Anda di halaman 1dari 5

Peran Pemuda Untuk Menjaga Keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia di era Globalisasi


Zhulian Saputra

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Kelas : B 2017
saputrazhulian@gmail.com
Dosen : Prof.Dr.Nadiroh, M.Pd

Mata Kuliah: Perencanaan Pembelajaran PPKn

Universitas Negeri Jakarta


Jalan. Rawamangun Muka Nomor 1 Jakarta Timur,DKI Jakarta, Indonesia

Indonesia memiliki kurang lebih 17.480 buah pulau dan yang membuat dan menjadikan
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi dan kekayaan
alam berlimpah. Luas wilayah Indonesia mencapai kurang lebih 7,7 juta km2, dimana 2/3 dari
luas tersebut adalah perairan, sehingga tidaklah mengherankan bila Indonesia merupakan
negara dengan garis pantai terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada, yaitu sepanjang + 95.181
km. Secara geografis, Indonesia berada pada silang dunia yang sangat strategis, yaitu terletak
diantara dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia dan dua samudera, yaitu samudera
Hindia dan samudera Pasifik, hal tersebut merupakan kawasan paling dinamis dalam
percaturan dunia, baik secara ekonomi maupun politik. Keberadaan dan kedudukan posisi
Indonesia dalam kancah global saat ini tentu tidak akan terlepas dari pengaruh global. Bahkan
bukan lagi penjajahan dalam arti sempit yang akan dihadapi di era global ini. Akan tetapi
Indonesia akan menghadapi tantangan global. yang apabila sampai saat ini tidak diantisipasi,
akan menimbulkan rentanitas keutuhan negara. Persaingan ekonomi dan perkembangan IPTEK
telah mengubah peta kekuatan dunia dan
merupakan fenomena globalisasi yang harus dihadapi. Indonesia memiliki Pancasila sebagai
falsafah dan pandangan hidup berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Oleh karena itu,
pembinaan ideologi bangsa dan wawasan kebangsaan seoptimal mungkin harus dilakukan
dalam rangka mempersiapkan SDM yang matang dan ditopang oleh pengetahuan dan
pandangan hidup yang universal. terlebih khusus mempersiapkan pemuda pemudi penerus
bangsa untuk membangun dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada era globalisasi saat ini, banyak sekali timbul permasalahan yang berimbas pada
menurunnya sikap patriotik pemuda pemudi bangsa. yang pada harapannya harus menjadi
agent of change dalam membangun bangsa dan negara melalui semangat nasionalisme dan
patriotisme. Sikap patriotisme harus dimiliki oleh seluruh warga negara terutama para pemuda
agar tertanam rasa cinta terhadap tanah air dan rela berkorban membela negara ketika mendapat
ancaman dari dalam maupun dari luar. Dengan jiwa patriotisme, para pemuda yang memiliki
loyalitas tinggi kepada negaranya tanpa memandang perbedaan dan membawa sebuah
perubahan akan menjadi motor penggerak kemajuan bangsa dan penjaga keutuhan negara.
Pemuda yang mempunyai jiwa patriotisme juga adalah seseorang yang selalu mengedepankan
kepentingan bersama dari kepentingan pribadinya. Patriotisme akan membentuk seseorang
yang rela membela negaranya baik dalam kondisi aman maupun dalam kondisi penuh ancaman
dan semua hal tersebut didasari oleh rasa cinta. Cinta akan mendasari seseorang untuk rela
berkorban, cinta akan mendasari orang tidak membedakan segala sesuatunya, cinta pula yang
mendasari untuk bersatu dan menjaga kesatuan itu selamanya. Maka untuk generasi muda
tumbuhlah di negara Indonesia dengan cinta, cinta yang ikhlas tanpa mengharapkan apapun.
Cinta tanah air dengan segenap jiwa raga rela memberikannya kapan dan dimanapun jika
dibutuhkan dan dipanggil oleh negara untuk menjaga dan membawa nama baiknya.
(Wijayanto, 2017)
Nilai-nilai patriotisme dapat dilaksanakan oleh para pemuda dalam perilaku kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Berikut ini
contoh perilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotisme
a. Dalam kehidupan keluarga, dapat dilakukan melalui kegiatan:
1. Membaca buku-buku yang bertemakan perjuangan
2. Mengibarkan bendera merah putih di depan rumah pada hari-hari besar nasional
dengan baik dan benar
b. Dalam kehidupan sekolah, dapat dilakukan melalui kegiatan:
1. Melaksanakan upacara di lingkungan sekolah secara khidmat
2. Menghayati dan memahami makna lagu-lagu perjuangan
3. Mengaitkan setiap materi pembelajaran dengan nilai-nilai kepahlawanan
c. Dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan:
1. Melaksanakan upacara hari-hari besar nasional seperti hari kemerdekaan,
kebangkitan nasional, hari pahlawan dan sebagainya
2. Mengamalkan sikap kesetiakawanan nasional di lingkungan sekitar
3. Memelihara kerukunan dengan sesama warga masyarakat
d. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, nilai-nilai patriotisme dapat diwujudkan
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Berikut ini beberapa contoh perilaku yang menggambarkan perwujudan nilai-nilai
patriotisme.
1. Dalam bidang politik, diantaranya:
a. Senantiasa memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa
Indonesia menjadi kokoh, kuat dan tangguh
b. Melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
c. Mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintahan
2. Dalam bidang ekonomi, diantaranya:
a. Mencintai dan memakai produk dalam negeri
b. Mengembangkan koperasi sebagai usaha bersama yang berasaskan
kekeluargaan untuk kesejahteraan bersama
c. Tidak melakukan politik monopoli dan juga penimbunan barang untuk
keuntungan pribadi dan merugikan orang lain
d. Mengembangkan kegiatan usaha produktif.
e. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kepemimpinan
3. Dalam bidang hukum, diantaranya:
a. Berusaha mematuhi hukum dan norma-norma lainnya yang berlaku di
masyarakat
b. Menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah
c. Tidak main hakim sendiri
d. Saling menyadarkan apabila ada yang melakukan perbuatan yang melanggar
e. Berani melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila ada yang bersalah
f. Menghormati dan menjunjung tinggi supremasi hukum.
4. Dalam bidang sosial budaya, diantaranya:
a. Menjaga kelestarian budaya daerah
b. Membantu dan menolong orang yang terkena musibah
c. Menjaga kebersihan dan keindahan sarana-sarana umum
Untuk hal ini, peran pemuda sangat vital, karena dimanapun kaki berpijak maka
tidak boleh semena mena terhadap lingkungannya apalagi sarana dan prasarana
yang ada di lingkungan tersebut, walaupun kita tidak berdomisili di daerah
tersebut tetapi kita harus menjaganya pula, karena ter kadang pemuda saat ini
cenderung Kurang terbuka cara pandangnya, cenderung melihat isu-isu
lingkungan hanya sebagian kecil lingkungan yang ditinggalinya saja tanpa
melihat ke lingkup yang lebih luas (Zulfa, Max, Hukum, & Ilyas, 2016) dan
juga apabila melihat kerusakan disekitar lingkungannya maka haruslah pemuda
mencari solusi dengan seksama, tidak menghiraukan ataupun mengacuhkan
permasalahan tersebut, karena ada sejumlah pendekatan untuk
menggambarkan isu-isu kritis lingkungan dan untuk mengembangkan solusi
penyelesaiannya, baik secara ilmiah, moral, ekonomi, politik, filsafat,
antropologi atau ilmu dasar lain (Nisa, Nadiroh, & Siswono, n.d.) selain mata
pelajaran PPKN.
d. Menyaring masuknya budaya asing yang tidak jelas manfaatnya bagi kemajuan
bangsa
5. Dalam bidang hankam ( pertahanan dan keamanan),diantaranya:
a. Menjaga keamanan lingkungan
b. Membantu aparat dalam menjaga keamanan
c. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
Dan pada akhirnya, Pemuda penerus bangsa merupakan generasi emas yang nantinya akan
memberikan perubahan terhadap tatanan kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa
terletak pada kualitas dari para penerusnya, peran yang saat ini harus diemban oleh pemuda
generasi penerus bangsa adalah belajar. Dimulai dari belajar untuk diri sendiri agar kelak
berguna bagi nusa dan bangsa.
REFERENSI

Nisa, N. C., Nadiroh, & Siswono, E. (n.d.). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ( Hots )
Tentang Lingkungan Berdasarkan Latar Belakang Akademik Siswa, XIX(September
2018), 1–14.
Wijayanto, R. (2017). Meneguhkan Kembali Jiwa Patriotik Generasi Muda melalui Semangat
Bela Negara dalam Upaya Menjaga Keutuhan NKRI. Bela Negara, (November).
Zulfa, V., Max, M., Hukum, I., & Ilyas, I. (2016). Isu-Isu Kritis Lingkungan Dan Perspektif
Global. Jurnal Green Growth Dan Manajemen Lingkungan, 5(1), 29–40.

Anda mungkin juga menyukai