Anda di halaman 1dari 7

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-

ISSN 2301-9425

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA


TERBAIK UNTUK MEMPEROLEH MAHASISWA TERBAIK
DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(Studi Kasus : Akademi Kebidanan Senior Medan)

Sarah Oktavia Turnip (1111470)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK BUDIDARMA Medan


Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan
http ://www. stmik-budidarma.ac.id // . arasarah89@gmail.com

ABSTRAK
Sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan oleh pihak pendonor beasiswa untuk memperoleh
beasiswa, maka diperlukan kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang akan terpilih untuk menerima
beasiswa. Pembagian beasiswa dilakukan oleh beberapa lembaga untuk membantu seseorang yang kurang
mampu ataupun berprestasi selama menempuh studinya. Untuk membantu penentuan dalam menetapkan
seseorang yang layak menerima beasiswa maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan.
Metode yang dapat digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan adalah dengan menggunakan Simple
Additive Weighting (SAW). Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari alternative terbaik
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan mengggunakan metode Simple Additive Weighting
(SAW). Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini
alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan.
Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses pengurutan
kandidat yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu mahasiswa terbaik.
Dengan adanya sistem pendukung keputusan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan
dengan perancangan berorientasi objek menggunakan Unified Modeling Language (UML) ini akan lebih
mempermudah Akademi Kebidanan Senior Medan untuk menentukan mahasiswa berprestasi yang layak
mendapatkan beasiswa tersebut.

Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Penentuan Beasiswa, Simple Additive Weighting (SAW).

1. PENDAHULUAN digunakan untuk membantu pengambilan keputusan


1.1 Latar Belakang Masalah dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara
teknologi terutama dalam bidang teknologi saat ini pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter,
berkembang sangat pesat. Disamping itu masalah 2000). Sistem Pendukung Keputusan biasanya
yang dihadapi juga semakin sulit. Sementara dibangun untuk mendukung solusi atas suatu
kemampuan manusia dalam berfikir dan mengingat masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang.
terbatas, sehingga komputer sebagai alat bantu untuk Dalam pemilihan mahasiswa terbaik untuk
menyelesaikan sangat diharapkan, yaitu berupa memperoleh beasiswa, ada beberapa kriteria yang
informasi yang berhubungan dengan permasalahan harus ditetapkan oleh Akademi Kebidanan Senior
yang diolah. Medan, karena kriteria itu sangat menentukan siapa
Dalam suatu bidang pendidikan, setiap instansi saja mahasiswa yang berhak memperoleh beasiswa.
pendidikan wajib memberikan beasiswa bagi Hal ini dimaksudkan agar setiap program beasiswa
mahasiswa yang berprestasi dalam bidang akademik. yang dikeluarkan oleh Akademi Kebidanan Senior
Beasiswa pada umumnya merupakan pemberian dapat diterima oleh mahasiwa yang berhak
biaya untuk pendidikan bagi mahasiswa yang masih mendapatkan beasiswa tersebut. Dalam sistem
aktif kuliah yang mengikuti perkuliahan di suatu pendukung keputusan, ada beberapa metode
perguruan tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa pengambilan keputusan antara lain : Simple Additive
Indonesia, beasiswa dimaknai sebagai tunjungan Weighting Method (SAW), Weighting Product (WP),
yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa Analysis Hierarchy Process (AHP), Thecnique for
sebagai bantuan biaya belajar. Beasiswa juga bisa Order Preference by Similarty to Ideal Solution
dimaknai lain, yakni sebagai dana siswa atau dharma (Topsis). Menurut Sri Eniyanti (2011), Simple
siswa. Additive Weighting Method (SAW) sesuai untuk
Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem proses pengambilan keputusan karena dapat
informasi interaktif yang menyediakan informasi, menentukan nilai bobot untuk setiap atribut,
pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem itu kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Terbaik Untuk Memperoleh Mahasiswa Terbaik 116
Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Akademi Kebidanan Senior Medan).
Oleh : Sarah Oktavia Turnip
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-
ISSN 2301-9425

yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah 1. Memudahkan pihak kampus untuk menentukan
alternatif terbaik. Selain itu, kelebihan dari model mahasiswa terbaik dengan lebih objektif.
Simple Additive Weighting Method (SAW) 2. Mengetahui kriteria yang dibutuhkan dalam
dibandingkan dengan model pengambilan keputusan pemilihan mahasiswa terbaik untuk
yang lain terletak pada kemampuannya untuk memperoleh beasiswa.
melakukan penilaian secara lebih tepat karena
didasarkan pada nilai kriteria dan bobot prefensi 2 . LANDASAN TEORI
yang sudah ditentukan. Pada sistem pendukung 2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
keputusan, penerapan sebuah metode yang dapat Sistem pendukung keputusan dapat
menjadi acuan penyelesaian permasalahan harus didefenisikan sesuai dengan kebutuhan sistem serta
dilakukan. permasalahan yang akan diputuskan. Berikut
beberapa defenisi sistem pendukung keputusan
1.2 Perumusan Masalah menurut beberapa literature :
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, 1. Defenisi sistem pendukung keputusan secara
maka dapat penulis rumuskan suatu masalah yang sederhana adalah sebuah sistem yang digunakan
akan menjadi pokok pembahasan sebagai berikut : sebagai alat bantu menyelesaikan masalah
1. Bagaimana pemilihan mahasiswa terbaik untuk untuk membantu pengambilan keputusan
memperoleh beasiswa yang ditetapkan oleh (manajer) dalam menentukan keputusan tetapi
Akademi Kebidanan Senior Medan? tidak untuk menggantikan kapasitas manajer
2. Bagaimana menerapkan metode Simple namun hanya memberikan pertimbangan (Dalu
Additing Weighting (SAW) untuk menentukan Nuzul Kirom, dkk, Sistem Informasi
mahasiswa terbaik untuk memperoleh Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem
beasiswa? Pendukung Keputusan Menggunakan AHP, Vol
3. Bagaimana merancang sistem pendukung I, No. 1, 2012).
keputusan memilih mahasiswa terbaik untuk 2. Decision Support System (DSS) menurut
memperoleh beasiswa dengan Visual Basic.Net Sutabri T (2005:198) yaitu rangkuman sistem
2008? komputer yang digunakan untuk membantu
manajer membuat keputusan.
1.3 Batasan Masalah 3. Decision Support System (DSS) menurut
Batasan masalah yang penulis bahas dan teliti Kusrini (2007:15) merupakan sistem informasi
dalam penulisan skripsi ini yaitu : interaktif yang menyediakan informasi,
1. Sistem pendukung keputusan ini hanya pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu
memberikan output berupa data yang digunakan untuk membantu pengambilan
mendukung kesimpulan dalam mementukan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur
pemilihan mahasiswa terbaik untuk dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
mendapatkan beasiswa. seorang pun tahu secara pasti bagaimana
2. Pemberian beasiswa ini merupakan pemberian keputusan seharusnya dibuat. Dapat juga
beasiswa yang diselenggarakan oleh Akademi dikatakan sebagai sistem komputer yang
Kebidanan Senior Medan. mengolah data menjadi informasi untuk
3. Sistem ini hanya menangani pemberian mengambil keputusan dari masalah semi-
beasiswa kepada mahasiswa terbaik dengan terstruktur yang spesifik
kriteria-kriteria penilaian yang telah ditetapkan Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan
oleh Akademi Kebidanan Senior Medan. bahwa sistem pendukung keputusan adalah suatu
4. Sistem pendukung keputusan ini dirancang sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk
menggunakan aplikasi Visual Studio 2008. mendukung manajemen pengambil keputusan.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 2.2 Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Tujuan dari penelitian ini adalah: Metode simple additive weighting menurut
1. Melakukan pemilihan mahasiswa terbaik untuk Kusumadewi (2006:74) sering juga dikenal dengan
memperoleh beasiswa. istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar
2. Menerapkan metode Simple Additing Weighting SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari
(SAW) untuk menentukan mahasiswa terbaik kinerja setiap alternatif pada semua. Metode SAW
untuk memperoleh beasiswa. membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan
3. Merancang sistem pendukung keputusan memilih (X) ke suatu skala yang dapat dibandingkan dengan
mahasiswa terbaik untuk memperoleh beasiswa semua rating alternatif yang ada.
dengan Visual Basic.Net 2008.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Terbaik Untuk Memperoleh Mahasiswa Terbaik 117
Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Akademi Kebidanan Senior Medan).
Oleh : Sarah Oktavia Turnip
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-
ISSN 2301-9425

