Anda di halaman 1dari 7

100% Checked

AMPAK SOSIAL MEDIA (INSTAGRAM) TERHADAP KOGNITIF REMAJA DI INDONESIA

Pengguna media sosial terbesar di Indonesia adalah para remaja dan kawula muda.- Unique

Media sosial dapat menjadi wadah untuk mencari perhatian, mengekspresikan diri, dan

menumbuhkan citra. Hal ini menjadi alasan remaja sangat aktif menggunakan media sosial

namun lama kelamaan akhirnya menjadi ketergantungan.- Unique

Selain memberikan dampak positif pada remaja, namun media sosial juga dapat memberi

dampak yang kurang posisif pada saat mereka sulit melepaskan diri dari kegiatan yang

berkaitan dengan media sosial.- Unique

Sejumlah studi menunjukkan bahwa akibat penggunaan media sosial yang berlebihan, remaja

dapat mengalami inkongruensi pada konsep dirinya.- Unique

Inkongruensi terjadi karena adanya jarak antara konsep diri yang sebenarnya (realitas) dan

konsep diri yang ideal (ideal self).- Unique

Diri yang ditampilkan di media sosial adalah diri ideal yang inkongruen dengan diri mereka

yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari.- Unique

Mereka menikmati keberadaaan diri yang ideal tersebut walau tidak nyata dengan lebih

banyak menghabiskan waktu di media sosial.- Unique

Tulisan ini menggambarkan proses pengambilan data dan penyusunan kampanye mengurangi

pemakaian media sosial pada remaja terutama dalam hal-hal yang memberikan dampak

negatif bagi konsep diri remaja.- Unique

Kata kunci: konsep diri, remaja, media sosial, real self, ideal self- Unique

Internet adalah jaringan global yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dari suatu

lokasi ke lokasi lain di belahan dunia.- UniqueI

nternet dapat menyediakan berbagai macam informasi, yang baik maupun yang buruk, yang

benar maupun yang tidak.- Unique

Pada zaman sekarang, masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet di warnet atau

melalui laptop dengan modem ataupun wireless-connected, bahkan lewat Ponsel (HP).-

Plagiarized

Hal ini membuat penggunaan internet berkembang dengan pesat seiring jumlah pengguna

internet yang terus bertambah.- Unique


Perhitungan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa

terdapat sekitar 25 juta pengguna internet di Inonesia. Jumlah ini diprediksi akan terus

meningkat sekitar 25% setiap tahun.- Plagiarized

Depkominfo menyatakan, sekitar 50% dari penduduk Indonesia pada tahun 2015 yang

diperkirakan berjumlah 240 juta jiwa, atau sebanyak 120 juta jiwa, sudah dapat menggunakan

internet.- Plagiarized

Hal ini menyesuaikan dengan deklarasi World Summit On Informastion Society (WSIS) pada

tahun 2003, yang menyatakan bahwa pada tahun 2015, 50% penduduk dunia harus mampu

menggunakan danmemiliki akses informasi- Unique

Ditilik dari data yang sama, menunjukkan jika 60% pengguna internet di perkotaan rata-rata

berusia di bawah 30 tahun. Hal ini menunjukkan jika pengguna internet mayoritas adalah

anak-anak dan remaja.- Unique

Dari sini dapat diketahui jika internet pasti akan memberi pengaruh terhadap masa

pertumbuhan para generasi muda masa kini.- Unique

Berbagai informasi yang didapatkan bisa saja terselip konten berbahaya seperi pornografi

maupun situs-situs berbahaya lainnya yang mungkin berpengaruh pada perkembangan anak,

terutama perkembangan kognitifnya.- Unique

Perkembangan kognitif merupakan proses manusia untuk mengenali dan beradaptasi dengan

lingkungan. Hal ini berarti perkembangan kognitif pada manusia, dalam hal ini adalah anak-

anak dan remaja, merupakan hal yang sangat krusial.- Unique

Perkembangan kognitif akan sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian, terutama

kemampuan untuk bersosialisasi dan menyerap informasi dari lingkungan sekitar. Hal ini akan

menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.- Unique

Pada masa kini, perkembangan anak dapat dipacu menjadi semakin pesat dengan adanya

globalisasi, terutama dengan semakin berkembangnya jaringan teknologi dan informasi yang

semakin maju.- Unique


Tak dapat dipungkiri kemajuan teknologi sangat mempermudah kehidupan manusia zaman

sekarang.- Unique

Hal ini tentunya membuat adanya perbedaan pola pikir dan perilaku pada anak dan remaja

zaman sekarang dibanding dengan zaman dahulu.- Unique

Anak-anak zaman sekarang lebih cepat menguasai teknologi tersebut dan lebih tanggap

menyambut globalisasi.- Unique


Guru sebagai tenaga pendidik yang bertanggung jawab dalam pengembangan kognitif anak di

lingkungan sekolah harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai perkembangan

kognitif anak didiknya.- Plagiarized


Hal ini dikarenakan pada karena pada usia 4-17 tahun anak akan lebih banyak menghabiskan

waktunya di sekolah. Orang tua tentunya tidak kalah penting dalam kognitif anak terutama

pada usia dini.- Unique


Menjamurnya teknologi dan kemudahan dalam mengakses informasi melalui internet membuat

baik orang tua maupun guru harus meningkatkan pengawasan.- Unique

Akan lebih baik jika orang tua dan guru juga memahami dengan baik perihal faktor yang dapat

berpengaruh dalam perkembangan kognitif anak.- Unique

Dalam makalah ini, penulis mencoba memaparkan tentang pengaruh teknologi terhadap

perkembangan kognitif anak.- Unique

Hal ini dimaksudkan agar guru dan orang tua dapat mendukung proses perkembangan

kemampuan kognitif masing-masing anak serta dapat lebih mengenal dampak kemajuan

teknologi terhadap proses tersebut.- Unique

Perkembangan Kognitif atau Cognitive berasal dari kata cognition yang berarti “pengertian

atau mengerti”. Cognition atau kognisi secara luas juga dapat berarti memperoleh, mengatur

dan menggunakan informasi yang telah di dapatkan.- Unique

memiliki makna Menurut Gagne, Kognitif adalah proses yang terjadi di dalam pusat saraf pada

waktu manusia sedang berpikir.- Unique

Sedangkan para ahli jiwa mengatakan jika kognitif adalah proses seseorang dalam mengenal

dan meikirkan situasi dan informasi dari sekitarnya yang akan mempengaruhi pola pikir dan

perilakunya.- Unique

Dalam pekembangannya istilah kognitif ini menjadi populer dan dianggap sebagai salah satu

konsep umum dalam psikologi manusia.- Unique

Sebuah konsep yang mencakup meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan

masalah pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah,

kesengajaan. Termasuk juga kondisi kejiwaan yang berhubungan dengan kehendak dan

afeksi.- Unique

Serta cara seseorang mempelajari karakteristik dan fungsi dari objek di sekitarnya, seperti

mainan dan perabotan, serta objek-objek sosial seperti dirinya, orang tua, teman, maupun

orang-orang di sekelilingnya.- Unique


Serta cara seseorang belajar mengelompokkan okbjek berdasarkan persamaan dan

mengidentifikasi perbedaannya.- Unique

Juga untuk memahami penyebab terjadinya perubahan pada objek maupun peristiwa di

sekitarnya dan membuat analisis mengenai hal itu untuk menyerap informasi yang diperlukan.-

Unique
Pemikiran anak-anak berkembang menurut serangkaian tahapan periode yang terus

bertambah menjadi seakin kompleks dari bayi hingga dewasa.- Unique

Kemampuan bayi melalui tahap-tahap tersebut dengan didorong oleh tekanan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang mana pada fase ini melalui proses asimilasi dan

akomodasi, serta adanya perkembangan strukur berfikir.- Plagiarized

Tahap perkembangan ini akan berbeda untuk setiap individu. Pemikiran yang muncul pada

setiap tahapan juga akan berubah dan berbeda dengan tahapan lainnya.- Unique

Piaget membagi tahap perkembangan ini menjadi 4 tahap, yaitu tahap pemikiran sensoris-

motorik , praoperasioanal, operasional kongkret, serta operasional formal.- Plagiarized

Namun tak ada aturan tegas mengenai batas usia pada masing-masing tahapan. Menurut

Piaget, masa anak-anak dan remaja memainkan peran aktif didalam menyusun

pengetahuannya mengenai realitas.- Unique

Anak bukan hanya tidak bersikap pasif menerima informasi karena proses berfikirnya

mengenai realitas telah didasari oleh pengalamannya menghadapi lingkungan sekitarnya,

namun juga berperan aktif dalam mengolah dan menginterpretasikan informasi- Unique

Dengan adanya internet, informasi yang tersisa akan semakin beragam dan tak terbatas.

Media sosial dapat menjadi wadah untuk mencari perhatian, mengekspresikan diri, dan

menumbuhkan citra.- Unique

Hal ini menjadi alasan remaja sangat aktif menggunakan media sosial namun lama kelamaan

akhirnya menjadi ketergantungan.- Unique

Selain memberikan dampak positif pada remaja, namun media sosial juga dapat memberi

dampak yang kurang posisif pada saat mereka sulit melepaskan diri dari kegiatan yang

berkaitan dengan media sosial.- Unique

Teori kultivasi dapat berarti penanaman, pengembangan, penguatan, maupun penyebaran

persepsi masyarakat mengenai realitas sosial, dalam hal ini melalui media internet.- Unique

Terpaan konten dari internet yang terus menerus akan mempengaruhi persepsi maupun

pemikiran remaja.- Unique


Dapat dikatakan jika pada masa globalisasi ini, internet berperan penting dalam membentuk

konsepsi remaja mengenai realitas yang ada di sekelilingnya.- Unique

Pada saat beranjak remaja, anak akan lebih aktif membangun kemampuan kognitifnya.-

Unique

Pola pikir yang sebelumnya masih terpengaruh oleh orang maupun lingkungan sekitar, pada

saat remaja sudah berkembang hingga remaja sudah mulai membentuk pola pikirnya sendiri.-

Unique

Pada fase ini, kemampuan untuk berpikir, bernalar, dan berbahasa sudah berembang pesat

hingga mereka sudah mulai mengembangkan sudut pandangnya sendiri untuk menganalisis

dan merespon masalah mereka sendiri.- Unique

Pada umumnya, fase remaja adalah fase dimana seseorang masih memiliki pandangan yang

astrak dan imajinasi yang sangat tinggi terutama terkait hal yang abstrak.- Unique

Mereka sudah mulah berspekulasi, menimbang, dan mempertanyakan pemikiran dan

informasi yang mereka dapatkan dan mulai mempertimbangkan alternatif lain.- Unique

Hal ini menyebabkan fase remaja menjadi fase penuh pergolakan dan keraguan yang tidak

jarang menjadi penyebab munculnya konflik.- Unique

Bukan hanya kemudahan untuk mengakses informasi, namun internet juga dapat menjadi

media untuk mengekspresikan diri, mencari solusi atas masalah, dan memperluas hubungan

pertemanan dengan orang lain di berbagai belahan dunia.- Unique

Internet dapat menambah wawasan berpikir remaja para remaja dan mendorong

perkembangan pola pikir mereka terntang berbagai informasi dan kejadian yang ada di sekitar

mereka.- Unique

Jika remaja menjadi kecanduan internet, maka ia akan mulai mengalami gap antara kehidupan

nyata dan kehidupan dalam dunia maya.- Unique

Internet akan menjadi “dewa” dalam kehidupannya, menjadi sumber kebenaran tunggal yang

mungkin akan menyesatkan. Seperti yang diketahui, informasi yang disediakan internet tidak

bisa seenuhnya dipercaya maupun dipastikan 100% kebenarannya.- Unique


Kecanduan internet juga membuat seseorang tidak lagi mampu membedakan dunia nyata dan

dunia maya. Karena baginya, dunia maya terkadang lebih nyata daripada realitas.- Unique

Hal ini membuat remaja yang kecanduan internet cenderung menjadi tertutup dan pasif

terhadap perubahan sekelilingnya. Pola pikirnya akan sangat terpaku pada internet hingga

membuatnya kehilangan pola pikirnya sendiri.- Unique

Pada zaman globalisasi ini, perkembangan jaringan teknologi dan komunikasi juga sangat

mendorong perkembangan kognitif anak. Dengan adanya internet, informasi yang tersisa akan

semakin beragam dan tak terbatas.- Unique

Media sosial dapat menjadi wadah untuk mencari perhatian, mengekspresikan diri, dan

menumbuhkan citra.- Unique

Selain memberikan dampak positif pada remaja, namun media sosial juga dapat memberi

dampak yang kurang posisif pada saat mereka sulit melepaskan diri dari kegiatan yang

berkaitan dengan media sosial.- Unique

Sebaiknya pengawasan ekstra harus diberikan oleh orang dewasa, baik guru maupun orang

tua, pada anak-anak dan remaja saat menggunakan internet.- Unique

Dan untuk para remaja yang menggunakan internet, hendaknya terus berhati-hati dan

memilah dengan baik informasi yang diakses.- Unique


KADAR : 100 + 85 + 100 : 3 = 285 : 3 = 95% UNIQUE

Anda mungkin juga menyukai