Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu bahan bangunan salah satuilmu yang membahas mengenai bahan-bahan yang
digunakan dalam konstruksi bangunan. Ilmu bahan bangunan ini juga merupakan langka awal
dalam mengenali macam-macam bahan beserta manfaat dari alat-alat yang dipergunakan
dalam membangun sebuah konstruksi bangunan. Adanya penelitian atau survey lapangan
dapat membuat kita mengenal lebih dalam mengnai jenis-jenis bahan bangunan, misalnya
bahan bangunan pendukung, bahan bangunan pengikat.
Namun, pokok pembahasan berpatokan pada bahan bangunan Aluminium dan Kaca.
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa
didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Wöhler. Dibandingkan dengan elektrolisis,
proses ini sangat tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas.
Karena dulu dianggap sebagai logam berharga, Napoleon IIIPaul L.T Heroult dari Perancis
(1808-1873) pernah melayani tamunya yang pertama dengan piring aluminium dan tamunya
yang kedua dengan piring emas dan perak. Pada tahun 1886, Charles Martin Hall dari
Amerika Serikat (1863-1914) dan Paul L.T. Héroult dari Perancis (1863-1914) menemukan
proses elektrolisis yang sampai sekarang membuat produksi aluminium ekonomis.
Kaca merupakan benda yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Kaca banyak
sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan terhadap serangan
kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi kaca adalah bahan
yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi dari kekuatan
tariknya. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang
menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca tatkala
memasak makanan. Periuk yang digunakan secara tidak sengaja diletakan di atas massa trona
di suatu pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang
kemudian berusaha menirunya.

B. Tujuan Penulisan
a. Untuk memahami apa itu Aluminium?
b. Untuk memahami apa itu Kaca?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ALUMINIUM
a. Pengertian Aluminium
Alumunium merupakan unsur non ferrous yang paling banyak terdapat di
bumi yang merupakan logam ringan yang mempunyai sifat yang ringan,
ketahanan korosi yang baik serta hantaran listrik dan panas yang baik, mudah
dibentuk baik melalui proses pembentukan maupun permesinan, dan sifat-sifat
yang baik lainnya sebagai sifat logam. Di alam, alumunium berupa oksida yang
stabil sehingga tidak dapat direduksi dengan cara seperti mereduksi logam
lainnya. Pereduksian alumunium hanya dapat dilakukan dengan cara elektrolisis.
Sebagai tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan
penambahan Cu, Mg, Si. Mn, Zn, Ni, dan sebagainya, secara satu persatu atau
bersama-sama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi,
ketahanan aus, koefisien pemuaian rendah dan sebagainya. Paduan aluminium
dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu alumunium wronglt alloy (lembaran)
dan alumunium costing alloy (batang cor). Alumunium (99,99%) memiliki berat
jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik leburnya pada suhu 6600C,
alumunium memiliki strength to weight ratio yang lebih tinggi dari baja. Sifat
tahan korosi alumunium diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida alumunium
dari permukaan alumunium. Lapisan oksida ini melekat kuat dan rapat pada
permukaan, serta stabil(tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya) sehingga
melindungi bagian dalam.
b. Klasifikasi Almunium
1. Alumunium Murni
Alumunium didapat dalam keadaan cair melalui proses elektrolisa, yang
umumnya mencapai kemurnian 99,85% berat. Namun, bila dilakukan proses
elektrolisa lebih lanjut, maka akan didapatkan alumunium dengan kemurnian
99,99% yaitu dicapai bahan dengan angka sembilannya empat.
Ketahanan korosi berubah menurut kemurnian, pada umumnya untuk kemurnian
99,0% atau diatasnya dapat dipergunakan di udara tahan dalam waktu bertahun-
tahun. Hantaran listrik Al, kira-kira 65% dari hantaran listrik tembaga, tetapi
massa jenisnya kurang lebih sepertiga dari tembaga sehingga memungkinkan
untuk memperluas penampangnya. Oleh karena itu, dapat dipergunakan untuk
kabel dan dalam berbagai bentuk. Misalnya sebagai lembaran tipis (foil). Dalam
hal ini dapat dipergunakan Al dengan kemurnian 99,0%. Untuk reflector yang
memerlukan reflektifitas yang tinggi juga untuk kodensor elektrolitik
dipergunakan Al dengan angka Sembilan empat.

