PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Sweeping Vitamin A : Memberikan kapsul Vit A kepada balita yang belum
mendapat vit A di posyandu.
Sweeping BPB : Mengukur BB/TB dan menimbang BB balita yang tidak datang
pada pelaksanaan BPB.
Validasi hasil BPB : Mengukur Ulang BB/PB dan Menimbang ulang BB pada saat
pelaksanaan BPB hasil pengukuran dan penimbangannya status gizi balita buruk dan
sangat kurus.
Pemberian PMT-P balita gizi kurang/kurus tujuannya untuk meningkatkan status
gizi balita
Pendampingan Kader dalam Pemberian PMT-P Balita gizi kurang adalah untuk
melaksanakan pemberian PMT - P serta memantau kenaikan BB Balita gizi kurang
Pendampingan Petugas dalam pemberian PMT-P Balita Gizi kurang adalah untuk
Memantau kenaikan BB Balita gizi kurang.
Pemberian PMT Bumil KEK adalah untuk Menaikan Berat Badan Bumil.
Pendampingan Kader dalam Pemberian PMT-P Bumil KEK ( LILA < 20 cm )
adalah Melaksanakan pemberian PMT - P serta memantau kenaikan BB Bumil
KEK.
Pendampingan Petugas dalam pemberian PMT-P adalah untuk memantau kenaikan
BB Bumil KEK.
Pendataan KADARZI adalah untuk mengetahui Keluarga yang sudah sadar gizi.
Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium tingkat masyarakat adalah untuk
Mengetahui garam yang dikonsumsi oleh masyarakat mengandung yodium atau
tidak.
Pemberian Suplementasi Tablet Fe kepada remaja putrid adalah untuk Memberikan
edukasi kepada remaja putri tentang anemia dan cara pencegahannya.
Penyuluhan ASI Eksklusif adalah untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas Beber
Kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat di Puskesmas pada dasarnya dibagi tiga kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan Promotif
Kegiatan promotif adalah salah satu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan pelihara
masyarakat di bidang Gizi masyarakat dalam rangka tercapainya perilaku hidup sehat,
misalnya dengan memberikan penyuluhan mengenai pedoman gizi seimbang.
2. Kegiatan Preventif
Kegiatan preventif yaitu suatu usaha kegiatan untuk mencegah suatu masalah kesehatan/
penyakit masyarakat di bidang Gizi seperti pemberian makanan tambahan-pemulihan (PMT-
P) pada balita gizi kurang supaya status balita yang diberi PMT-P meningkat.
3. Kegiatan Kuratif
Kegiatan kuratif adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengobati orang sakit seperti
dalam program gizi yaitu TFC (Therapeutic Feeding Centre ) adalah pusat pemulihan balita
yang status gizinya sangat kurus mendapatkan perawatan sampai status gizinya baik
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal,
mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut
KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan :
Menimbang berat badan secara teratur.
Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan
(ASI eksklusif).
Makan beraneka ragam.
Menggunakan garam beryodium.
Minum suplemen gizi (TTD, kapsul Vitamin A dosis tinggi)
2. Balita ditimbang berat badannya (D/S) Balita ditimbang berat badannya adalah jumlah
balita yang ditimbang dibagi jumlah balita yang ada di wilayah posyandu (D/S x 100
%) hasilnya minimal harus mencapai 85%.
3. Balita (6-59 bln) mendapat kapsul vitamin Adalah suatu kegiatan pemberian Kapsul
vitamin A biru (100.000 SI) bagi bayi (6-11bln) dan bagi balita (12-59 bln) secara
periodik pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. pemberian suplementasi
kapsul vitamin A sebanyak2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi
kesehatanyang berdaya ungkit tinggi bagi pencegahan kekurangan vitamin A dan
kebutaan.
4. Ibu hamil mendapat tablet Fe 90 tablet adalah suatu kegiatan Pemberian Tablet Tambah
Darah untuk mengurangi anemia gizi besi yang diberikan kepada ibu hamil.
Suplementasi tablet besi merupakan salah satu upaya penting dalam pencegahan dan
penanggulangan anemia, karena jenis anemia terbanyak di Indonesia adalah anemia
akibat kekurangan besi. Sebaiknya ibu hamil mulai minum tablet besi begitu
mengetahui hamil dan setiap hari satu tablet paling sedikit 90 tablet selama masa
kehamilannya. Lebih baik bila lebih dari 90 hari sampai melahirkan.
5. Ibu Nifas mendapat 2 kapsul vitamin A Adalah suatua kegiatan pemberian 2 kapsul
vitamin A merah (200.000 SI) kepada ibu yang baru melahirkan sampai 6 minggu
setelah kelahiran bayi (0- 42 hari). Ibu nifas harus diberikan kapsul VitaminA dosis
tinggi karena:
Pemberian 1 kapsul Vitamin A merah cukup untuk meningkatkan kandungan
Vitamin A dalam ASI selama 60 hari
Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah diharapkan cukup menambah kandungan
Vitamin A dalam ASI sampai bayi berusia 6 bulan.
Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
Mencegah infeksi pada ibu nifas
6. Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium adalah jumlah rumah tangga yang
mengonsumsi garam cukup yodium (> 30 ppm) dibagi dengan jumlah seluruh rumah
tangga yang diperiksa di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Garam
beryodium adalah garam Natrium Chlorida (NaCl) yang diproduksi melalui proses
yodisasi yang memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) mengandung kalium iodat
(KIO3) > 30 ppm.
7. Gizi buruk mendapat perawatan Balita adalah anak usia dibawah 5 tahun (anak usia 0
s/d 59 bulan) yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Gizi buruk adalah status gizi berdasarkan indeks berat badan (BB) menurut
panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) dengan nilai Z-score < -3 SD dengan
atau tanpa gejala klinis
Ditangani/dirawat adalah tindakan yang diberikan kepada balita gizi buruk yang
ditemukan mulai dari rujukan, klarifikasi dan konfirmasi, pengobatan dan
pemberian makanan tambahan yang disertai dengan penyuluhan, baik rawat jalan
maupun rawat inap.
8. Bayi (0-6 bln) mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang sejak lahir sampai usia 6 bulan
hanya mendapatkan ASI saja tanpa pemberian makanan dan minuman lain. bayi usia
0 – 6 bulan mendapat ASI Eksklusif adalah jumlah bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5
bulan29 hari yang diberikan ASI saja selama sehari sebelumdilakukan pencatatan
(recall 24 jam) dibagi denganjumlah bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29
hariyang ada pada saat dilakukan pencatatan di wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
9. Pasien yang dirawat mendapatkan pelayanan gizi sesuai dengan penyakit yang diderita
Pasien rawat inap adalah orang sakit yang dirawat di puskesmas dan mendapat
pelayanan makanan oleh ahli gizi dan petugas pelayanan makanan. Pelayanan gizi
rawat inap adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
gizi pasien melalui makanan sesuai penyakit yang diderita.
