Anda di halaman 1dari 4

PERNYATAAN

SIKAP ALIANSI
RAKYAT
BERGERAK
Senin, 30 September 2019

Kajian lengkap dapat diakses di:


Bit.ly/RakyatBergerak
A L I A N S I R A KYAT B E R G E R A K

PERNYATAAN SIKAP
ALIANSI RAKYAT BERGERAK
21 tahun lalu, kekuasaan rezim militer Soeharto telah runtuh
setelah 32 tahun berkuasa. Namun ternyata Reformasi 98
belum dapat menyelesaikan problem demokrasi di Indonesia.
Hal tersebut terlihat dari beberapa masalah yang ada saat ini.
Berikut adalah daftar permasalahannya:

A.Permasalahan yang Menyerang KPK


Pertama, permasalahan yang marak dibahas adalah bagaimana dengan status-
nya sebagai lembaga independen menegakkan hukum di bidang korupsi dalam
RUU Tindak Pidana Korupsi. Kedua, salah satunya yang juga menarik dibahas
adalah pegawai KPK yang tidak lagi menjadi Pegawai tetap dan berasal dari luar
KPK. Ketiga, Status ASN yang akan mempengaruhi dan menimbulkan per-
tanyaan terkait independensi KPK dan pemerintah. Keempat, adalah penyelidik
KPK yang hanya berasal dari kepolisian.

B.Pelanggaran HAM dan HAM Berat


Implikasi dari permainan elit politik dalam dinamika UU Pengadilan HAM salah
satunya adalah impunitas. Impunitas didefinisikan sebagai ketidakmungkinan
pelaku pelanggaran HAM untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Hal
ini menjadi kegagalan negara dalam menegakan HAM di Indonesia. Terbukti,
hampir seluruh pengadilan HAM berakhir tanpa pelaku yang dijerat pidana.

C.Undang-Undang Pertanahan
Persoalan mendasar dalam keadilan agraria, yaitu memastikan hak warga
negara untuk mendapatkan akses terhadap tanah, justru tidak diatur secara
detail dan tegas dalam RUU Pertanahan. Kendati RUU Pertanahan menyinggu-
ng soal Reforma Agraria, tetapi tidak mendetail dan hanya menyalin Peraturan
Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria.

1
A L I A N S I R A KYAT B E R G E R A K

D.Militerisme dan Pelanggaran HAM di Papua


Berulangnya kasus pelanggaran HAM oleh kekuatan militer disebabkan oleh
impunitas dan kegagalan negara untuk mengadili pelaku pelanggaran HAM di
Papua. Selain itu, adanya militer juga membuat terbukanya ruang demokrasi
sama sekali tidak ada di sana. Selain itu, kebebasan pers tidak terjamin disana.

E.Pembakaran Hutan
Kasus pembakaran hutan jelas diakibatkan karena adanya oligarki di pemeritah-
an Indonesia. Hal ini dapat dilihat dalam praktek-praktek pemberian izin usaha
yang sangat mudah dari pemerintah kepada perusahaan-perusahaan.

Selain kelima permasalahan tersebut, ada pula beberapa hal mendesak yang
perlu kita suarakan. Hal tersebut melingkupi penangkapan aktivis pro demokrasi,
perlakuan represif aparat negara terhadap massa aksi beberapa hari ini, per-
lakuan represif terhadap petani penolak korporasi, revisi UU Minerba, dan juga
yang tidak kalah penting adalah permasalahan dalam RKUHP yang harus kita
tolak.

Atas hal tersebut Aliansi Rakyat Bergerak menuntut:

1. Hentikan segala bentuk represi dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat.

2. Tarik seluruh komponen militer, usut tuntas pelanggaran HAM, buka ruang
demokrasi seluas-luasnya di Papua.

3. Mendesak pemerintah pusat untuk segera menanggulangi bencana dan


menyelamatkan korban, tangkap dan adili pengusaha dan korporasi pembakar
hutan, serta cabut HGU dan hentikan pemberian izin baru bari perusahaan besar
perkebunan.

4. Mendesak presiden untuk menerbitkan Perppu terkait UU KPK.

5. Mendesak presiden untuk menerbitkan Perppu terkait UU Sistem Budidaya


Pertanian Berkelanjutan.

2
A L I A N S I R A KYAT B E R G E R A K

6. Mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

7. Merevisi pasal-pasal yang dianggap bermasalah dalam RKUHP dan meninjau


ulang pasal-pasal tersebut dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat
sipil.

8. Menolak RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Keamanan dan Ketah-


anan Siber, dan RUU Minerba.

9. Tuntaskan pelanggaran HAM dan HAM berat serta adili penjahat HAM.

Satukan Gerakan Rakyat!


Hancurkan Oligarki yang Menindas!

Narahubung Aliansi Rakyat Bergerak:


08557660817 (Nailendra)

Anda mungkin juga menyukai