Laparatomy BAB II PDF
Laparatomy BAB II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
operasi semacam ini pada tahun 1878 oleh seorang ahli bedah Inggris, Thomas
Bryant. Kata tersebut terbentuk dari dua kata Yunani, ”lapara” dan ”tome”.
Kata ”lapara” berarti bagian lunak dari tubuh yg terletak di antara tulang
Kedokteran, 2011).
tapi lebih umum pembedahan perut (Harjono, 1996). Ramali Ahmad (2000)
9
10
teknik sayatan yang dilakukan pada daerah abdomen. Teknik sayatan dapat
dilakukan pada bedah digestif dan kandungan (Bedah Unhas, 2013), dimana
Insisi dilakukan persis pada garis tengah dimulai dari ujung Proc.
bawah.
atas. Irisan median atas dan bawah dapat disambung dengan melingkari
umbilikus.
Insisi ini dapat dibuat baik di sebelah kanan atau kiri dari garis tengah.
Kira-kira 2,5cm sampai 5cm dari garis tengah. Insisi dilakukan vertikal, diatas
Dimana fascia diiris lebih lateral dari yang konvensional. Secara teoritis,
rectus pada insisi ini dipisahkan secara tumpul (splitting longitudinally) pada
h. Rocky Davis
i. Pfannenstiel Insision
Insisi yang popular dalam bidang ginekologi dan juga dapat memberikan
retropubic prostatectomy.
j. Insisi Thoracoabdominal
reseksi dari bagian bawah esophagus dan bagian proximal dari lambung.
a. Herniotomi
pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong hernia dibuka dan isi
hernia dijahit ikat setingggi mungkin lalu dipotong (Sjamsuhidayat dan Jong,
2006).
13
b. Gastrektomi
tetapi juga digunakan untuk mengobati ulkus lambung yang tidak berespon
c. Kolesistoduodenostomi
d. Hepatektomi
operasi yang kompleks di mana seluruh hati atau liver akan diangkat.
14
Prosedur ini diikuti dengan transplantasi hati karena tubuh tidak dapat hidup
tanpa hati.
yang mana organ ini merupakan bagian dari sistem getah bening. Splenotomi
f. Apendektomi
g. Kolostomi
h. Hemoroidektomi
dari lubang asalnya sampai lubang kulit. Luka dibiarkan terbuka sehingga
sayatan arah laparatomi adalah berbagai jenis operasi uterus, operasi pada
a. Histerektomi
vagina.
rektum.
16
b. Salpingo-ooforektomi bilateral
kelainan jinak. Pada tumor ganas ovari kanan dan kiri diangkat dengan tuba
digestif dan kandungan, teknik ini juga sering dilakukan pada pembedahan
organ lain, antara lain ginjal dan kandung kemih (Nuryanti, 2012).
a. Stitch Abscess
Biasanya muncul pada hari ke-10 pasca operasi atau bisa juga
superfisial atau lebih dalam. Jika dalam ia dapat berupa massa yang teraba
Biasanya jahitan akan terkubur didalam kulit sebagai hasil dari edema
dan proses inflamasi sekitarnya. Infeksi luka sering muncul pada 36 jam
c. Gas Gangrene
Biasanya berupa rasa nyeri yang sangat pada luka operasi, biasanya 12
d. Hematoma
e. Keloid Scar
Penyebab dari keadaan ini hingga kini tidak diketahui, hanya memang
sebagian orang mempunyai kecenderungan untuk mengalami hal ini lebih dari
orang lain.
antara 0% sampai 3% dan biasanya lebih umum terjadi pada pasien lebih dari
perempuan adalah 4: 1.
Hal ini juga diartikan sebagai pembentukan kembali atau pembaharuan dari
yang dimulai setelah beberapa menit dan berlangsung selama sekitar tiga hari
setelah cedera. Ada dua proses utama yang terjadi selama fase peradangan ini,
yang tiba pada luka akan bersaing untuk mendapatkan nutrisi yang memadai.
merupakan fase pengisian luka dengan jaringan granulasi yang baru dan
memerlukan waktu lebih dari satu tahun, bergantung pada kedalaman dan luas
luka. Jaringan parut kolagen terus melakukan reorganisasi dan akan menguat
setelah beberapa bulan. Namun, luka yang telah sembuh biasanya tidak
2.2.1. Definisi
Lama rawat inap adalah istilah yang umum dipakai untuk mengukur
durasi satu episode rawat inap. Lama perawatan pada pasien merupakan
jumlah hari rawat pasien sejak menjalani operasi sampai pada saat pasien
sembuh dan dapat dipulangkan (Nursiah, 2010). Lama rawat inap dihitung
dengan cara tanggal keluar dikurangi tanggal masuk, dengan kriteria pasien
Dari penelitian yang dilakukan oleh Islam dan Limpo pada tahun 2001
menyatakan bahwa lama hari rawat pada pasien pasca operasi bervariasi yaitu
tujuh sampai 30 hari dengan rata-rata hari rawat antara tujuh sampai 14 hari.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nursiah Arfah
Noer (2010) di RSUD Labuang Baji Makasar terhadap pasien yang menjalani
yaitu tujuh sampai 14 hari sebanyak 74,2% dan lama perawatan jangka
panjang yaitu, lebih dari 14 hari, sebanyak 25,8%. Dimana pada lama
selama tiga sampai lima hari dan masa pemulihan sedikitnya membutuhkan
waktu selama empat minggu. Hal ini juga serupa dengan lama perawatan post
seksio sesarea yang dijabarkan oleh Kasdu (2003), dimana dibutuhkan waktu
perawatan normal selama tiga sampai lima hari dan proses pengangkatan
jahitan pasca operasi bersih adalah lima sampai tujuh hari sesuai dengan
abdomen.
hanya dalam satu sampai dua jam, dan penyembuhan dilakukan di rumah.
Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit, pemulihan terjadi selama beberapa
jam dan penyembuhan berlangsung selama satu hari atau lebih, tergantung
pada luasnya pembedahan dan respon pasien (Potter dan Perry, 2006).
21
atau sebelum dibawa ke ruang rawat inap. Pada ruang pemulihan tahap I,
pasien akan membutuhkan pemantauan ketat dan biasanya hal yang sering
kondisi luka, dan tingkat nyeri. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk
pemulihan tahap I adalah satu jam, jika tidak ada komplikasi. Setelah kondisi
pasien sudah stabil dan tidak lagi membutuhkan pemantauan ketat, perawat
kesehatan pasien membaik dan pasien dinyatakan pulang (Potter dan Perry,
2006).
operatif adalah :
Menurut Majid, Judha, dan Istianah (2011), hal yang harus dilakukan
b. Manajemen luka
perawatan.
c. Mobilisasi dini
Mobilisasi dini yang dapat dilakukan yaitu ROM, napas dalam dimana
d. Penanganan nyeri
inhalasi muntah atau mukus. Posisi lain yang diinginkan oleh ahli bedah harus
dinyatakan dengan jelas, contohnya posisi datar dengan kaki tempat tidur
yang elevasi.
f. Penggantian cairan
waktu pembedahan, penggantian cairan intra operasi, dan jumlah cairan yang
g. Nutrisi
h. Rehabilitasi
i. Discharge planning
pasien dan keluarga tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan
Hari Rawat
aman ke rumahnya. Hari rawat yang pendek atau cepat akan memberi
keuntungan antara lain penghematan biaya dan sumber yang lebih sedikit
terhadap rumah sakit terutama bagi pasien itu sendiri (Potter dan Perry, 2006).
bertambahnya lama hari rawat yang sangat membebani pasien dan keluarga
fungsional pasien akan mempercepat penyembuhan pasien dan hal ini juga
Luka operasi pada prinsipnya adalah luka berada dalam kondisi bersih.
Istianah, 2011).
b. Usia
dan mulai masuk kategori tua saat usia 58 tahun. Pengkategorian usia ini
sangat penting untuk mengklasifikasikan gaya hidup yang sesuai untuk usia
seseorang.
26
Menurut Butler (2006), usia tua akan berhubungan dengan perubahan pada
hubungan antara usia dengan masa penyembuhan luka yang dipaparkan oleh
Valencia (2001) pada usia tua dan muda (dewasa, remaja, dan anak).
Penelitian tersebut menyatakan bahwa semakin tua usia pasien maka angka
c. Mobilisasi Dini
sendi, sikap, gaya berjalan, latihan maupun kemampuan aktivitas (Potter dan
Perry, 2006). Mobilisasi dini menurut Carpenito (2000) adalah suatu upaya
Mobilisasi dini yang dapat dilakukan yaitu ROM, napas dalam dimana
posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi yang belum
27
sedini mungkin. Asalkan rasa nyeri dapat ditoleransi dan keseimbangan tubuh
mencapai level kondisi seperti pra pembedahan dapat dipersingkat. Hal ini
serta juga dapat mengurangi stress psikis (Majid, Judha, dan Istianah, 2011).
Dengan bergerak, hal ini akan mencegah kekakuan otot dan sendi
sisi lain akan menyehatkan pikiran dan mengurangi dampak negatif dari
beban psikologis yang tentu saja berpengaruh baik terhadap pemulihan fisik.
(Akhrita, 2011).
tentu setelah pasien sadar atau anggota gerak tubuh dapat digerakkan kembali
setelah dilakukan pembiusan regional. Pada saat awal pergerakan fisik bisa
28
dilakukan di atas tempat tidur dengan menggerakkan tangan dan kaki yang
Pada 12 jam sampai 24 jam berikutnya atau bahkan lebih awal lagi
badan sudah bisa diposisikan duduk, baik bersandar maupun tidak dan fase
selanjutnya duduk diatas tempat tidur dengan kaki yang dijatuhkan atau
kamar atau bangsal dan tidak ada hambatan fisik untuk berjalan, seharusnya
sudah biasa berdiri dan berjalan di sekitar kamar atau keluar kamar, misalnya
berjalan sendiri ke toilet atau kamar mandi dengan posisi infus yang tetap
terjaga.
sekitar lokasi operasi, bisa juga oleh karena beberapa selang yang
(nasogastric tube), selang drainase, kabel monitor, dan lain-lain. Perangkat ini
pastilah berhubungan dengan jenis operasi yang dijalani. Namun paling tidak
perangkat itu tahap demi tahap seiring dengan perhitungan masa mobilisasi
ini.
29
keleluasaan untuk bergerak sejak dua kali 24 jam pasca operasi (Majid, Judha,
terutama jaringan lemak sangat rentan terhadap infeksi. Selain itu obesitas
terjadi dehisensi dan infeksi luka yang menyebabkan hari rawat inap menjadi
e. Pengobatan
dengan risiko tinggi, pada pasien dengan risiko tinggi, atau pada pembedahan
30
risiko rendah yang dapat membantu penyembuhan luka, sehingga lama rawat
f. Perawatan luka
sampai lima hari pasca operasi. Idealnya balutan luka diganti setiap hari dan
diganti menggunakan bahan hidrasi yang baik. Pembersihan yang sering harus
g. Intensitas Nyeri
Association for the Study of Pain, IASP) mendefinisikan nyeri sebagai suatu
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang
merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang
disebabkan oleh stimulus tertentu. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang
bersifat fisik dan atau mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada
31
jaringan aktual atau pada fungsi ego seseorang individu (Potter dan Perry,
2006).
1) Sebagai proteksi
barang yang memberi beban penuh pada kakinya untuk mencegah cedera
lebih lanjut.
1) Nyeri akut
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang, yang tidak melebihi enam bulan dan ditandai adanya peningkatan
tegangan otot.
2) Nyeri kronik
biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan.
32
Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom
umum nyeri membantu perawat dalam membentuk pengertian pola nyeri dan
untuk menghitung luas dan derajat nyeri bergantung pada klien yang secara
2) Lokasi nyeri
nyeri dengan daerah yang lebih spesifik, perawat meminta klien untuk
3) Keparahan
nyeri ringan, sedang, atau parah. Namun, makna istilah ini berbeda bagi
33
perawat dan klien. Penilaian skala nyeri dapat dikelompokkan menjadi empat
bagian, yaitu :
VDS)
sebagai alat pengganti deskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri
subdivisi. VAS merupakan suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri
yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsi verbal pada setiap
ujungnya. Ujung kiri diberi tanda “no pain” dan ujung kanan diberi tanda
d) Faces Pain Scale (FPS), Secara historis, FPS yang terdiri dari
serangkaian enam sampai sampai tujuh wajah yang dimulai dari wajah
tersenyum bahagia sampai sedih berlinang air mata digunakan untuk menilai
4) Kualitas
Karakteristik subjektif nyeri yang lain adalah kualitas nyeri itu sendiri.
tajam, dan tumpul. McCaffery dan Beebe (1989) dalam Potter dan Perry
Copp (1990) dalam Potter dan Perry (2006) menemukan bahwa klien
6) Gejala penyerta
mual, nyeri kepala, pusing, keinginan untuk miksi, konstipasi, dan gelisah.
Beberapa nyeri muncul disertai dengan gejala yang dapat diprediksi. Disini
operasi pada klien. Nyeri pasca operasi adalah nyeri yang dirasakan setelah
yang biasa dijumpai pada pasien yang menjalani operasi. Toxonomi Comitte
pasien satu ke pasien lainnya. Saat klien sadar dari anastesi umum maka rasa
nyeri akan terasa. Nyeri mulai terasa sebelum kesadaran klien kembali penuh.
Klien yang mendapat anastesi regional dan lokal, biasanya tidak mengalami
nyeri karena area insisi masih berada di bawah pengaruh anastesi. Nyeri akut
yang ditimbulkan akibat insisi menyebabkan klien gelisah dan mungkin nyeri
Nyeri bukanlah akibat sisa pembedahan yang tak dapat dihindari tetapi
Pengkajian nyeri pasca operasi digunakan sebagai dasar bagi perawat untuk
bahwa, aspek dari nyeri pasca operasi adalah untuk menyelidiki adanya
yang dirasakan pasien, maka makin rendah harapan sembuh menurut pasien
berdasarkan sifat subjektif nyeri dan hal ini akan berpengaruh terhadap
h. Pemenuhan Nutrisi
ringannya operasi, keadaan gizi pasien pasca operasi, dan pengaruh operasi
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang
dapat berlangsung selama lima sampai tujuh hari atau lebih pasca operasi.
Pentingnya nutrisi yang baik pada pasien dengan luka atau pasca
mempersingkat lama hari rawat yang berarti mengurangi biaya rawat secara
penyerta. Tujuan diet pasca operasi adalah untuk mengupayakan agar status
dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut:
2) Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari
seperti:
38
Selama enam jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air
putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan
ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua
zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan. Diet ini
b) Pasca operasi besar: setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada
sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata delapan sampai 10 kali sehari
selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan
dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila
gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet Pasca-Bedah
Pasca-Bedah II diberikan kepada pasien pasca bedah besar saluran cerna atau
biskuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat
pasca bedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca-
Bedah II.
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam tiga kali
diberikan kepada :
mengakibatkan masukan gizi kurang selama pasien dirawat selain itu juga
1) Metode Penimbangan
berat dari setiap jenis makanan yang dikonsumsi dan selanjutnya dapat
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara menimbang yang baik dan
dengan metode lainnya, dapat mencatat secara pasti mengenai jumlah dan
jenis bahan makanan, sisa makanan dapat dihitung secara pasti dan
memerlukan tempat yang agak luas untuk menampung alat makan dan sisa
estimator, menaksir secara visual banyaknya sisa makanan yang ada untuk
setiap golongan makanan atau jenis hidangan. Hasil estimasi tersebut bisa
dalam bentuk berat makanan yang dinyatakan dalam gram atau bentuk skor
digunakan cepat dan singkat, tidak memerlukan alat yang banyak dan rumit,
menaksir dan pengamatan yang tinggi, dan sering terjadi kelebihan dalam
(Comstock, 1981).
42
3) Metode Recall
Prinsip dari metode recall 24 jam adalah mencatat semua jenis dan
jumlah makanan yang dikonsumsi selama periode waktu 24 jam terakhir. Hal
penting yang harus diketahui adalah bahwa dengan recall 24 jam, data yang
piring, gelas dan lain-lain atau ukuran lain yang biasa digunakan sehari-hari
(Supariasa,dkk, 2001).
lain, murah, cepat dan jelas untuk menggambarkan asupan gizi per-orang per-
hari. Namun, Gibson dan Elaine (2008) mengatakan kekurangan dari metode
recall adalah tidak dapat digunakan pada anak-anak dan sangat tergantung
harus mengingat apa saja yang dia makan dan berapa banyak dia
i. Istirahat
tidur. Kurang istirahat selama periode yang lama, menyebabkan penyakit atau
memperburuk penyakit yang ada dan hal ini akan berdampak pada lama hari