A. Kualifikasi Gizi
B. TUPOKSI
1. Tugas Pokok dan Fungsi Gizi
a. Pelaksana Gizi Masyarakat
b. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Pelaksanaan Klinik Centre Gizi
d. Pengelola Gizi Pasien Perawatan dan Poned
2. Uraian Tugas
a. Memantau kegiatan penimbangan balita di posyandu
b. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat
c. Mengadakan konseling gizi
d. Melakukan skrining gizi kepada pasien rawat inap dan poned
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan alat dan bahan yang di perlukan untuk
penimbangan di posyandu, penyuluhan, dan kegiatan koseling gizi
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan skrining gizi terhadap pasien rawat inap dan
poned
c. Bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan kegiatan posyandu
C. JADWAL KEGIATAN
A. DENAH RUANG
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
HIMALAYA
CIREMAI
GALUNGGUNG
SEMERU I
SEMERU II
2 5- 18 Januari 2016 KONDANGSARI
SLAMET
KERINCCI
MERAPI (VILA)
RINJANI 1
RINJANI 2
AL MUTAQIN
MERPATI 1
MERPATI 2
3 10-16 Januari 2016 CIKANCAS NURI
KETILANG 1
KETILANG 2
NURI
GELATIK
4 11-16 Januari 2016 SINDANGKASIH RAJAWALI
MURAY
MERPATI
PADANG BULAN
5 12 Januari 2016 SINDANGHAYU PADANG FAJAR
MEKAR JAYA
DAHLIA
6 DELIMA
15-19 Januari 2016 CIPINANG CEMPAKA
MAWAR
MELATI
NUSA INDAH
MAWAR
MELATI I
7 11-17 Januari 2016 CIAWIGAJAH MELATI II
DAHLIA
ROSE
ANGGREK
KENANGA
MAWAR
MELATI I
MELATI 2
SEDAP MALAM
8 8-19 Januari 2016 BEBER FLAMBOYAN
ANGGREK
TERATAI
PAGEDANGAN
DAHLIA 1
DAHLIA 2
TEGAL PILANG
ANGGREK
9 12-15 Januari 2016 WANAYASA MELATI
MAWAR
DAHLIA
10 KUNTUM MEKAR
11-13 Januari 2016 HALIMPU MAWAR
MELATI
B. LANGKAH KEGIATAN
1. Perencanaan Kegiatan yang dituangkan dalam rencana kegiatan tahunan dan bulanan Gizi di
Puskesmas
2. Pelaksanaan didalam gedung untuk pelayanan konseling gizi, skrining gizi, dan TFC
(Therapeutic Feeding Centre)
3. Pelaksanaan diluar gedung seperti kegiatan penimbangan balita di posyandu, penyuluhan,
pemantauan KADARZI dan Garam Beryodium sesuai dengan SPO (Standar Prosedur
Oprasional) Puskesmas Beber
4. Pembuatan laporan bulanan
5. Rekapan laporan tahunan
6. Evaluasi hasil kegiatan bulanan dan tahunan
7. Rencana Tindak Lanjut
BAB V
LOGISTIK
Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelayanan Gizi Masyarakat bersumber dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dengan sumber dana dari bantuan oprsional kesehatan (BOK)
maupun dukungan dana opersional kapitasi BPJS Kesehatan. Dalam hal pengadaan sarana dan prasarana
dilakukan melalui sebuah POA.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan skrining gizi perlu adanya
keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
akibat penentuan status gizi dan kesalahan terapi diet. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran
dilakukan setiap kegiatan asuhan gizi dilakukan pengkajian ulang dengan memperhatikan keadaan umum
pasien, umur pasien, dan kebiasaan makan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan Gizi masyarakat, klinik gizi
rawat inap, dan TFC ( Terapetic Feeding Centre) perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan
puskesmas dan lintas sector terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan distribusi makanan. Upaya pencegahan resiko harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk itu dalam setiap kegiatan
penyelengagar menggunakan makanan khususnya pada saat pengolahan makanan sampai pendistribusian
makanan petugas masak harus menggunakan APD (Alat Perlindungan Diri), berupa sarung tangan,
masker, celemek masak dll.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan Pelayanan Gizi Masyarakat harus di monitor dan di evaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut :
PENUTUP
Penyusunan Pedoman Kerja Program Perbaikan Gizi Masyarakat ini adalah sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan program perbaikan gizi masyarakat di UPT Puskesmas DTP Beber sebagai upaya
pencapaian target indikator program perbaikan gizi masyarakat yang telah ditetapkan.
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas DTP Beber Petugas Pelaksana Gizi
………………………
PEDOMAN KERJA GIZI
TAHUN 2016
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman No.53 Desa Beber KM 13 Cirebon Telp.0232-8895252
Hotline SMS : 087713313312 E-mail: pkmbeber@yahoo.com Situs Web. www.pkmbeber.cirebonkab.go.id. Kode Pos: 45172