Anda di halaman 1dari 3

PERDARAHAN ANTEPARTUM

Merupakan perdarahan pervaginam yang terjadi antara usia kehamilan 20 minggu – melahirkan
Penyebab :
Serviks
 Perdarahan kontak (akibat hubungan seksual, neoplasia, pemeriksaan)
 Inflamasi (infeksi)
 Penipisan dan dilatasi (inpartu, inkompeten serviks)  pembukaan serviks mulai terjadi pada
usia 20-26 minggu
Plasenta
 Solusio plasenta
 Plasenta previa
 Ruptur sinus marginalis
Vasa previa : Pembuluh darah yang melintasi dijalan lahir, pada saat ketuban pecah maka
pembuluh akan ikut pecah dan mengeluarkan darah
Lainnya : Koagulasi abnormal
Prosedur diagnostik :
 Anamnesis, PF
 Pemeriksaan dalam : inspekulo tidak boleh lakukan VT !!
 USG : Plasenta previa
 KTG : menilai kesejahteraan janin dan kontraksi uterus
 Lab : darah lengkap, golongan darah, Rh, tes Coombs, status koagulasi, tes KB (Kleihauer-Betke)
untuk membedakan darah maternal-fetal

SOLUSIO PLASENTA
o Lepasnya plasenta dari tempat implantasi yang normal sebelum proses kelahiran (sebelum bayi
keluar plasentanya udah lepas)
o Klasifisikasi :
Total  kematian fetus
Parsial  toleransi fetus 30-50%
o Faktor resiko : Hipertensi dalam kehamilan, ketuban pecah dini, peregangan uterus
(polihidramnion), merokok, pengguna kokain, leiomyoma, trauma eksternal (ibu kecelakaan),
usia ibu >40 tahun
o Gejala & tanda :
 Perdarahan pervaginam
 Ada faktor resiko
 Status hemodinamik bisa tidak sesuai dengan jumlah perdarahan  cek frekuensi nadi
untuk mencegah syok
 Uterus tegang dan keras (seakan terus berkontraksi)
 USG : tidak tampak plasenta previa. Mungkin tampak gambaran bekuan darah
(walaupun USG normal belum tentu tidak ada solusio plasenta)
o Resiko :
 Syok hipovolemik
 Koagulopati (DIC)
 Uterus couvelaire
 Gagal ginjal akut
 Sindrom Sheehan (karena hipoksia, hipofisis jadi rusak) : amenore, atrofi payudara,
kegagalan laktasi, hipotiroid, insufisiensi korteks adrenal
Pada beberapa kasus berat : darah yang banyak menyebabkan ekstravasasi masif
sehingga darah masuk ke endometrium. Otot tidak dapat berkontraksi dengan baik
menyebabkan ATONI sehingga darah tidak dapat berhenti  harus histerektomi
o Penatalaksanaan
Tergantung kondisi klinis ibu, usia kehamilan dan jumlah perdarahan
 Fetus mati  lahirkan secara SC dan lakukan histerektomi (jika ada indikasi)
 Fetus hidup : Maturitas
 Viable : ≥ 37 minggu lahirkan secara pervaginam/SC
 Nonviable : < 34 minggu berikan pematangan paru : Deksametason IM 4x6mg/
Betametason 2x12mg IM
PLASENTA PREVIA
o Tempat implantasinya tidak normal, yaitu berada pada segmen bawah uterus tetapi masih
berjarak 2 cm dari OUI
o Faktor resiko : usia ibu > 35 tahun beresiko, multiparitas > 5, riwayat SC + plasenta akreta,
merokok, peningkatan kadar maternal serum AFP
o Gejala&tanda:
 Perdarahan pervaginam tanpa nyeri (kecuali inpartu)
 Status hemodinamik sesuai dengan jumlah perdarahan (solusio plasenta tidak sesuai)
 Uterus lunak, tidak ada kontraksi
 USG (transvaginal) : terlihat plasenta previa menyebabkan bayi susah masuk PAP
o Penatalaksanaan :
Tergantung maturitas bayi, persalinan dan peradarahan
Semua plasenta previa : SC elektif 37-38 minggu
Perdarahan :
 Matur (≥37 minggu) : Lahirkan dengan SC (hati-hati plasenta akreta (pembuluh
darahnya tumbuh terlalu dalam)
 Imatur (< 34 minggu) : Berikan pematangan paru Deksametason 4x6mg IM/
Betametason 2x12mg IM
 Letak rendah (Low implantation) mungkin masih bisa pervaginam

Anda mungkin juga menyukai