Anda di halaman 1dari 7

STEP 7

1. Apa definisi dari kebijakan kesehatan?


Berbagai upaya dan tindakan pengambilan keputusan yg meliputi aspek teknis medis,
pelayanan kesehatan, serta keterlibatan pelaku/aktor baik pada skala individu maupun
organisasi atau institusi dari pemerintah, swasta, LSM, dan representasi masyarakat
lainnya yg membawa dampak pada kesehatan. (Walt, 1994)

2. Apa saja tujuan dari kebijakan kesehatan?


Tujuan :
- untuk mewujudkan derajat kesehatan yg optimal dlm masyarakat melalui upaya
kesehatan dg pendekatan pemeliharaan.
- Untuk peningkatan kesehatan dari preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif secraa
menyeluruh.
3. Apa saja macam-macam kebijakan kesehatan?
- Kebijakan program promosi dan pemberdayaan masyarakat.
o Pengembangan media promosi kes. Dan teknologi komunikasi, infromasi dan
edukasi/KIE
o Pengembangan upaya kesehatan masyarakat yg berasal dri masy dan generasi
muda.
o Peningkatan pendd kesehatan di masyarkat
- Program lingk sehat
o Sbg penggerak pembangunan kesehatan guna mewwujudkan Indonesia sehat
 Misi :
 memantapkan menejement yg dinamis
 Untuk meningkatkan kinerja dn mutu kesehatan
 Untuk memperdayakan masyarkat dan daerah
 Melaksanakan pembangunan kesehatan yg berskala nasional
- Upaya kesehatan
o Di tekankan masyarakta miskin. Obat generic
- Kebijakan program kesehatan : penyediaaan biaya oprasional dan pmeliharaan,
pengadaan, peningkatan dan perbaikan untuk sarana prasaran untuk puskesmas
- Kebijakan program upaya kesehatan perorangan
- Upaya program pencengahan dan pemberantasan penyakit
- Upaya program pebaikan gizi masyarakat
- Program sumber daya kesehatan.
4. Apa saja hal2 yg di perhatikan dlm menentukan kebijakan kesehatan?
 Kemiskiman
Kesepakatan dasar bahwa siapapum masyarakat dlm keadaan kesehatan buruk dapat
mndapatkan prtolongan
 Keadilan
Pemerataan social yg mncakup ada akses pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhn,mekanisme pengalokasian sumber daya kesehatan,jaminan bahwa wilayah yg
brbeda tp tersedia obat2 yg sama baiknya
 Pembangunan perubahan suatu keadaan yg dianggap lebih baik
 Bantuan dan sector kesehatan
Pemerintah brtanggung jawab trhd kesehatan masyarakat
 Privatisasi dlm sector kesehatan

 Harus ada pedoman kebijakan sebelumnya dan kebijakan dari hukum


 Terbentuknya dan terselenggaranya sistem informasi
 Terlaksanannya dari penelitian sebelumnya dan pengembangan
 Tercukupnya biaya kesehatan yang tersedia
 Tersedianya tenaga kesehatan
 Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan perlaku sehat
 Terselenggaranya advokasi dan pengawasan oleh perorangan kelompok dan masyarakat
dibidang kesehatan
 Terselenggaranya sistem surveillance dan kewaspadaan dini serta penanggulangan KLB
 Komunikasi  dipahami oleh individu yang bertanggung jawab
 Sumber daya  jumlah staff, keahliahan, dana dll
 Disposisi atau sikap  senang/tidak dalam mengimplementasikan program
 Struktur birokrat  norma dan karakteristik
 Persaingan yang semakin ketat  kebijakan bisa berfungsi menggunggulkan suatu
perusahaan dengan persaingan yang sangat ketat. Hrga, efisen dll
 Peningkatan inflasi  perubahan2 dapat mepengaruhi
 Penurunan pertumbuhan teknologi
 perubahan demografi : bencana alam dll
 perubahan-perubahan kebijakan itu sendiri

5. Apa saja faktor2 yg mempengaruhi kebijakan kesehatan?


- Factor situasional : tidk permanen. Co : bias berubah2. Musim
- Factor structural : co : dlm 5 th polyik tidak berubah
- Factor budaya : Co : gender, herarki, stigma ttg peny ttt
- Factor internasional : antar negara meningkatkan kerjasama untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat.
6. Apa saja sasaran dari kebijakan kesehatan?
- Tersedianya kebijakan dan pedoman serta hokum kesehatan yg menunjang
pembangunan kesehatan
- Terbentuknya dan terselenggarnya sistem informasi kesehtan yg di tunjang oleh
system informasi menejenment kesehatan daerah
- Terlaksananya dan termanfaatkannya hsil peelitian dan pengembangan kesehatan dan
menundukung pembangunan kesehatan
- Terselenggaranya promosi kesehatan dlm rangka pemberdayaan masy dan
pembangunan prilaku sehat
- Terselenggaranya advokasi dan pengawasan olh perseorangan kelompok dan masy di
bidang kesehatan
- Terselenggaranya system surveylans dan kewaspadaan dini serta penanggulangan
KLB
- Tersedianya pembiayaan yg cukup adil berdaya guna dan berhasil guna
- Tersedianya tenaga kesehatan yg bermutu dan distribusi merata

