Anda di halaman 1dari 11

REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA

Hadirin Rakhimakumullah….
Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita dan penuh dengan romantika
kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih
cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi
tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja
merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini
dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu
Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang
pujangga Mesir berkata :
‫أن فى يد الشبان أمر األمة وفى أقدامها حيتها‬
“Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan
umat”
Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka pada kesempatan yang
baik ini kita akan membicarakan remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, dengan landasan al-Qur’an
surat an-Nisa ayat : 9
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-
anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”
Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…..
Ayat tersebut diawali dengan kalimat ‫واليخش‬kita kaji lebih mendalam, secara semantik :
‫الواو واوالعاطفة واالم الم اآلمر يخش فعل المضارع مجزوم بالم‬
Istinbatnya, ‫واليخش‬adalah sighat amr, kaedah mengatakan :
‫األصل في األمر للوجوب‬
“pada dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban” Oleh karena itu wajib bagi kita, saya, saudara dan kita semua
merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah.
Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta, lemah
fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup,
dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi
remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus
pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal hadirin dinegeri tercinta ini
sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi
dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten
Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah
bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut
kemerdekaan. Jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini merdeka. Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno
terhadap generasi muda kita yang diabadikan oleh sejarah perjuangan bangsa.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang agar
memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penug terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan
Agama yang kita anut saat ini, sebab
‫سبان اليوم رجال الغد‬The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang
akan datang.
Dengan demikian hadirin, islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda mejeng, pemuda nangkring,
tapi yang diinginkan oleh islam adalah pemuda-pemuda yang agresif, inopatif, progresif, dan produktif. Dengan
demikian, dapat kita fahami apabila kita giat berkerja, rajin berusaha, dan gemar beramal artinya menuju masa depan
yang cerah menjanjikan. Namun jika remaja dan pemuda malas berkerja, enggan berusaha, dan tidak mau beramal
artinya menuju masa depan yang suram dan mengenaskan. Sebab :
‫الكسل ال يطعم العسل‬
“Insan yang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu” melainkan akan tenggelam dalam pahitnya empedu.No
again without a paint tiada kebahagiaan tanpa lemah derita, tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman Allah swt
dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-
pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Hadirin Rakhimakumullah
Menjadi Pemuda/Pemudi Muslim Masa Depan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulilah hirabil alamin wasalatu wasalamu alla asrafil anbiya iwal mursalin waala alii wasahbihi azmain ama
badu

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah subhana watala. Yang telah memberikan
kepada umur yang panjang sehingga kita telah bisa bertatapan muka satu dengan yang lainnya pada hari yang
sangat cerah ini.

Salawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang disebabkan beliau kita
mengenal Tuhan kita, kita tidak menyembah Tuhan selain Allah, karena kita yakin bahwa Tuhan itu satu, Tuhan itu
hanya Allah. Salawat dan salam juga semoga tercurahkan kepada keluargaNya, sahabat serta kepada kita selaku
penganut sunahNya.

Para hadhirin yang saya hormati. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah singkat yang
bertemakan : Menjadi Pemuda/Pemudi Muslim Masa Depan
Para hadhirin, menurut orang bunyak masa muda adalah masa pertengahan, masa melakukan yang terrrbaik, masa
terindah… cie…, dan masa ter…ter…ter… yang lainnya hingga kata orang yang terGokil dan taklupa temannya yang
Ter aneh.

Sebagai mana matahari yang panas pada siang hari, dan bulan yang indah saat purnama. Kita tau bahwa
perjuangan, perubahan, reformasi dipelopori oleh pemuda…

Ada sebuah pidato mantan presiden Soekarno “beri aku 10 pemuda, maka akan aku guncang dunia” perkataan
Soekarno ini buakan karangan atau khayalan belaka, kenyataannya telah membuktikan demikian ditangan
pemudalah perubahan itu terjadi.

Kita lihat sejarah indonesia pada tahun 1908 sebagai era kebangkitan nasional maka pemudalah sebagai motor
panggeraknya. Karena pemuda memiliki potensi tenaga terkuat.

Nah itulah salah satu potensi pemuda yaitu Tenaga terkuat, dan kita sebagai seorang pemuda muslim haruslah
dapat mengendalikan tenaga ini. Kita lihat para pemuda Palestina yang menggunakan segala tenaganya untuk
membebaskan tanah suci palestina dari tangan Yahudi laknattullah.
Nah para Pemuda/Pemudi muslim…

Pemuda juga mempunyai semangat yang bergelora lho, kita lihat saja para pemuda indonesia sewaktu mengusir
belanda… dan ketika hampir kalah apa yang mereka ucapkan, “jangan pernah menyerah wahai pemuda,,,,
kemerdekaan menanti mu…. Allahhuakbar” dan trettetetetetetetetet…………. merdeka…….

Dan ini pun juga termasuk salah satu potensi pemuda.. yaitu semangat yang menggelora…. dan kita juga harus bisa
mengendalikan potensi ini. Ya…. buat dirimu untuk lebih semangat ke Masjid. Jangan sampai sabda Rasulullah
terjadi yaitu “ketika akhir jaman kelak umatku masjidnya bermegah-megah, namun tak ada jamaah yang mengisinya”
ba…ha… buat apa mesjid bermegah-megah law ga’ da orangnya?

Dan yang demikian itu termasuk dalam 7 golongan orang yang mendapat sayafa’at dari Rasulullah s.a.w yaitu
seorang pemuda yang hatinya terpaut pada masjid.
Nah setelah itu Para pemuda/pemudi muslim… pemuda juga mempunyai akal yang terbuka dan mudah menerima
informasi, nah maka dari itu ini yang paling penting… kita sebagai seorang pemuda muslim masa depan harus bisa
menjaga potensi yang satu ini, jangan sampai salah menggunakannya…. ya contohnya untuk menerima informasi
negativ… karena dari potensi inilah kita mudah menerima semua yang kita lihat, ataupun yang kita dengar. Nah oleh
sebab itu Gunakanlah untuk hal yang positif ya… contohnya buat denger-denger ceramah lah…. atau law ga’ bisa
buat baca buku yang mendukung untuk kebaikan kita… nah law ini mala buat baca komik… boleh sih boleh… tapi
ingat donk… jangan Cuma komik… pelajaran juga donk… ok para pemuda/pemudi….

Nah para pemuda/pemudi muslim… maka dari itu manfaat kan lah potensi itu dengan maksimal, jangan di sia –
siakan… rugi tau’. Kita harus bertindak dengan penuh tanggung jawab, manfaatkan segala potensi yang ada,
misalnya belajar sungguh-sungguh. Kan kita mudah untuk menerima informasi … ya…. biar ga’ katro’ lah… ga’
telmi… dan ortu jadi senang deh…

Hal yang terpenting harus kita tanamkan dalam diri yaitu Cita-cita dan harapan kita boleh berbeda, tapi satu hal….
yang harus sama JADILAH KITA YANG TERBAIK.

Allah SWT melalui Al-Quran memperingatkan kepada kita supaya kita jangan menjadi pemuda/pemudi muslim yang
lemah, ingatlah wahai pemuda/pemudi kesuksesan masa depan sangat dipengaruhi oleh masa sekarang, Allah
berfirman dalam surat An Nisa Ayat 9 :

Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-
anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Oya… satu lagi ini ada beberapa tips agar menjadi seorang pemuda muslim masa depan.
1. kenali diri sendiri…. lho kok??? Emang ada yang masih belum kenal ma dirinya sendiri??? Wah… jangan heran
bro… banyak juga yang ga’kenal dengan dirinya sendiri… contohnya ga’pede…. lho ko’ga’PEDE??? Dan sering
bilang “aku ga’bisa” oya jangan katakan tidak bisa sebelum mencoba… andaikan gagal,,,, maka jangan pernah jera
untuk mencobanya lagi.

2. Menilai diri sendiri dengan jujur. Nah sekarang jarang buanget orang menilai diri sendiri dengan jujur…
kebanyakan law bilang dirinya pasti GUE BUANGET… orang lain LEWATTTTT…. lah… sobat jangan sampai
kayak gitu ya… Para Pemuda/Pemudi muslim, sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi
yang kamu miliki…..
3. Berfikir positif. Dan selalu befikir positif… dan hilangkan segala perasangka buruk dalam benak sobat. Jangan
biarkan pikiran negatif berlarut-larut. Ok para pemuda/pemudi…
4. Yakin… saya pasti bisa… ya… pokokya wuih… Selogan yang memberi semangat… eit…. tapi yang positif
ya pokoknya oke dah…. sebanyak banyaknya ok pemuda/pemudi…
5. Nah ini yang tidak kalah penting…. syukurilah apa adanya…. wajib deh buat kita semua…
oya sebelum itu ada lagu yang bagus buat sobat…. kita ini dianggap mujahid… wew… lho kok mujahid… kahn
ga’ ikutan perang… ga’ mesti perang kale…. niatkan semua karna Allah… dan semua akan dinilai ibadah atau
jihad… ga’mesti BOM atau perang bersenjata….

Baiklah, ahkir kata tak ada lagi waktu untuk menunggu sudah saatnya kita berubah dan menyatukan tekat untuk
menjadi yang lebih baik dari hari ini. Demi bangsa, demi negara, dan demi agama. Karena orang yang hari ini
sama dengan hari kemarin adalah oran yang merugi.

WAHAI PEMUDA ISLAM BANGKITLAH…. ISLAM MENANTIMU….

Billahitaufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!!!…


Bersama Allah, No Problem
‫هللا رسول على والسالم والصالة هلل الحمد‬، ‫وبعد‬

Merupakan tugas kita semua, menyambungkan hidup ini dengan Allah, Al-Ilah, sesembahan satu-satunya, Ar-Rabb,
Tuhan satu-satunya, Ar-Rahman, yang Maha Pengasih, Ar-Rahim yang Maha Penyayang. Menyambungkan seluruh
aspek hidup ini dengan Dzat yang Maha Mulia itu, dengan jalan mengamalkan seluruh perintahNya dan menjauhi
semua laranganNya.

Demikianlah kita mem-buktikan iman kepadaNya. Demikianlah kita berjuang untuk menjadi hambaNya yang mencari
ridhaNya. Demikianlah kita bekerja keras untuk mendekat kepadaNya.

Keyakinan kita kepada Allah, pemilik tunggal Asmaul Husna, memotivasi kita untuk menyambungkan pikiran kita,
hati kita, perasaan kita, ucapan dan prilaku kita dengan Dzat yang Maha Mulia itu. Kita selalu berorientasi pada
ridhaNya.

Kita senantiasa berfikir bagaimana mengamalkan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Kita selalu bekerja untuk mendapatkan kasih sayangNya. Ucapan kita pun selalu dijaga, agar tidak ada kata-kata
yang dapat mengundang murkaNya.

Bahkan perasaan kita pun selalu dikontrol agar perasaan kita kepada Allah selalu baik, selalu bersangka baik
kepada Allah.

Demikianlah kita menuhankan Allah. Demikianlah kita bertauhid. Demikianlah kita menghayati iman kita kepada
Allah.

Demikianlah kita berusaha membuktikan keyakinan kita kepada Allah.


Marilah kita merenungkan firman Allah Swt:

ْ‫هللاِ إِلَى فَ ِف ُّرو‬


ْ

“Maka berlarilah kamu kepada Allah” QS : Adzariyat : 50

Ayat ini memerintahkan kita untuk berlari kepada Allah. Artinya, kita diwajibkan untuk bercepat-cepat mengamalkan
perintahNya, dan cepat-cepat menjauhi laranganNya.

Dalam ayat lain Allah Swt berfirman:

ْ‫ارعُو‬
ِ ‫س‬َ ‫ض َها َو َج َّنةْ َر ِِّب ُكمْ ِمنْ َمغ ِف َرةْ ِإلَى َو‬
ُ ‫س َم َاواتُْ َعر‬ ُْ ‫ِلل ُمت َّ ِقينَْ أ ُ ِعدَّتْ َواألَر‬
َّ ‫ض ال‬

“Dan besegeralah kamu menuju ampunan dari TuhanMu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, disiapkan
untuk orang-orang yang bertaqwa” QS. Ali Imran : 133

Ayat yang mulia ini memerintahkan kepada kita bercepat-cepat menuju ampunan Allah dan syurgaNya. Maksudnya,
kita diperintah oleh Allah untuk segera bertaubat, memperbanyak istighfar, segera beribadah, memperbanyak amal
shaleh, menjauhi dosa dan maksiat. Dengan demikian kita akan mendapat ampunan Allah dan syurgaNya.

