PENDAHULUAN
1
meneliti sifat penyembuhan minyak esensial setelah musibah
laboratorium parfumnya. Manfaat minyak angina jenis ini yaitu
meringankan sakit kepala, meredakan perut kembung, masuk angina,
mabuk perjalanan, meringankan gejala flu, dan juga berfungsi sebagai
inhaler (hidung tersumbat karena flu). Di Indonesia, terutama dijawa,
banyak obat dan pengobatan tradisional yang memanfaatkan aroma,
hanya saja kebanyakan masih dalam bentuk herbal. Sejalan dengan hal
tersebut maka berkembanglah berbagai produk aromaterapi, diantaranya
adalah yang berbentuk minyak angin. Seiring berjalannya waktu,
paradigm tentang penggunaan minyak angina yang sulit dan kurang
wangi mulai berubah dengan hadirnya minyak angina berbentuk roll on
yang beraroma lebih wangi dan penggunaannya yang lebih mudah. Fresh
Care sebagai salah satu produk minyak angin roll on. Minyak angina
fresh care menjadi salah satu produk yang dicari khususnya di pasar
karena fungsinya tersebut dan penggunaannya yang mudah.
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1. Menthol
Mentol adalah senyawa kimia yang berasal dari alam dan merupakan
senyawa yang termasuk dalam kelompok terpenoid. Senyawa mentol
termasuk dalam golongan turunan dari monoterpena siklik. Senyawa
kimia dalam golongan ini memiliki ciri yaitu mengandung dua ikatan
rangkap dan satu lingkaran. Contoh senyawa
pada golongan ini selain mentol adalah menton, terpinol, terpienol.
Mentol terdapat dalam minyak pepermin dan disintesis dengan metode
hidrogenasi timol. Kristal padatan berbentuk granula, mentol akan
mencair pada suhu 45 °C.
Sifat mentol adalah sedikit larut dalam air, namun senyawa ini
mudah larut dalam alkohol, kloroform, dan eter. Mentol memiliki sifat
sebagai antiseptik yang dapat menghambat kuman dan analgetik.
Mentol juga biasanya digunakan pada obat selesma. Senyawa mentol
juga diklasifikasi sebagai senyawa yang dapat menimbulkan iritasi
dengan sensasi rasa dingin pada konsentrasi 1,25% hingga 16 %. Mentol
seringkali digunakan pada balsam karena sifat analgenik yang dapat
menimbulkan sensasi rasa dingin, walau sebagian pasien
mendeskripsikan sensai terbakar yang sejuk. Mentol dapat dikombinasi
dengan champor dan minyak eucalyptus (sineol) dalam salep, obat
batuk, semprot hidung, dan pernafasan untuk menghilangkan gejala-
gejala radang tenggorokan, radang selaput lender dan hidung tersumbat.
Dalam dosis kecil untuk mulut, mentol mempunyai aksi karminativa,
tetapi pada dosis besar menyebabkan jantung tertekan.
Mekanisme kerja mentol adalah dengan rangsangan pada reseptor
kulit yang memberi tanggapan pada stimulus dingin. Karena reseptor
tersebut juga teraktivasi oleh senyawa mentol, maka kemungkinan besar
pasien yang menggunakan produk mentol akan merasakan sensasi rasa
dingin atau terbakar yang sejuk.Sensasi rasa tersebut akan mengurangi
rasa sakit, walau sebenarnya senyawa mentol tidak mengurangi atau
menaikkan suhu.
3
2.2. Champora
Cinnamomum camphora (umumnya dikenal sebagai pohon
kamper atau kayu kamper) adalah pohon hijau abadi besar yang tumbuh
setinggi 20–30 m (66–98 ft). Daunnya memiliki tampilan mengkilat dan
melilin, serta bau kapur barus saat dilumatkan. Di musim semi, C.
camphora menghasilkan daun berwarna hijau terang dengan
massa bunga putih kecil. C. camphora menghasilkan gugusan buah
hitam seperti beri dengan diameter sekitar 1 cm (0,39 in). Kulit
kayu yang pucat sangat kasar dan retakan vertikal. C. camphora berasal
dari Tiongkok di selatan Sungai Yangtze, Taiwan, selatan
Jepang, Korea, dan Vietnam, serta telah diperkenalkan ke banyak negara
lain.
