Anda di halaman 1dari 11

Pelabuhan Pare Pare

KOTA PAREPARE

Kota Parepare adalah sebuah kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Kota ini memiliki luas wilayah
99,33 km persegi dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 140.000 jiwa. Salah satu tokoh
terkenal yang lahir di kota ini adalah B. J. Habibie, presiden ke-3 Indonesia.

Secara geografis, Kota Parepare terletak di sebuah teluk yang menghadap ke Selat Makassar. Di
bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Pinrang, di sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Sidenreng Rappang dan di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru.
Meskipun terletak di tepi laut, tetapi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit.

Transportasi

Kota Parepare bisa dicapai dengan transportasi darat atau laut. Parepare terletak di jalur utama
lalu lintas ke Sulawesi Barat, Tana Toraja dan Palopo. Pelabuhan Nusantara menghubungkan
Parepare dengan kota-kota di pesisir Kalimantan, Surabaya dan kota-kota pelabuhan di Indonesia
bagian timur. Parepare juga merupakan pelabuhan bagi masyarakat di daerah Ajatappareng.

Selain itu, kota ini juga mendapat julukan Kota Pelabuhan karena terdapat empat di Kota
Parepare, yakni Pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Cappa Ujung, Pelabuhan Lontange dan
Pelabuhan Cempae. Pelabuhan Nusantara bahkan selalu menjadi pelabuhan alternatif, bagi
masyarakat Sulsel yang ingin menyeberang ke berbagai daerah di Indonesia, terutama ke Pulau
Kalimantan.

Di sisi transportasi darat, Kota Parepare mempunyai akses yang terdiri dari angkutan umum
dalam kota atau yang akrab disebut Pete-pete. Juga tersedia bus, taksi, becak dan yang sedang
dalam tahap pembangunan saat ini yaitu kereta api.

Komoditas Unggulan

Sektor Pertanian menjadi komoditas unggulan di Kota Parepare. Hasil pertanian dari daerah ini
adalah biji kacang mete, biji kakao dan palawija lainnya serta padi. Wilayah pertanian di
Parepare tergolong sempit karena lahannya sebagian besar berupa bebatuan bukit cadas yang
banyak dan mudah tumbuh rerumputan. Daerah ini sebenarnya sangat cocok untuk peternakan.

Oleh sebab itu, banyak penduduk di daerah perbukitan beternak ayam potong dan ayam petelur.
Padang rumput juga dimanfaatkan penduduk setempat untuk menggembala kambing dan sapi.
Sedangkan penduduk di sepanjang pantai banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Ikan yang
dihasilkan dari menangkap ikan atau memancing masih sangat berlimpah dan segar. Biasanya
selain dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), para nelayan menjual ikan-ikan yang masih
segar di pasar malam.
Pariwisata

Kota Parepare memiliki cukup banyak destinasi wisata. Di antaranya ada Pantai Lumpue yang
sering dijadikan pusat rekreasi oleh masyarakat Parepare. Pantai ini berada di Kecamatan
Bacukiki Barat. Di pantai ini juga terdapat rumah-rumah yang terbuat dari bambu berata nipa
yang bisa disewa oleh wisatawan. Pantai Lumpue memiliki air laut yang bening dengan pasir
pantai halus berwarna kecokelatan.

Kemudian, ada juga Kebun Raya Jompie yang merupakan hutan Kota Parepare yang dijadikan
tempat pariwisata. Kebun Raya Jompie yang dibangun sejak 1920 ini menyimpan
keanekaragaman hayati serta menjadi obyek wisata dan pusat penelitian tumbuhan tropis,
terutama tanaman endemik Sulawesi. Lalu ada Terumbu Karang Tonrangeng yang juga menjadi
salah satu daya tarik wisata di Parepare.

Ada pula Waterboom Parepare, di mana obyek wisata ini kini telah menjelma menjadi
primadona bagi warga di kawasan Ajattappareng untuk mengisi liburan akhir pekan maupun
liburan sekolah bagi para pelajar. Lalu ada wisata petualangan flying fox di River Ladoma,
Bacukiki, yaitu sebuah obyek wisata yang memanfaatkan keindahan dan bentang alam Sungai
Ladoma sebagai daya tarik wisata. River Ladoma terletak di Kecamatan Bacukiki. Di obyek
wisata ini terdapat fasilitas pemancingan, gazebo, motor ATV, arena soft-gun, trekking dan
flying fox. Pengunjung juga bisa menikmati kesegaran Sungai Ladoma dengan berendam kaki
maupun mandi. Sungai Ladoma memiliki batu-batu andesit berukuran besar berbentuk bulat dan
lonjong.

Selain itu, Kota Parepare juga masih memiliki beberapa obyek wisata yang juga kerap
dikunjungi para wisatawan, yakni Pantai Mattirotasi, Sumur Jodoh Soreang, Goa Tompangeng,
Desa Wisata Wattang Bacukiki, Salo Karajae, Museum Gandaria, Bendungan Lappa Angin dan
Pantai Torangeng.

Kuliner Khas

Berkunjung ke Parepare tak lengkap rasanya bila tidak menikmati Kanre Santan atau biasa
disingkat dengan Kanse. Kanse merupakan nasi yang dicampur dengan air santan dan
dihidangkan bersama dengan aneka lauk yang tersedia. Campuran air santan inilah yang
membedakan dengan makanan lainnya, yang bisa menambah selera makan bagi para
penikmatnya.

Selain Kanse, Parepare juga cukup terkenal dengan Roti Mantao. Roti berwarna putih dan
menyerupai bakpao atau tahu yang dibungkus dalam plastik ini telah menjadi salah satu daya
tarik bagi mereka yang ingin berkunjung ke Kota Parepare.

Dari tampilannya, Roti Mantao hampir sama dengan roti pada umumnya, begitu juga dengan
bahan yang digunakan pun terbuat dari tepung terigu. Namun, warnanya putih lebih menyerupai
bakpao atau tahu yang dibungkus dalam plastik. Meskipun mirip, tetapi Roti Mantao berbeda
dengan roti pada umumnya yang banyak dijual di toko-toko atau kios. Tentu berbeda juga
dengan bakpao, apalagi tahu.
Roti Mantao memiliki cita rasa yang khas dengan kelezatan yang bisa bikin ketagihan. Roti
Mantao dapat dimakan begitu saja sambil minum teh atau kopi, namun lebih lezat kalau digoreng
atau dikukus sebelum dimakan. Selain itu, Roti Mantao juga boleh dikombinasikan dengan keju,
selai, kornet, atau apa saja sesuai dengan selera dari yang akan mencicipinya.

Address
Jln. Andi Cammi
Parepare, 91111 – South Sulawesi, Indonesia
Phone : 062 – 0421 – 21069, 21635
Fax : 062 – 0421 – 24071

Position
119° 37’ 00” E / 04° 00’ 50” S

No. of Map
Map No. 173

Anchorage
04° 02’ 00” S / 119° 36’ 12” E
03° 59’ 48” S / 119° 36’ 48” E

Local Time
GMT + 8 hours

Max. Size
Max Draft 23 m

Operational Time
Open 24 hours, even in holiday

Documents
Documents needed by the port or other institution:
10 copies Passenger list
7 copies Crew list
2 copies Customs Documents
2 copies Health Documents
7 copies Cargo Manifest
7 copies Bills of Loading
5 copies Ship’s Paper
Sailing Permit

Radio
Parepare Coast Radio Station, call sign PKF H 24 Freq. 5000 Khz, 2182 Khz,
6215Khz, VHF Ch. 16
WEATHER AND CLIMATE
Tidal

Top High 1.50 M


Average High 1.25 M
High High Water Spring 1.50 m LWS
Mean Sea Level 1 m LWS
Low Low Water Spring 1.25 m LWS
Chart Datum 1.87 m LWS

Current
Maximum Speed : 2 knot

Wind
Maximum Speed : 7 knot

Temperature

Average 28°C
Variate 24°–31°C

HYDRO OCEANOGRAPHY
Navigation Channel

Length of channel 3 Mile


Width of channel 926 M
Min. depth of channel 72 M
Max. depth of channel 18 M
Bottom of sea Sand/Clay

Basin

Square Area 77.65 Ha


Min. depth of Basin 10 M
Max. depth of Basin 18 M
Max. depth beside of Wharf 8-11 M

FACILITIES
Berth
- Nusantara pier; length 280 m, width 15 m, depth 9-14m
- Cappa Ujung pier; length 134 m, width 3 m, depth 6 m
- Lontange pier; length 35 m, width 3 m, depth 5 m
- Diesel Power electric plant for suppa dedicated pier; length 30 m, width 10 m, depth 8 m

Towage
Not Available
Pilotage
Compulsory. Apply for pilot boat by calling Parepare Coast Station by radio VHF or raising “G”
flag. Entrance in all season and weathers. Parepare bay is suitable
for anchorage to awaiting pilot boat.

Handling Equipment
1 unit, Forklift Diesel capacity 3 tons.

Fresh Water
Available, at Nusantara pier from public water development with supply capacity 65 tons/hour.

Bunkering
Only diesel and marine fuel, supplied by PERTAMINA depend on request.

Repair
Not Available

IMMIGRATION
Repatriation
Possible, dealt with immigration through Jakarta or Makassar.

Shore Leave
All crew members allowed ashore on permission of Immigration.

Identification Card
Needed by Immigration for landing permit.

MISCELLEANOUS
Medical
Hospital facilities or Port Doctor are available

Airport
Hasanuddin Airport, located 155 from port. (see Makassar Port).
Pelabuhan Balikpapan

KOTA BALIKPAPAN

Balikpapan adalah sebuah kota di Kalimantan Timur, dengan jumlah penduduk sebanyak
701.066 jiwa atau sekitar 22% dari total penduduk Kaltim. Balikpapan merupakan kota dengan
biaya hidup termahal se-Indonesia.

Logo dari kota yang sering disebut Kota Minyak dan Bumi Manuntung ini adalah Beruang
Madu. Di mana kini, spesies yang menjadi maskot Kota Balikpapan ini sudah mulai punah.
Nama asli Balikpapan sendiri adalah Billipapan atau Balikkappan dalam logat Banjar.

Kota Balikpapan memiliki 85% wilayah berbukit-bukit serta 12% berupa daerah datar yang
sempit terutama berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sungai kecil serta pesisir pantai.
Dengan kondisi tanah yang bersifat asam atau gambut, serta dominan tanah merah yang kurang
subur. Sebagaimana layaknya wilayah lain di Indonesia, kota ini juga beriklim tropis. Kota ini
berada di pesisir timur Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar, serta
memiliki teluk yang dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan pelabuhan
minyak.

Secara astronomis, letak Balikpapan berada di antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - 117,5 BT
dengan luas sekitar 503,3 km persegi.

Komoditas Unggulan

Saat ini, masyarakat di Balikpapan sedang mengembangkan tanaman Buah Naga yang akan
dijadikan komoditas unggulan dari daerah ini. Diharapkan, dari komoditas Buah Naga tersebut,
dapat menghasilkan bahan olahan seperti sirup, kripik maupun dodol.

Sebelumnya, masyarakat di kota ini telah memiliki banyak produk unggulan yang telah menjadi
bahan jadi, di antaranya Amplang dan Bawang Tiwai yang sudah sejak lama menjadi
kebanggaan masyarakat Kaltim.

Selain mengandalkan produk unggulan, perekonomian di kota ini juga bertumpu pada sektor
industri yang didominasi oleh industri minyak dan gas, perdagangan dan jasa. Kota ini memiliki
bandar udara berskala internasional, yakni Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Internasional serta Pelabuhan Semayang selain pelabuhan minyak yang dimiliki
Pertamina.

Aktivitas Pelabuhan

Sebagai kota dengan julukan Kota Pelabuhan, Balikpapan memiliki dua pelabuhan domestik,
yaitu Pelabuhan Semayang dan Kampung Baru Tengah.
Pelabuhan Semayang terletak di Kecamatan Prapatan, yang bisa dijangkau dengan menggunakan
angkutan umum dari Terminal Damai. Pelabuhan ini adalah pelabuhan yang paling sibuk di
Balikpapan karena merupakan pelabuhan barang maupun penumpang ke kota-kota bagian barat
Indonesia, seperti Jakarta atau Surabaya.

Perusahaan pelayaran nasional, PT Pelni, memiliki layanan ke dan dari kota lain di Indonesia,
seperti Nabire, Tarakan, Nunukan, Parepare, Surabaya, Jayapura, Makassar, Maumere, Kupang,
Surabaya dan Jakarta.

Pelabuhan lainnya di Balikpapan adalah Kampung Baru yang terletak di Desa Kampung Baru
Tengah. Pelabuhan ini lebih kecil dari Pelabuhan Semayang dan juga merupakan bagian dari
Desa Terapung Kampung Baru. Pelabuhan ini melayani rute-rute pelayaran dari dan ke beberapa
kecamatan di Provinsi Kalimantan Timur. Di Pelabuhan Kampung Baru, penumpang akan
melihat lebih banyak kapal-kapal cepat dengan kapasitas enam penumpang dibandingkan dengan
kapal-kapal besar, meskipun ada juga beberapa kapal besar dengan kapasitas 200 penumpang
yang bersandar di pelabuhan ini.

Obyek Wisata

Kota Balikpapan memiliki kawasan wisata yang cukup banyak dan beragam, di antaranya adalah
Taman Agrowisata yang diresmikan pada 17 Desember 1997 oleh Bapak Tri Sutrisno. Taman ini
berlokasi di Jl. Soekarno Hatta km 23, dengan luas 100 ha dan memiliki berbagai koleksi
tanaman tropis serta dilengkapi dengan tempat piknik terbuka, Rumah Panjang Dayak, tempat
berkemah dan pemandangan alami, serta dilengkapi denganberbagai fasilitas penunjang lainnya
dan dapat dikunjungi meski hanya menggunakan angkutan umum dari kota.

Ada juga Wana Wisata Km 10 yang merupakan Taman Arboretum yang dibangun oleh PT
Inhutani I Unit Balikpapan, dengan berbagai jenis pohon hutan dan buah-buahan langka, sebagai
tempat berkemah dan jogging yang sejuk dan alami, dilengkapi gedung pertemuan, pusat
informasi, gazebo, play ground dan warung kaki lima.

Kemudian ada Pantai Manggar Segarasari, merupakan tempat rekreasi pantai yang terletak 22
km dari pusat Kota Balikpapan tepatnya di Kecamatan Balikpapan Timur. Di pantai ini,
tersedia shelter, banana boat, speed boat, ruang informasi dan warung kaki lima. Pantai ini juga
dapat dikunjungi dengan menggunakan angkutan umum.

Selain itu, masih banyak lagi lokasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan asing maupun lokal
saat berada di kota ini, seperti Penangkaran Buaya, Monumen Jepang, Monumen Perjuangan
Rakyat, Perkebunan Salak, Tugu Peringatan Divisi 7 Australia, Kilang Minyak Balikpapan,
Monumen Mathilda, Taman Bekapai, Pantai Melawai, Pantai Lamaru dan masih banyak lagi
destinasi wisata lainnya.

Kuliner Khas

Balikpapan menawarkan beraneka ragam hidangan lokal yang dipengaruhi beragam suku bangsa
Indonesia maupun asing yang ada di wilayah tersebut. Hidangan yang sangat dikenal di
Balikpapan umumnya adalahseafood. Ada pepatah lokal yang mengatakan “Anda belum pernah
ke Balikpapan, jika belum mencoba kepiting dan ikan bakar dan kelapa segar kami”.

Lalu, di mana bisa ditemukan hidangan laut seperti kepiting atau ikan bakar Balikpapan? Ada
beberapa restoranseafood yang cukup terkenal di kota ini, seperti Dandito, Kenari atau RM
Bonting. Selain restoran-restoran ini, masih banyak lagi restoran terkenal lain yang juga
menyediakan hidangan kepiting. Umumnya, warga setempat menyarankan Kepiting Bakar Saus
Lada Hitam dan Kepiting Soka Goreng dengan Saus Sambal Pedas.

Kepiting Soka adalah kepiting kulit lembut. Jika mau, kulitnya dapat dimakan. Kepiting ini
biasanya dilapisi campuran dari tepung, telur, gula, bawang putih, lada dan garam sebelum
digoreng.

Selain kepiting, hidangan laut lainnya yang biasa dikonsumsi di Balikpapan yaitu Pepes Patin
dan Ikan Laut Bakar. Pepes Patin dimasak dengan bawang putih, kunyit, jahe, cabai dan lain-
lain, lalu dibungkus daun pisang dan dibakar. Ikan laut diolah dengan minyak kelapa, bawang
putih, jahe dan lada.

Banyak warga setempat yang memilih minum air kelapa segar setelah memakan hidangan
kepiting karena mereka percaya bahwa air kelapa akan menyeimbangkan kadar kolestrol.

Sementara itu, untuk makanan ringan atau camilan khas Kota Balikpapan, tersedia Pisang Gapit
atau pisang bakar yang umumnya dapat ditemukan di warung-warung makan, terutama di Pantai
Melawai. Pisang ini biasanya disajikan dengan gula merah yang dicampur dengan tepung dan
daun pandan.

Selain itu, Balikpapan juga dikenal dengan “Bonting”nya yang merupakan singkatan dari “Abon
Kepiting”. Warga setempat biasanya memakan Bonting dengan nasi putih. Bonting dapat dibeli
dengan mudah di banyak restoran, terutama di sepanjang Jalan Iswahyudi.

Makanan ringan khas lainnya adalah Amplang atau krupuk ikan bawang, Abon Ikan Tuna,
Dodol, Bakpia, Mantau atau Roti Span dan Kue Bingka yang juga merupakan salah satu kuliner
khas Balikpapan.

Makanan-makanan ringan ini bisa ditemukan di beberapa toko cinderamata atau di toko-toko
dalam Pasar Kebun Sayur atau RM Bonting.

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Address

Jl. Yos Sudarso No. 30


Phone : 062 – 0542 – 422246, 737457
Fax : 062 – 0542– 731227
Balikpapan 76101, East Kalimantan, Indonesia
Position
01° 07’ 00” S / 116° 48’ 00” E

No. of Map
Map No. 157

Anchorage
Buoy 01° 21’ 31” S / 06° 56’ 41” E
Rede 01° 16’ 12” S / 116° 48’ 00” E

Local Time
GMT + 8 hours

Max. Size
Draft 13,06 m

Operation Time
Open 24 hours,even in holiday. Ships with draft less than 11.50 m may at any time enter/exit
channels. From rede to Waru bay and Pekalong River only between 06.00 and 18.00. Ships with
draft more than 11.50 m shall wait for high tide.

Documents
Documents needed by the port or other institution:
14 copies Passenger list
7 copies Crew list
2 copies Customs Documents
2 copies Health Documents
7 copies Cargo Manifest
7 copies Bills of Loading
5 copies Ship’s Paper
Sailing Permit

Radio
Balikpapan Coast Radio Station, call sign PKN

Freq. 500 – L 24.

Telephony
2182 L24
4063/4357 Khz 02.00-03.00 GMT

6215/6510 Khz L24

746/8222 Khz 06.00-07.00 GMT


11.00-12.00 GMT
Telegraphy
6499.9 Khz 00.00-07.00 GMT
8705.5 Khz 02.00-03.00 GMT
04.00-05.00 GMT
08.00-09.00 GMT
11.00-12.00 GMT

12715 Khz 05.00-06.00 GMT


12.00-12.00 GMT

VHF Channel 16 L 24

WEATHER AND CLIMATE


Tidal
Top High : 2,70 m
Average High : 1.40 m
High High Water Spring : 2,70 m LWS
Mean Sea Level : 1.40 m LWS
Low Low Water Spring : 0,40 m LWS
Chart Datum : 0,00 m LWS

Current
Maximum Speed : 4 knot

Wind
Maximum Speed : 17,70 knot

Temperature
Average : 31° C
Variate : 28° – 34° C

HYDRO OCEANOGRAPHY
Navigation Channel

Length of channel 12 Mile


Width of channel 150 M
Min. depth of channel 13 M
Max. depth of channel 27 M
Bottom of sea Sand/Clay

FACILITIES
Berth
Semayang pier; length 489 m, width 21 m
Kampung Baru pier; length 66 m, width 8 m
Dedicated pier for tugs and barges -pier no.8- length 120 m
Towage
Available to assist in berthing and unberthing by 3 units Tug Boats:

Bima VII 2 x 1200 HP


Anggada XV 2 x 490 HP
Sit Makassar 1 x 850 HP
Anggada VIII 2 x 400 HP
Anggada XVI 2 x 490 HP
Antasena 2 x 1600 HP

Pilotage
Compulsory for vessels more than 500 GT in gross volumes. Notice for ETA and request for a
pilot must be made 4 hours in advance by calling Balikpapan Coast Radio Station or raising “G”
flag. Except for channel between buoy 1 and buoy 12, all parts of Balikpapan bay are suitable for
anchorage while awaiting pilot boat. Pilot boats operated by the company are:

Fresh Water
Available, supply capacity approximately 30 tons/hour

Bunkering
Only diesel and marine fuel, supplied by PERTAMINA depend on request

Repair
Floating dock and dry dock repairs available, lifting capacity 3.000 DWT

Shore Leave
All crew members allowed ashore on permission of Immigration

MISCELLEANOUS
Hospital facilities or Port Doctor are available
Airport
Sepinggan Airport, located 12 from port. Domestic flights are

MPI 039 1 x 385 HP


MPC Semayang II 2 x 300 HP
MPI Sengata 2 x 365 HP
MPC Tukung Express 2 x 115 HP

regularly supported by Garuda Indonesia, Merpati Nusantara


Airline, Mandala Airline, and Bouraq Airline.

Anda mungkin juga menyukai