Anda di halaman 1dari 3

Bismillah

Assalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji dan syukur yang tak Pernah luntur kepada Allah yang maha ghafur. Yang mana
nikmatnya selau terkucur bagaikan air yang mancur, yang mana dia menyukai hambanya
yang bersyukur apalagi yang taffakur, sebaliknya Allah membenci hambanya yang kufur
apalagi takabur. Yang kerjanya makan minum tidur, malas bekerja alias nganggur. Banyak
bicara alias ngelantur. Ketika orang ini diberi nikmat oleh Allah berupa uang yang berlipat-
lipat, rumah bertingkat mobil mengkilat, istri yang cantik memikat bahkan dari satu sampai
empat. Kemudian diangkat menjadi pejabat namun sayang beribu sayang ketika itu dia lupa
sholat kemudian mati dimasukkan kedalam liang lahat dicambuk oleh malaikat sampai hari
kiamat. (Naudzubillahi mn dzalik Tsumma Naudzubillah)

Shalawat yang berangkaian salam semoga selalu tercurah kepada penghulu junjungan
alam, beliau adalah putra abdullah buah hati aminah, putra abdullah kekasihnya Allah, beliau
selaku promot yang bukan koruptor jelas seorang pemimpin yang terpimpin, beliau adalah
insan yang berakhlakul Al-qur’an. Beliau adalah nabi besar Muhammad Shallallahu alaihi wa
sallam.

Kepada dewan juri yang terhormat

Dan seluruh peserta lomba

Serta Hadirin Kaum Muslimin Rakhimakumullah,

Pada kesempatan kali ini izinkan kami untuk menyampaikan pidato yang terangkai
dalam sebuah judul.

KEPEMIMPINAN DALAM KONSEP AL-QUR’AN

Hadirin Rakhimakumullah,

Menurut Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asqori dalam Zubdat At-Tafsir Min Fath Al-
Qodir, kondisi bangsa Arab yang sebagian besar bukan saja tidak mampu membaca dan
menulis tapi tenggelam dalam kehidupan jahilliah secara total. Kebobrokan moral merajalela
dalam bidang sosial marak mabuk-mabukkan. Dalam bidang pemerintah, etnis dan golongan
yang dikedepankan. Dalam bidang hukum muncul Law of Jungle to be politely of people,
hukum rimba menjadi peradaban. Orang kaya memangsa yang miskin orang pintar
memangsa yang bodoh, orang kuat menghantam yang lemah, bahkan yang paling mengerikan
martabat wanita di injak-injak. Naudzubillahi Min Dzalik

Dengan berlandaskan firman Allah dalam QS. Ali-Imran ayat 159 yang berbunyi
sebagai berikut :

Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu karena itu maafkan lah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu sudah
membulatkan tekad maka bertawakkal-lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS.Ali-Imran : 159)

Hadirin Rakhimakumullah,

Pada ayat tersebut terdapat lima akhlak pemimpin yang dicontohkan oleh Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam yaitu lemah lembut, tidak berlaku kasar, pemaaf,
mengedepankan musyawarah lalu bertawakkal kepada Allah.

Namun lain halnya dengan sosok pemimpin pembangunan di negara kita, konsep nya
setinggi langit, gaungnya menggema kemana-mana tapi hasilnya entah kemana hal ini
disebabkan karena krisis figur. Di era sekarang ini bukan figur-figur pembangunan sejati
yang muncul, tetapi yang menjamur adalah oknum-oknum pemimpin yang haus kursi, haus
pangkat, jabatan dan popularitas.

Dewan juri yang kami muliakan serta hadirin yang kami banggakan

Sebelum kami akhiri pidato ini, dapat kita simpulkan bahwa sosok pemimpin sangat
berpengaruh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang hanya mengutamakan kepentingan rakyat. Maka sudah sepatutnya jika kita ingin
pembangunan dinegara kita ini bergulir dengan baik, maka dalam mekanisme
pembangunannya mencontoh kepribadian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Dan
orang yang dapat mencontoh beliau hanyalah orang-orang yang beriman. Semoga kita
sebagai rakyat Indonesia dapat segera menyempurnakan iman kita sehingga berhasillah kita
dalam membentuk dan membangun negara ini menuju masyarakat madani.
Jika pemimpin beriman maka negara akan aman.

Jika pemimpin berilmu maka negara akan maju

Jika negara bertaqwa maka negara akan jaya.

Aamiin Yaa Robbal Allamin.

Jika bulan merindukan matahari

Tentulah malam akan merindukan siang

Jika Al-Qur’an memandu hati

Pasti melahirkan pemimpin-pemimpin teladan

Demikian lah yang dapat kami sampaikan sebagai manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan. Mohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan.

Wassalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai