Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL BOOK REVIEW

BAHASA INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
BOBBY RASMANA TARIGAN
6183321023
PKO C 2018

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan Rahmat – Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah BAHASA INDONESIA ini yang
berjudul “Critical Book Review”.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis meminta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca

Medan, 02 Desember 2019


BAB I. PENDAHULUAN
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan kita pahami. Terkadang kita
memilih satu buku namun kurang memuaskah hati. Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan,
oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review untuk mempermudah pembaca dalam
memiih referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang Bahasa Indonesia
B. TUJUAN PENULISAN CBR

1. Mengulas isi buku


2. Mencari dan mengetahui informasi dari sebuah buku
3. Melatih berfikir kritis dalam mencari infirmasi yang disajikan oleh setiap bab pada buku
pertama dan buku kedua
4. Membandingkan buku pertama dan kedua

C. MANFAAT CBR
1. Menambah wawasan tentang Bahasa Indonesia
2. Mengetahui tentang Karakterisitik pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia

D. IDENTITAS BUKU

1. Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia


2. Edisi : Revisi
3. Pengarang : Drs. Sanggup Barus, M.Pd
4. Penerbit : Universitas Negeri Medan
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2019
7. ISBN :-

E. BUKU PEMBANDING

1. Judul : Buku ajar mata kuliah wajib umum Bahasa Indonesia


2. Edisi :1
3. Pengarang : Paristiyanti Nurwadani, dkk
4. Penerbit :Direktorat Jenderal pembelajaran dan Kemahasiswaaan
Kementrian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : Juni 2016
7. ISBN : 978-602-70089-6-0
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU
A. Pengertian Teks Akademik
Kridalaksana (2011:238) menyatakan bahwa teks adalah: 1. Satuan bahasa terlengkap yang bersifat
abstrak, 2. Deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang membentuk ujaran, 3. Ujaran yang dihasilkan dalam
interaksi manusia. Dilihat dari 3 pengertian teks yang dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa teks
adalah satuan bahasa yang bisa berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan dari
interaksi atau komunikasi manusia. Dengan demikian, teks akademik merupakan teks yang diproduksi dan
digunakan dalam keperluan akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai
jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel
ilmiah.
B. Perbedaan Teks Akademik dan Teks Non-Akademik
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks non-akademik atau teks
non-ilmiah. Perbedaan anatara teks akademik dan teks non-akademik perlu dijelaskan secara memadai
dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini
adalah bahwa teks akademik mempuynyai ciri ciri antara lain sederhana, padat, objektif. Teks akademik
yang dihasilkan harus memperhatikan ada/tidaknya penggunaan kaliman minor. Kalimat minor adalah
kaliamat yang tidak lengkap.
C. Ciri-ciri Teks Akademik

Perbedaan Teks Akademik Teks Non Akademik


Objek Adanya fakta objek yang diteliti Tidak ada objek yang diteliti

Fakta Pengamatan Dibuktikan dengan pengamatan (objektif) Tanpa dukungan atau bukti
(subjektif)
Tata urutan Bersifat metodis dan sistematis Sesuai dengan alur

Bahasa Menggunakan bahasa yang ilmiah (bahasa baku Menggunakan bahasa yang non
yang baik dan benar) ilmiah (menggunakan bahasa
baku yang baik)

Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum

Gaya bahasa Formal Non formal dan popular

Isi Biasanya berisi pengamatan atau penelitian Dapat bersifat persuasive,


deskriptif, maupun kritik tanpa
didukung bukti
D. Teks akadmeik dalam Berbagai Genre Makro
Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku,
proposal penelitan, laporan penelitian, dan artikel ilmiah. Jenis tersebut merupakan genre makro yang
masing masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti laporan dan diskusi.
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre
mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre
makro tersebut.
RINGKASAN ISI BUKU 2
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks non-
ilmiah. Teks akademika dan teks nonakademik ditandai oleh ciri – ciri tertentu.
A. Mengidentifikasi Ciri – ciri teks Akademik dan Teks Nonakademik
Perbedaan antara tkes akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara memadai dengan
mengidentifikasi ciri yang ada. Sebagai kata sehari hari, sederhana, padat, objektif, dan logis memang
mudah dipahami. Seperti terdaftar di dalam KBBI, secara denotative, sederhana berarti bersahaja, tidak
berlebih- lebihan; padat berarti sangat penuh hingga tidak beringga, padu; objektif berarti mengenai
keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.; dan logis berarti sesuai
dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal. Pengeksplorasian ciri keilmiahaan pada teks
akademik menjadi penting karena teks akademik merupakan dikensi tersendiri apabila dibandingkan
dengan jenis teks yang lain, dan teks akademik cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk
memahamkan isinya kepada target pembaca. Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik tidak
dilihat sebagai perbedaan anatara hitam dan putih. Perbedaan tersebut dilihat dari kecenderungan ciri yang
dikandung oleh teks tersebut. Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis, dan teks nonakademik
diasosiasikan dengan teks lisan.
B. Menganalisis Pentingnya Teks Akademik
Jenis jenis teks yang sering dijumpai sebagai teks akademik di lingkungan perguruan tinggi adalah
antara lain, buku, ulasan buku, dll apabila dimasukkan ke dalam konsep genre, jenis jenis teks tersebut
tergolong ke dalam genre makro. Dnegan demikian, sebuah jenis teks yang di dalamnya terdapat subbab-
subbab adalah gene makro yang berfungsi menjadi paying dan beberapa genre mikro yang ada di dalamnya
dipayungi oleh genre makro tersebut.
Teks akademik yang dipilih untuk pembahasan buku ini adalah ulasan buku, proposal, laporan
penelitian, artikel ilmiah. Setiap genre makro itu akan di eksplorasi secara mendalam. Meskipun setiap
genre makro mempunyai ciri p ciri khusus, secara umum teks akademik dalam berbagai genre makro
mempunyai ciri ciri yang sama.
Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan nonakademik tersebut tidak lain adalah ciri-ciri
leksikogramatika kata-kata dalam susunan beserta makna yang dihasilkan yang ada di tingkat leksis(kata),
kalimat, dan wacana. Ciri itu terlihat antara lain dari pemilihan leksis, kelompok kata, kompleksitas kalimat,
dan struktur teks.
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui penggunaan kalimat
simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks tidak diukur dari panjang pendeknya,
tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya
mengandung satu aksi atau peristiwa. Sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung leibh
dari satu aksi atau peristiwa dan dapat dinyatakan dengan hubungan parataktik atau hipotaktik.
Kenyataan tentang penggunaan kalimat simpleks yang lebih banyak daripada kalimat kompleks secara
ideasional menunjukkan logika kesederhanaan. Hal yang membuat kalimat simpleks kadang-kadang
panjang. Dengan demikian, kesederhanaan pada struktur kalimat simpleks belum tentu merupakan
kesederhaan pada struktur kelompok nomina. Sering sekali, subjek dan pelengkap sebuah kalimat sangat
panjang, padahal kedua unsur itu hanya berupa klompk nomina. Apabila demikian halnya kekompleksan
tidak terletak pada struktur kalimat, tetapi pada struktur kelompok nomina yang digunakan untuk
menyatakan subjek dengan pelengkap pada kalimat tersebut.
Namun demikian, kenyataan tersebut tidak berarti bahwa teks akademik kalimat kompleks tidak digunakan.
Pada teks tersebut, jenis kalimat kompleks tertentu tetap digunakan. Ternyata jenis kalimat kompleks yang
cenderung dipilih adalah kalimat kompleks yang berhubungan secara hipotaktik, bukan kalimat kompleks
yang berhubungan secara parataktik. Secara logikosemantik, kalimat kompleks hipotaktik yang demikian
itu menunjukkan nilai logis dalam hal persyaratan, sebab-akibat dan sebab akibat dan atau urutan
peristiwa(untuk konjungsi ketika). Di pihak lain, kalimat kompleks parataktik-sebagaimana terlihat pada
konjungsi yang digunakan berfungsi sebagai ekstensi informasi yang lazim dujumpai pada gaya
nonakademik-lisan.
Yang dimaksud padat pada teks akademik adalah padat akan informasi dan pada akan kata-kata leksikal.
Kepadatan informasi dijakdikan pada subbab ini, sedangkan kepadatan leksikal dijelaskan pada subbab 1.3.
kepadatan informasi pada teks aakademik jelaskan dari 2 sisi. Pertama, informasi dipadadkan melalui
kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi.

Anda mungkin juga menyukai