2
2. Alumunium paduan
Alumunium paduan dikelompokkan dalam berbagai standard oleh berbagai
Negara di dunia. Namun, pengklasifikasian yang paling terkenal dan sempurna
adalah standard Alumunium Association (AA) di Amerika yang didasarkan pada
standard sebelumnya daro Alcoa ( Alumunium Company of America).
a. Alumunium copper alloy (seri 2xxx)
Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5-5%) Cu.
Dari seri ini yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama “duralimin”
mengandung 4%Cu, 0,5%Mg, 0,5%Mn pada komposisi standard. Paduan ini
Mg ditingkatkan pada komposisi standard dari Al, 4,5%Cu, 1,5%Mg,
0,5%Mn, dinamakan paduan 2024 yang bernama Duralumin Super. Paduan
yang memiliki Cu mempunyai ketahanan korosi yang jelek, jadi apabila
ketahanan korosi khusus diperlukan permukaannya dilapisi dengan Al murni
atau paduan Al yang tahan korosi yang disebut pelat alkad. Paduan ini banyak
digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperatur tinggi misalnya pada
piston dan silinder head motor bakar.
b. Aluminnium magnese alloy (seri 3xxx)
Mn adalah unsur yang memperkuat Al tanpa mengurangi ketahanan korosi
dan dipakai untuk membuat paduan yang tahan korosi. Dalam diagram
fasa, Al-Mn yang ada dalam keseimbangan dengan larutan padat Al adalah
Al6Mn(25,3%). Sebenarnya paduan Al-1,2%Mn dan Al-1,2%Mn-1,0%Mg
dinamakan paduan 3003 dan 3004 yang dipergunakan sebagai paduan
tanpa perlakuan panas. Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan
dengan heat treatment. Seri 3003 dengan 1,2%Mn mudah dibentuk, tahan
korosi, dan (weldability) baik. Banyak digunakan untuk pipa dan tangki
minyak.
c. Aluminium Silicon Alloy (seri 4xxx)
Paduan Al-Si sangat baik kecairannya, yang mempunyai permukaan yang
sangat bagus, tanpa kegetasan panas, dan sangat baik untuk paduan coran.
Sebagai tambahan, paduan ini memiliki ketahanan korosi yang baik,
sangat ringan, koefisien pemuaian yang sangat kecil, dan sebagai
penghantar panas dan listrik yang baik. Karena memiliki kelebihan yang
baik, paduan ini sangat banyak dipakai. Tetapi dalam hal ini modifikasi
tidak perlu dilakukan. Sifat-sifat silumin sangat diperbaiki oleh perlakuan

3
panas dan sedikit diperbaiki oleh unsur paduan. Umumnya dilakukan
paduan dengan 0,15-0,4%Mn dan 0,5%Mg. Paduan yang diberi perlakuan
pelarutan dan dituakan dinamakan silumin gamma dan yang hanya
ditemper dinamakan silumin beta. Paduan yang memerlukan perlakuan
panas ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni untuk memberikan kekerasan
pada saat panas, bahan ini biasa digunakan untuk torak motor.
Koefisien pemuaian termal Si yang sangat rendah membuat koefisien
termal paduannya juga rendah apabila ditambah Si lebih banyak. Telah
dikembangkan paduan hypereutektik Al-Si sampai 29% Si untuk
memperhalus butir primer Si. Proses penghalusan akan lebih efektif
dengan penambahan P oleh paduan Cu-P atau penambahan fosfor klorida
(PCl5) untuk mencapai presentasi 0,001%P, dapat tercapai penghalusan
primer dan homogenisasi. Paduan Al-Si banyak dipakai sebagai elektroda
untuk pengelasan yaitu terutama mengandung 5%Si.
Paduan seri ini non heat treatable. Paduan seri 4032 yang mengandung
12,5%Si mudah ditempa dan memiliki koefisien muai panas sangat rendah
digunakan untuk piston yang ditempa.
d. Aluminium magnesium alloy (seri 5xxx)
Dalam paduan biner Al-Mg satu fasa yang ada dalam keseimbangan
dengan larutan padat Al adalah larutan padat yang merupakan senyawa
antar logam Al3Mg2. Sel satuannya merupakan hexagonal susunan rapat
(eph) tetapi ada juga yang sel satuannya kubus berpusat muka (fcc) rumit.
Titik eutetiknya adalah 450ºC, 35%Mg dan batas kelarutan padatnya pada
temperature eutektik adalah 17,4% yang menurun pada temperature biasa
sampai kira-kira 1,9%Mg, jadi kemampuan penuaan dapat diharapkan.
Paduan Al-Mg mempunyai ketahanan korosi yang sangat baik disebut
hidrinalium. Paduan dengan 2-3%Mg dapat mudah ditempa, dirol dan
diekstrusi. Paduan Al-Mg umumnya non heat tretable. Seri 5052 dengan
2,5%Mg banyak digunakan untuk campuran minyak dan bahan bakar
pesawat terbang. Seri 5052 biasa digunakan sebagai bahan tempaan.
Paduan 5056 adalah paduan paling kuat setelah dikeraskan oleh
pengerasan regangan apabila diperlakukan kekerasan tinggi. Paduan 5083
yang dianil adalah paduan antara (4,5%Mg) yang kuat dan mudah dilas
sehingga banyak digunakan sebagai bahan untuk tangki LNG. Seri 5005

4
dengan 0,8%Mg banyak digunakan sebagai batang profil extrusi. Seri
5050 dengan 1,2%Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada
kendaraan.
e. Aluminium magnesium silikon alloy (seri 6xxx)
Penambahan sedikit Mg pada Al akan menyebabkan pengerasan penuaan
sangat jarang terjadi, namun apabila secara simultan mengandung Si, maka
dapat diperkeras dengan penuaan panas setelah perlakuan pelarutan. Hal
ini dikarenakan senyawa M2Si berkelakuan sebagai komponen murni dan
membuat keseimbangan dari sistem biner semu dengan Al. Paduan dalam
sistem ini memiliki kekuatan yang lebih kecil dibanding paduan lainnya
yang digunakan sebagai bahan tempaan, tetapi sangat liat, sangat baik
kemampuan bentuknya untuk penempaan, ekstrusi dan sebagai tambahan
dapat diperkuat dengan perlakuan panas setelah pengerjaan. Paduan 6063
banyak digunakan sebagai rangka konstruksi. Karena paduannya memiliki
kekuatan yang cukup baik tanpa mengurangi hantaran listrik maka
dipergunakan untuk kabel tenaga. Dalam hal ini percampuran dengan Cu,
Fe, dan Mn perlu dihindari karena unsur-unsur tersebut menyebabkan
tahanan listrik menjadi tinggi. Magnesium dan Silikon membentuk
senyawa Mg2Si (Magnesium Silisida) yang memberikan kekuatan tinggi
pada paduan ini setelah proses heat treatment. Seri 6053, 6061, 6063
memiliki sifat tahan korosi sangat baik dari pada heat treatable aluminium
lainnya. Penggunaan aluminium seri 6xxx banyak digunakan untuk piston
motor dan silinder head motor bakar.
f. Aluminium zink alloy (seri 7xxx)
Aluminium menyebabkan keseimbangan biner semu dengan senyawa
antar logam MgZn2 dan kelarutannya menurun apabila temperaturnya
turun. Telah diketahui sejak lama bahwa paduan sistem ini dapat dibuat
keras sekali dengan penuaian setelah perlakuan pelarutan. Tetapi sejak
lama, tidak dipakai sebab mempunyai sifat patah getas oleh retakan korosi
tegangan. Di Jepang pada permulaan tahun 1940, Iragashi dkk
mengadakan studi dan berhasil dalam pengembangan suatu paduan dengan
penambahan kira-kira 0,3%Mn atau Cr, dimana bitur Kristal padat
diperhalus, dan mengubah bentuk presipitasi serta retakan korosi tegangan
tidak terjadi. Pada saat itu paduan tersebut dinamakan ESD, Duralumin,

5
superekstra. Selama perang dunia ke II, di Amerika Serikat dengan
maksud yang hampir sama telah dikembangkan pula suatu paduan, yaitu
suatu paduan yang terdiri dari Al-5, 5%Zn-2,5%Mn-1,5%Cu-0,3%Cr-
0,2%Mn, sekarang dinamakan paduan 7075. Paduan ini mempunyai
kekuatan tertinggi diantara paduan-paduan lainnya. Penggunaan paduan ini
paling besar adalah untuk konstruksi pesawat udara. Di samping itu
penggunaannya menjadi lebih penting sebagai bahan konstruksi.

f. Sifat-sifat Teknis Aluminium


1. Sifat Mekanis
Kekuatan
Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi. Namun, dengan
adanya pemaduan dan heat treatment dapat meningkatkan kekuatan dan
kekerasannya. Kebanyakan material aluminium ditingkatkan kekuatannya
dengan suatu mekanisme penguatan bahan logam yang disebut precipitation
hardening. Dalam precipitation hardening harus ada dua fasa, yaitu fasa yang
jumlahnya lebih banyak disebut matriks dan fasa yang jumlahnya lebih sedikit
disebut precipitate. Mekanisme penguatan ini meliputi tiga tahapan, yaitu solid
solution treatment: memanaskan hingga diatas garis solvus untuk mendapatkan
fasa larutan padat yang homogen, quenching: didinginkan dengan cepat untuk
mempertahankan struktur mikro fasa padat homogeny agar tidak terjadi difusi,
dan aging: dipanaskan dengan temperatur tidak terlalu tinggi agar terjadi difusi
fasa alpha pada jarak membentuk precipitate. Selain itu, ada beberapa cara
pengujian kekerasan yang berstandar yang digunakan untuk menguji
kekerasan logam yaitu antara lain pengujian Brinell, Rockwell, Vickers, Shore,
dan Meyer.
Modulus Elastisitas
Aluminium memiliki modulus elastisitas yang lebih rendah bila dibandingkan
dengan baja maupun besi, tetapi dari sisi strength to weight ratio, aluminium
lebih baik. Aluminium yang elastis memiliki titik lebur yang lebih rendah dan
kepadatan. Dalam kondisi yang dicairkan dapat diproses dalam berbagai cara.
Hal ini yang memungkinkan produk-produk dari aluminium yang akan
dibentuk pada dasarnya dekat dengan akhir dari desain produk.
Keuletan (ductility)

