Anda di halaman 1dari 4

A.

Evolusi dan Klasifikasi Aves


 Evolusi Aves
Kata Aves berasal dari kata latin dipakai sebagai nama kelas, sedang ornis
dari kata Yunani dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari
burung-burung. Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dnegan
reptil. Bersama kerabat terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya,
burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria. Diperkirakan
burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya sayap
primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat
digunakan untuk sungguh-sungguh terbang dan hanya membantunya untuk bisa
melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.
Kelas aves (burung) berevolusi selama radiasi reptilia yang sangat hebat
pada zaman Mesozoikum. Telur amniotik dan sisik pada kaki hanyalah dua
diantara semua ciri khas reptilia yang kita temukan pada burung. Akan tetapi
burung modern tampak sangat berbeda dari reptilia modern karena memiliki
bulu dan perkakas terbang lainnya yang khas. Yang paing terkenal dari burung
Mesozoikum adalah Archaeopteryx, yang pertama kali muncul selama periode
Jurassic akhir. The Archaeopteryx memiliki anggota tubuh bagian depan, gigi,
ekor panjang dan bulu.

Gambar. Archaeopteryx
Adanya bulu mungkin sudah cukup untuk mengklasifikasikan seekor
hewan sebagai burung, meskipun beberapa fosil dinosaurus yang ditemukan
baru-baru ini kelihatannya memiliki bulu pendek dan halus. Fosil burung purba
yang bernama Archaeopteryx lithographica ditemukan di gunung kapur
Bavaria di Jerman, yang berusia kira-kira 150 juta tahun, termasuk ke dalam
masa Jura. Berbeda dari burung modern, tetapi mirip dengan reptilia,
Archaeopteryx memiliki kaki depan yang bercakar, geligi dan ekor yang
panjang yang mengandung vertebra. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai
dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi
dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800-10.200 spesies burung di
seluruh dunia, sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di indonesia.
 Klasifikasi Aves
Menurut Maskoeri Jasin (1992), klasifikasi Aves terdiri atas dua Sub Klas
yaitu sebagai berikut:
1. Sub Klas I Archaeornithes
“Burung yang masuk dalam sub klas ini adalah burung-burung yang
masih mempunyai beberapa sifat Reptilia, misalnya dalam rongga mulut
masih terdapat gigi, sayapnya masih memiliki sisa-sisa kait kuku panjang
yang menunjukkan asalnya dari extremitas anterior yang pada Reptilia
sebagai anggota badan untuk jalan. Burung-burung dari sub klas ini
semuanya sudah punah, tinggal fosil-fosilnya yang terdapat di Jerman Barat,
Perancis”.nContoh: Archeopterix lithografis
2. Sub Klas Neornithes
a. Super Ordo Odotognathae, merupakan burung purba dunia baru yang
masih bergigi dan sudah punah.
b. Super Ordo Palaegnathae, merupakan burung yang berjalan, tidak
memiliki gigi, tidak dapat terbang.
1) Ordo Struthioniformes
Burung yang mempunyai sayap tapi tidak bisa terbang. Contoh:
Struthio camelus (burung unta)
2) Ordo Cassuariformes
Contoh: Cassuarinus (kasuari)
3) Ordo Aephyornithiformes
Contoh: Aephyormis (burung gajah)
4) Ordo Dinorthiformes
Contoh: Dinornis
5) Ordo Apterygiformes
Contoh: Apteryx (burung kiwi)
6) Ordo Rheiformes
Contoh: Burung Rhea
7) Ordo Galliformes
Jenis ini memiliki kaki yang berfunsi untuk mengorek dan berlari.
Contoh:Gallus bangkiva yang merupakan nenek moyang ayam
Indonesia dan India.
8) Ordo Columbiformes
Burung yang memiliki tembolok besar dan tungkainya yang pendek.
Contoh: Columba domestica (burung merpati)
9) Ordo Strigiformes
Contoh: Budo verginianus (burung hantu tanduk)
10) Ordo Ciconiformes
Berleher dan berkaki panjang. Contoh: Egretta intermedia (bangau
putih).
11) Ordo Anseriformes
Paruh lebar (sudu), kaki berselaput renang (web). Contoh: Olor
columbianus
12) Ordo Passiformes
Contoh: Leocosipar rotchildi (Jalak Bali)
13) Ordo Fringillidae
Contoh: burung finch
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Sinar
Wijaya.
Kurniawan, Nia. Arifianto, Adityas. 2017. Ornitologi: Sejarah, Biologi, dan
Konservasi. Malang: Tim UB Press.

Anda mungkin juga menyukai