Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Perbedaan utama audit siklus penggajian dan personalia dengan siklus yang lain
antara lain:
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai degan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia umunya dijelaskan dengan
akun T, yang menggambarkan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun
dalam siklus penggajian dan personalia.
Dalam sebagian besar sistem,akun gaji dan upah akrual hanya digunakan pada akhir
periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila karyawan telah
benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja
dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja
yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
Auditor harus memahami fungsi bisnis dan dokumen terkait sebelum menilai risiko
pengendalian dan merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi,
antara lain:
1. Fungsi bisnis Personalia dan kesempatan kerja merupakan departemen yang menjadi
sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal terkait informasi gaji. Dokumen dan
catatan terkait antara lain:
a) Catatan personalia adalah catatan yang berisi data seperti tanggal mulai bekerja,
investigasi personil, tarif pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja,
dan tanggal berhenti bekerja.
b) Formulir otorisasi pengurangan adalah formulir yang digunakan untuk mengotorisasi
pengurangan gaji, termasuk jumlah pembebasan untuk pemotongan pajak penghasilan,
pensiun, serta asuransi.
c) Formulir otorisasi tingkat pembayaran adalah formulir yang memberikan otorisasi
tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah perjanjian kerja, otorisasi oleh
manajemen, atau otorisasi dari dewan direksi dan komisaris.
2. Fungsi binis Pencatatan waktu dan persiapan penggajian merupakan hal yang penting
dalam audit karena mempengaruhi secara langsung beban penggajian setiap periode. Untuk
mencegah salah saji dalam empat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai,
yaitu: penyiapan kartu waktu oleh karyawan, pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran
kotor, pengurangan dan pembayaran bersih, penyiapan cek gaji dan penyiapan catatan gaji.
Dokumen dan catatan terkait antara lain:
a) Kartu absen adalah dokumen yang menunjukkan waktu per jam karyawan mulai
bekrja dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan.
b) Tiket waktu adalah formulir yang menunjukkan perekjaan mana yang dikerjakan
karyawan selama periode tertentu.
c) File transaksi penggajian adalah dokumen yang dihasilkan komputer meliputi
keseluruhan informasi terkait transaksi penggajian. Informasi pada file transaksi gaji
digunakan untuk berbagai catatan atau laporan, tergantung pada kebutuhan
perusahaan.
d) Jurnal atau daftar penggajian adalah laporan yang dihasilkan dari file transaksi gaji
yang biasanya meliputi nama pegawai, tanggal, jumlah gaji kotor dan jumlah gaji
bersih, jumlah pajak penghasilan, dan klasifikasi akun atau klasifikasi untuk setiap
transaksi. File induk penggajian adalah catatan transaksi penggajian bagi seluruh
karyawan dan total upah karyawan yang dibayarkan selama tahun berjalan.
3. Fungsi bisnis pembayaran gaji adalah penandatangan dan distribusi gaji harus
dikendalikan secara hati-hati untuk mencegah pencurian. Untuk meningkatkan pengendalian
umumnya cek pembayaran diproses secara terpisah dari pengeluaran lainnya. Dokumen dan
catatan terkait antara lain:
Cek gaji adalah cek yang diberikan kepada karyawan atas jasa yang telah diberikan.
Rekonsiliasi rekening bank penggajian merupakan kegiatan penting untuk
menemukan kesalahan dan kecurangan.
4. Fungsi bisnis penyusunan SPT pajak gaji dan pembayaran pajak adalah untuk
mencegah salah saji, individu yang kompeten harus memverifikasi output secara independen.
Dokumen dan catatan terkait antara lain:
Formulir W-2 adalah formulir yang diterbitkan bagi setiap karyawan yang
mengiktisarkan catatan penghasilan selama tahun kalender. Informasinya meliputi
gaji kotor dan pemotongan pajak penhasilan.
SPT pajak penghasilan
Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah lokal, negara bagian, dan federal untuk
menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
Audit pada siklus penggajian dan personalia terdapat beberapa yang mengalami salah
saji material yang rendah, walaupun penggajian seringkali menjadi bagian yang signifikan
pada total beban karena keryawan kemungkinan mengajuka keluhan jika dibayar terlalu
rendah, semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit, transaksi
penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara.
Menilai risiko pengendalian terdapat pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan
personalia untuk menilai risiko pengendalian yaitu:
hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan (jika tenaga kerja merupakan
bagian yang material dari penialian persediaan, auditor harus menekankan pada
pengujian pengendalian internal terhadapa klasifikasi transaksi yang tepat
Pengujian penggajian fiktif (untuk mendeteksi penggelapan auditor dapat
membandingkan untuk mengetahui tanda tanga yang diotorisasi dan kelayakan
endorsement, untuk menguji karyawan fiktif auditor dapat menelusuri transaksi dalam
jurnal penggajian ke departemen SDM, meminta pembayaran gaji kejutan kepada
karyawan walupun sangat mahal namun mungkin merupakan satu-satunya cara
mendeteksi penggelapan uang), pengujian atas kecurangan waktu (merekonsiliasi
total jam yang dibayarkan menurut catatan penggajian dengan catatan jam kerja
independen).
· (Tahap II) Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan risiko inhern: auditor dapat
mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan penggajian yang kompleks, seperti
rencana kompensasi berdasarkan saham, yang dapat meningkatkan risiko inhern yang
berhubungan dengan akuntansi dan pengungkapan kesepakatan tersebut.
· (Tahap I dan II) Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian yang terkait:
dalam menilai risiko pengendalain ini terkait pada hasil dari pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi yang berhubungan
· (Tahap III) Merancang dan melaksankan prosedur analitis untuk siklus penggajian dan
personalia: membandingkan saldo akun beban, tenaga kerja langsung sebagai persentase
penjualan, beban pajak penggajian, akun pajak penggajian akrual dari tahun berjalan dengan
tahun-tahun sebelumnya untuk menentukan kemungkinan salah saji serta mengidentifikasi
bidang-bidang yang memerlukan investigasi tambahan.
· (Tahap III) Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun-akun
siklus penggajian dan personalia: jika pengendalian internal klien beroperasi efektif mana
pengujian rincian saldo terkait siklus ini tidak akan menghabiskan banyak waktu. Dua tujuan
audit berkait saldo utama dalam menguji kewajiban penggajian adalah akrual dalam neraca
telah dsajikan dalam jumlah yang benar (keakuratan), transaksi dicatat pada periode yang
tepat (pisah batas), kedua tujuan tersebut untuk memastikan tidak terdapat kurang saji atau
akrul yang dihilangkan.
1. Pengujian atas rincian saldo akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian daan
personalia:
a. Jumlah potongan dari gaji karyawan (membandingkan saldo dari pos-pos yang
dipotong dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian dan pengeluaran kas. Jika
pengendalian internal sudah beroperasi secara efektif, pisah batas dan keakuratan dapat diuji
bersamaan dengan prosedur tersebut).
b. Gaji dan upah akrual: auditor perlu menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah, kemudian prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan
keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien.
c. Komisi akrual: dalam verifikasi komisi akrual auditor perlu menentukan sifat perjanjian
komisi dan kemudian menguji perhitungannya, auditor harus membandingkan metode yang
digunakan dengan tahun sebelumnya untuk tujuan konsistensi.
d. Bonus akrual: total bonus akhr tahun biasanya memiliki jumlah yang besar, kelalaian
pencatatan dapat membuat salah saji yang material, verifikasi atas bonus akrual tercatat
biasanya dicapai dengan membandingkan jumlah yang diotorisasi pada hasil rapat dewan
direksi.
e. Pembayaran cuti liburan, sakit atau tunjangan akrual lainnya: kebijakan perusahaan
harus sesuai dengan peraturan yang ada (SFAS 43) terkait absen yang diberi kompensasi.
f. Pajak penggajian Akrual: auditor dapat memeriksa formulir pajak untuk menentukan
jumlah yang harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Auditor pada umumnya hanya memerlukan pengujian yang relative sedikit terkait akun pada
laba rugi khususnya beban penggajian dan personalia karena sebagai telah dibahas pada akun
kewajiban yang memiliki keterkaitan. Pengujian tambahan diperlukan apabila auditor
mengungkapkan defisiensi yang signifikan, kelemahan pengendalian internal, salah saji
signifikan atau varians utama yang belum ada pada prosedur analitis, hal tersebut antara lain:
a. Kompensasi pejabat: pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap
pejabat yang diotorisasi dari hasil rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan
catatan pendapatan yang berhubungan.
b. Komisi: beban komisi dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi untuk setiap
jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut.
e. Tenaga kerja kontrak: auditor dapat menguji biaya yang dibayarkan ke organisasi luar
dengan membandingkan jumlah degan kesepakatan kontak yang ditandatangani antara
peusahaan dan perusahaan jasa luar.
· Tujuan Penyajian dan Pengungkapan: beberapa transaksi yang kompleks terkait siklus
penggajian dan personalia (opsi saham dan rencana kompensasi eksekutif lainnya)
memerlukan pengungkapan catatan kaki. Auditor dapat menggabungkan prosedur audit yang
berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan dengan pengujian atas
rincian saldo untuk akun kewajiban dan beban.
SUMBER
https://fridarohmasulaeman.blogspot.com/2016/06/auditing-ii-audit-siklus-penggajian-dan.html