6
Semakin tinggi tingkat kemurnian aluminium maka akan semakin tinggi
tingkat keuletannya.
Fatigue (Kelelahan)
Bahan aluminium tidak menunjukan batas kepenatan, karena aluminium akan
gagal jika ditekan.
Recyclability (daya untuk didaur ulang)
Aluminium adalah 100% bahan yang didaur ulang tanpa downgrading dari
kualitas. Yang kembali dari aluminium, peleburannya memerlukan sedikit
energy, hanya sekitar 5% dari energy yang diperlukan untuk memproduksi
logam utama yang pada awalnya diperlukan dalam proses daur ulang.
Reflectivity (daya pemantulan)
Aluminium adalah reflektor yang terlihat cahaya serta panas, dan yang
bersama-sama dengan berat rendah, membuatnya ideal untuk bahan reflektor
misalnya perabotan ringan.

Perbandingan uji tarik baja dan alumunium

7
2. Sifat Fisik
Kemurnian Al (%)
Sifat-sifat
99,996 >99,0

Massa jenis (20oC) 2,6989 2,71

Titik cair (0C) 660,2 653-657

Panas jenis (cal/g.oC)(100oC) 0,2226 0,2297

Hantaran listrik koefisien 59 (dianil)


o
64,94
temperatur(/ C)

Koefisien pemuaian (20-100oC) 23,86×10-6 23,5×10-6

Jenis kristal, konstanta kisi fcc, a=4,013 kX fcc, a=4,04 kX

h. Aplikasi Aluminium
 Aluminium seri 1xxx
Memiliki kekuatan yang rendah, ketahanan terhadap korosi yang tinggi, tingkat
reflektif yang tinggi, dan konduktifitas termal dan listrik yang tinggi sehingga
kombinasi ini cocok untuk digunakan dalam pengemasan, perangkat listrik,
peralatan pemanas, pencahayaan, dekorasi dan lain-lain.

( Contoh penggunaan seri 1xxx )


 Aluminium seri 2xxx
Melalui pengerasan dengan precipitation hardening dapat digunakan untuk
penerbangan dan roda, kendaraan militer, cocok juga untuk sekrup, baud,
komponen permesinan, dan lain-lain.

8
( Contoh penggunaan seri 2xxx )

 Aluminium seri 3xxx


Tipikal aplikasi seri ini rata-rata untuk kaleng dan untuk alloy yang memerlukan
pembentukan dengan cara ditekan dan penggulungan. Selain untuk pengemasan,
bangunan, peralatan rumah, alloy ini digunakan juga untuk benda yang
memerlukan kekuatan, formabilitas, weldabilitas, dan korosi yang tinggi serta
untuk perlengkapan pemanasan seperti helaian brazing dan pipa pemanas.

( Contoh penggunaan seri 3xxx )

 Aluminium seri 4xxx


Kandungan silicon yang tinggi digunakan untuk produk yang memerlukan tingkat
kekakuan yang tinggi atau keuletan yang rendah.

( Contoh penggunaan seri 4xxx )


 Aluminium seri 5xxx
Kombinasi kekuatan sedang, ketahanan korosi yang luar biasa, dan weldabilitas
biasa digunakan untuk bagian luar (outdoor), arsitektur, khususnya dalam bidang
kelautan (perkapalan), dan juga untuk otomotif untuk bodi mobil dan komponen
casis.

9
( Contoh penggunaan seri 5xxx )

 Aluminium seri 6xxx


Kombinasi yang baik antara kekuatan tinggi, formabilitas, ketahanan korosi, dan
weldabilitas sehingga digunakan untuk transport (bodi luar otomotif dll),
bangunan (pintu, jendela, dll), kelautan, pemanasan, dll.

( Contoh pengguaan seri 6xxx )


 Aluminium seri 7xxx
Bagian terpenting dari penggunaan seri ini berdasarkan kekuatan yang tinggi,
contohnya pada bidang penerbangan, penjelajahan luar angkasa, militer dan
nuklir. Tetapi juga bagian structural bangunan sama baiknya dengan atribut olah
raga raket tenis, ski, dll.

( Contoh pengguaan seri 7xxx )

10
11
B. KACA
a. Pengertian Kaca
Kaca adalah suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa bahan dasar yang
kemudian didinginkan sampai fasa padat tanpa kristalisasi. Pasirsilika merupakan
salah satu bahan utamanya.
Kaca adalah amorf (non kritalin) material padat yang bening dan transparan
(tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak digunakan selama
berabad abad adalah jendela dan gelas minum. Kaca dibuat dari campuran 75%
silikon dioksida (SiO2) plus Na2O, CaO, dan beberapa zat tambahan. Suhu
lelehnya adalah 2.000oC.

b. Fungsi Kaca
Penggunaan kaca dapat diaplikasikan di berbagai elemen bangunan,
dapat digunakan untuk atap, dinding,
lantai, jendela dan pintu,serta anak tangga. Kaca memiliki berbagai spesifikasi ya
sng bervariasisehingga memudahkan penggunaan untuk berbagai keperluan. Kaca
memungkinkan pandangan lebih luas dan tidak terbatas.
Ini bisa menimbulkan kesan terbuka dan bebas. Karena kaca merupakanmaterial
bangunan yang memungkinkan kita melihat ada apa dibaliknya,sehingga mata
dapat melihat lebih jauh, meskipun secara ruang terbatasioleh kaca tersebut.

c. Penggunaan Kaca
1. Atap
Atap kaca memiliki karakter transparan yang biasanya dibuat
untuk menghalangi masuknya hujan, bukan sinar matahari. Penggunaan kaca
sebagai atap biasanya pada atap carport, skylight, teras dan sebagainya. Atap
kaca sebaiknya memiliki ketahanan tinggi. Kaca yang
sebaiknyadigunakan memiliki ketebalan minimal 12 mm,
misalnya denganmenggunakan jenis kaca tempered atau laminated.
Pemasangan menggunakan penjepit yang berfungsi menggabungkan lembaran-
lembaran kaca. Sebelum sistem ini dipasang, kerangka pergola sebagai tumpuan
kaca harus dipersiapkan terlebih dahulu, pilihlah kerangka dari besi hollow, ini
karna untuk menyambung bagian dari sistem ini harus menggunakan sistem las.

12
13
2. Dinding
Penggunaan kaca untuk dinding kaca dapat memberikan keleluasaan
pandangan baik dari dalam ke luar maupun dari luar kedalam. Pada desain
yang tepat guna, keleluasaan pandangan ini dinilai sangat bermanfaat,
misalnya antara ruang keluarga dan taman, sehingga taman dapat
dinikmati secara penuh dari dalam rumah.
Kaca dapat digunakan sebagai pengganti dinding, dengan perlakuan
khusus tentunya. Penggunaan pada dinding biasanya dibuat pada area-area
tertentu yang tidak membutuhkan privasi penghuni, seperti area tangga,
bahkan kadang ruang tamu juga dibuat transparan.
Dinding kaca memberikan efek serupa cermin. Fungsinya bukan untuk
memantulkan bayangan ruang, namun lebih pada "meniadakan" batas
antar ruang. Idealnya, dinding kaca ditempatkan pada area bangunan yang
menghadap ke utara.

3. Pintu dan Jendela

Penggunaan kaca pada pintu dan jendela, ini sudah tidak asing lagi,
bahkan dimana-mana orang telah menggunakan kaca sebagai material
jendela dan pintu. Penggunaannya juga sudah sangat bervariasi bentuk
dan ukurannya. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat masuknya cahaya
dari luar maupun dari dalam. Besar kecilnya kaca tergantung pada

14
kebutuhan dan desain jendela dan pintu. Usahakan agar jendela dan pintu
tidak terlalu terekspos sinar matahari karena akan mempercepat naiknya
suhu ruangan.

4. Lantai Dan Anak Tangga


Lantai bisa juga dibuat dari kaca, bila ketebalannya sudah dipikirkan
matang. Ketebalan kaca bisa mencapai 2 cm dan dalam potongan-
potongan kecil yang diletakkan diatas frame atau dudukan dari rangka
alumunium.
Pemasangan
Konstruksi pemasangan lantai kaca laminasi memerlukan rangka besi
yang dapat disusun 2 sisi atau dengan menggunakan rangka 4 sisi. Rangka
dengan 4 sisi ini dapat berupa grid.

15
d. Jenis-jenis Kaca

1. Kaca Murni

 Merupakan kaca murni, berupa kaca bening.


 Memiliki sifat kaca pada umumnya yaitu transparan.
 Keuntungan: Banyak ditemui di pasaran.
 Kekurangan: Mudah pecah.
 Penggunaan: Sebagai kaca jendela, sebagai pintu (frameless dan frame) dan pengisi
kusen pintu

Ukuran: 3 mm – 19 mm







2. Kaca Bevel

Ukuran: 3 mm – 12 mm

16
3. Kaca Berwarna

Dibagi atas 3 macam:


1. Rayben Hitam adalah kaca gelap namun masih tembus pandang.
2. Kaca Panasap
3. Rayben Warna (Blue, Green, dan Brown)
Sifat:
- sulit dilihat dari sisi luar
- bisa menahan cahaya
Aplikasi: jendela rumah.