Keterangan: Beasiswa merupakan sebagai bantuan yang


diberikan kepada siswa atau mahasiswa yang masih
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi menjalankan pendidikannya yang diberikan
xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap pemerintah ataupun instansi terkait dalam berupa
criteria bentuk tunjangan uang diberikan kepada siswa atau
Max xij = nilai terbesar dari setiap criteria mahasiswa untuk dapat membantu dan meringankan
Max xij = nilai terkecil dari setiap criteria siswa atau mahasiswa tersebut dalam hal biaya
benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik pendidikan.
cost = jika nilai terkecil adalah terbaik Dari tahap analisis dapat diketahui dengan
jelas masalah-masalah apa saja yang sering muncul,
bagaimana user menggunakan sistem yang sedang
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari berjalan sampai kepada solusi yang diajukan untuk
alternatif Ai pada atribut Cj : i = 1, 2, …, m dan j = 1, memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan hasil
2, …, n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa :
diberikan sebagai berikut: 1. Proses pengecekan persyaratan pemberian
beasiswa belum secara otomatis dalam
mengambil keputusan mahasiswa yang akan
menerima beasiswa yang telah memenuhi
……………………(1) syarat untuk penyeleksian selanjutnya sehingga
mengakibatkan ketidak-efektifan pengunaan
Keterangan : waktu.
2. Proses menganalisis beberapa perbandingan
Vi = rangking untuk setiap alternatif antar mahasiswa dalam pemilihan mahasiswa
wj = nilai bobot dari setiap kriteria yang akan menerima beasiswa.
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi 3. Tidak adanya database dalam sistem manual
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa sehingga penerimaan beasiswa memakan waktu
alternatif Ai lebih terpilih. dan tidak efektif.

Menurut Kusumadewi (2006:74) Langkah– Kriteria yang ditetapkan dalam menentukan


langkah penyelesaian dalam menggunakan metode pemilihan mahasiswa berprestasi dengan metode
SAW, adalah: simple additive weighting ini adalah prestasi
1. Menentukan kriterian-kriteria yang akan akademik, semester yang sedang berjalan,
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, penghasilan orang tua dan status beasiswa. Kriteria-
yaitu Ci. kriteria ini yang akan dibobotkan untuk melakukan
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif perhitungan sehingga akan didapat alternatif terbaik.
pada setiap kriteria. Dalam menentukan pemilihan mahasiswa terbaik,
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria Akademi Kebidanan Senior Medan memberikan
(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks bobot nilai untuk setiap kriteria berdasarkan tingkat
berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan kepentingannya, yaitu:
jenis atribut (atribut keuntungan maupun atribut
biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi Tabel 1 Bobot Nilai
R. Bobot Nilai
4. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses
perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian Sangat Rendah (SR) 0,1
matriks ternormalisasi R dengan vector bobot Rendah (R) 0,2
sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih
sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. Cukup (C) 0,3
Tinggi (T) 0,4
3 . Analisa Masalah
Sangat Tinggi (ST) 0,5

Tabel 2 Kriteria
Keterangan
Kriteria Bobot Nilai
Benefit Cost
Sangat Tinggi
(C1) Prestasi Akademik (IP) 40% -
(ST)

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Terbaik Untuk Memperoleh Mahasiswa Terbaik 118
Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Akademi Kebidanan Senior Medan).
Oleh : Sarah Oktavia Turnip
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-
ISSN 2301-9425

(C2) Semester yang sedang


Tinggi (T) 25% -
berjalan
(C3) Status beasiswa Cukup 20% -
(C4) Penghasilan orang tua Rendah 15% -
(Sumber : Akademi Kebidanan Senior Medan)

Untuk menyelesaikan masalah dengan metode Adapun data dari alternatif pemberian
SAW, dibutuhkan langkah-langkah berikut ini : beasiswa yang diajukan dapat dilihat dari tabel 3
dibawah ini:

Tabel 3 Data Alternatif Mahasiswa


Kode
No NPM Nama Mahasiswa Semester
Alternatif
1 130001 Christina Simatupang II A
2 120001 Yossie Manullang IV B
3 130002 Sofie Nasution II C
4 120002 Sri Rahayu IV D
5 120003 Nur Cahaya IV E
6 130003 Hanna Siahaan II F
Berikut ini adalah bobot nilai dari setiap kriteria yang ditentukan:
a. Kriteria Prestasi Akademik (IP)

Tabel 4. Kriteria Prestasi Akademik (C1)


No Prestasi Akademik (C1) Bobot Nilai
Rendah (R)
1 IPK 2,75 - 2,99 0,2
Cukup (C)
2 IPK 3,00 - 3,30 0,3
Tinggi (T)
3 IPK 3,31 - 3,50 0,4
Sangat Tinggi (ST)
4 IPK 3,51 - 4,00 0,5

b. Semester yang sedang berjalan Belum pernah Sangat


Tabel 5 Kriteria Semester yang sedang 2 menerima Tinggi (ST) 0,5
berjalan (C2)
Semester yang d. Penghasilan Orang tua
No sedang berjalan Bobot Nilai Tabel 7 Kritria Penghasilan Orang Tua (C4)
(C2) Penghasilan Bobot
Rendah No Orang tua (C4) Nilai
1 Semester VI (R) 0,2 >= Rp.
1 Rendah (R) 0,2
Semester III, IV Tinggi (T) 5.000.000
2 dan V 0,4 >= Rp.
2 Cukup (C) 0,3
Sangat 4.000.000
Tinggi >= Rp.
3 Semester II (ST) 0,5 3 Tinggi (T) 0,4
3.000.000
c. Status beasiswa >= Rp. Sangat Tinggi
4 0,5
2.000.000 (ST)
Tabel 6 Kriteria Status Beasiswa (C3)
Status Bobot Adapun data hasil seleksi alternatif yang
No Beasiswa (C3) Nilai diajukan dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :
Sudah pernah Cukup (C)
1 menerima 0,3

Tabel 8 Data Alternatif Mahasiswa yang diajukan


No Alternatif Kriteria

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Terbaik Untuk Memperoleh Mahasiswa Terbaik 119
Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Akademi Kebidanan Senior Medan).
Oleh : Sarah Oktavia Turnip
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-
ISSN 2301-9425

Semester
Prestasi Penghasilan Orang
Yang sedang Status Beasiswa
Akademik tua
berjalan
Christina Belum pernah
1 3,68 II Rp. 2.500.000
Simatupang (A) menerima

Yossie Manullang Sudah pernah


2 3,78 IV Rp. 5.500.000
(B) menerima

Belum pernah
3 Sofie Nasution (C) 3,45 II Rp. 4.000.000
menerima
Belum pernah
4 Sri Rahayu (D) 3,59 IV Rp. 4.500.000
menerima
Sudah pernah
5 Nur Cahaya (E) 3,81 IV Rp. 3.500.000
menerima
Belum pernah
6 Hanna Siahaan (F) 3,75 II Rp. 3.500.000
menerima

1. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif  0, 5 0 ,5 0 ,5 0 ,5 


pada setiap kriteria.  0, 5 0 ,4 0 ,3 0 , 2 
Adapun data rating kecocokan dari setiap 
alternatif dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :  0 ,4 0 ,5 0 ,5 0 ,3 
X =  
 0 ,5 0 ,4 0 ,5 0 ,3 
Tabel 9 Rating Kecocokan Dari Setiap  0 ,5 0 ,4 0 ,3 0 ,4 
Alternatif Pada Setiap Kriteria  
 0 , 5 0 ,5 0 ,5 0 , 4 

Menormalisasikan matriks X menjadi matriks R


Kode Kriteria berdasarkan persamaan 1 :
No Alterna C1 C2 C3 C4
tif 40% 25% 20% 15% Xij Jika j adalah attribut
keuntungan (Benefit)
1 A 0,5 0,5 0,5 0,5
Max Xij
2 B 0,5 0,4 0,3 0,2 Rij=
3 C 0,4 0,5 0,5 0,3
Min Xij Jika j adalah attribut biaya (Cost) ............................
4 D 0,5 0,4 0,5 0,3 Xij
5 E 0,5 0,4 0,3 0,4
Keterangan :
6 F 0,5 0,5 0,5 0,4
Rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi
Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari
2. Membuat matriks keputusan berdasarkan setiap kriteria
kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i
matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria i
dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik
atribut biaya) sehingga diperoleh matriks Cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik
ternormalisasi R.
Normalisasikan matriks X menggunakan persamaan 1
Matriks keputusan dibentuk dari tabel kecocokan :
sebagai berikut:
Alternatif : A (Christina Simatupang)
r11 =
0,5 = 0 ,5 = 1
Max{0,5;0,5;0,5; ;0,5} 0 ,5

r12 =
0,5 = 0,5 = 1
Max{0,5;0,5;0,5; ;0,5} 0,5

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Terbaik Untuk Memperoleh Mahasiswa Terbaik 120
Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Akademi Kebidanan Senior Medan).
Oleh : Sarah Oktavia Turnip
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-
ISSN 2301-9425

r13 =
0,5 = 0,5 = 1 r62 = 0,5 = 0,5 = 1
Max{0,5;0,5;0,5; ;0,5} 0,5 Max{0,5;0,5;0,5;0,4} 0,5

r14 = 0,5 = 0,5 = 1 r63 = 0,5 = 0,5 = 1


Max{0,5;0,5;0,5;;0,5} 0,5 Max{0,5;0,5;0,5;0,4} 0,5
r64 = 0,4 = 0,4 = 0,8
Alternatif B (Yossie Manullang) Max{0,5;0,5;0,5;0,4} 0,5
R21 = 0,5 = 0,5 = 1
Max{0,5;0,4;0,3;0,2} 0,5 Dari hasil perhitungan di atas maka didapat matriks
ternomalisasi r sebagai berikut:
r22 = 0,4 = 0,4 = 0,8  1 1 1 1 
Max{0,5;0,4;0,3;0,2} 0,5  1 0 ,8 0 ,6 0 , 4 
0,3 
r23 = = 0,3 = 0,6  0 , 8 1 1 0 , 6 
Max{0,5;0,4;0,3;0,2} 0,5 R =  
 1 0 ,8 1 0 ,6 
r24 = 0,2 = 0,2 = 0,4  1 0 ,8 0 ,6 0 ,8 
Max{0,5;0,4;0,3;0,2} 0,5  
 1 1 1 0 , 8 

Alternatif C (Sofie Nasution) Proses perangkingan diperoleh berdasarkan persamaan


r31 = 0,4 = 0,4 = 0,8 2 sebagai berikut:
Max{0,4;0,5;0,5;0,3} 0,5 n

r32 = 0,5 = 0,5 = 1


Vi = ∑
j =1
wi rij
Max{0,4;0,5;0,5;0,3} 0,5 Keterangan :
r33 = 0,5 = 0,5 = 1 Vi = rangking untuk setiap alternatif
Max{0,4;0,5;0,5;0,3} 0,5 Wi = nilai bobot dari setiap kriteria
0,3 0,3 = 0,6 Rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
r34 = =
Max{0,4;0,5;0,5;0,3} 0,5
Mencari alternatif terbaik menggunakan persamaan 2 :
Vektor bobot W = (40%, 25%, 20%, 15%)
Alternatif D (Sri Rahayu)
r41 = 0,5 = 0,5 = 1 V1 = (40%)(1) + (25%)(1) + (20%)(1) + (15%)(1)
Max{0,5;0,4;0,5;0,3} 0,5 = 0,4 + 0,25 + 0,20 + 0,15
0,4 0,4 = 0,8 =1
r42 = =
Max{0,5;0,4;0,5;0,3} 0,5
V2 = (40%)(1) + (25%)(0,8) + (20%)(0,6) +
r43 = 0,5 = 0,5 = 1 (15%)(0,4)
Max{0,5;0,4;0,5;0,3} 0,5 = 0,4 + 0,2 + 0,12 + 0,06
r44 = 0,3 = 0,3 = 0,6 = 0,78
Max{0,5;0,4;0,5;0,3} 0,5
V3 = (40%)(0,8) + (25%)(1) + (20%)(1) +
Alternatif E (Nur Cahaya) (15%)(0,6)
0,5
= 0,32 + 0,25 + 0,20 + 0,09
r51 = = 0,5 = 1 = 0,86
Max{0,5;0,4;0,3;0,4} 0,5

r52 =
0,4 = 0,4 = 0,8 V4 = (40%)(1) + (25%)(0,8) + (20%)(1) +
Max{0,5;0,4;0,3;0,4} 0,5 (15%)(0,6)
0,3 0,3 = 0,6 = 0,4 + 0,2 + 0,20 + 0,09
r53 = =
Max{0,5;0,4;0,3;0,4} 0,5
= 0,89
r54 = 0,4 = 0,4 = 0,8
V5 = (40%)(1) + (25%)(0,8) + (20%)(0,6) +
Max{0,5;0,4;0,3;0,4} 0,5 (15%)(0,8)
= 0,4 + 0,2+ 0,12 + 0,12
Alternatif F (Hanna Siahaan) = 0,84
r61 = 0 ,5 = 0,5 = 1
Max{0,5;0,5;0,5;0, 4} 0,5 V6 = (40%)(1) + (25%)(1) + (20%)(1) + (15%)(0,8)
= 0,4 + 0,25 + 0,20 + 0,12
= 0,97
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Terbaik Untuk Memperoleh Mahasiswa Terbaik 121
Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Akademi Kebidanan Senior Medan).
Oleh : Sarah Oktavia Turnip
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014 ISSN : 2301-
ISSN 2301-9425

yang lain seperti dengan Analityc Hierarchy


Nilai terbesar ada pada V1 sehingga alternatif Process (AHP), Technique for Order
A yaitu Christina Simatupang yang terpilih sebagai Preference by Similarity to Ideal Solution
alternatif terbaik. Dengan kata lain Christina (TOPSIS), Weighting Product (WP)
Simatupang merupakan mahasiswa yang terpilih dan lainnya.
untuk mendapatkan beasiswa di Akademi Kebidanan 2. Jika pihak perusahaan menerapkan sistem usulan
Senior Medan. Untuk lebih jelas lihat pada tabel 10 ini maka sebaiknya perangkat lunak yang
digunakan dikembangkan lagi untuk
Tabel 10 Rangking mempercepat proses pengolahan data yang
Rangking Kode Alternatif Hasil Akhir diinginkan.
1 A 1 3. Perusahaan diharapkan dapat mengembangkan
2 E 0,97 sistem ini secara online atau mobile.
3 D 0,89
4 C 0,86 Daftar Pustaka
5 F 0,84
6 B 0,78 1. Dalu Nuzul Kirom, dkk, “Sistem Informasi
Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem
4. Kesimpulan dan Saran Pendukung Keputusan Menggunakan AHP”,
4.1 Kesimpulan Vol I, No. 1,2002
Analisa metode digunakan untuk instansi 2. Jogiyanto HM, 2003, “Sistem Teknologi
pendidikan yang menggunakan sistem yang sudah Informasi”, Andi, Yogyakarta.
terkomputerisasi dalam pengolahan data, namun 3. Kusrini, 2007, ”Konsep dan Aplikasi Sistem
dalam pengolahan pemberian beasiswa ini belum Pendukung Keputusan”, Andi, Yogyakarta.
menggunakan komputerisasi, melainkan masih 4. Kusumadewi S, 2006,”Fuzzy Multi-Attribut
dilakukan secara sederhana,belum ada aplikasi khusus Decision Making (Fuzzy MADM)”, Graha Ilmu,
untuk mengelola proses pemberian beasiswa. Dari Yogyakarta.
hasil penelitian penulis, maka dapat diambil beberapa 5. Nugroho A, 2010,”RPL Berorientasi Objek
kesimpulan adalah sebagai berikut : dengan Metode USDP”, Andi, Yogyakarta.
1. Dalam proses pemilihan mahasiswa terbaik yang 6. Priyanto R, 2009, “Langsung Bisa VB.Net
ditentukan oleh Akademi Kebidanan Senior 2008”, Andi, Yogyakarta.
Medan adalah dengan kriteria prestasi akademik, 7. Sutabri T, 2005, “Sistem Informasi
semester yang sedang berjalan, status beasiswa, Manajemen”, Andi, Yogyakarta.
dan penghasilan orang tua karena berdasarkan 8. Tri Handayani, dkk,”Sistem Pendukung
kriteria tersebut dapat dijadikan sebagai bahan Keputusan Beasiswa Diklat Dengan Fuzzy
pemilihan mahasiswa terbaik untuk memperoleh MADM, ISSN : 2338-4018).
beasiswa. 9. http://eprints.uny.ac.id/8590/3/BAB%202%20-
2. Dalam penerapan metode SAW di Akademi %2008413244048.pdf, tanggal akses 25 april
Kebidanan Senior Medan terdapat empat kriteria 2014.
dan enam alternatif yang di proses yaitu, prestasi
akademik, semester yang sedang berjalan, status
beasiswa, dan penghasilan orang tua. Dari hasil
proses SAW didapatkan mahasiswa yang layak
untuk memperoleh beasiswa yang dikelola oleh
Akademi Kebidanan Senior Medan.
3. Perancangan sistem pendukung keputusan
pemilihan mahasiswa terbaik untuk memperoleh
beasiswa menggunakan Form Menu Utama,
Form Login, Form Menu Admin, Form Data
Mahasiswa, Form Data Kriteria, Form Proses
SAW dan Form Tentang.

4.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan juga
kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka ada
beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu :
1. Bagi para peneliti maka sebaiknya melakukan
penelitian sistem pendukung keputusan dengan
menggunakan metode pengambilan keputusan
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Terbaik Untuk Memperoleh Mahasiswa Terbaik 122
Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Akademi Kebidanan Senior Medan).
Oleh : Sarah Oktavia Turnip

Anda mungkin juga menyukai