik masa depan aset yang diharapkan oleh entitas.

61. Metode penyusutan yang diterapkan untuk suatu aset ditelaah paling sedikit akhir
tahun buku dan, jika terjadi perubahan yang signifikan dalam pola pemakaian yang
diperkirakan atas manfaat ekonomik masa depan aset tersebut, maka metode penyusutan
diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode penyusutan dicatat
sebagai perubahan estimast akuntansi sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

62. Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah tersusutkan
dari aset secara sistematis selama umur manfaatnya. Metode tersebut antara lain metode garis
lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi. Metode penyusutan garis lurus
menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat aset jika nilai residunya tidak
berubah. Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurun selama umur manfaat
aset. Metode unit produksi menghasilkan pembebanan berdasarkan pada penggunaan atau output
yang diperkirakan dari aset. Entitas memilih metode yang paling mencerminkan pola pemakaian
yang diperkirakan atas manfaat ekonomik masa depan aset. Metode tersebut diterapkan secara
konsisten dari periode ke periode, kecuali terdapat perubahan dalam pola pemakaian manfaat
ekonomik masa depan yang diperkirakan asset tersebut.

62A. Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan aktivitas yang
menggunakan suatu aset adalah tidak tepat. Pendapatan yang dihasilkan. oleh aktivitas yang
menggunakan suatu aset umumnya mencerminkan faktor-faktor selain input
Penurunan Nilai

63. Dalam menentukan apakah asset tetap mengalami penurunan nilai, entitas
menerapkan PSAK 48: penurunan Nilai Aset. PSAK 48 menjelaskan bagaimana entitas
menelaah jumlah tercatat asetnya, bagaiman menentukan jumlah terpulihkan dari asset, dan
kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

64. Dikosongkan.

Kompensasi untuk Penurunan Nilai

65. Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai,
hilang atau dihentikan dimasukkan dalam laba rugi ketika kompensasi menjadi piutang.

66. Penurunan nilai atau kerugian aset tetap, klaim atas atau pembayaran kompensasi dari
pihak ketiga, dan setiap pembelian atau konstruksi selanjutnya dari penggantian asset adalah
peristiwa ekonomik terpisah dan dicatat secara terpisah sebagai berikut:

(a) penurunan nilai aset tetap diakui sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset;
(b) penghentian pengakuan aset tetap yang dihentikan atau dilepaskan ditentukan sesual dengan
Pernyataan ini;
(c) kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau
dihentikan dimasukkan dalam laba rugi pada saat kompensasi menjadi piutang; dan
(d) biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli, atau dikonstruksi sebagai penggantian
ditentukan sesuai dengan Pernyataan ini.

PENGHENTIAN PENGAKUAN

67. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya:

(a) pada saat pelepasan; atau


(b) ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.

68. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap
dimasukkan dalam laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali PSAK
30: Sewa mensyaratkan perlakuan yang berbeda dalam transaksi jual dan sewa- balik).
Keuntungan tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.

68A. Akan tetapi, entitas yang kegiatan usaha sehari-hari adalah menjual aset yang
sebelumnya direntalkan kepada pihak lain, maka entitas memindahkan aset tetap tersebut
menjadi persediaan sesuai nilai tercatat ketika aset tidak lagi direntalkan dan menjadi asset
dimiliki untuk dijual. Hasil dari penjualan aset diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK
23: Pendapatan. PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan tidak diterapkan ketika aset dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari
dialihkan ke persediaan.

69. Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara (contohnya: dijual,
disewakan dalam sewa pembiayaan, atau disumbangkan). Dalam menentukan tanggal pelepasan
aset, entitas menerapkan kriteria dalam PSAK 23: Pendapatan untuk mengakui pendapatan dari
penjualan barang. PSAK 30: Sewa diterapkan untuk pelepasan melalui jual dan sewa-balik.

70. Jika, berdasarkan prinsip pengakuan di paragraf 07, entitas mengakui biaya
penggantian sebagian asset tetap dalam jumlah tercatat asset tetap tersebut, maka entitas
menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari sebagian yang diganti tanpa memperhatikan

71. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan asset tetap
ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya.

72. Imbalan yang akan diterima atas pelepasan aset tetap diakui awalnya pada nilai
wajarnya. Jika pembayaran ditangguhkan, maka imbalan yang akan diterima diakui awalnya,
pada nilai yang setara dengan harga jual tunai. Perbedaan antara jumlah nominal imbalan dan
nilai yang setara dengan harga jual tunai diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan PSAK
23: Pendapatan yang mencerminkan imbalan efektif atas piutang tersebut.

PENGUNGKAPAN

73. Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelas aset tetap:

(a) dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto;
(b) metode penyusutan yang digunakan;
(c) umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(d) jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan ( digabungkan dengan akumulasi rugi
penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; danrekonsiliasi jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode yang menunjukkan: dan
(e) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
i. Penambahan
ii. aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau termasuk dalam
kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan dan pelepasan lain;
iii. perolehan melalui kombinasi bisnis;
iv. peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi sesuai dengan paragraf 31,
39, dan 40 serta dari rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik dalam
penghasilan komprehensif lain sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai
Aset;
v. rugi penurunan nilat dalam laba rugi sesuai dengan PSAK 48;
vi. pembalikan rugi penurunan nilai dalam laba rugi sesuai dengan PSAK 48:
vii. penyusutan
viii. selisih kurs neto yang timbul dalam penjabaran laporan keuangan dari mata
uang fungsional menjadi mata uang pelaporan yang berbeda, termasuk
penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang pelaporan dari
entitas pelapor
ix. perubahan lain.