Orang yang beriman selalu berusaha untuk waspada. Mewaspadai penyimpangan dari jalan Allah. Mewaspadai
kelalaian. Mewaspadai bisikan syetan.

Mewaspadai sangkaan jelek terhadap Allah Swt. Dengan kewaspadaan itu, seorang mu’min menjaga kesadarannya.
Yaitu kesadaran sebagai hamba Allah yang mencari ridha Allah. Kesadaran sebagai muslim yang merindukan kasih
sayang Allah Ar-Rahman, Ar-Rahim.

Kesadaran sebagai makhluk Allah yang amat sangat lemah sekali, sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan
Allah setiap detik.

Kesadaran sebagai musafir di dunia ini, sebentar lagi akan meneruskan perjalanan menuju keabadian syurga firdaus
yang mulia. Amin.

Sesungguhnya kesadaran-kesadaran inilah yang wajib kita bangun dalam kepribadian kita pada setiap rukuk dan
sujud kita. Pada setiap ayat Al-Qur’an yang kita baca. Pada setiap untaian dzikir yang kita bisikkan. Pada setiap
ungkapan permohonan kita kepada Allah.

Pada setiap kerja-kerja da’wah kita, kerja-kerja amal shaleh kita, jihad-jihad sosial, budaya, politik, seni, pendidikan,
dan ekonomi yang kita galakkan setiap hari, setiap saat.

Cobalah kita renungkan hikmah yang sangat besar dari anjuran Rasulullah saw untuk selalu membaca “Bismillah”
pada awal setiap kegiatan positif. Sebelum makan, kita membaca “Bismillah” Artinya: Dengan nama Allah saya
makan.

Maksudnya, dengan memohon bantuan Allah saya makan. Sebelum minum, kita membaca “Bismillah” maksudnya:
Dengan memohon berkah Allah saya minum. Sebelum membaca, kita membaca “Bismillah” maksudnya : Ya Allah
berkatilah hambaMu pada bacaan ini.

Demikianlah seluruh aktifitas positif yang kita lakukan, penuh dengan pendidikan bismillah, untuk menyambungkan
kita dengan Allah Swt, untuk memperkuat keyakinan dan kesadaran kita sebagai hamba Allah yang beriman.

Bila kita telah menikmati keakraban dengan Allah, niscaya kita akan merasa kehilangan bila tidak shalat jamaah di
masjid. Bila kita telah merasa bahagia dengan ibadah, niscaya kita akan menyesal bila kita menyempurnakan shalat
sunnah rawatib dalam sehari semalam.

Bila kita telah merasakan indahnya membaca Al-Qur’an, niscaya kita merasa sangat rugi, jika dalam sehari
semalam, kita tidak sempat membaca Al-Qur’an. Bila kita telah merasa enaknya dzikir, niscaya kita merasa susah
bila ada wirid dzikir yang kita abaikan dalam sehari.

Bila kita telah merasakan lezatnya do’a, niscaya kita tidak bosan-bosan berdo’a, memohon dan meminta kepada
Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Bila kita telah merasakan mulianya mebantu orang lain, niscaya kita merasa rugi bila dalam sehari, tidak ada orang
yang kita bantu.

Bila kita telah merasakan manfaatnya da’wah, niscaya kita menyesal bila dalam sehari, tidak ada orang yang kita
nasehati. Demikianlah semua bentuk ibadah dan amal shaleh. Bila telah dinikmati, kita akan merasa sedih bila kita
abaikan.

Inilah refleksi dari jaminan Allah Swt untuk orang yang senantiasa mengikuti petunjukNya:

ْ َ‫يَحزَ نُونَْ َوالَهُمْ َعلَي ِْهمْ خَوفْ ف‬


َْ ‫الَ ُه َد‬
ْ‫اي تَ ِب َْع فَ َمن‬

“Barangsiapa mengikuti petunjukKu, niscaya tak ada ketakutan atas mereka, dan mereka tidak berduka cita” QS. Al-
Baqarah : 38
Maksudnya, orang yang senantiasa mengikuti petunjuk Allah, pasti bahagia. Pasti tenang. Pasti senang. Pasti
optimis. Pasti berani dalam kebenaran. Pasti kuat dalam menghadapi tantangan iman.