7. Apa saja tahap2 dari kebijakan kesehatan?


- Pembuatan / penyusunan kebijakan :
o Analisis situasi dan kecendurungan
Pengkajian masalah kebijakan pembangunan kesehatan
o Perumusan dan pengkajian kebijakan :
Penetapan isu strategis, menentukan tujuan dan dasar, pengkajian
alternative kebijakan

o Penetapan kebijakan : melandaskan nilai dan prinsip dn yg kemukakan


dlm system kebijakan kesehatan.
- Pelaksanaan keijakan
- Evaluasi / penilaian kerja : dari proses dn hasil.
8. manfaat dan tujuan dari SWOT?
Manfaat :
- mampu mengambil focus pd kriteria keputusan sampel
- mempunyai kemampuan analisis multi disiplin
- mampu memikirkkan kebijakan2 yg di ambil
- mampu mengatasi ketimpangan
- mampu membuat analisis yg sederhana dan jelas
- mampu memeriksa fakta yg di perlukan

- untuk mendapatkan informasi dri analisis situasi


- memisahkan pokok persoalan internal dan ekternal
- meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi
Tujuan :
- untuk mengetahui suatu organisasi/bagan mll pengkajian factor internal dan ekternal
yg dpt mempengaruhi
o internal : kekuatan dan kelemahan
o ekternal: peluang dan ancaman.
9. Fungsi dari analisis SWOT?
- Unutk menganalisa faktor2 interna organisasi dpt memberikan andil tdp kualitas
pelayanan kesehatan serta mempertimbangkan faktor2 ekternal
- Dpt meningkatkan pengetahuan dan pemahanan suatu organisasi.

Tujuan penetapan visi a.l. :


(1) mencerminkan apa yang akan dicapai
(2) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas
(3) menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik
(4) memiliki orientasi terhadap masa depan.

Visi harus memenuhi kriteria a.l. :


1. Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota
2. Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota
3. Memungkinkan untuk dicapai
4. Terfokus pada efisiensi, efektivitas dan ekonomis
5. Berwawasan jangka panjang tetapi tidak mengabaikan perkembangan zaman
6. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota.

Secara konseptual cara untuk mencapai VISI dituangkan dalam MISAI dan secara
aplikatif terlihat dalam STRATEGI.

10. Teknik-teknik melakukan analisis SWOT?


A. Mengidentifikasi strategi yang telah ada sebelumnya. Strategi ini mungkin
tidak disusun berdasarkan kebutuhan “usaha” menghadapi gejala perubahan
lingkungan eskternal yang ada, melainkan merupakan strategi “warisan” yang
telah ada sejak lama.
B. Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi oleh
“usaha” dan masih mungkin terjadi di masa mendatang.
C. Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan perubahan
lingkungan-usaha yang ada.
D. Menentukan katagorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian
apakah strategi yang saat ini ada masih sesuai dengan perubahan lingkungan-
bisnis di masa mendatang : Jika masih sesuai strategi tersebut menjadi
kekuatan/peluang; kalau sudah tidak sesuai , maka strategi itu merupakan
kelemahan.
jika masih sesuai strategi kekuatan. Tdk sesuai  kelemahan.
interna / Ekterna opportuniti treath
strenght Komperatif advantage mobilisasi
weakness Divesment/invesment Demage control

Komperatif advantage  mempercepat pengembangan kesehatan nasional  dpt


tercapai
Mobilisasi  keuangan  BPJS/iuran
Investment  menaikkan iuran  org yg sdh iuran, iuran lgi
Demage control  kondisi paling lemah  BPJS  interna dan ekternal di pelajari lebih
lanjut.

INTERNAL

EKSTERNAL

Perbedaan penelitian kebijakan dan analisis SWOT?

Ann Majchrzak (1984) mendefinisikan penelitian kebijakan sebagai proses


penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap masalah-masalah
sosial yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu pengambil kebijakan
memecahkan dengan jalan menyediakan rekomendasi yang berorientasi pada tindakan atau
tingkah laku pragmatik. Oleh karena sifatnya berorientasi kepada tingkah laku pragmatik, maka
yang perlu dihasilkan oleh peneliti kebijakan adalah bukan terletak pada hingga mana bobot
ilmiah sebuah

Apakah penelitian kebijakan sama dengan analisis SWOT?

Anda mungkin juga menyukai