TUENTERI
REPUBLIK
INDONESIA
MENTERIENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL
PERATURAN
2006
NOMORr 033TAHUN
TENTANG
GASMETANABATUBARA
PENGUSAHAAN
MENTERIENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL,
5. PeraturanPemerintah
Nomor35 Tahun2004tentangKegiatanUsaha
Hulu Minyakdan Gas Bumi (LembaranNegaraRepublikIndonesia
Tahun 2004 Nomor 123, TambahanLembaranNegara Republik
fndonesiaNornor4435)sebagaimana
telahdiubahdenganPeraturan
PemerintahNomor 34 Tahun 2005 (LembaranNegara Republik
IndonesiaTahun 2005 Nomor 81, TambahanLembaranNegara
RepublikIndonesia
Nomor4530);
MEMUTUSI(AN
:
MENETAPKAN
: PERATUF{ANMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINEML
TENTANGPENGUSAHAAN GASMETANABATUBAM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
DalamPeraturanMenteriiniyangdimaksudkan
dengan:
1. Kontrak Kerja Sama, Wilayah Hukum PertambanganIndonesia,
BadanUsaha,BentukUsahaTetap,Badanpelaksana,Menteriadalah
sebagaimana dimaksuddalam undang-Undang Nomor22 Tahun
2001 tentang Minyakdan Gas Bumi sebagaimanatelah berubah
denganPutusanMahkamahKonstitusiNomol oo2lpuu-lt2oogpada
tanggal21 Desember2A04.
2. Data, Kontraktoradalah sebagaimanadimaksuddalam peraturan
PemerintahNomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatanusaha Hulu
Minyakdan Gas Bumisebagaimana telah dlubahdenganperaturan
PemerintahNomor34 Tahun2005.
3. Gas Metana Batubara(CoalbedMethane)yang selanjutnyadisebut
Gas Metana Batubaraadalahgas bumi (hidrokarbon) oihana gas
metanamerupakankomponenutamanyayangterjadisecaraalamiah
dalam proses pembentukanbatubara(coatificaiionl dalam kondisi
terperangkapdan terserap (terabsorbsi)
di dalam batubaradan/atau
lapisanbatubara.
-3-
Jenderalyangbidangtugasdan
JenderaladalahDirektorat
12. Direktorat
kewenangannya di bidangMinyakdan Gas Bumi.
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal5
n . rencanapengembanganlapangan;
o. pengutamaan barangdanjasa dalamnegeri;
pemanfaatan
p . pengembanganmasyarakatsekitarnyadan jaminan hak-hak
masyarakatadat;
q . pengutamaan tenagakerjaIndonesia.
penggunaan
BABII
DANPENAWARAN
TATACARAPENETAPAN WILAYAHKERJA
GAS METANABATUBARA
Pasal6
PengusahaanGas MetanaBatubaradilakukanpadaWilayahTerbukaGas
MetanaBatubara.
Pasal7
Pasal8
Pasal9
Pasal10
(5) Setelahpenetapan
WilayahKerjaGas MetanaBatubarasebagaimana
dimaksudpada ayat (3), Menterimenunjuklangsungbadanhukum
sebagaimanadimaksudpadaayat(2) untukmelakukanpengusahaan
Gas MetanaBatubara.
Pasal11
Pasal12
(4) Setelahpenetapan
WilayahKerjaGas MetanaBatubarasebagaimana
dimaksudpada ayat (3), Menterimenunjuklangsungbadanhukum
sebagaimanadimaksudpada ayat(2) untukmelakukanpengusahaan
Gas MetanaBatubara.
Pasal13
'(1) Dalamhal KontraktorMinyakdan Gas Bumi dan KontraktorPKP2B
dalamsuatuWilayahTumpangTindihtidakberminatuntukmelakukan
pengusahaan Gas Metana Batubara, Menteri menentukan
pengusahaannya.
kebijaksanaan
BAB III
PEMANFAATAN
DATADAN INFORMASI
SERTAPENGGUNAANSARANADAN FASILITAS
Pasal14
Pasal16
BAB IV
PENELITIAN,
PENGKAJIAN DANPENGEMBANGAN
GAS METANABATUBAM
Pasal17
BABV
PENYELESAIAN
PERSELISI
HAN
Pasal18
(1) Dalamhalterjadiperselisihan
antaraKontraktor
Gas MetanaBatubara
denganKontraktorMinyakdan Gas Bumiatau KontraktorPKP2Batau
PemegangKP Batubara,diselesaikandengan musyawarahuntuk
mufakat.
-9-
BABVI
KETENTUANGAS METANABATUBAM
SEBAGAISUMBERDAYAIKUTAN
Pasal19
BABVII
PERALIHAN
KETENTUAN
Pasal20
BABVIII
KETENTUANPENUTUP
Pasal 21
PeraturanMenteriini mulaiberlakupadatanggalditetapkan.
Ditetapkan
diJakarta
padatanggal 22 l4ei 2006
MENTERIENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL,