Anda di halaman 1dari 32

JOURNAL

READING
Profilaksis Mata untuk Oftalmia Gonokokal
Neonatorum: Penguatan Pernyataan Rekomendasi US
Preventive Services Task Force
P RES ENTAN : F I RD A USI NA A RD IAN V EG A ( 1 1 02014 102)
P EM BI M BING : KOL ONEL ( P U RN) D R. D A S RI L D A H AR, S P. M
Pencarian Jurnal
1. Kata kunci pencarian: Prophylaxis, Ophtalmia Neonatorum, Gonococcal
2. Dipilih jurnal dengan judul asli:
Ocular Prophylaxis for Gonococcal Ophthalmia Neonatorum US Preventive
Services Task Force Reaffirmation Recommendation Statement
3. Oleh: Anggota organisasi US Preventive Services Task Force (USPSTF)
4. Dimuat dalam: American Medical Association
5. Diunduh dari: www.ebscohost.com Pada tanggal 15 Oktober 2019.
Pukul 20.00 WIB.
Abstrak
Pendahulan: Di Amerika Serikat, angka kejadian oftalmia gonokokal neonatorum (OGN) diperkirakan mencapai 0,4 kasus
per 100.000 kelahiran hidup per tahun dari tahun 2013 ke 2017. Oftalmia gonokokal neonatorum dapat membentuk
sikatrik pada kornea, perforasi mata dan kebutaan pada 24 jam kehidupan pertama setelah lahir. Jika tidak terdapat
profilaksis mata, laju transmisi infeksi gonokokus dari ibu ke bayinya mencapai 30 sampai 50%.
Tujuan: Untuk menguatkan rekomendasi US Preventive Services Task Force (USPSTF) tahun 2011 mengenai profilaksis
bagi oftalmia gonokokal neonatorum.
Review Evidence: USPSTF membuat penguatan bukti-bukti untuk mengidentifikasi bukti-bukti yang lebih baru dan cukup
bersubstansi sehingga dapat mengubah rekomendasi sebelumnya.
Penemuan: Menggunakan proses penguatan, USPSTF tidak menemukan data baru yang dapat mengubah kesimpulan
pernyataan sebelumnya bahwa profilaksis mata efektif dalam mencegah oftalmia gonokokal neonatorum dan kondisi
mata lainnya yang berhubungan. USPSTF tidak menemukan data baru yang dapat mengubah kesimpulan sebelumnya
mengenai terdapat adanya bukti bahwa profilaksis mata topikal pada seluruh neonatus tidak dikaitkan dengan kerugian
yang serius. Oleh karena itu, USPSTF dapat menguatkan konklusi sebelumnya mengenai terdapat bukti yang kuat bahwa
profilaksis mata topikal untuk neonatus mempunyai keuntungan yang substansial.
Kesimpulan dan Rekomendasi: USPSTF merekomendasikan penggunaan obat profilaksis topikal mata pada neonatus
untuk pencegahan oftalmia gonokokal neonatorum.
Pendahuluan
ØUS Preventive Services Task Force (USPSTF) membuat rekomendasi
mengenai efektivitas dari pelayanan pencegahan sepsifik untuk
pasien dengan tanda dan gejala yang jelas.
ØRekomendasi dibuat berdasarkan bukti-bukti dari keuntungan &
kerugian
ØUSPSTF tetap mengakui bahwa keputusan klinis merupakan hal
utama yang harus dipertimbangkan dibandingkan dengan hanya
sekedar bukti klinis.
ØUSPSTF juga mencatat bahwa kebijakan di setiap tempat juga harus
dipertimbangkan dan mengambil keputusan klinis.
Kesimpulan Rekomendasi dan Bukti
USPSTF merekomendasikan pengobatan profilaksis topikal mata kepada seluruh
neonatus untuk pencegahan oftalmia gonokokal neonatorum (OGN). (rekomendasi A)

Tingkat Definisi Saran


A Direkomendasi dengan angka keyakinan Dilakukan
tinggi
B Direkomendasi dengan angka keyakinan Dilakukan
sedang
C Direkomendasi bila cocok dengan Dilakukan kepada
kebutuhan individu pasien berdasrkan beberapa pasien
keputusan profesional dan pilihan pasien. tergantung kondisi klinis
D Dihindarkan, angka keyakinan rendah Sebaiknya hindari
I Bukti tidak cukup Baca pertimbangan klinis
Kesimpulan Rekomendasi dan Bukti
USPSTF merekomendasikan pengobatan profilaksis topikal mata kepada seluruh
neonatus untuk pencegahan oftalmia gonokokal neonatorum (OGN). (rekomendasi A)

Tingkat
Level Definisi Definisi Saran
A Direkomendasi dengan angka keyakinan Dilakukan
Tinggi Bukti yang tersedia
tinggi
menghasilkan hasil yang konsisten dari
B studi dengan design yang baik dan representatif
Direkomendasi dengan angka keyakinan dalam
Dilakukan
populasi pelayanan
sedang primer.
C Direkomendasi bila cocok dengan Dilakukan kepada
Sedang Bukti yang tersedia cukup, namun terdapat berbagai faktor
kebutuhan individu pasien berdasrkan beberapa pasien
yang dapat mempengaruhi bukti.
keputusan profesional dan pilihan pasien. tergantung kondisi klinis
D Dihindarkan, angka keyakinan rendah Sebaiknya hindari
Rendah
I Tidak tersedia bukti yang cukup. Baca pertimbangan klinis
Bukti tidak cukup
Kepentingan
§Di AS, angka kejadian oftalmia gonokokal neonatorum
diperkirakan mencapai 0,4 kasus per 100.000 kelahiran
hidup per tahun (2013 – 2017)
§OGN dapat membentuk sikatrik pada kornea, perforasi
mata dan kebutaan pada 24 jam kehidupan pertama setelah
lahir.
§Jika tidak terdapat profilaksis mata, laju transmisi infeksi
gonokokus dari ibu kepada bayi mencapai 30 - 50%.
Penguatan
§ Tahun 2011, USPSTF membuat sebuah rekomendasi pengobatan profilaksis
topikal mata untuk seluruh neonatus sebagai pencegahan OGN
§USPSTF kemudian memutuskan untuk melakukan penguatan rekomendasi
sebagai upaya untuk memperbaharui rekomendasi ini.
§USPSTF menggunakan proeses penguatan melalaui praktik evidence-based yang
sudah diterapkan pada praktik layanan primer dan hanya pada level tertentu
saja sebuah bukti klinis dapat mengubah hasil rekomendasi. USPSTF
menganalisis apakah sebuah bukti klinis cukup kuat secara kualitas untuk
mengubah hasil rekomendasi.
Keuntungan dari Pengobatan Preventif
USPSTF menemukan bukti yang meyakinkan bahwa profilaksis topikal
mata pada neonatus dapat mencegah OGN. USPSTF tidak menemukan
data baru yang dapat mengubah kesimpulan sebelumnya bahwa
profilaksis topikal mata efektif untuk mencegah OGN pada neonatus dan
kondisi mata lainnya.
Kerugian dari Pengobatan Preventif
USPSTF menemukan bukti yang meyakinkan bahwa profilaksis topikal
mata pada neonatus tidak dikatikan dengan kerugian yang serius.
Kerugian yang serius antara lain adanya potensi untuk terjadinya resitensi
antimikrobial terbadap pengobatan.
Hasil Penguatan USPSTF
Dengan menggunakan proses penguatan, USPSTF menyimpulkan dengan
keyakinan tinggi bahwa profilaksis mata topikal pada neonatus untuk mencegah
OGN sangat menguntungkan.
Pertimbangan Klinis
Populasi Pasien yang dapat Diterapkan
Rekomendasi ini dapat digunakan pada seluruh neonatus berapaun usia
gestasionalnya. (Gambar 2) Kesimpulan Klinis: Profilaksis Mata untuk OGN
Populasi Neonatus
Rekomendasi Memberikan pengobatan profilaksis topikal mata untuk mencegah OGN

Pengobatan Salep mata eritromisin merupakan satu-satunya obat yang disetujui oleh US FDA untuk
Preventif profilaksis. Profilaksis mata pada neonatus diwajibakan di hampir sebagian besar negara
bagian dan sekarang menjadi salah satu standar pelayanan neonatus
Rekomendasi USPSTF merekomendasikan skrining gonorrhea kepada seluruh wanita usia produktif 24
Relevan USPSTF tahun atau kurang dan pada wanita yang lebih tua jika memiliki risiko yang tinggi untuk
infeksi atau sedang hamil.
Pengobatan Preventif
- Salep mata eritromisin efektif dalam mencegah OGN.
- Salep mata tetrasiklin dan nitrat perak, telah dievaluasi untuk pencegahan
OGN, namun sudah tidak tersedia di Amerika Serikat.
- Gentamisin digunakan pada saat terjadi kekurangan stok eritromisin, walaupun
penggunaan gentamisin dikaitkan dengan reaksi pada mata (konjungtivitis
kimiawi).
- Povidone-iodine juga dipertimbangkan untuk profilaksis, namun bukti data
keuntungan dan kerugiannya masih sedikit.
-Saat ini, eritromisin merupakan satu-satunya obat yang disetujui oleh US Food
and Drug Administration (FDA) untuk profilaksis OGN. Profilaksis mata pada
neonatus diwajibkan di hampir seluruh negara bagian, dan dipertimbangkan
menjadi pelayanan standar neonatus.
Pendekatan Preventif lainnya
Laju perkembangan OGN dberkaitan dengan laju infeksi gonokokus pada perempuan usia
produktif.
Skrining dan pengobatan untuk infeksi gonokokus pada wanita hamil merupakan salah satu
strategi yang penting untuk menurunkan transmisi gonorrhea secara seksual dan transmisi
vertikal yang mengakibatkan OGN.
Walaupun skrining dan pengobatan dapat menurunkan angka kejadian gonorrhea pada wanita
hamil, terdapat pula perbedaan akses terhadap pelayanan kesehatan pada beberapa negara
bagian di Amerika Serikat.
Profilaksis berdasarkan faktor risiko juga dipertimbangkan sebagai strategi alternatif untuk
mencegah OGN. Saat ini tidak tersedia alat skrining berdasarkan faktor risiko untuk wanita hamil
dan tidak terdapat penelitian yang menganalisis perbedaan profilaksis universal dengan
profilaksis berdasarkan faktor risiko. Oleh karena itu, profilaksis mata merupakan modalitas yang
penting untuk pencegahan OGN.
Rekomendasi lainnya
USPSTF merekomendasikan skrining gonorrhea pada seluruh wanita usia
produktif 24 tahun atau kurang dan pada wanita yag lebih tua yang mempunyai
risiko inggi dalam infeksi dan hamil.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan panduan klinis
bagi profilaksis mata dan tatalaksana OGN.
Pertimbangan lain – Kekurangan
Penelitian
Satu-satunya obat yang tersedia dari US FDA untuk pencegahan OGN adalah
salep mata eritromisin 0,5%, dan belum diketahui apakah Neisseria gonorrhoeae
memiliki perkembangan resistens terhadap salep eritromisin di Amerika Serikat.
Namun, karena terdapatnya resistensi antimikroba yang meningkat pada negara
lain, dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai keamanan dan efektivitias dari
alteratif eritromisin.
Cakupan Review
Untuk menguatkan rekomendasi USPSTF tahun 2011 mengenai
profilaksis mata untuk OGN, USPSTF mengadakan sebuah review
bukti-bukti, dengan tujuan untuk mengidentifikasi bukti baru yang
substansial dan dapat mengubah hasil rekomendasi.
Cakupan Review
Keuntungan dari Pengobatan Preventif
- USPSTF menemukan bukti yang meyakinkan bahwa profilaksis topikal
mata pada neonatus dapat mencegah OGN.
- USPSTF tidak menemukan data baru yang dapat mengubah kesimpulan
sebelumnya bahwa profilaksis topikal mata efektif untuk mencegah OGN
pada neonatus dan kondisi mata lainnya.
Kerugian dari Pengobatan Preventif
USPSTF menemukan bukti yang meyakinkan bahwa profilaksis topikal
mata pada neonatus tidak dikatikan dengan kerugian yang serius.
Kerugian yang serius antara lain adanya potensi untuk terjadinya resitensi
antimikrobial terbadap pengobatan.
Perkiraan Besarnya Keuntungan
USPSTF menganalisis bukti-bukti menggunakan proses penguatan
dan menemukan bahwa profilaksis topikal mata efektif untuk
mencegah OGN dan kondisi mata lainnya, dengan bukti yang kecil
mengenai kerugian.

Oleh karena itu, USPSTF dapat menguatkan kesimpulan sebelumnya


bahwa tedapat bukti bahwa profilaksis topikal mata untuk seluruh
neonatus dapat menimbulkan keuntungan yang nyata.
Tinjauan Pustaka
Definisi Oftalmia Neonatorum
Oftalmia neonatorum adalah radang konjungtiva
yang terjadi pada neonatus dengan onset
munculnya manifestasi dalam 28 hari pertama
kehidupan.1,2

Infeksi ini umumnya diperoleh oleh neonatus


selama perjalanan melalui jalan lahir yang
terinfeksi. Kondisi ini juga dikenal sebagai
konjungtivitis neonatal yang dapat
mengakibatkan berbagai macam komplikasi
visual.3
Faktor Risiko
Faktor risiko untuk terjadinya ophtalmia neonatorum termasuk:5
ØInfeksi Menular Seksual yang tidak terdeteksi/tertangani pada ibu
ØTerdapatnya mekonium pada air ketuban saat bayi lahir
ØKetuban pecah dini
ØPartus yang lama
ØRendahnya tingkat lisozim dan imunoglobulin dalam konjungtiva neonatal,
ØTidakan pertolongan persalinan yang tidak higienis dan steril
Etiologi
Etiologi dari oftalmia neonatorum dibagi menjadi kimiawi dan mikrobial (bakteri
dan virus). Adapun penyebab dari yang tersering adalah larutan perak nitrat
(AgNO3), Chlamydia, N. gonorrhoea, dan infeksi virus herpes.
Etiologi – Bakteri lain
• Bakteri Gram-positif yang paling sering diisolasi antara lain Staphylococcus
aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus Pneumoniae, dan
Streptococcus viridans. Bakteri-bakteri ini berkontribusi terhadap 30-50% kasus.
•Bakteri Gram-negatif, seperti Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Serratia
marcescens, Proteus, Enterobacter, dan spesies Pseudomonas
•Neonatus dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan prematur dengan tanda-
tanda klinis konjungtivitis di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) sebaiknya
dievaluasi dan ditatalaksana dengan kecurigaan etiologi bakteri Gram-negatif.6
Gejala Klinis – Oftalmia Neonatorum
Gonococcus
Tatalaksana - Profilaksis
Profilaksis pada masa antenatal, natal dan postnatal
vAntenatal: Perawatan antenatal yang baik dan pengobatan bila
dicurigai adanya infeksi urogenital.12
vNatal: Momen yang vital, karena sebagian besar infeksi terjadi
selama persalinan.12
- Proses melahirkan harus dilakukan secara higienis dan tindakan
aseptik harus diterapkan dengan baik.
- Kelopak mata bayi yang tertutup harus benar-benar dibersihkan
dan dikeringkan.
Tatalaksana
vPostnatal:9,10,15
- Pemberian profilaksis (tetrasiklin topikal 1%, eritromisin topikal
0,5% atau perak nitrat 1% (metode Crede 's)) pada mata bayi segera
setelah kelahiran.
- Suntikan tunggal ceftriaxone 50 mg / kg IM atau IV (tidak melebihi
125 mg) harus diberikan kepada bayi yang lahir dari ibu yang
terdiagnosa IMS dan belum sempat diobati saat persalinan. Ibu
pasien beserta pasangannya juga harus diobati.
Tatalaksana - Kuratif
Oftalmia neonatorum adalah keadaan darurat mata sehingga semua bayi
dengan konjungtivitis neonatal harus dirawat.8 Pengobatan neonatal harus
didasarkan pada gambaran klinis dan diagnosis laboratorium (Gram & Giemsa
stain).
Tatalaksana – Kuratif (Gonococcal
conjunctivitis)
Ini adalah varian yang membutuhan pengobatan cepat untuk mencegah
komplikasi berupa kerusakan pada kornea, perforasi, endoftalmitis, kebutaan
hingga penyebaran sistemik. Pengobatan dibagi menjadi topikal dan sistemik.
Terapi topikal:2,9,10,15
oPemberian irigasi dengan larutan garam salin 4x/hari hingga eksudat dari
konjungtiva bersih.
oSalep mata Bacitracin 4 kali/hari. N. gonorrhoea sebagian besar resisten
terhadap penisilin, terapi topikal dengan golongan ini tidak dianjurkan, kecuali
hasil uji resistensi menunjukkan kerentanan terhadap penisillin.
oJika terjadi keterlibatan kornea maka atropin sulfat diberikan, dan
dikonsultasikan pada Oftalmolog.
Tatalaksana – Kuratif / Terapi Sistemik
Neonatus dengan gonokokal ophthalmia harus dirawat dengan salah satu
regimen berikut (sesuai dengan hasil kultur sensitivitas; bila hasil kultur belum
tersedia, maka digunakan antibiotik sesuai pola resistensi lokal):
Komplikasi
- Perforasi kornea: Dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut
yang mengganggu penglihatan, hingga kebutaan permanen. Pada
pasien pediatrik, kehilangan penglihatan pada masa awal kehidupan
akan sangat berdampak terhadap perkembangannya kelak.8,12
Terima Kasih
WA S S AL AM UAL AIKU M W R. W B.

Anda mungkin juga menyukai