Jurnal Windi
Jurnal Windi
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) dalam pembelajaran merupakan ciri khas dan
menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013. Dalam Permendikbud No. 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan
tentang perlunya proses pembelajaran yang dipadu dengan kaidah-kaidah pendekatan
saintifik/ilmiah. Kemendikbud (2013: 3) memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran di dalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Komponen-komponen tersebut
semestinya dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran, tetapi bukanlah siklus
pembelajaran sehingga siswa dapat berperan aktif dalam setiap proses kegiatan pembelajaran.
Penerapan pendekatan saintifik menuntut adanya perubahan setting dan bentuk tersendiri
yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Salah satu model pembelajaran yang
dipandang sejalan dengan prinsip pendekatan saintifik/ilmiah yaitu model inkuiri. Model inkuiri
memiliki beberapa tipe, salah satunya model inkuiri terbimbing. Model inkuiri terbimbing
menekankan pada siswa yang memecahkan masalah dari guru atau buku teks melalui cara-cara
ilmiah, melalui pustaka dan melalui pertanyaan dan guru membimbing siswa dalam menentukan
proses pemecahan dan identifikasi solusi sementara dari masalah tersebut.
B. Rumusa Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran ?
2. Bagaimana penjelasan tentang model pembelajaran saintifik.?
3. Bagaimana Penerapan Pendekatan saintifik
4. Bagaimana persepsi guru tentang pendekatan saintifik ?
5. Apa kendala guru dalam penerapan pendekatan saintifik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan terkait model pembelajaran
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang model pembelajaran saintifik
3. Untuk mengetahui bagaiamana penerapan pendekatan saintifik
4. Untuk mengetahui persepsi guru tentang pendekata saintifik
5. Untuk mengetahui kendala- kendala apa saja yang diperoleh dalam penerapan
pendekatan saintifik
D. Manfaat
Makalah ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang metode pendekatan
saintifik dan penerapannya dalam pembelajaran, serta bias dijadikan modal kita saat sudah
mengajar nanti.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah contoh pola atau struktur pembelajaran siswa yang didesain,
diterapkan, dan dievaluasi secara sistematis oleh guru dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
Model pembelajaran, menurut Isjoni (2012: 147), merupakan strategi yang digunakan guru
untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis,
memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih. Model
pembelajaran berisi strategi-strategi pilihan guru untuk tujuan-tujuan tertentu di kelas.
Sementara, strategi, menurut Kemp (dalam Rusman, 2014: 132), merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai
secara efektif dan efisien.
Sementara itu, Dick dan carey menyatakan strategi Dalam pengertian lain model
pembelajaran adalah suatu contoh bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru dikelas.
Memilih atau menentukan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kondisi Kompetensi
Dasar (KD), tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran, sifat dari materi yang akan diajarkan,
dantingkat kemampuaanpeserta didik. Di samping itu, setiap model pembelajaran mempunyai
tahap-tahap (sintaks) yang dapat dilakukan siswa dengan bimbingan guru.
(https://ibnufajar75.wordpress. com/2014/05/31/model-model-pembelajaran- yang-sesuai-
dengan-kurikulum- 2013). Diakses: 5-11-2016).
Berdasarkan perbedaan kerangka referensi belajar dan pengajaran dan perbedaan konsepsi
tujuan dan media pendidikan, Bruce Joyce dan Masha Weil membagi model pembelajaran
menjadi empat kelompok besar (family), yakni: model pemrosesan informasi, model interaksi
sosial, model personal, dan model modifikasi perilaku (Joyce dan Weil, 1972: 2).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
standar proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran discovery
(Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model
pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
1. Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta
kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/ atau KD-4.
2. Kesesuaian model pembelajaran dengankarakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 yang
dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan
tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan.
3. Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar peserta
didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning),
mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/ collecting information),
mengasosiasi/menalar (assosiating), dan mengomunikasikan (communicating).
B. Model Pembelajaran Saintifik
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian. Strategi merupakan istilah yang banyak dipakai
dalam berbagai konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Dalam kontek pembelajaran
strategi berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik didalam perwujudan kegiatan
pembelajaran; konsep strategi dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik rentetan perbuatan
guru-peserta didik dalam peristiwa pembelajaran (Sudirman; Rusyan; Arifin, dan Fatoni,
1989:90).
Di dalam Kurikulum 2013 yang sekarang mulai diterapkan di sebagian sekolah- sekolah
piloting ada dikenal namanya istilah Pendekatan Saintifik. Secara Istilah pengertian dari
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, meng-analisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atauprinsip yang “ditemukan”
(http://www.matematrick. com/2015/-08/perbedaan-strategi-pendekatan-metode.html. Diakses 5-
11-2016).
A. Jenis Penelitian
KESIMPULAN
Model Pembelajaran adalah contoh pola atau struktur pembelajaran siswa yang didesain,
diterapkan, dan dievaluasi secara sistematis oleh guru dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang standar proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum
2013 adalah model pembelajaran inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran
discovery (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning),
dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta
kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/ atau KD-4.
2. Kesesuaian model pembelajaran dengankarakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 yang
dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan
tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan.
3. Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar peserta
didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning),
mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/ collecting information),
mengasosiasi/menalar (assosiating), dan mengomunikasikan (communicating).
Di dalam Kurikulum 2013 yang sekarang mulai diterapkan di sebagian sekolah- sekolah
piloting ada dikenal namanya istilah Pendekatan Saintifik. Secara Istilah pengertian dari
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, meng-analisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atauprinsip yang “ditemukan”
(http://www.matematrick. com/2015/-08/perbedaan-strategi-pendekatan-metode.html. Diakses 5-
11-2016).