4. Kaca Reflektif

Kaca Reflektif adalah kaca lembaran dengan satu permukaan dilapisi oksida logam
pemantul (reflektor) cahaya atau energi.Reflektive glass berlaku seperti kaca cermin
bila dilihat dari ruangan yang lebih terang ke arah ruangan yang lebih gelap, namun
tetap berlaku sebagai kaca tembus pandang bila pengamat melihat dari ruangan yang
lebih terang.
Kelebihan
1. Hemat energi
Reflektive glass memantulkan sekitar 30% energi matahari, sehingga panas
yang masuk cukup berkuran, sehingga memperingan kerja AC pada ruangan. Selain itu, sifat
dasar cahaya yang mampu meneruskan cahaya, menjadikan ruangan lebih terang, sehingga
mengehemat penggunaan penerangan dengan energi listrik.
2. Penampilan yang menarik
Dengan daya pantul yang cukup besar, maka reflective glass memberikan efek
cermin. Namun hanya sebagian cahaya yang terpantul sedangkan sisanya diteruskan, maka

17
warna gedung merupakan perpaduan antara warna langit atau pemandangan lain di
sekitarnya.
3. Tingkat keawetan Interior
Ruangan dalam terasa lebih sejuk karena energi tidak tersalurkan secara
keseluruhan, menyebabkan sinar UV yang masuk pun berkurang sehingga memperpanjang
umur interior yang pada umunya tidak tahan cahaya UV.
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
1 . Kaca Stopsol
 Sifat : seperti cermin (dilapisi lapisan transparan tipis.)
 Aplikasi : jendela rumah / jendela perkantoran.

2 . Kaca One Way

Jenis kaca yang paling mahal di pasaran distribusi Jawa Tengah. Karena, bayangan
benda hanya tampak dan tidak dapat dilihat dari dua sisi.

 Sifat : tembus pandang dari satu arah.


 Aplikasi : untuk jendela / bangunan lainnya.

5. Kaca Berpola (Patterned Glass)

Terdiri atas 3 macam, yaitu:


i.Kaca Flora
Kaca ini sama seperti halnya kaca raindown, memiliki pola khusus pada permukaan
kacanya yaitu berbentuk bunga.
Varian warna : putih, hijau, kuning, dan biru
Aplikasi : pembuatan kaca hias ruangan / hiasan partisi.

Ukuran: 3 mm– 5 mm

18
ii.Kaca Es , seperti es (berupa titik-titik)
Sifatnya : buram.
Aplikasi : untuk jendela kamar mandi

iii.Kaca raindown
Sebenarnya masih termasuk dalam jenis kaca es, karena bayangan yang ditimbulkan dari
kaca bersifat maya dan blur.Perbedaan dengan kaca es adalah, kaca ini berpola seperti air
hujan yang turun itu lah mengapa disebut kaca raindown.

Aplikasi : untuk jendela kamar mandi.

1. Kaca Hias
Terdiri dari:
i.Kaca Patri
Bermotif sama seperti kaca flora.

Aplikasi : Kaca ini biasa digunakan untuk dekoratif jendela dan pintu.

Jarang ditemui di rumah tinggal

19
Ukuran : 3 mm – 10mm

ii.Kaca Ukir

Aplikasi : partisi dan jendela/pintu rumah

iii.Kaca Painting
Sama halnya dengan kaca bening, namun kaca bening sendiri hanya sebagai bahan
dasarnya saja. Kaca gambar dapat digambar/dilukis sesuai dengan permintaan pelanggan.

Kelemahan :cepat pudar jika terkena cahaya matahari,


Kaca painting menggunakan kaca dengan ketebalan 5 mm.

Warna: Bening (warna dasar kaca)

Ukuran: 5mm – 10 mm.

20
iv. Kaca Grafir
Kaca grafir ada tiga jenis, yaitu:
a. background disemprot dengan pasir
b. objek disemprot dengan pasir
c. kaca grafir warna

v.Kaca Inlay
Aplikasi : Jendela dan pintu bangunan.

vi. Kaca Sandblasting / Sun glass + etsa

kaca bening yang disemprot dengan pasir putih yang kasar. Atau menggunakan etsa. Kaca
sandblasting digunakan untuk membuat kaca ukir.

21
vii. Kaca Bening + Coating

Sama seperti halnya kaca bening biasa, kaca bening ini menggunakan coating pada salah satu
bagian sisinya

2. KACA PENGAMAN/KACA STRUKTUR


Kaca Struktur dirancang untuk mendukung fasade kaca pada bangunan gedung.
Fleksibilitas dari sistem ini memungkinkan untuk mendukung rangka batang vertical dan
horizontal. Ketika kaca dijadikan dinding tirai, keuntungan besar adalah bahwa cahaya alami
dapat menembus ke area bagian dalam gedung. Kaca Struktur dirancang untuk menahan
infiltrasi udara dan air, angin dan gaya seismic yang bekerja pada bangunan. Kaca struktur
dapat diaplikasikan untuk menguatkan struktur dinding, kanopi dan struktur atap.
1. TEMPERED GLASS

Kaca tempered merupakan kaca yang diperkeras dengan cara memanaskan kaca float
biasa hingga mencapai temperatur sekitar 700*C dan kemudian didinginkan mendadak
dengan menyemprotkan udara secara merata pada kedua permukaan kaca. Dari proses ini
maka terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan gaya tarik pada
kaca, tapi secara visual tidak terjadi perubahan.

Karakteristik umum.

1. Berkekuatan Tinggi. Kaca tempered mempunyai daya tahan lendutan dan benturan
keras 3-5 kali lebih kuat dari dari kaca float dengan ketebalan yang sama.

22
2. Ketahanan Terhadap Perubahan Suhu. Kaca tempered mempunyai daya tahan
terhadap perubahan suhu kira-kira 3-5 lebih tahan dari kaca float biasa.
3. Pecahan Kaca. Pecahan Kaca tempered berbentuk kecil-kecil dan tumpul tidak
seperti kaca biasa yang pecahannya rangat runcing dan tajam, sehingga pecahan ini
sangat aman.

Penggunaan

1. Pintu pintu bebas rangka (frameless tempered glass doors).


2. Bukaan bukaan/dinding kaca pada bangunan yang menurut tingkat keamanan yang
tinggi.
3. Skylight, Canopy, Lantai, Panggung.
4. Dinding kaca batas tangga, eskalator dan lift.
5. Furniture dan dekorasi, seperti meja, lemari kaca dll.
6. Kaca kaca jendela kendaraan bermotor.
7. Penggunaan penggunaan lain yang memerlukan kekuatan kaca khusus, seperti untuk
dinding lapangan squash dan lain lain.

2. LAMINATED GLASS

Kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan melekatkan dua lembar
kaca biasa dan menggunakan polyvinil butiral film. Bilamana kaca tersebut pecah,
pecahannya akan tetap melekat pada film tersebut. Polyvinil film yang digunakan untuk kaca
laminated merupakan lembaran film yang transparan dan bebas dari perubahan warna, tidak
memuai dan retak sehingga tidak mengurangi keindahan dan kejernihan dari kaca itu sendiri.

Karakteristik umum.

1. Aman, Apabila sebuah benturan memecahkan kaca laminated pecahannya tidak akan
melukai penggunanya.
2. Melindungi, Kaca laminasi menawarkan perlindungan lebih besar bagi orang dan
properti dibandingkan produk kaca lainnya. Standar dua-konstruksi /lapis
memberikan ketahanan terhadap penetrasi ketika mengalami serangan. Multi-lapis
kaca dan film polyvinil desain dapat memberikan resistensi terhadap peluru, bom dan
serangan yang kuat.

23
3. Pengontrol Suara, Kinerja kaca film membuat kaca laminated sangat efektif
digunakan untuk mengontrol transmisi suara.
4. Kontrol solar energi, Polyvinil fim yang berwarna dapat mengurangi transmisi solar
energi sehingga memberikan kesejukan. Kaca laminated juga mengurangi pantulan
sinar matahari tanpa distorsi warna pandang, dan dengan warna warna film pilihan,
kaca laminated memberikan ‘nilai tambah untuk desain.
5. Membatasi sinar ultra violet. Kemampuan daya tahan kaca laminated menyaring
ultra violet, sangat membantu melindungi barang barang rumah tangga dari efek
perubahan warna yang diakibatkan pengaruh radiasi ultra violet.
6. Penampilan struktur, Kaca laminated pada dasarnya memiliki penampilan struktur
yang sama dengan kaca tunggal, yaitu memiliki kejernihan yang sempurna dan bebas
dari perubahan warna.
7. Daya tahan terhadap pengaruh sinar, kelembaban dan panas, Kaca Laminated
mempunyai daya tahan terhadap sinar ultra violet, kelembaban dan suhu panas
sehingga tidak akan ada perubahan warna, luntur dan tidak ada gelembung hawa pada
polyvinil film.
8. Warna, Warna Kaca laminated yang dibuat dari polyvinil film yang merupakan
pigmen solid, tersedia dengan pilihan warna-warna menarik, dan bervariasi.

Penggunaan

1. Untuk pintu partisi digedung ataupun dirumah pribadi dimana kekuatan dan
kebeningan kaca serta keamanan dibutuhkan.
2. Untuk Kaca atap (skylight, kanopi), kaca lantai, dll
3. Untuk kaca depan dan kaca jendela dari berbagai jenis kendaraan.
4. Untuk kaca anti peluru.
5. Untuk loket dan tempat menyimpan dan memamerkan barang-barang berharga.
6. Dengan polyvinil film yang berwarna akan menjadikan kaca laminated sebagai hiasan
yang indah untuk jendela dan partisi.
7. Arsitektural, karena kelebihan yang dimiliki kaca laminated, maka semakin banyak
arsitek menggunakannya pada gedung gedung yang ramai dikunjungi orang atau
dirumah rumah dimana banyak anak anak bermain. Loket penjualan karcis di bioskop
bioskop, loket di bank dan tempat penyimpanan barang barang berharga.

24
8. Kaca laminated juga digunakan pada jendela-jendela yang harus menahan kerasnya
tiupan angin atau derasnya tekanan air.
9. Karena daya tahan yang.tinggi terhadap benturan dan tekanan angin, maka kaca
laminated merupakan kaca pengaman yang baik untuk kaca depan dan jendela
kendaraan bermotor (mobil, kereta api, kapal laut, pesawat udara).

3. KACA INSULATED
Insulating glass adalah suatu unit penghemat energi yang baik sekali, dibentuk dari dua
lembar kaca atau lebih yang terpisah oleh suatu rongga metal yang diisi campuran udara dan
zat pengering lalu disekat dengan rapat oleh penyekat organik yang kedap udara. Insulating
glass diproduksi dengan teknik vertikal press yang otomatis. Proses manufaktur yang canggih
ini menjamin setiap unit tetap rata bentuknya dan berisikan udara kering.

Karakteristik umum.

1. Peredam hawa panas. Udara kering diantara insulating glass akan mengurangi
perambatan hawa panas dan aliran udara diingin. Jikka digunakan kaca berlapis sebagai
kombinasi bahan insulating glass maka akan membuat kehidupan kita lebih nyaman, efektif
dan ekonomis.
2. Peredam akustik. Udara kering diantara insulating glass dapat melemahkan
gelombang suara sehingga berfungsi pula sebagai peredam suara yang efektif.
3. Pencegah embun. Bahkan pada saat temperatur antara di dalam dan luar ruangan
berbeda, insulating glass tetap bebas dari embun karena adanya zat pengering.

Penggunaan
Dinding dan jendela kaca pada gedung gedung perkantoran, kaca yang dirancang untuk
bahan panas atau menyimpan udara sejuk seperti mobil, ruang kontrol pabrik, rumah sakit,
sekolah, toko toko mesin presisi, ruang kontrol mercusuar dan ruang penyiar, ataupun tempat
tempat yang memerlukan temperatur dan kelembaban udara yang stabil/lemari pendingin.

25
A. Perawatan, Pemotongan dan Pembutakan Kaca
1. Perawatan Kaca

Pada umumnya hanya dilap menggunakan air hingga kering. Namun jika kondisinya
sudah sangat kotor menggunakan pembersih kaca yang umum dijual di pasaran. Namun
kaca cukup sensitif terhadap larutan asam basa sehingga sebisa mungkin harus dihindari.
Iklim & cuaca juga sangat mempengaruhi kualitas kaca. Kondisi udara yang terlalu
lembab bisa membuat kaca menjadi cepat kusam.

2. Cara pemotongan kaca


1. Pemotongan biasa
Pemotongan kaca pada umumnya dilakukan dengan alat yang memiliki mata berupa
intan. Alat ini bentuknya seperti pen yang didalamnya berisi cairan berupa minyak tanah.
Minyak tanah ini digunakan agar bisa memudahkan proses pemotongan (agar licin). Setelah
dipotong bagian bawah kaca diketuk / diberi satu penahan & kemudian ditekan dengan kedua
tangan hingga patah.

2. Pemotongan dengan bentuk lingkaran

26
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan jangka khusus yang matanya terbuat
dari campuran intan & baja. Pertama-tama kaca dibentuk menjadi lingkaran. Setelah itu
diketuk / ditang memutar (pada saat ini kondisi kaca mulai lepas sedikit demi sedikit).
Kemudian keempat sisi (atas, bawah, samping kanan dan kiri) dipotong tapi tidak boleh
melebihi daerah kaca jadi. Setelah itu potongan dibuka dan sekelilingnya di-slap agar halus.

3. Pemotongan kaca bevel (sudut)


Pemotongan kaca bevel berbeda sesuai bentuknya. Bisa langsung menggunakan
mesin / menggunakan grinda tangan biasa. Namun proses grinda tangan memerlukan tiga
tahap:
Digrinda dengan amplas paling kasar dengan amplas halus diamplas dengan gabus.

3. Pembentukan kaca lembaran


1. Float process
Cairan kaca dituangkan ke atas bak yang berisi cairan logam. Cairan kaca yang lebih
ringan akan mengapung dan menyebar rata di atas cairan logam. Pada ujung bak, kaca
lembaran ditarik keluar dengan roll, masuk ke ruangan khusus. Lalu dicuci, dikeringkan,
dipotong, & dikemas.
2. Roll-Out process
Cairan kaca dialirkan melalui dua roll yang berputar. Salah satu roll mempunyai pola,
sehingga akan mencetak cairan kaca yang melaluinya. Kaca lembaran yang masih lunak,
didinginkan secara bertahap, kemudian dipotong & dikemas.

27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa
didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Wohler Aluminium adalah logam yang
berwaarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm3.
Aluminium merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan
paling berlimpah ketiga.
Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered
aspirin, astringents,semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap
tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang
api.
Kaca ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas yang cukup,
tetapi sangat rapuh. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa kaca apabila
dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin. Proses pembuatan kaca
adalah pencampuran bahan baku, peleburan kaca (melting), pembentukan kaca
(drawing), pemotongan kaca, dan pengepakkan kaca.

28

Anda mungkin juga menyukai