Cinnamomum camphora mengandung senyawa kimia volatil di
semua bagian tumbuhan, serta kayu dan daunnya didistilasi uap untuk
memperoleh minyak atsiri. Pohon kamper memiliki enam varian
senyawa kimia berbeda yang disebut kemotipe, yaitu kamper, linalool,
1,8-sineola, nerolidol, safrola, dan borneol. Di Tiongkok, pekerja
lapangan menghindari pencampuran kemotipe saat memanen karena bau
yang ditimbulkan. Fraksi sineola dari pohon kamper digunakan di
Tiongkok untuk memproduksi "minyak Eukaliptus" palsu.
Varian kimia (atau kemotipe) tampaknya bergantung pada negara
asal pohon. Pohon kamper berasal dari Tiongkok, Jepang, dan Taiwan.
Telah diperkenalkan ke negara-negara lain dan telah ditemukan bahwa
varian kimia dapat diidentifikasi berdasarkan negaranya. Misalnya, C.
camphora yang tumbuh di Taiwan dan Jepang biasanya memiliki
kandungan linalool yang sangat tinggi, seringkali antara 80 hingga 85%.
Di India dan Sri Lanka, varietas/kemotipe kapur barus yang tinggi tetap
dominan. C. camphora yang tumbuh di Madagaskar, memiliki
kandungan 1,8-sineola yang tinggi (rata-rata antara 40 hingga 50%).
Minyak atsiri dari pohon kamper Madagaskar secara komersial dikenal
sebagai ravintsara.
4
2.3. Ethanol
Ethyl alkohol atau etanol adalah salah satu turunan dari senyawa
hidroksil atau gugus OH, dengan rumus kimia C2H5OH. Istilah umum
yang sering dipakai untuk senyawa tersebut, adalah alkohol. Etanol
mempunyai sifat tidak berwarna, mudah menguap, mudah larut dalam
air, berat molekul 46,1, titik didihnya 78,3°c, membeku pada suhu –
117,3 °C, kerapatannya 0,789 pada suhu 20 °C, nilai kalor 7077
kal/gram, panas latent penguapan 204 kal/gram dan angka oktan 91–105
(Hambali.,et al., 2008).
Etanol adalah nama sistematis yang didefinisikan oleh International
Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) untuk molekul dengan
dua atom karbon (awalan “eth-“), memiliki ikatan tunggal diantaranya
(akhiran “-ane”), dan terdapat gugus fungsional –OH (akhiran “-
ol”).Awalan etil diciptakan pada tahun 1834 oleh kimiawan Jerman
Justus Liebig. Etil berasal dari bahasa Inggris ethyl yang berasal dari
bahasa Perancis ether yang berarti “zat yang mudah menguap atau
menyublim pada suhu kamar” yang berasal dari bahasa
Yunani ύλη (hyle) yang berarti “substansi”.
Istilah etanol diciptakan sebagai hasil dari resolusi Konferensi
Internasional tentang Kimia Nomenklatur yang digelar di Jenewa, Swiss
pada bulan April 1892.Istilah “alkohol” semakin luas digunakan dalam
menyebut zat kimia nomenklatur, tetapi dalam bahasa umum tetap
disebut etanol. Istilah alkohol telah ada sejak Abad Pertengahan yang
berasal dari bahasa Arab al-Kuhl. Sedangkan penggunaan istilah
“alkohol” untuk menyebut minuman anggur beralkohol diperkenalkan
pada pertengahan abad ke-18. Sebelum itu, dalam bahasa Latin Tengah,
istilah alkohol digunakan untuk meyebut “bubuk bijih antimon, bubuk
kosmetik”.
5
Minyak Atsiri adalah minyak terbang atau minyak yang mudah
menguap yang merupakan campuran senyawa berwujud cari yang
diperoleh ari berbagai tanaman seperti kulit, akar, daun, batang, buah,
biji dan bunga dengan cara penyulingan. (Hardjono, 2004). Minyak
Atsiri biasa digunakan sebagai minyak gosok dan bahan dasar wangi-
wangian.
Minyak Atsiri merupakan salah satu komoditas taaman yang
mempunyai nilai sangat tinggi dan sangat mudah untuk
dikembangbiakkan. Pengolahannya dapat dilakukan oleh banyak orang,
tanpa diperlukan adanya keahlian khusus. Proses pembuatannya sangat
mudah begitupun dengan alat-alat yang digunakan. Di dalam industri
minyak atsiri biasanya digunakan untuk bahan kosmetik, antiseptik,
obat-obatan, maupun sebagai “flavoring agent” dalam bahan pangan
dan minuman.
Minyak atsiri dapat dihasilkan dari berbagai bagian tanaman. Jenis
tanaman penghasil minyak atsiri ada 150-200 spesies. Sementara
itu,minyak atsiri yangbberedar di pasaran dunia ada sekitar 70 jenis.