74. Laporan keuangan juga mengungkapkan


(a) keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik dan asset tetap yang dijaminkan untuk
liabilitas
(b) jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat asset tetap yang sedang dalam
konstruksi
(c) jumlah komitmen kontraktual untuk memperoleh asset tetap,
(d) jumlah nilai, hilang, atau dihentikan yang termasuk dalam laba rugi , jika tidak diungkapkan
secara terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

75. pemilihan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat asset adalah hal yang
memerlukan pertimbangan. Oleh karena itu, pegungkapan metode yang digunakan dan estimasi
umur manfaat atau tariff penyusutan menyediakan informasi bagi pengguna laporan keuangan
dalam mengkaji kebijakan yang dipilih manajemen: dan memungkinkan perbandingan dengan
entitas lain. Untuk alasan yang serups, juge perlu diungkapkan
(a) penyusutan, apakah diakui dalam laba rugi atau diakui sebagat bagian dari biaya perolehan
aset lain, selama suatu periode; dan
(b) akumulasi penyusutin pada akhir periode.

76. Sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan entitas mengungkapkan sifat dan dampak perubahan estimasi akuntansi yang
berdampak material pada periode berjalan atau diperkirakan berdampak material pada periode
berikutnya. Untuk aset tetap, pengungkapan tersebut dapat timbul dari perubahan estimasi dalam

(a) nilai residu;


(b) estimasi biaya pembongkaran, pemindahan atau restorasi aset tetap
(c) umur manfaat dan
(d) metode penyusutan.

77. Jika aset tetap disajikan pada jumlah revaluasian, hal berikut diungkapkan sebagai
tambahan pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

(a) tanggal efektif revaluasi;


(b) apakah melibatkan penilai independen;
(c) dikosongkan;
(d) dikosongkan;
(e) untuk setiap kelas aset tetap yang direvaluasi, jumlah tercatat aset seandainya asset
tersebut dicatat dengan model biaya; dan
(f) surplus revaluasi, yang mengindikasikan perubahan selama periode dan setiap
pembatasan distribusi kepada pemegang saham.
78. Sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset entitas mengungkapkan informasi
penurunan nilai aset tetap sebagai tambahan informasi yang disyaratkan di paragraf 73(e) (iy) -
(vi).

79. Informasi berikut mungkin relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan:

(a) jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara;


(b) jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan
(c) jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, dan
(d) jika model biaya digunakan, nilai wajar aset tetap ketika berbeda secara material dengan
entitas dianjurkan mengungkapkan jumlah tersebut.

KETENTUAN TRANSAKSI

80. Dikosongkan

80A. PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap mengamandemen paragrapf 35. Entitas
menerapkan paragraf tersebut pada seluruh revaluasian yang diakui pada tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal penerapan paragraf tersebut dan pada peiode terdahulu. Entitas
juga dapat menyajikan informasi komparatif yang disesuaikam untuk periode-periode yang
disajikan sebelumnnya, tetapi tidak disyaratkan untuk melakukan hal tersebut. Jika entitas
menyajikan informasi komparatif yang belum disesuaikan untuk periode-periode sebelumnnya,
maka entitas mengidentifikasi secara jelas informasi yang belum disesuaikan, menyatakan bahwa
informasi tersebut telah disajikan dengan dasar yang berbeda, dan menjelaskan dasar yang
digunakan.

80B. Dalam periode pelaporan ketika Amendemen PSAK asset tetap tentang Agrikultur:
Tanaman Produktif, pertama diterapkan, entitias tidak diharuskan untuk mengungkapkan
informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25: Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi
Akuntansi dan Kesalahan paragraf 28(f) pada periode berjalan entitas menyajikan intormas:
kuantitatif yang disyaratkan dalam peragraf 28(f) untuk setiap periode yang disajikan
sebelumnya.
80C. Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produltif yang nilai wajarnya
pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode penyajian dimana entitas
pertama kali menerapkan Amendemen PSAK 16: Aset Tetap tentang agrikultur Tanaman
Produktif dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehas: (deemed cost) pada
tanggal tersebut. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo
laba awal pada periode penyajian terawal.

TANGGAL EFEKTIF

81. Pernyataan ini berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2012

81a. Entitas menerapkan penyesuaian definisi nilai wajar dalam paragraf 06, 32, 33, 35,
dan 77 secara prospektif dan paragraf 08 secara retrospektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

81a-81g. dikosongkan

81H. PSAK 16 (Penyesuaian 2015) Aset Tetap mengamandemenkan paragraph 35 dan


menambahkan paragraph 0A. Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku
jika dimulai pada atau tanggal 1 januari 2016. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas
menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku awal lebih awal, maka fakta tersebut
diungkapkan.

81I. Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi mengamandemenkan paragraph 56 dan menambahkan paragraf 62A
entitas menerapkan paragraf tersebut secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 januari 2016.

81J Dikosongkan

81K Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif
mengamandmenkan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 80B-80C.

81L. Dikosongkan
PENARIKAN

82. Pernyataan ini menggantikan

(a) PSAK 16 (2007) Aset tetap;


(b) PSAK 47: Akuntansi Tanah.

83. Dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai