Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)


Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web


Untuk Matakuliah Kurikulum dan Pengajaran
di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Dewa Gede Hendra Divayana1 P. Wayan Arta Suyasa2 Nyoman Sugihartini3
Pendidikan Teknik Informatika Pendidikan Teknik Informatika Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha Universitas Pendidikan Ganesha Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia Singaraja, Indonesia Singaraja, Indonesia

Abstract—Perkembangan teknologi informasi dan I. PENDAHULUAN


komunikasi kini telah mengubah cara pandang dan bertindak
masyarakat dalam menghabiskan waktu untuk bekerja dan Dampak kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
mengatasi segala permasalahannya. Bentuk-bentuk kini telah mengubah cara pandang dan bertindak masyarakat
perkembangan dan perubahan teknologi informasi pada
dalam menghabiskan waktu untuk bekerja dan mengatasi
dasarnya merubah aktifitas masyarakat dalam dunia nyata ke
dalam aktifitas dunia maya. Banyak lagi bentuk perubahan segala permasalahannya. Bentuk-bentuk perkembangan dan
lainnya terjadi dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat yang perubahan teknologi informasi pada dasarnya merubah aktifitas
dibawa oleh perkembangan dan kemajuan TI, tidak terkecuali, masyarakat dalam dunia nyata ke dalam aktifitas dunia maya.
dalam dunia pendidikan. Dampak kemajuan TIK dalam dunia Banyak lagi bentuk perubahan lainnya terjadi dalam sendi-
pendidikan sangatlah luar biasa. Berbagai model pembelajaran sendi kehidupan masyarakat yang dibawa oleh perkembangan
dengan memanfaatkan komputer seperti: e-learning (electronic dan kemajuan TI, tidak terkecuali, dalam dunia pendidikan.
learning), Computer Assisted Instruction (CAI), Computer Based Dampak kemajuan TIK dalam dunia pendidikan sangatlah luar
Instruction (CBI), dan e-teaching (electronic teaching) sangat biasa. Berbagai model pembelajaran dengan memanfaatkan
memungkinkan memfasilitasi perkembangan dunia pendidikan.
Model pembelajaran tersebut memungkinkan pendidik dan
komputer seperti: e-learning (electronic learning), Computer
peserta didik mencari bahan pembelajaran sendiri langsung dari Assisted Instruction (CAI), Computer Based Instruction (CBI),
situs-situs di internet melalui komputer sebagai sarana belajar. dan e-teaching (electronic teaching) sangat memungkinkan
Kurikulum dan Pengajaran merupakan salah satu matakuliah memfasilitasi perkembangan dunia pendidikan. Model
wajib pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. pembelajaran tersebut memungkinkan pendidik dan peserta
Berdasarkan kurikulum 2012, matakuliah tersebut diperoleh didik mencari bahan pembelajaran sendiri langsung dari situs-
pada semester 3 (mahasiswa reguler) dan semester 1 (mahasiswa situs di internet melalui komputer sebagai sarana belajar.
alih kredit). Salah satu model kurikulum yang dipelajari dalam Dengan demikian dunia pendidikan termasuk yang sangat
matakuliah tersebut yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan diuntungkan dari kemajuan TIK karena memperoleh manfaat
(KTSP) dan kurikulum 2013. Berdasarkan pembelajaran
yang luar biasa baik dari segi model pembelajaran maupun
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan kurikulum
2013 sebelumnya, diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu pemanfaatan media-media pembelajaran. Pemanfaatan media
kurangnya minat dan perhatian mahasiswa pada mata kuliah pembelajaran berbasis komputer dinilai lebih optimal
kurikulum, sehingga diperlukan suatu metode atau media yang digunakan dalam menunjang pendidikan saat ini karena dengan
kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan media pembelajaran peserta didik dapat belajar dan
motivasi belajar mahasiswa pada mata kuliah kurikulum dan menganalisis sendiri materi ajar kapanpun dan dimanapun
pengajaran. Adapun media pembelajaran yang dikembangkan mereka berada tanpa harus menunggu kehadiran pendidik
yaitu media pembelajaran berbasis web untuk matakuliah untuk menjelaskan materi ajar tersebut.
Kurikulum dan Pengajaran. Desain pengembangan yang Kurikulum dan Pengajaran merupakan salah satu
digunakan dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis
matakuliah wajib pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika,
web untuk matakuliah Kurikulum dan Pengajaran ini yaitu
dengan desain pengembangan model Dick & Carey. Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan
Ganesha. Materi yang diberikan pada pembelajaran tersebut
Keywords—Media Pembelajaran, Kurikulum dan Pengajaran, melingkupi tentang mengkaji aspek teoritis dan praktis yang
KTSP, Kurikulum 2013 berkaitan dengan kurikulum dan pengajaran. Salah satu model
kurikulum yang dipelajari yaitu kurikulum tingkat satuan

149
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

pendidikan (KTSP) dan kurikulum 2013. Berdasarkan inovatif adalah pembelajaran yang lebih bersifat student
pembelajaran kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan centered. Artinya, pembelajaran yang memberikan peluang
kurikulum 2013 sebelumnya, diidentifikasi beberapa kepada mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuan secara
permasalahan yaitu kurangnya minat dan perhatian mahasiswa mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer
pada mata kuliah kurikulum, sehingga diperlukan suatu metode mediated instruction). Pembelajaran inovatif mendasarkan diri
atau media kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan minat pada paradigma konstruktivistik (Kertih, 2006).
dan motivasi belajar mahasiswa pada mata kuliah kurikulum Masalah utama dalam pembelajaran kurikulum dan
dan pengajaran. Kenyataannya, pembelajaran mata kuliah pengajaran ialah penggunaan metode atau model pembelajaran
kurikulum dan pengajaran yang dilakukan oleh dosen masih dalam menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang
berupa pembelajaran konvensional. Akibatnya, hasil belajar memenuhi muatan tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan
mahasiswa tidak sesuai dengan harapan. Hal tersebut pada diri mahasiswa serta mengimplementasikan hakikat
dibuktikan dengan data yang diperoleh dari nilai semester pendidikan nilai dalam kehidupan sehari-hari belum memenuhi
ganjil mahasiswa tahun akademik 2013/2014, rata-rata nilai harapan seperti yang diinginkan. Hal ini berkaitan dengan
akhir untuk mata kuliah kurikulum dan pengajaran masih kritik masyarakat terhadap materi pembelajaran kurikulum dan
tergolong cukup dan belum menunjukkan kategori baik (Arsip pengajaran yang tidak bermuatan nilai-nilai praktis tetapi hanya
nilai akhir semester ganjil tahun akademik 2013/2014, jurusan bersifat teori atau hafalan belaka untuk kepentingan
PTI, Undiksha). memperoleh nilai atau IPK yang tinggi. Metode pembelajaran
Pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai dalam proses belajar mengajar (PBM) terkesan sangat kaku,
dengan tujuan kurikulum dan potensi mahasiswa merupakan kurang fleksibel, kurang demokratis, dan dosen cenderung
kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh lebih dominan one way method. (Lasmawan, 2006).
seorang dosen. Hal ini didasari asumsi bahwa ketepatan dosen Untuk menghadapi kritik masyarakat tersebut di atas, ada
dalam memilih model dan metode pembelajaran akan suatu media pembelajaran yang efektif dan efisien sebagai
berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar alternatif, yaitu dengan menggunakan web sebagai media
mahasiswa. Karena model dan metode pembelajaran yang pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri keberadaan media
digunakan oleh dosen berpengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran berbasis komputer telah menjadi bagian penting
belajar mengajar yang dilakukannya. Kondisi proses belajar dalam dunia pendidikan saat ini. Media berbasis komputer
mengajar di lingkungan kampus dewasa ini masih diwarnai dalam pengembangan media pembelajaran sering kali disebut
oleh penekanan pada aspek pengetahuan dan masih sedikit dengan multimedia pembelajaran karena kemampuan media
yang mengacu pada pelibatan mahasiswa dalam proses belajar komputer dalam menyampaikan pesan melalui media visual,
itu sendiri. Pembelajaran mata kuliah kurikulum dan media audio, text baik berupa rekaman atau berupa media
pengajaran yang dilakukan oleh dosen belum mampu siaran. Teknologi ini diharapkan akan dapat membantu proses
menumbuhkan budaya belajar mahasiswa. Hal ini akan pendidikan secara umum maupun khusus sehingga apa yang
berpengaruh secara langsung terhadap perolehan dan hasil ingin dicapai melalui proses pendidikan dapat diperoleh
belajar mahasiswa. Melihat permasalahan tersebut, maka isu dengan baik. Walaupun masih dapat diperdebatkan, peran
yang sering diangkat oleh media masa cetak maupun elektronik prinsip dari teknologi ini adalah untuk membantu peningkatan
tentang rendahnya mutu pendidikan kita dewasa ini secara efisiensi proses belajar mengajar secara keseluruhan
kualitatif diduga disebabkan karena model pembelajaran yang (Darmawan, 2006). Sunarya (2012) melakukan kajian tentang
dianut oleh dosen didasarkan atas asumsi tersembunyi bahwa penggunaan teknologi komputer animasi dalam pembelajaran
pembelajaran mata kuliah kurikulum dan pengajaran adalah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer. Mahendra (2014)
suatu pengetahuan yang bisa dipindahkan secara utuh dari mengembangkan media pembelajaran berbasis simulasi untuk
pikiran dosen ke pikiran mahasiswa (Lasmawan, 2002). pembelajaran perakitan komputer dan instalasi sistem operasi.
Dosen sebagai mediator dan manajer pembelajaran harus Berdasarkan permasalahan dan penelitian-penelitian yang
mampu menjadikan pembelajaran yang dikembangkannya telah dilakukan sebelumnya, maka akan dikembangkan sebuah
“menyenangkan dan menggugah” peserta didik untuk belajar. media pembelajaran berbasis web untuk matakuliah Kurikulum
Karena pembelajaran yang bermakna adalah bilamana dan Pengajaran dengan studi kasus pada Jurusan Pendidikan
pembelajaran tersebut mampu “menjadikan” peserta Teknik Informatika, Universitas Pendidikan Ganesha.
pembelajaran merasa nyaman, enjoy, termotivasi, dan
tertantang untuk belajar, belajar, dan belajar. Pada konteks ini, II. KAJIAN PUSTAKA
seorang dosen harus mampu melakukan berbagai variasi A. Media Pembelajaran
pembelajaran, sesuai dengan karakteristik materi, kebutuhan 1. Definisi Media Pembelajaran
belajar peserta didik, lingkungan belajar, dan target capaian Media merupakan apa saja yang mengantarkan atau
dari pembelajaran itu sendiri. Untuk itu, salah satu membawa informasi ke penerima informasi. Di dalam
keterampilan professional yang “sebaiknya” dimiliki oleh proses belajar mengajar yang pada hakikatnya juga
seorang dosen adalah keterampilan inovatif. Pembelajaran merupakan proses komunikasi. Informasi atau pesan yang

150
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

dikomunikasikan adalah isi atau bahan ajar yang telah f. Manusia


ditetapkan dalam kurikulum. Sumber informasi adalah Termasuk di dalamnya guru, siswa, pakar, ahli di
guru, penulis buku, perancang dan pembuat media bidang materi tertentu.
pembelajaran lainnya, sedangkan penerima informasi
adalah siswa atau warga belajar (Suherman, 2009). B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk Kurikulum 2013
jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti 1. Pengertian KTSP
“Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat
(Darmawiguna dan Kesiman, 2013). (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
Media merupakan alat untuk menyampaikan informasi “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan
atau pesan dari suatu tempat ke tempat lain. Media dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.”
digunakan dalam proses komunikasi, termasuk kegiatan Kurikulum tersebut telah diberlakukan secara berangsung-
belajar mengajar. Proses pembelajaran mengandung angsur mulai tahun pelajaran 2006/2007, pada jenjang
lima komponen komunikasi, yakni guru (komunikator), pendidikan dasar dan menengah.
bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa 2. Pengertian Kurikulum 2013
(komunikan), dan tujuan pembelajaran (Santyasa, 2007). Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang intinya
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk terletak pada upaya penyederhanaan, dan tematik-
meningkatkan efektifitas dari proses pembelajaran adalah integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak
dengan membangun media pembelajaran interaktif generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan.
(Amalia, Ambarsari, dan Wigoyo, 2014). Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diambil perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk
kesimpulan umum bahwa media pembelajaran adalah mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga mengkomunikasikan(mempresentasikan), apa yang mereka
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran
tujuan belajar. dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan
Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran budaya.
menurut Heinich dan Molenda (2005) yaitu:
a. Teks C. Web
Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu 1. Definisi Web
informasi yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan
tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam WEB adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai
penyampaian informasi. computer yang terhubung ke internet. Web ini
b. Media Audio menyediakan informasi bagi pemakai computer yang
Membantu menyampaikan materi dengan lebih terhubung ke internet dari sekedar informasi “sampah”
berkesan membantu meningkatkan daya tarikan atau informasi yang tidak berguna sama sekali sampai
terhadap suatu persembahan. Jenis audio termasuk informasi yang serius; dari informasi yang gratisan sampai
suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya. informasi yang komersial (Dewanto, 2006). Website atau
c. Media Visual situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman
Media yang dapat memberikan rangsangan- yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,
rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau
bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya. gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis
d. Media Proyeksi Gerak maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, bangunan yang saling terkait dimana masing-masing
program TV, kaset video (CD, VCD, atau DVD) dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
e. Benda-Benda Tiruan/Miniatur (hyperlink).
Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat 2. Fungsi Web
disentuh dan diraba oleh siswa, media ini dibuat untuk Adapun fungsi web secara umum antara lain: fungsi
mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi komunikasi, fungsi informasi, fungsi hiburan, fungsi
sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan pembelajaran, dan fungsi transaksi.
baik.

151
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

III. METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian
Adapun objek dari penelitian ini adalah media
pembelajaran berbasis web untuk matakuliah Kurikulum dan
Pengajaran.
B. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan pada jurusan
Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Pendidikan
Ganesha.
C. Pendekatan Penelitian Gambar 1. Model Dick & Carey
Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan 1. Identifying Instructional Goal
(Research and Development), dengan desain pengembangan Pada tahap ini dilakukan proses pengidentifikasian tujuan
yang digunakan adalah model Dick & Carey. umum pembelajaran dengan menggunakan analisis kebutuhan.
D. Teknik Analisis Data 2. Conducting Instructional Analysis
Data respon mahasiswa, uji ahli dan uji media terhadap Setelah tahapan pengidentifikasian tujuan umum
produk yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan pembelajaran selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan
perhitungan deskriptif persentase. Perhitungan deskriptif tahap analisis pembelajaran yaitu sebuah proses yang
persentase menghasilkan persentase penilaian yang digunakan untuk menentukan keterampilan dan pengetahuan
selanjutnya digunakan untuk memberikan penafsiran atau relevan yang diperlukan oleh mahasiswa untuk mencapai
penilaian terhadap hasil penelitian dari produk yang kompetensi yang telah digariskan pada tujuan pembelajaran.
dikembangkan.
Adapun rumus yang digunakan untuk perhitungan 3. Identifying Entry Behavior, Characteristic
deskriptif persentase adalah sebagai berikut (Subana dan Pada tahap ini dilakukan pembuatan list keterampilan
Sudrajat, 2001). keterampilan-keterampilan tertentu yang harus dimiliki
 (Jawaban x Bobot Tiap Pilihan) mahasiswa sebelum pengajaran dimulai.
Persentase = x 100%
4. Writing Performance Objectives
n xBobot Tertinggi
Hasil yang diperoleh dari tahapan ini yaitu perumusan
Keterangan:
tujuan khusus yang didasarkan pada hasil analisis
∑ = Jumlah
pembelajaran terhadap rumusan tujuan umum pembelajaran,
n = Jumlah seluruh item angket
serta identifikasi karakteristik dan kemampuan awal
Selanjutnya untuk menghitung persentase keseluruhan
mahasiswa.
subjek yang digunakan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: 5. Developing Criterion-Referenced Test
Persentase = F/N Hasil yang diperoleh dari tahapan ini yaitu instrumen tes
Keterangan: kognitif yang berbentuk pilihan ganda berdasarkan rumusan
F = Jumlah persentase keseluruhan subjek tujuan khusus yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya.
N = banyaknya subjek
6. Developing Instructional Strategy
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Mata kuliah Kurikulum dan Pengajaran ini memiliki
alokasi waktu 100 menit yang sesuai dengan silabus yang
A. Hasil Penelitian
dikembangkan oleh Jurusan Pendidikan Teknik Informatika,
Data yang telah dikumpulkan dari lapangan yang Universitas Pendidikan Ganesha. Mata kuliah ini merupakan
disesuaikan dengan model Dick & Carey berikut. mata kuliah teori dan aplikasi dengan sistem pelaksanaan tiap
minggu secara berkesinambungan. Dalam mempelajari mata
kuliah ini mahasiswa diberikan modul digital yang dapat
diakses melalui media pembelajaran berbasis web yang
disiapkan oleh pendidik. Keberhasilan penguasaan materi
kuliah ini akan tampak pada akhir pembelajaran, yaitu siswa
mampu menjawab semua pertanyaan dalam quiz yang tersedia
juga dalam media pembelajaran berbasis web tersebut.

152
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

7. Developing and Selecting Instruction


Untuk pengembangan media pembelajaran berbasis web
tersebut menggunakan metode waterfall. Adapun hasil yang
telah diperoleh dari pengembangan media pembelajaran
berbasis web menggunakan metode waterfall dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Software Requirements Analysis
Pada tahap ini dilakukan analisis dan penentuan hal-hal
Gambar 4. Design Login Dosen/Mahasiswa
fungsional yang dibutuhkan dalam media pembelajaran
berbasis web untuk mata kuliah Kurikulum dan 3) Design Tampilkan Materi
Pengajaran, antara lain: fasilitas login admin, login dosen,
dan login mahasiswa, pengaturan admin, menampilkan
materi, menampilkan soal quiz, dan menampilkan hasil
quiz.
b. Design
Pada tahap ini dilakukan proses untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan yang telah dijelaskan pada tahap
analisis kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam
bentuk “blueprint” software sebelum diimplementasikan.
Adapun bentuk design media pembelajaran berbasis web
untuk mata kuliah kurikulum dan pengajaran di jurusan
Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Pendidikan
Ganesha dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Design Login Admin dan Pengaturan Admin

Gambar 5. Design Tampilkan Materi


4) Design Tampilkan Soal Quiz

Gambar 2. Design Login Admin dan Pengaturan Admin

Setelah berhasil login admin, maka akan muncul tampilan


pengaturan admin berikut.

Gambar 6. Design Tampilkan Soal Quiz

5) Design Melihat Hasil Quiz

Gambar 3. Design Pengaturan Admin

2) Design Login Dosen/Mahasiswa Gambar 7. Design Melihat Hasil Quiz


c. Coding

153
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

Agar design yang telah terbentuk sebelumnya dapat N = banyaknya subjek


dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka
desain tersebut harus dirubah bentuknya menjadi bentuk yang 2) Uji Coba Kelompok Kecil
dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa Dalam uji coba kelompok kecil peneliti menyebarkan
pemrograman melalui proses pengcodingan. angket kepada 6 orang mahasiswa yang mewakili karakteristik
mahasiswa yang berkemampuan baik, sedang/menengah, dan
d. Testing yang berkemampuan rendah. Angket respon mahasiswa ini
Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap media terdiri dari 10 pernyataan yang terdiri dari 8 butir pernyataan
pembelajaran berbasis web untuk mata kuliah kurikulum dan positif yaitu butir 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10 dan sebanyak 2 butir
pengajaran yang dilaksanakan di jurusan Pendidikan Teknik pernyataan negatif yaitu butir 1 dan 6. Hasil data kuantitatif
Informatika, Universitas Pendidikan Ganesha. Pengujian dari uji coba kelompok kecil selengkapnya dapat dilihat pada
dilakukan dengan cara memberikan angket kepada 3 orang Tabel III dan Tabel IV berikut ini.
mahasiswa dalam uji coba perorangan, 6 orang mahasiswa
dalam uji coba kelompok kecil, dan 20 orang mahasiswa Tabel III. Angket Dalam Uji Coba Kelompok Kecil
dalam uji coba lapangan yang terdiri dari mahasiswa yang
telah mengambil mata kuliah Kurikulum dan Pengajaran.
Untuk lebih jelasnya tentang data hasil testing terhadap media
pembelajaran berbasis web ini dapat dilihat sebagai berikut:
1) Uji Coba Perorangan
Dalam uji coba perorangan ini peneliti menyebarkan
angket kepada 3 orang mahasiswa yang mewakili
karakteristik mahasiswa yang berkemampuan baik,
sedang/menengah, dan yang berkemampuan rendah. Tabel IV. Angket Dalam Uji Coba Kelompok Kecil
Angket respon siswa ini terdiri dari 10 pernyataan yang Dikali Bobot Tiap Pilihan
terdiri dari 8 butir pernyataan positif yaitu butir 2, 3, 4, 5, 7, 8,
9, 10 dan sebanyak 2 butir pernyataan negatif yaitu butir 1
dan 6. Hasil data kuantitatif dari uji coba perorangan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel I dan Tabel II berikut
ini.

Tabel I. Angket Dalam Uji Coba Perorangan

F
Persentase = -----
N
Tabel II. Angket Dalam Uji Coba Perorangan
524
Dikali Bobot Tiap Pilihan
Persentase = --------
6
Prosentase = 87,33%
Keterangan:
F = Jumlah prosentase keseluruhan subjek
N = banyaknya subjek
F
Persentase = ----- 3) Uji Coba Lapangan
N Dalam uji coba lapangan peneliti menyebarkan angket
268 kepada 20 orang mahasiswa semester IV jurusan Pendidikan
Persentase = -------- Teknik Informatika, Universitas Pendidikan Ganesha yang
3 sebelumnya telah mengambil matakuliah Kurikulum dan
Persentase = 89,33% Pengajaran pada semester III. Angket respon mahasiswa ini
Keterangan: terdiri dari 10 pernyataan yang terdiri dari 8 butir pernyataan
F = Jumlah persentase keseluruhan subjek positif yaitu butir 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 dan sebanyak 2 butir
pernyataan negatif yaitu butir 1 dan 6. Hasil data kuantitatif

154
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

dari uji coba lapangan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel F


V dan Tabel VI. Persentase = -----
N
Tabel V. Angket Dalam Uji Coba Lapangan 1.764
Persentase = --------
20
Persentase = 88,20%
Keterangan:
F = Jumlah persentase keseluruhan subjek
N = banyaknya subjek

e. Maintenance
Pemeliharaan suatu perangkat lunak sangat diperlukan,
termasuk di dalamnya adalah pengembangan lebih lanjut,
karena perangkat lunak yang dibuat sekarang tidak akan
selamanya hanya beroperasi seperti itu saja.
Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan yang
disesuaikan dengan permintaan/kebutuhan pengguna
perangkat lunak tersebut.
8. Designing and Conducting Formative Evaluation
Setelah menyelesaikan langkah menyeleksi dan
mengembangkan media pembelajaran, langkah berikutnya
yaitu melaksanakan evaluasi formatif. Evaluasi formatif
dilakukan untuk memperoleh data guna merevisi media
pembelajaran yang dihasilkan agar lebih efektif dan
berkualitas.

9. Revising Instruction
Langkah terakhir yaitu merevisi media pembelajaran yang
telah diuji. Adapun solusi yang diberikan untuk masing-
Tabel VI. Angket Dalam Uji Coba Lapangan masing kendala yang ditemukan dalam media pembelajaran
Dikali Bobot Tiap berbasis web untuk mata kuliah Kurikulum dan Pengajaran,
Pilihan antara lain sebagai berikut.
a) Belum tersedianya fasilitas upload soal quiz yang
menggunakan format excel
Untuk mengatasi permasalahan ini, maka dibuatlah
sebuah form yang memudahkan dosen untuk mengupload
soal quiz. Adapun bentuk tampilan formnya dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar 8. Tampilan Design Upload Soal Quiz Dengan Format Excel

155
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

b) Belum tersedianya fasilitas untuk mensetting waktu


pelaksanaan quiz, sehingga proses penyimpanan hasil
penilaian dapat diotomatisasi
Untuk mengatasi permasalahan ini, maka dibuatlah
sebuah form yang memudahkan dosen untuk mengatur
waktu/ambang batas penyelesaian quiz secara otomatis,
sehingga proses penyimpanan hasil penilaian dapat
berjalan secara otomatis. Adapun bentuk tampilan formnya
dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 11. Tampilan Form Ubah Username dan Password

e) Belum tersedianya fasilitas untuk dapat melihat seluruh


materi yang ada
Masalah ini ditemukan pada saat uji coba perorangan, uji
coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan terhadap
Gambar 9. Tampilan Design Setting Waktu Pengerjaan Quiz kelayakan isi dan media dari media pembelajaran berbasis
c) Belum tersedianya menu utama web untuk mata kuliah Kurikulum dan Pengajaran. Untuk
Untuk mengatasi permasalahan ini, maka dibuatlah sebuah mengatasi permasalahan ini, maka dibuatlah sebuah form
form halaman utama. Adapun bentuk tampilan formnya dapat untuk dapat menampilkan semua isi materi (semua bab)
dilihat pada gambar berikut. sehingga tidak terpisah-pisah dalam halaman web yang
berbeda-beda. Adapun bentuk tampilan formnya dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar 10. Tampilan Menu Utama

d) Belum tersedianya fasilitas untuk mengganti/mengubah


username dan password Gambar 12. Tampilan Form Melihat Semua Materi
Untuk mengatasi permasalahan ini, maka dibuatlah sebuah
form untuk mengubah username dan password. Adapun B. Pembahasan
bentuk tampilan formnya dapat dilihat pada gambar berikut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka ada beberapa hal yang akan peneliti bahas
lebih dalam tentang hasil penelitian ini antara lain sebagai
berikut.
1. Uji Coba Perorangan

156
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 5, Nomor 3, Desember 2016

Pada uji coba perorangan terhadap media pembelajaran


berbasis web untuk mata kuliah Kurikulum dan Pengajaran B. Saran
diperoleh hasil persentase sebesar 89,33%. Hal ini Berdasarkan kesimpulan yang disampaikan di atas, maka
bermakna bahwa aspek kelayakan isi dan aspek kelayakan penulis memberikan beberapa saran, antara lain:
media termasuk ke dalam kriteria baik, sehingga tidak a. Media pembelajaran berbasis web ini hendaknya dapat
perlu dilakukan revisi lagi secara menyeluruh, akan tetapi dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh dosen pengampu
hanya sebatas perbaikan berupa penambahan fasilitas mata kuliah Kurikulum dan Pengajaran dan mahasiswa
menu utama, penyimpanan nilai quiz serta fasilitas untuk sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat
mengubah username dan password. digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar.
2. Uji Coba Kelompok Kecil b. Media pembelajaran berbasis web ini hendaknya bisa
Pada uji coba kelompok kecil terhadap media digunakan sebagai contoh untuk pengembangan media
pembelajaran berbasis web untuk mata kuliah Kurikulum pembelajaran dalam bentuk lainnya dan dengan materi
dan Pengajaran diperoleh hasil persentase sebesar 87,33%. yang berbeda.
Hal ini bermakna bahwa aspek kelayakan isi dan aspek
kelayakan media termasuk ke dalam kriteria baik, sehingga DAFTAR PUSTAKA
tidak perlu dilakukan revisi lagi secara menyeluruh, akan
tetapi hanya sebatas perbaikan berupa penambahan [1] R. Amalia, N. Ambarsari N, dan M. Wiyogo. Membangun Media
fasilitas menu utama, menampilkan seluruh materi dalam Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Untuk Anak Bergaya Belajar
Visual Tingkat Sekolah Dasar. Surabaya : SESINDO, 2014.
satu halaman web, serta fasilitas untuk mengubah [2] R. Darmawan, “Pengembangan Model Media Pembelajaran Berbasis
username dan password. Komputer untuk Pendidikan Desain,” Seminar Nasional Aplikasi
3. Uji Coba Lapangan Teknologi Informasi 2006, pp. 51-56, Juni 2006.
Pada uji coba lapangan terhadap media pembelajaran [3] I.G.M. Darmawiguna, dan M.W.A. Kesiman, “Media Pembelajaran
Berbasis Web dan Flash Untuk Mata Kuliah Riset Operasi di Jurusan
berbasis web untuk mata kuliah Kurikulum dan Pengajaran PTI, Undiksha,” Jurnal Sains & Teknologi, Vol 2, No. 1, pp. 128-138,
diperoleh hasil persentase sebesar 88,20%. Hal ini April 2013.
bermakna bahwa aspek kelayakan isi dan aspek kelayakan [4] I.J. Dewanto. Web Desain (Metode Aplikasi dan Implementasi).
media termasuk ke dalam kriteria baik, sehingga tidak Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
[5] Heinich dan Molenda. “Jenis-jenis Media pembelajaran”, 2005.
perlu dilakukan revisi lagi secara menyeluruh, akan tetapi Tersedia pada http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/
hanya sebatas perbaikan berupa penambahan fasilitas Dr.%20Sujarwo,%20M.Pd./Materi%20II%20media.doc. (Diakses pada
menu utama, menampilkan seluruh materi dalam satu 15 Oktober 2015).
halaman web, pengaturan waktu mengerjakan quiz dan [6] I.W. Kertih. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Pendidikan IPS
Berbasis Kompetensi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha,
penyimpanan hasil secara otomatis, serta fasilitas untuk 2006.
mengubah username dan password. [7] W. Lasmawan. Inovasi Pendidikan IPS. Singaraja : IKIP Negeri
Singaraja, 2002.
V. KESIMPULAN DAN SARAN [8] W. Lasmawan. Paradigma Baru Pengorganisasian Materi dan Model
Pembelajaran Inovatif PKn Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Sebuah Tawaran Konsep dan Aplikasi). Singaraja:
A. Kesimpulan Universitas Pendidikan Ganesha, 2006.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, [9] I.W. Santyasa. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Disajikan
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri
Banjar Angkan pada tanggal 10 Januari 2007 di Banjar Angkan
a. Media pembelajaran berbasis web untuk mata kuliah Klungkung. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha, 2007.
Kurikulum dan Pengajaran yang diterapkan di jurusan [10] I.W. Santyasa. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Pengembangan,
Pendidikan Teknik Informatika dapat memudahkan Korelasional, Kausal Komparatif, dan Eksperimen. Singaraja: Lembaga
dosen dalam mentransfer materi yang diajarkan kepada Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha, 2009.
[11] I.M.G. Sunarya, “Pengembangan Anime (Animation Learning Media)
mahasiswa, karena materi kuliah sudah dapat mudah Untuk Pembelajaran Komunikasi Data Bahasan Protokol dan
diakses oleh mahasiswa. Arsitektur Protokol,” Jurnal Sains & Teknologi, Vol 1, No. 1, pp. 19-
b. Media pembelajaran berbasis web untuk mata kuliah 29, April 2012.
Kurikulum dan Pengajaran yang diterapkan di jurusan [12] Y. Suherman. Pengembangan Media Pembelajaran Bagi ABK, Diklat
Profesi Guru PLB Wilayah X. Jawa Barat: Bumi Aksara, 2009.
Pendidikan Teknik Informatika dapat melatih [13] Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
kemampuan dan keaktifan mahasiswa, karena Pendidikan.
mahasiswa dapat belajar sendiri kapanpun dan
dimanapun mereka berada.

157

Anda mungkin juga menyukai