Alam Indonesia sangat kaya tumbuhan yang mengandung minyak atsiri.
Minyak atsiri dalam tumbuhan memegang peranan penting bagi
kesehatan.
Di Indonesia penggunaan minyak atsiri bisa melalui berbagai cara,
yaitu :
1. Melalui mulut dikonsumsi (oral), antara lain berupa jamu yang
mengandung minyak atsiri atau bahan penyedap makanan (bumbu).
2. Pemakaian luar (topical/external use), antara lain penijatan lulur,
obat luka/memar, parfum/pewangi.
3. Pernapasan (inhalasi atau aromaterapi), antara lain wangi-wangian
(parfum) atau aromatika untuk keperluan aromaterapi.
4. Pestisida nabati, antara lain sebagai pengendali hama lalat buah,
pengusir (repellent) nyamuk dan anti jamur.
6
Arlin Chondro, Founder Peek Me Naturals, memaparkan 12 jenis
minyak atsiri beserta manfaat untuk kesehatan tubuh, diantaranya :
1. Lavender
Miyak atsiri dari bunga lavender dapat membantu mengatasi
alergi. Kandungan terapeutiknya yang berupa antidepresan
membantu mengatasi pusing, menurunkan depresi dan juga trauma.
Untuk pemakaian topikal, minyak ini juga bai untuk mengobati
luka luar dan luka bakar.
2. Lemon
Pada lemon, minyak atsiri dihasilkan dari bagian kulitnya.
Untuk pemakaian inhalasi, minyak atsiri lemon ini bermanfaat
untuk menguatkan sistem imun serta mengurangi mual.
3. Cinnamon Bark
Minyak atsiri yang diambil dari bagian kulit pohon kayu
manis ini berkhasiat untuk menaikkan tekanan darah. Dengan
takaran tertentu, minyak atsiri ini juga bermanfaat untuk
mengurangi kembung dengan pemakaian topikal.
4. Cajeput
Minyak atsiri dari cajeput atau lebih dikenal degan tanaman
kayu putih berkhasiat untuk mengurangi kantuk serta
meningkatkan konsentrasi. Minyak ini juga sangat baik
untukmengatasi masalah pernafasan, mengeluarkan mucus dan
sebagai antimicrobal agent.
5. Turmeric / Kunyit
Bagi yang memiliki masalah tulang, pemakaian topikal
minyak atsiri dari tanaman kunyit berkhasiat untukpenyakit
arthritis dan reumatik. Sementara untuk pemakaian inhalasi aroma
7
minyak atsiri kunyit dapat memberikan efek menenangkan dan
menghangatkan.
8
BAB III
PROSEDUR KERJA
9
Selanjutnya, ditambahkan parfum aduk rata.
Untuk mendapatkan hasil yang bagus, bongkahan bubukan dapat
disaring menggunakan kain bersih.
Dimasukkan kedalam wadah penyimpanan.
10
BAB IV
11
Harga jual =
12
4.5. Laba Rugi
Keuntungan = harga jual x jumlah produk
Keuntungan = 10.000 x 100
Keuntungan = 1.000.000
Jadi keuntungan yang diperoleh 1.000.000 – 377.000 = Rp. 623.000
13
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ung.ac.id/3341/9/2012-1-1002-612308008-bab2-
14082012041749.pdf
http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/12/etanol-artikel-lengkap.html
https://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-minyak-atsiri-dan-manfaatnya/
https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/17/12/06/p0ig6r328-
mengenal-manfaat-12-jenis-minyak-atsiri
Xi-wen Li; Jie Li; Henk van der Werff. "Cinnamomum camphora". Flora of
China. Missouri Botanical Garden, St. Louis, MO & Harvard University
Herbaria, Cambridge, MA. Diakses tanggal 27 March 2013.
Hirota, N. and Hiroi, M., 1967. ‘The later studies on the camphor tree, on the
leaf oil of each practical form and its utilisation’, Perfumery and Essential Oil
Record 58, 364-367.
Lawrence, B. M., 1995. ‘Progress in essential oils’, Perfumer and Flavorist, 20,
29-41.
Ashurst, P.R., Food Flavorings, 1999
Behra, Burfield (May 2009). "Ravensara/Ravintsara Bibliography v1.01"
Compiled by CropWatch v1.01.
Sumardjo D. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran. Jakarta : EGC.
Knight KL, Draper DO. 2008. Therapeutic Modalities: The Art and the Science.
Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins.
14