Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PERENCANAAN

1.1 Lokasi Kajian


Lokasi kajian untuk tugas akhir ini adalah Gedung Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Surabaya yang
terdiri dari 7 lantai dengan tidak meyertai basement.

Gambar 3.1 Lokasi Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Surabaya

1.2 Pengumpulan Data


Terdapat dua cara untuk pengumpulan data, yakni pengumpulan
data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer
merupakan data yang didapat dari lapangan atau hasil survey, sedangkan
pengumpulan data sekunder merupakan data yang didapat dari instansi
pemerintah , perusahaan, dan dari literatur yang terkain dengan materi
yang akan dibahas.
Data yang dipakai untuk menyusun tugas akhir ini adalah data
sekunder yang diperoleh dari UIN Surabaya. Yang dibutuhkan untuk tugas
akhir ini adalah data gambar rencana dan data struktur.

1.2.1 Studi Literatur


1. Perencanaan Castellated Beam menggunakan metode LRFD yang
mengacu pada SNI-1729-2015.
2. Perhitungan pembebanan berdasarkan SNI-1727-2013, komponen
struktur berdasarkan SNI-2874-2013, dan beban gempa berdasarkan
SNI-1726-2012.
3. Profil baja yang direncanakan menggunakan profil WF (Wide Flens).

1.2.2 Kerangka Perencanaan


1. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data yang berkaitan dengan perencanaan, mulai dari
denah dan fungsi bangunan serta detail gedung yang dihubungkan.
2. Pendimensian Awal
Merencanakan desain awal struktur berupa mutu, tipe, dan dimensi
pada pelat, kolom, dan balok.
3. Pembebanan Struktur
Menghitung pembebanan pada strukur yang terdiri dari beban mati,
beban hidup, dan beban angin yang berpengaruh pada bangunan.
4. Analisa Statika
Melakukan pemodelan struktur gedung dengan menggunakan
software komputer untuk mendapatkan nilai gaya dalam struktur.
5. Perencanaan Balok Castellated dan Kolom WF
Melakukan perhitungan perencanaan pada balok castellated, kolom
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Perhitungan Sambungan
Melakukan perhitungan perencanaan sambungan geser dan
sambungan antar elemen baja pada balok-balok, balok-kolom, dan
kolom-baseplate.
7. Kontrol Penampang
Melakukan kontrol pada balok castellated dan kolom terhadap beban
yang bekerja pada struktur.
8. Gambar Kerja dan Detail
Melakukan pengerjaan gambar kerja dan detail dari perencanaan
gedung dibantu dengan software komputer.

1.3 Data Teknis Bangunan


1.3.1 Data Umum Bangunan
Nama Bangunan : Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Surabaya
Lokasi : Jalan Jenderal Ahmad Yani 117 Surabaya
Jumlah Lantai : 7 lantai
Fungsi Bangunan : Gedung Perkuliahan

1.3.2 Data Teknis Bangunan


Jenis Bangunan : Gedung beton bertulang
Jenis Atap : Rangka atap baja
Zona Gempa : Wilayah gempa
Kondisi Tanah : Tanah Aluvial
Tinggi Bangunan : + 35,82 m
Tinggi Tiap Lantai : Lantai 1 s/d 5 = 420 cm
Lantai 6 s/d 7 = 410 cm

1.3.3 Mutu Bahan (Direncanakan)


Mutu beton (fc’) : 30 Mpa
Mutu Baja (fy) : 400 Mpa
1.3.4 Beban Mati (PPI, 1983)
Berat Jenis Beton : 2400 kg/m3
Berat Penutup Lantai : 2200 kg/m3
Dinding Pas. Batako : 200 kg/m3
Berat keramik : 60 kg/m2

1.3.5 Beban Guna (SNI 1727-2013)


Fungsi Lantai : 479 kg/m2 (Sesuai SNI 1727-2013)
Beban Air Hujan : 50 kg/m2
Beban Pekerja : 100 kg/m2

1.3.6 Beban Gempa


Kategori Resiko Gempa : IV

1.4 Pembebanan
Pada setiap perencanaan struktur, pembebanan merupakan hal yang
paling penting dalam merencanaan suatu bangunan. Apabila terdapat
kesalahan dalam menentukan beban yang bekerja pada sturktur, maka
struktur tersebut bisa saja runtuh. Terdapat beberapa jenis beban yang
dipakai, seperti : beban mati, beban hidup, dan beban gempa yang
mengacu pada SNI 1727-2013.
1. Beban Mati (Dead Load)
Beban mati adalah berat keseluruhan dari bahan konstruksi
yang terpasang atau dapat disebut dengan berat sendiri dari
bangunan, yang meliputi dinding, lantai, atap, plafon, tangga, serta
komponen arsitektural dan struktural yang terdapat pada konstruksi
bangunan tersebut. Beban mati dapat diperoleh dengan cara
mengkalikan volume komponen struktur dengan berat jenis masing-
masing komponen. Berikut adalah tabel berat jenis komponen
berdasrakan PPURG (Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk
Rumah dan Gedung) tahun 1987 pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Berat Jenis Komponen
No Nama Material Berat Isi Satuan
1 Air 10 kN/m3
2 Adukan semen/spesi 22 kN/m3
3 Beton 22 kN/m3
4 Beton bertulang 24 kN/m3
5 Pasir 16 kN/m3
6 Penutup lantai (keramik) 0,24 kN/m3
7 Dinding bata ringan 5,5 kN/m3

2. Beban Hidup (Live Load)


Menurut SNI 1727 : 2013, Beban hidup adalah semua beban
yang diakibatkan oleh penghuni atau pengguna banguna gedung,
termasuk didalamnya beban-beban pada lantai yang berasal dari
barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan
yang tidak merupakan bagian tetap pada gedung dan dapat diganti
selama masa hidup dari gedung tersebut, sehingga mengakibatkan
perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut. sedangakan
pada atap beban hidup dapat berasal dari air hujan dan angin. Berikut
pendistribusian beban merata dan terpusat yang disajikan pada tabel
3.2.
Tabel 3.2. Beban Hidup Terdistribusi Merata Minimum Lo dan
Terpusat Minimum
Hunian atau Penggunaan Merata psf (kN/m2) Terpusat lb (kN)
Ruang pertemuan
Kursi tetap (terikat lantai) 100 (4,79)
Lobi 100 (4,79)
Kursi dapat dipindahkan 100 (4,79)
Panggung pertemuan 100 (4,79)
Lantai podium 150 (7,18)
Sekolah
Ruang kelas 40 (1,92) 1000 (4,5)
Koridor di atas lantai pertama 80 (3,83) 1000 (4,5)
Koridor lantai pertama 100 (4,79) 1000 (4,5)
Perpustakaan
Ruang baca 60 (2,87) 1000 (4,5)
Ruang penyimpanan 150 (7,18) 1000 (4,5)

3. Kombinasi Beban Ultimit


Pada SNI 1727:2013 menjelaskan tentang beban terfaktor yang
dipakai untuk metode ultimit. Beban terfaktor merupakan hasil dari
perkalian antara beban dengan faktor beban.

1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau S atau R)
3. 1,2D + 1,6(Lr atau S atau R) + (L atau 0,5W)
4. 1,2D + 1,0W + L + 0,5(Lr atau S atau R)
5. 1,2D + 1,0E + L
6. 0,9D + 1,0 W
7. 0,9D + 1,0E
Keterangan:
D = beban mati
L = beban hidup
E = beban gempa
Lr = beban hidup untuk atap
R = beban air hujan
S = beban salju
W = beban angin
1.5 Gambar Struktur

Gambar 3.2. Denah Tipikal Lantai

Gambar 3.3. Denah Rencana Pada Dilatasi A


Gambar 3.4. Portal Memanjang
Gambar 3.5. Portal Melintang

Gambar 3.6. Rencana Sambungan Kolom-Balok


1.6 Diagram Alir

Gambar 3.7 Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai