Anda di halaman 1dari 2

BAB 3.

" GANEFO"

( Games of the new emerging forces)

A. Sejarah Ganefo

Pesta olahraga negara-negara berkembang atau GANEFO adalah suatu ajang olahraga yang didirikan
mantan presiden Indonesia, Soekarno, pada akhir tahun 1962 sebagai tandingan olimpiade. Indonesia
mendirikan GANEFO setelah kecaman KOI yang bermuatan politis pada pada Asian games 1962, karena
Indonesia tidak mengundang Israel dan Taiwan dengan alasan simpati terhadap Tiongkok dan negara-
negara Arab. Aksi ini di protes KOI karena Israel dan Taiwan merupakan anggota resmi KOI. Akhirnya KOI
menangguhkan keanggotaan Indonesia, dan Indonesia diskors untuk mengikuti olimpiade musim panas
1964 di Tokyo. Nefo the new emerging forces mewakili negara-negara berkembang yang sedang tumbuh,
yaitu negara-negara Asia, Afrika, Amerika latin yang berusaha bebas dari neo-kolonialisme dan
imperialisme serta berusaha membangun tatanan dunia baru tanpa esploitation,homme par I'homme,
sementara oldefo—the old established forces mewakili negara-negara maju yang imperialis dan
kekuatan lama yang semakin dekaden.

Setelah era perjuangan fisik untuk pembebasan nasional, seokarno pada tahun 1957, disebut juga tahun
penentuan, telah menandaskan bahwa nation building memerlukan revolusi mental.selain dimaterialkan
dalam bentuk kurikulum di sekolah" dan menggencarkan kegiatan olahraga di kalangan rakyat, Bung
Karno juga berusaha menjadikan ajang kejuaraan olahraga untuk menunjukkan nama bangsa Indonesia
di dunia internasional. Untuk itu, setelah mengalahkan Pakistan dalam pemungutan suara, Indonesia
menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games ke-4. Segera setelah mendapat kepastian menjadi
tuan rumah Asian Games, Bung Karno berupaya melobby Soviet untuk memperoleh bantuan dalam
pembangunan sejumlah proyek olahraga.

Meski Soviet kurang nyaman dengan kedekatan politik internasional Indonesia dengan Tiongkok, namun
negeri sosialis paling pertama didunia ini tetap bersedia memberi bantuan sebesar 10.5 juta dollar AS,
yang menurut Maulwi saelan, salah satu ajudan presiden bung Karno pada saat itu, dibayar oleh
Indonesia dengan karet alam dalam tempo dua tahun.

Selain berhasil membangun kompleks olahraga, Indonesia juga berhasil membangun Hotel Indonesia
(HI), memperluas ruas jalan Thamrin, jalan Jend Sudirman, jalan Grogol (sekarang,jalan s.parman), dan
pembangunan jembatan Semanggi yang didesain oleh Ir. Sutami. Saat itu, untuk mendapatkan simpati
dari republik persatuan Arab dan RRC, Indonesia menentang kepersetaan Israel dan Taiwan di Asian
Games, maka komite olimpiade internasional (KOI) mencabut sementara keanggotaan Indonesia dalam
organisasi tersebut.

B. Pergelaran Ganefo
1. Ganefo 1 (1963)

Jumlah peserta sekitar 2700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika latin seperti
Afganistan, Albania, Aljazair,Arab saudi, republik Arab bersatu(sekarang Mesir dan Suriah), Argentina,
Belanda,Belgia,Bolivia, Brazil, Bulgaria, Cekoslovakia, Chili, Tiongkok, republik Dominika, Filipina,
Finlandia,Guinea, Hungaria, Indonesia,Irak,Italia,Jepang,Jerman timur,Kamboja,Korea Utara,
Kuba,Laos,Mali,Maroko,Meksiko,Myanmar,Nigeria, Pakistan,Palestina,Polandia,Prancis,
rumania,Senegal,Somalia,Sri langka, Thailand, Tunisia,uni Soviet, Uruguay, Vietnam Utara, Yugoslavia,dll.
Pada Ganefo pertama Tiongkok menduduki peringkat pertama dengan 65 medali emas, disusul uni
Soviet, Indonesia, Republik Arab bersatu dan Korea Utara .

2 Ganefo 2 (1966)

Awalnya Ganefo 2 akan diadakan di Kairo, Republik Arab bersatu pada 1967. Namun karena
pertimbangan politik, akhirnya dipindahkan ke phonom Penh,Kamboja pada 25 November-6 Desember
1966. Sekitar 2000 atlet dari 17 negara berpartisipasi dalam Ganefo 2 (Tiongkok, Indonesia, Irak, Jepang,
Kamboja, Korea Utara, Laos, Lebanon, Mongolia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka,Suriah,
Vietnam Utara,dan yamam). Pada Ganefo 2, Tiongkok menduduki peringkat pertama dengan 108 medali
emas, disusul Korea Utara pada peringkat kedua, dan Kamboja pada peringkat ketiga.

3 Ganefo 3 (1970, batal dan bubar)

Lengsernya Soekarno dari kursi presiden Republik Indonesia pada 1967, dan digantikan oleh Soeharto,
membuat Indonesia kembali bergabung dengan komite olimpiade internasional (IOC). kepemimpinan
Soeharto di Indonesia jelas mengubah peta politik luar negeri.merah putih kembali mewarnai ajang
olimpiade, tepatnya pada 1968 di Mexico city, Meksiko,alhasil, Ganefo yang rencananya akan digelar di
Beijing, China pada 1967 pun batal setelah pemerintah negeri bambu enggan menjadi tuan rumah dan
diberikan kepada Pyongyang,Korea Utara, namun Ganefo ketiga tak pernah digelar dan hilang ditelan
bumi

Anda mungkin juga menyukai