PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu bahan bangunan salah satuilmu yang membahas mengenai bahan-bahan yang
digunakan dalam konstruksi bangunan. Ilmu bahan bangunan ini juga merupakan langka awal
dalam mengenali macam-macam bahan beserta manfaat dari alat-alat yang dipergunakan
dalam membangun sebuah konstruksi bangunan. Adanya penelitian atau survey lapangan
dapat membuat kita mengenal lebih dalam mengnai jenis-jenis bahan bangunan, misalnya
bahan bangunan pendukung, bahan bangunan pengikat.
Namun, pokok pembahasan berpatokan pada bahan bangunan Aluminium dan Kaca.
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa
didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Wöhler. Dibandingkan dengan elektrolisis,
proses ini sangat tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas.
Karena dulu dianggap sebagai logam berharga, Napoleon IIIPaul L.T Heroult dari Perancis
(1808-1873) pernah melayani tamunya yang pertama dengan piring aluminium dan tamunya
yang kedua dengan piring emas dan perak. Pada tahun 1886, Charles Martin Hall dari
Amerika Serikat (1863-1914) dan Paul L.T. Héroult dari Perancis (1863-1914) menemukan
proses elektrolisis yang sampai sekarang membuat produksi aluminium ekonomis.
Kaca merupakan benda yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Kaca banyak
sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan terhadap serangan
kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi kaca adalah bahan
yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi dari kekuatan
tariknya. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang
menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca tatkala
memasak makanan. Periuk yang digunakan secara tidak sengaja diletakan di atas massa trona
di suatu pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang
kemudian berusaha menirunya.
B. Tujuan Penulisan
a. Untuk memahami apa itu Aluminium?
b. Untuk memahami apa itu Kaca?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALUMINIUM
a. Pengertian Aluminium
Alumunium merupakan unsur non ferrous yang paling banyak terdapat di
bumi yang merupakan logam ringan yang mempunyai sifat yang ringan,
ketahanan korosi yang baik serta hantaran listrik dan panas yang baik, mudah
dibentuk baik melalui proses pembentukan maupun permesinan, dan sifat-sifat
yang baik lainnya sebagai sifat logam. Di alam, alumunium berupa oksida yang
stabil sehingga tidak dapat direduksi dengan cara seperti mereduksi logam
lainnya. Pereduksian alumunium hanya dapat dilakukan dengan cara elektrolisis.
Sebagai tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan
penambahan Cu, Mg, Si. Mn, Zn, Ni, dan sebagainya, secara satu persatu atau
bersama-sama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi,
ketahanan aus, koefisien pemuaian rendah dan sebagainya. Paduan aluminium
dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu alumunium wronglt alloy (lembaran)
dan alumunium costing alloy (batang cor). Alumunium (99,99%) memiliki berat
jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik leburnya pada suhu 6600C,
alumunium memiliki strength to weight ratio yang lebih tinggi dari baja. Sifat
tahan korosi alumunium diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida alumunium
dari permukaan alumunium. Lapisan oksida ini melekat kuat dan rapat pada
permukaan, serta stabil(tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya) sehingga
melindungi bagian dalam.
b. Klasifikasi Almunium
1. Alumunium Murni
Alumunium didapat dalam keadaan cair melalui proses elektrolisa, yang
umumnya mencapai kemurnian 99,85% berat. Namun, bila dilakukan proses
elektrolisa lebih lanjut, maka akan didapatkan alumunium dengan kemurnian
99,99% yaitu dicapai bahan dengan angka sembilannya empat.
Ketahanan korosi berubah menurut kemurnian, pada umumnya untuk kemurnian
99,0% atau diatasnya dapat dipergunakan di udara tahan dalam waktu bertahun-
tahun. Hantaran listrik Al, kira-kira 65% dari hantaran listrik tembaga, tetapi
massa jenisnya kurang lebih sepertiga dari tembaga sehingga memungkinkan
untuk memperluas penampangnya. Oleh karena itu, dapat dipergunakan untuk
kabel dan dalam berbagai bentuk. Misalnya sebagai lembaran tipis (foil). Dalam
hal ini dapat dipergunakan Al dengan kemurnian 99,0%. Untuk reflector yang
memerlukan reflektifitas yang tinggi juga untuk kodensor elektrolitik
dipergunakan Al dengan angka Sembilan empat.
2
2. Alumunium paduan
Alumunium paduan dikelompokkan dalam berbagai standard oleh berbagai
Negara di dunia. Namun, pengklasifikasian yang paling terkenal dan sempurna
adalah standard Alumunium Association (AA) di Amerika yang didasarkan pada
standard sebelumnya daro Alcoa ( Alumunium Company of America).
a. Alumunium copper alloy (seri 2xxx)
Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5-5%) Cu.
Dari seri ini yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama “duralimin”
mengandung 4%Cu, 0,5%Mg, 0,5%Mn pada komposisi standard. Paduan ini
Mg ditingkatkan pada komposisi standard dari Al, 4,5%Cu, 1,5%Mg,
0,5%Mn, dinamakan paduan 2024 yang bernama Duralumin Super. Paduan
yang memiliki Cu mempunyai ketahanan korosi yang jelek, jadi apabila
ketahanan korosi khusus diperlukan permukaannya dilapisi dengan Al murni
atau paduan Al yang tahan korosi yang disebut pelat alkad. Paduan ini banyak
digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperatur tinggi misalnya pada
piston dan silinder head motor bakar.
b. Aluminnium magnese alloy (seri 3xxx)
Mn adalah unsur yang memperkuat Al tanpa mengurangi ketahanan korosi
dan dipakai untuk membuat paduan yang tahan korosi. Dalam diagram
fasa, Al-Mn yang ada dalam keseimbangan dengan larutan padat Al adalah
Al6Mn(25,3%). Sebenarnya paduan Al-1,2%Mn dan Al-1,2%Mn-1,0%Mg
dinamakan paduan 3003 dan 3004 yang dipergunakan sebagai paduan
tanpa perlakuan panas. Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan
dengan heat treatment. Seri 3003 dengan 1,2%Mn mudah dibentuk, tahan
korosi, dan (weldability) baik. Banyak digunakan untuk pipa dan tangki
minyak.
c. Aluminium Silicon Alloy (seri 4xxx)
Paduan Al-Si sangat baik kecairannya, yang mempunyai permukaan yang
sangat bagus, tanpa kegetasan panas, dan sangat baik untuk paduan coran.
Sebagai tambahan, paduan ini memiliki ketahanan korosi yang baik,
sangat ringan, koefisien pemuaian yang sangat kecil, dan sebagai
penghantar panas dan listrik yang baik. Karena memiliki kelebihan yang
baik, paduan ini sangat banyak dipakai. Tetapi dalam hal ini modifikasi
tidak perlu dilakukan. Sifat-sifat silumin sangat diperbaiki oleh perlakuan
3
panas dan sedikit diperbaiki oleh unsur paduan. Umumnya dilakukan
paduan dengan 0,15-0,4%Mn dan 0,5%Mg. Paduan yang diberi perlakuan
pelarutan dan dituakan dinamakan silumin gamma dan yang hanya
ditemper dinamakan silumin beta. Paduan yang memerlukan perlakuan
panas ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni untuk memberikan kekerasan
pada saat panas, bahan ini biasa digunakan untuk torak motor.
Koefisien pemuaian termal Si yang sangat rendah membuat koefisien
termal paduannya juga rendah apabila ditambah Si lebih banyak. Telah
dikembangkan paduan hypereutektik Al-Si sampai 29% Si untuk
memperhalus butir primer Si. Proses penghalusan akan lebih efektif
dengan penambahan P oleh paduan Cu-P atau penambahan fosfor klorida
(PCl5) untuk mencapai presentasi 0,001%P, dapat tercapai penghalusan
primer dan homogenisasi. Paduan Al-Si banyak dipakai sebagai elektroda
untuk pengelasan yaitu terutama mengandung 5%Si.
Paduan seri ini non heat treatable. Paduan seri 4032 yang mengandung
12,5%Si mudah ditempa dan memiliki koefisien muai panas sangat rendah
digunakan untuk piston yang ditempa.
d. Aluminium magnesium alloy (seri 5xxx)
Dalam paduan biner Al-Mg satu fasa yang ada dalam keseimbangan
dengan larutan padat Al adalah larutan padat yang merupakan senyawa
antar logam Al3Mg2. Sel satuannya merupakan hexagonal susunan rapat
(eph) tetapi ada juga yang sel satuannya kubus berpusat muka (fcc) rumit.
Titik eutetiknya adalah 450ºC, 35%Mg dan batas kelarutan padatnya pada
temperature eutektik adalah 17,4% yang menurun pada temperature biasa
sampai kira-kira 1,9%Mg, jadi kemampuan penuaan dapat diharapkan.
Paduan Al-Mg mempunyai ketahanan korosi yang sangat baik disebut
hidrinalium. Paduan dengan 2-3%Mg dapat mudah ditempa, dirol dan
diekstrusi. Paduan Al-Mg umumnya non heat tretable. Seri 5052 dengan
2,5%Mg banyak digunakan untuk campuran minyak dan bahan bakar
pesawat terbang. Seri 5052 biasa digunakan sebagai bahan tempaan.
Paduan 5056 adalah paduan paling kuat setelah dikeraskan oleh
pengerasan regangan apabila diperlakukan kekerasan tinggi. Paduan 5083
yang dianil adalah paduan antara (4,5%Mg) yang kuat dan mudah dilas
sehingga banyak digunakan sebagai bahan untuk tangki LNG. Seri 5005
4
dengan 0,8%Mg banyak digunakan sebagai batang profil extrusi. Seri
5050 dengan 1,2%Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada
kendaraan.
e. Aluminium magnesium silikon alloy (seri 6xxx)
Penambahan sedikit Mg pada Al akan menyebabkan pengerasan penuaan
sangat jarang terjadi, namun apabila secara simultan mengandung Si, maka
dapat diperkeras dengan penuaan panas setelah perlakuan pelarutan. Hal
ini dikarenakan senyawa M2Si berkelakuan sebagai komponen murni dan
membuat keseimbangan dari sistem biner semu dengan Al. Paduan dalam
sistem ini memiliki kekuatan yang lebih kecil dibanding paduan lainnya
yang digunakan sebagai bahan tempaan, tetapi sangat liat, sangat baik
kemampuan bentuknya untuk penempaan, ekstrusi dan sebagai tambahan
dapat diperkuat dengan perlakuan panas setelah pengerjaan. Paduan 6063
banyak digunakan sebagai rangka konstruksi. Karena paduannya memiliki
kekuatan yang cukup baik tanpa mengurangi hantaran listrik maka
dipergunakan untuk kabel tenaga. Dalam hal ini percampuran dengan Cu,
Fe, dan Mn perlu dihindari karena unsur-unsur tersebut menyebabkan
tahanan listrik menjadi tinggi. Magnesium dan Silikon membentuk
senyawa Mg2Si (Magnesium Silisida) yang memberikan kekuatan tinggi
pada paduan ini setelah proses heat treatment. Seri 6053, 6061, 6063
memiliki sifat tahan korosi sangat baik dari pada heat treatable aluminium
lainnya. Penggunaan aluminium seri 6xxx banyak digunakan untuk piston
motor dan silinder head motor bakar.
f. Aluminium zink alloy (seri 7xxx)
Aluminium menyebabkan keseimbangan biner semu dengan senyawa
antar logam MgZn2 dan kelarutannya menurun apabila temperaturnya
turun. Telah diketahui sejak lama bahwa paduan sistem ini dapat dibuat
keras sekali dengan penuaian setelah perlakuan pelarutan. Tetapi sejak
lama, tidak dipakai sebab mempunyai sifat patah getas oleh retakan korosi
tegangan. Di Jepang pada permulaan tahun 1940, Iragashi dkk
mengadakan studi dan berhasil dalam pengembangan suatu paduan dengan
penambahan kira-kira 0,3%Mn atau Cr, dimana bitur Kristal padat
diperhalus, dan mengubah bentuk presipitasi serta retakan korosi tegangan
tidak terjadi. Pada saat itu paduan tersebut dinamakan ESD, Duralumin,
5
superekstra. Selama perang dunia ke II, di Amerika Serikat dengan
maksud yang hampir sama telah dikembangkan pula suatu paduan, yaitu
suatu paduan yang terdiri dari Al-5, 5%Zn-2,5%Mn-1,5%Cu-0,3%Cr-
0,2%Mn, sekarang dinamakan paduan 7075. Paduan ini mempunyai
kekuatan tertinggi diantara paduan-paduan lainnya. Penggunaan paduan ini
paling besar adalah untuk konstruksi pesawat udara. Di samping itu
penggunaannya menjadi lebih penting sebagai bahan konstruksi.
6
Semakin tinggi tingkat kemurnian aluminium maka akan semakin tinggi
tingkat keuletannya.
Fatigue (Kelelahan)
Bahan aluminium tidak menunjukan batas kepenatan, karena aluminium akan
gagal jika ditekan.
Recyclability (daya untuk didaur ulang)
Aluminium adalah 100% bahan yang didaur ulang tanpa downgrading dari
kualitas. Yang kembali dari aluminium, peleburannya memerlukan sedikit
energy, hanya sekitar 5% dari energy yang diperlukan untuk memproduksi
logam utama yang pada awalnya diperlukan dalam proses daur ulang.
Reflectivity (daya pemantulan)
Aluminium adalah reflektor yang terlihat cahaya serta panas, dan yang
bersama-sama dengan berat rendah, membuatnya ideal untuk bahan reflektor
misalnya perabotan ringan.
7
2. Sifat Fisik
Kemurnian Al (%)
Sifat-sifat
99,996 >99,0
h. Aplikasi Aluminium
Aluminium seri 1xxx
Memiliki kekuatan yang rendah, ketahanan terhadap korosi yang tinggi, tingkat
reflektif yang tinggi, dan konduktifitas termal dan listrik yang tinggi sehingga
kombinasi ini cocok untuk digunakan dalam pengemasan, perangkat listrik,
peralatan pemanas, pencahayaan, dekorasi dan lain-lain.
8
( Contoh penggunaan seri 2xxx )
9
( Contoh penggunaan seri 5xxx )
10
11
B. KACA
a. Pengertian Kaca
Kaca adalah suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa bahan dasar yang
kemudian didinginkan sampai fasa padat tanpa kristalisasi. Pasirsilika merupakan
salah satu bahan utamanya.
Kaca adalah amorf (non kritalin) material padat yang bening dan transparan
(tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak digunakan selama
berabad abad adalah jendela dan gelas minum. Kaca dibuat dari campuran 75%
silikon dioksida (SiO2) plus Na2O, CaO, dan beberapa zat tambahan. Suhu
lelehnya adalah 2.000oC.
b. Fungsi Kaca
Penggunaan kaca dapat diaplikasikan di berbagai elemen bangunan,
dapat digunakan untuk atap, dinding,
lantai, jendela dan pintu,serta anak tangga. Kaca memiliki berbagai spesifikasi ya
sng bervariasisehingga memudahkan penggunaan untuk berbagai keperluan. Kaca
memungkinkan pandangan lebih luas dan tidak terbatas.
Ini bisa menimbulkan kesan terbuka dan bebas. Karena kaca merupakanmaterial
bangunan yang memungkinkan kita melihat ada apa dibaliknya,sehingga mata
dapat melihat lebih jauh, meskipun secara ruang terbatasioleh kaca tersebut.
c. Penggunaan Kaca
1. Atap
Atap kaca memiliki karakter transparan yang biasanya dibuat
untuk menghalangi masuknya hujan, bukan sinar matahari. Penggunaan kaca
sebagai atap biasanya pada atap carport, skylight, teras dan sebagainya. Atap
kaca sebaiknya memiliki ketahanan tinggi. Kaca yang
sebaiknyadigunakan memiliki ketebalan minimal 12 mm,
misalnya denganmenggunakan jenis kaca tempered atau laminated.
Pemasangan menggunakan penjepit yang berfungsi menggabungkan lembaran-
lembaran kaca. Sebelum sistem ini dipasang, kerangka pergola sebagai tumpuan
kaca harus dipersiapkan terlebih dahulu, pilihlah kerangka dari besi hollow, ini
karna untuk menyambung bagian dari sistem ini harus menggunakan sistem las.
12
13
2. Dinding
Penggunaan kaca untuk dinding kaca dapat memberikan keleluasaan
pandangan baik dari dalam ke luar maupun dari luar kedalam. Pada desain
yang tepat guna, keleluasaan pandangan ini dinilai sangat bermanfaat,
misalnya antara ruang keluarga dan taman, sehingga taman dapat
dinikmati secara penuh dari dalam rumah.