Dalam ayat lain Allah berfirman:

ْ‫هللاُ َربُّنَا قَالُوا الَّذِينَْ ِإ َّن‬ ُْ ‫الَ أَنْ ال َمالَئِ َك ْةُ َعلَي ِه ُْم تَتَن ََّز‬
ْ ‫ل استَقَا ُموا ث َُّْم‬ ْ ‫ت َحزَ نُوا َو‬، ‫تُو َعدُونَْ ُكنتُمْ اَّلتِيْ بِال َجنَّ ِْة َوأَب ِش ُروا‬
ْ ‫الَ تَخَافُوا‬

“Sesungguhnya orang-orang yang menegaskan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka senantiasa
beristiqamah, niscaya pasti turun kepada mereka malaikat yang menyatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah
kamu bersedih. Bergembiralah kamu dengan syurga yang telah dijanjikan kepadamu” QS : Fussilat : 30

Perjuangan untuk mewujudkan ayat mulia ini ialah perjuangan istiqamah. Yaitu istiqamah dalam iman. Istiqamah
dalam tauhid. Istiqamah dalam peningkatan ibadah. Istiqamah dalam dzikir, do’a, tilawah, da’wah, sedekah, kata-
kata yang baik, akhlak yang mulia.

Olehnya itu, bila kita sedih dan susah, berse-geralah bertaubat, beribadah, berdzikir dan berdo’a yang khusyu’ dan
panjang. Bila kita mendapatkan ujian-ujian hidup, penderitaan-penderitaan sesaat, kembalilah ke jalan istiqamah.
Renungkanlah iman kita.

Renungkanlah betapa banyaknya dosa dan kelalaian kita. Renungkanlah Asmaul Husna. Beristiqamahlah
Menuntut Ilmu
Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum wa rahmatullahi wabarakatuh

Pertama kali, marilah kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah karuniakan pada kita, entah itu nikmat yang
sangat kecil hingga nikmat yang luar biasa besar. Dari nikmat berupa kemampuan melihat, hingga nikmat berupa
kemampuan merasakan kebenaran dengan hati. Dari nikmat berupa kemampuan menghirup udara, hingga nikmat
berupa alam luas yang tidak akan pernah bisa dihitung luasnya, Alhamdulilllah.

Kedua kali, tidak lupa, semoga shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada baginda besar, Nabi Muhammad
Shallallaahu a’laihi wa sallam, yang dengan perjuangan dan pengorbanan nya kita bisa merasakan nikmatnya
keimanan pada Allah dan indahnya agama islam, juga kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir
zaman nanti.

Hadirin yang Allah rahmati dan muliakan,

Agama kita dalam tuntunannya mengajak pada pengikutnya untuk menuntut ilmu. Dalam sabdanya Nabi Muhammad
SAW menegaskan pada kita tentang kewajiban akan menuntut ilmu, baik itu bagi muslim atau muslimah. Sabda
beliau berbunyi seperti ini:

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi tiap-tiap muslim.” (Hadist riwayat Bukhori-Muslim)
Saya kira sangat jelas hadist shahih diatas memberi arahan pada kita akan wajibnya menuntut ilmu. kewajiban ini
sangat berkaitan erat nantinya dengan kepentingan kita sebagai manusia dan derajatnya nanti dihadapan Allah
Subhanahu wa ta’ala.

Setelah tahu hadist ini jangan sampai kita masih malas dan mencari-cari alasan dalam menuntut ilmu. Orang yang
masih mencari-cari alasan berarti dia adalah seorang pemalas. Dan dalam agama kita pemalas tidak mendapatkan
tempat. Pernah tau cerita khalifah Umar bin Khattab ketika bertemu sekumpulan pemuda yang hanya duduk tanpa
melakukan sesuatu apapun?

Dalam kisah itu, Khalifah Umar bin Khattab marah dan langsung menegur para pemuda itu untuk segera melakukan
sesuatu, jangan hanya duduk-duduk saja membuang waktu. Pelajarannya adalah jangan sampai kita mempunyai
waktu luang yang tidak berisi dengan kegiatan yang bermanfaat.

Nah, dalam konteks ini, hendaknya kita sebagai muslim yang baik selalu mengisi waktu kita dengan sebaik-baiknya,
salah satunya ya dengan menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak harus di bangku sekolah, di kehidupan nyata diluar
lebih banyak terdapat pelajaran yang bisa diambil.
Hadirin yang Allah rahmati dan muliakan,

Setelah tahu akan wajibnya menuntut ilmu dalam islam, ada baiknya kita membahas tentang pentingnya menuntut
ilmu. Ilmu secara pasti menjadi pembeda antara orang yang tahu dengan yang tidak tahu. Dalam hal apapun, orang
yang tahu selalu lebih selamat dari orang yang tidak tahu.

Contoh sederhana, pada sebuah jalan raya besar, ada dua orang yang sedang ingin menyebrang. Yang satu
menyebrang dengan menggunakan jembatan penyebrangan, sedangkan yang satu lagi nekad melewati tengah jalan
untuk menyebrang. Bisa dipastikan mana yang lebih beresiko untuk mengalami kecelakaan.

Penyebab orang yang menyebrang tidak melewati jembatan bisa jadi karena dia memang tidak tahu kegunaan
jembatan itu. Dan ini banyak terjadi disekitar kita, bahkan beberapa kali terjadi kecelakaan, padahal jarak dengan
jembatan tidak terlalu jauh.

Dari contoh diatas saja kita dapati perbedaan yang sangat mencolok, lalu bagaimana jika ini menyangkut ilmu
agama? Pasti perbedaannya akan sangat terasa. Maka dari itu, menuntut ilmu sangat penting untuk dilakukan.

Hadirin yang Allah rahmati dan muliakan,

Dalam beberapa hadist, Rasulullah memberitahu akan keutamaan orang yang ahli ilmu melebihi orang yang ahli
ibadah. Kenapa orang yang berilmu bisa melebihi orang yang tidak padahal dalam hal ibadah seorang ahli ibadah ini
senantiasa beribadah pada Allah?

Ini di karenakan ahli ilmu melakukan sesuatu atas dasar ilmu, sedangkan ahli ibadah hanya fokus pada ibadahnya
tanpa mencari tahu tentang manfaat dan kegunaan ibadah itu sendiri, sehingga orang yang berilmu lebih kuat secara
pijakan dan pengetahuan, berbeda dengan ahli ibadah yang hanya beribadah saja.

Diriwayatkan juga bahwa setan lebih mudah menjerumuskan ahli ibadah dalam kesesatan dibandingkan ahli ilmu.
Pemahaman ini menjadi semacam warning bagi kita, agar jangan pernah puas akan ilmu yang kita miliki dan terus
meng-upgrade nya.

Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda seperti ini:

Artinya: “Bahwa sesungguhnya engkau pergi untuk mempelajari suatu ayat dari kitab Allah adalah lebih baik
daripada engkau melakukan shalah seratus rakaat.“
Jelas sekali dalam hadist diatas, bahwa ilmu lebih penting dari ibadah tanpa ilmu. Nah, ilmu ini disisi lain juga
menjadi pembeda antara kita dengan makhluk lainya, dalam Al-Quran Allah menceritakan kisah nabi Adam as.
ketika pertama kali diciptakan oleh Allah, kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud kepadanya karena
Allah telah memberi tahu Adam as. ilmu tentang nama semua benda.

Ayat tentang cerita di atas ada pada surat Al-Baqarah ayat ke 31-33. Bunyinya seperti ini:
Dalam ayat yang lain juga Allah memerintahkan nabi Nuh agar tidak termasuk orang yang bodoh, ayat itu berbunyi:

Artinya: “Dia (Allah) berfirman, ‘Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, karena
perbuatannya sungguh tidak baik, sebab itu jangan engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau
ketahui. Aku menasehatimu agar (engkau) tida termasuk orang yang bodoh’.”

Hadirin yang Allah rahmati dan muliakan,


Maka dari itu, kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya untuk tidak pernah berhenti dan selalu sabar dalam
belajar, dengan harapan kita bisa mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Seperti apa yang
difirmankan Allah dalam surat Al-Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi:

Artinya: “Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang yang Allah beri ilmu dan memanfaatkan ilmunya. Saya
cukupkan sampai sini, semoga bisa bertemu di lain waktu.

Wassalaamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuuh.

Anda mungkin juga menyukai