Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK BIOLOGI LABORATORIUM DAN LAPANGAN (BIO4003)

PETA

Fadhila Husna (1810422004), Dinda Febiyona (1810422025), Nurmia Sari (1810422028), Alya Raudhatul Makna
(1810422058), Tri Widia Ningsih (1810422064), Fadil Ahmadhia Warman (1810423017)

Laboratorium Teaching 4, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas

PENDAHULUAN

Peta adalah gambaran dari unsur-unsur alam dan/atau unsur-unsur buatan, yang berada di atas maupun di bawah permukaan
bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Menurut Prihanto (1998) dalam (Riyanto dkk
2009:4) mengungkapkan bahwa peta adalah penyajian grafik dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai
perwujudan yang diwakili. Peta merupakan alat peraga yang disusun menurut ide penulis peta. Terdapat beberapa jenis peta,
yaitu peta topografi, peta statistik, peta cuaca, peta lokasi dan persebaran hewan dan tumbuhan, peta teknik, peta dinamik,
peta tematik, dan peta stasioner. Peta mempunyai fungsi untuk mencatat atau menggambarkan secara sistematis lokasi data
permukaan bumi, baik data yang bersifat fisik maupun budaya yang sebelumnya sudah ditetapkan (Dedy Miswar 2012:15).

Peta topografi menurut Bos, ES (1977) adalah peta yang menggambarkan bentang alam secara umum di permukaan bumi
dengan menggunakan skala tertentu. Kegunaan peta topografi adalah memberikan gambaran tentang bentuk permukaan
bumi sebenarnya baik itu tinggi, luas, dan jarak antarkota. Pembeda dari peta topografi dengan peta lainnya adalah adanya
garis-garis kontur sebagai penunjuk tinggi suatu daerah.

Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari cara membaca peta topografi dengan menggunakan koordinat titik longitude
dan latitude, mengetahui jarak terdekat dari kota yang ditunjukkan titik, dan mengetahui ketinggian suatu kota yang ada
dalam peta.

CARA KERJA

Pratikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Agustus 2018, pukul 16.15-18.00 WIB. Alat dan bahan yang digunakan
adalah Peta Rupa Bumi Indonesia Lubuk Sikaping dengan skala 1:250.000, penggaris, pena lima warna, pensil, dan
penghapus. Adapun metode yang digunakan dalam pratikum ini adalah menemukan titik yang diminta pada peta dengan
cara menghitung, mengukur, dan menghubungkan dua garis kontur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nama di dapatkan bahwa nama peta adalah Peta Rupa Bumi
Indonesia Lubuk Sikaping, skala peta 1:250.000, jenis peta topografi, serta lima legenda, yaitu: sawah yang digambarkan
dengan segiempat putih dengan garis-garis biru, perkebunan yang digambarkan dengan segiempat hijau di dalamnya, jalan
arteri yang digambarkan garis lurus orange dengan warna hitam ditepinya, sungai yang digambarkan dengan warna biru,
dan daerah pemukiman yang disimbolkan dengan segiempat orange dengan garis-garis putih. Hal ini sesuai dengan
pendapat Muehrcke (1972) tentang legenda dan simbol pada peta.

Sawah ada di daerah Tambang Pambaluan, Ujung Padang, Silalang, Lubuk Linggayo, dan Muara Katogan. Perkebunan ada
di daerah Pandalian, Pasar Lambah, Batang Kayu, Pagaran Padang, dan Muara Susoma. Jalan arteri yang kami temukan
adalah Muara Sipongi, Talu, Simpang Empat, Lubuk Sikaping, dan Panti. Sungai yang ada di peta adalah sungai Pakis,
sungai Duta, sungai Kumu, sungai Batang Kayu, dan sungai Batang Sama. Daerah pemukinan yang ada adalah Koto Ingin,
Tanjung Medan, Sibatutu, Buluh Manih, dan Taluk Balimbing. Lokasi yang berpotensi sebagai tempat kuliah lapangan
adalah Panti, Padang Rondaman, dan Rokan. Lalu dari titik koordinat yang telah ditentukan, pada titik 100 o 12’ E, 0o 55’ N
kami mendapatkan daerah Sibira yang memiliki ketinggian 76 mdpl dengan kota terdekat Tanjung Berani. Pada titik 100 o
25’ 25” E, 0o 15’ 48” N menunjukkan daerah Koto Sarang dengan ketinggian 448 mdpl dan kota terdekat adalah Koto
Tangah. Titik selanjutnya adalah 99o 58’ 30” E, 0o 26’ 40” N daerah yang ditunjukkan adalah BT. Panco memiliki
ketinggian 363 mdpl, daerah terdekat berada di Baringin Sitombo. Titk terakhir adalah 99,5476o E, 0,4328o N terdapat
daerah Baharu dekat dengan Sitombol yang memiliki ketinggian 963 mdpl.

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa ada banyak legenda dan simbol pada peta yang
digambarkan dengan simbol berbeda-beda. Peta topografi dapat menentukan ketinggian suatu daerah sehingga menjadi
pembeda dengan peta jenis lainnya. Peta jenis ini juga memberikan informasi akurat tentang keberadaan suatu wilayah yang
bisa dijadikan sebagai lokasi kuliah lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. 2010. Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi. Gramedia : Jakarta.

Iskandar, L. 2009. Geografi 3. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Riyanto, dkk. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktob dan Web.
Yogyakarta : Gava Media

https://www.academia.edu

http://www.geografiana.com/makalah/teknologi/esensi-peta

Anda mungkin juga menyukai