Kaca dapat digunakan sebagai pengganti dinding, dengan perlakuan
khusus tentunya. Penggunaan pada dinding biasanya dibuat pada area-area
tertentu yang tidak membutuhkan privasi penghuni, seperti area tangga,
bahkan kadang ruang tamu juga dibuat transparan.
Dinding kaca memberikan efek serupa cermin. Fungsinya bukan untuk
memantulkan bayangan ruang, namun lebih pada "meniadakan" batas
antar ruang. Idealnya, dinding kaca ditempatkan pada area bangunan yang
menghadap ke utara.
Penggunaan kaca pada pintu dan jendela, ini sudah tidak asing lagi,
bahkan dimana-mana orang telah menggunakan kaca sebagai material
jendela dan pintu. Penggunaannya juga sudah sangat bervariasi bentuk
dan ukurannya. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat masuknya cahaya
dari luar maupun dari dalam. Besar kecilnya kaca tergantung pada
14
kebutuhan dan desain jendela dan pintu. Usahakan agar jendela dan pintu
tidak terlalu terekspos sinar matahari karena akan mempercepat naiknya
suhu ruangan.
15
d. Jenis-jenis Kaca
1. Kaca Murni
Ukuran: 3 mm – 19 mm
2. Kaca Bevel
Ukuran: 3 mm – 12 mm
16
3. Kaca Berwarna
4. Kaca Reflektif
Kaca Reflektif adalah kaca lembaran dengan satu permukaan dilapisi oksida logam
pemantul (reflektor) cahaya atau energi.Reflektive glass berlaku seperti kaca cermin
bila dilihat dari ruangan yang lebih terang ke arah ruangan yang lebih gelap, namun
tetap berlaku sebagai kaca tembus pandang bila pengamat melihat dari ruangan yang
lebih terang.
Kelebihan
1. Hemat energi
Reflektive glass memantulkan sekitar 30% energi matahari, sehingga panas
yang masuk cukup berkuran, sehingga memperingan kerja AC pada ruangan. Selain itu, sifat
dasar cahaya yang mampu meneruskan cahaya, menjadikan ruangan lebih terang, sehingga
mengehemat penggunaan penerangan dengan energi listrik.
2. Penampilan yang menarik
Dengan daya pantul yang cukup besar, maka reflective glass memberikan efek
cermin. Namun hanya sebagian cahaya yang terpantul sedangkan sisanya diteruskan, maka
17
warna gedung merupakan perpaduan antara warna langit atau pemandangan lain di
sekitarnya.
3. Tingkat keawetan Interior
Ruangan dalam terasa lebih sejuk karena energi tidak tersalurkan secara
keseluruhan, menyebabkan sinar UV yang masuk pun berkurang sehingga memperpanjang
umur interior yang pada umunya tidak tahan cahaya UV.
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
1 . Kaca Stopsol
Sifat : seperti cermin (dilapisi lapisan transparan tipis.)
Aplikasi : jendela rumah / jendela perkantoran.
Jenis kaca yang paling mahal di pasaran distribusi Jawa Tengah. Karena, bayangan
benda hanya tampak dan tidak dapat dilihat dari dua sisi.
Ukuran: 3 mm– 5 mm
18
ii.Kaca Es , seperti es (berupa titik-titik)
Sifatnya : buram.
Aplikasi : untuk jendela kamar mandi
iii.Kaca raindown
Sebenarnya masih termasuk dalam jenis kaca es, karena bayangan yang ditimbulkan dari
kaca bersifat maya dan blur.Perbedaan dengan kaca es adalah, kaca ini berpola seperti air
hujan yang turun itu lah mengapa disebut kaca raindown.
1. Kaca Hias
Terdiri dari:
i.Kaca Patri
Bermotif sama seperti kaca flora.
Aplikasi : Kaca ini biasa digunakan untuk dekoratif jendela dan pintu.
19
Ukuran : 3 mm – 10mm
ii.Kaca Ukir
iii.Kaca Painting
Sama halnya dengan kaca bening, namun kaca bening sendiri hanya sebagai bahan
dasarnya saja. Kaca gambar dapat digambar/dilukis sesuai dengan permintaan pelanggan.
20
iv. Kaca Grafir
Kaca grafir ada tiga jenis, yaitu:
a. background disemprot dengan pasir
b. objek disemprot dengan pasir
c. kaca grafir warna
v.Kaca Inlay
Aplikasi : Jendela dan pintu bangunan.
kaca bening yang disemprot dengan pasir putih yang kasar. Atau menggunakan etsa. Kaca
sandblasting digunakan untuk membuat kaca ukir.
21
vii. Kaca Bening + Coating
Sama seperti halnya kaca bening biasa, kaca bening ini menggunakan coating pada salah satu
bagian sisinya
Kaca tempered merupakan kaca yang diperkeras dengan cara memanaskan kaca float
biasa hingga mencapai temperatur sekitar 700*C dan kemudian didinginkan mendadak
dengan menyemprotkan udara secara merata pada kedua permukaan kaca. Dari proses ini
maka terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan gaya tarik pada
kaca, tapi secara visual tidak terjadi perubahan.
Karakteristik umum.
1. Berkekuatan Tinggi. Kaca tempered mempunyai daya tahan lendutan dan benturan
keras 3-5 kali lebih kuat dari dari kaca float dengan ketebalan yang sama.
22
2. Ketahanan Terhadap Perubahan Suhu. Kaca tempered mempunyai daya tahan
terhadap perubahan suhu kira-kira 3-5 lebih tahan dari kaca float biasa.
3. Pecahan Kaca. Pecahan Kaca tempered berbentuk kecil-kecil dan tumpul tidak
seperti kaca biasa yang pecahannya rangat runcing dan tajam, sehingga pecahan ini
sangat aman.
Penggunaan
2. LAMINATED GLASS
Kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan melekatkan dua lembar
kaca biasa dan menggunakan polyvinil butiral film. Bilamana kaca tersebut pecah,
pecahannya akan tetap melekat pada film tersebut. Polyvinil film yang digunakan untuk kaca
laminated merupakan lembaran film yang transparan dan bebas dari perubahan warna, tidak
memuai dan retak sehingga tidak mengurangi keindahan dan kejernihan dari kaca itu sendiri.
Karakteristik umum.
1. Aman, Apabila sebuah benturan memecahkan kaca laminated pecahannya tidak akan
melukai penggunanya.
2. Melindungi, Kaca laminasi menawarkan perlindungan lebih besar bagi orang dan
properti dibandingkan produk kaca lainnya. Standar dua-konstruksi /lapis
memberikan ketahanan terhadap penetrasi ketika mengalami serangan. Multi-lapis
kaca dan film polyvinil desain dapat memberikan resistensi terhadap peluru, bom dan
serangan yang kuat.
23
3. Pengontrol Suara, Kinerja kaca film membuat kaca laminated sangat efektif
digunakan untuk mengontrol transmisi suara.
4. Kontrol solar energi, Polyvinil fim yang berwarna dapat mengurangi transmisi solar
energi sehingga memberikan kesejukan. Kaca laminated juga mengurangi pantulan
sinar matahari tanpa distorsi warna pandang, dan dengan warna warna film pilihan,
kaca laminated memberikan ‘nilai tambah untuk desain.
5. Membatasi sinar ultra violet. Kemampuan daya tahan kaca laminated menyaring
ultra violet, sangat membantu melindungi barang barang rumah tangga dari efek
perubahan warna yang diakibatkan pengaruh radiasi ultra violet.
6. Penampilan struktur, Kaca laminated pada dasarnya memiliki penampilan struktur
yang sama dengan kaca tunggal, yaitu memiliki kejernihan yang sempurna dan bebas
dari perubahan warna.
7. Daya tahan terhadap pengaruh sinar, kelembaban dan panas, Kaca Laminated
mempunyai daya tahan terhadap sinar ultra violet, kelembaban dan suhu panas
sehingga tidak akan ada perubahan warna, luntur dan tidak ada gelembung hawa pada
polyvinil film.
8. Warna, Warna Kaca laminated yang dibuat dari polyvinil film yang merupakan
pigmen solid, tersedia dengan pilihan warna-warna menarik, dan bervariasi.
Penggunaan
1. Untuk pintu partisi digedung ataupun dirumah pribadi dimana kekuatan dan
kebeningan kaca serta keamanan dibutuhkan.
2. Untuk Kaca atap (skylight, kanopi), kaca lantai, dll
3. Untuk kaca depan dan kaca jendela dari berbagai jenis kendaraan.
4. Untuk kaca anti peluru.
5. Untuk loket dan tempat menyimpan dan memamerkan barang-barang berharga.
6. Dengan polyvinil film yang berwarna akan menjadikan kaca laminated sebagai hiasan
yang indah untuk jendela dan partisi.
7. Arsitektural, karena kelebihan yang dimiliki kaca laminated, maka semakin banyak
arsitek menggunakannya pada gedung gedung yang ramai dikunjungi orang atau
dirumah rumah dimana banyak anak anak bermain. Loket penjualan karcis di bioskop
bioskop, loket di bank dan tempat penyimpanan barang barang berharga.
24
8. Kaca laminated juga digunakan pada jendela-jendela yang harus menahan kerasnya
tiupan angin atau derasnya tekanan air.
9. Karena daya tahan yang.tinggi terhadap benturan dan tekanan angin, maka kaca
laminated merupakan kaca pengaman yang baik untuk kaca depan dan jendela
kendaraan bermotor (mobil, kereta api, kapal laut, pesawat udara).
3. KACA INSULATED
Insulating glass adalah suatu unit penghemat energi yang baik sekali, dibentuk dari dua
lembar kaca atau lebih yang terpisah oleh suatu rongga metal yang diisi campuran udara dan
zat pengering lalu disekat dengan rapat oleh penyekat organik yang kedap udara. Insulating
glass diproduksi dengan teknik vertikal press yang otomatis. Proses manufaktur yang canggih
ini menjamin setiap unit tetap rata bentuknya dan berisikan udara kering.
Karakteristik umum.
1. Peredam hawa panas. Udara kering diantara insulating glass akan mengurangi
perambatan hawa panas dan aliran udara diingin. Jikka digunakan kaca berlapis sebagai
kombinasi bahan insulating glass maka akan membuat kehidupan kita lebih nyaman, efektif
dan ekonomis.
2. Peredam akustik. Udara kering diantara insulating glass dapat melemahkan
gelombang suara sehingga berfungsi pula sebagai peredam suara yang efektif.
3. Pencegah embun. Bahkan pada saat temperatur antara di dalam dan luar ruangan
berbeda, insulating glass tetap bebas dari embun karena adanya zat pengering.
Penggunaan
Dinding dan jendela kaca pada gedung gedung perkantoran, kaca yang dirancang untuk
bahan panas atau menyimpan udara sejuk seperti mobil, ruang kontrol pabrik, rumah sakit,
sekolah, toko toko mesin presisi, ruang kontrol mercusuar dan ruang penyiar, ataupun tempat
tempat yang memerlukan temperatur dan kelembaban udara yang stabil/lemari pendingin.
25
A. Perawatan, Pemotongan dan Pembutakan Kaca
1. Perawatan Kaca
Pada umumnya hanya dilap menggunakan air hingga kering. Namun jika kondisinya
sudah sangat kotor menggunakan pembersih kaca yang umum dijual di pasaran. Namun
kaca cukup sensitif terhadap larutan asam basa sehingga sebisa mungkin harus dihindari.
Iklim & cuaca juga sangat mempengaruhi kualitas kaca. Kondisi udara yang terlalu
lembab bisa membuat kaca menjadi cepat kusam.
26
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan jangka khusus yang matanya terbuat
dari campuran intan & baja. Pertama-tama kaca dibentuk menjadi lingkaran. Setelah itu
diketuk / ditang memutar (pada saat ini kondisi kaca mulai lepas sedikit demi sedikit).
Kemudian keempat sisi (atas, bawah, samping kanan dan kiri) dipotong tapi tidak boleh
melebihi daerah kaca jadi. Setelah itu potongan dibuka dan sekelilingnya di-slap agar halus.
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa
didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Wohler Aluminium adalah logam yang
berwaarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm3.
Aluminium merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan
paling berlimpah ketiga.
Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered
aspirin, astringents,semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap
tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang
api.
Kaca ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas yang cukup,
tetapi sangat rapuh. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa kaca apabila
dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin. Proses pembuatan kaca
adalah pencampuran bahan baku, peleburan kaca (melting), pembentukan kaca
(drawing), pemotongan kaca, dan pengepakkan kaca.
28