Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Setiap perusahaan atau lembaga mempunyai fungsi dan tujuannya masing-

masing. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi. Tanpa strategi masalah-

masalah di dalam perusahaan akan sulit diatasi bahkan bisa berantakan karena tidak

terorganisir dengan baik. Untuk itu, sebuah lembaga/perusahaan memerlukan suatu

strategi dengan pemahaman dari berbagai perspektif/sumber terhadap situasi dan

tantangan yang dihadapi oleh perusahaan/lembaga.

Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis, proses pengambilan keputusan,

preferensi, perilaku dan kepuasan konsumen kini menjadi fokus perhatian setiap

perusahaan yang ingin tetap eksis dan unggul dalam persaingan berskala global.

Identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen memerlukan penelitian terhadap

pasar, baik pasar saat ini maupun pasar potensial. Salah satu strategi yang dijalankan

oleh perusahaan dalam menjual produk atau jasa adalah dengan melakukan strategi

pemasaran.

Namun sebelum melakukan strategi pemasaran, menurut Kotler (2005), seluruh

strategi pemasaran harus dibangun berdasarkan tiga langkah utama dalam pemasaran

bersasaran yaitu STP- Segmentation,yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi

kelompok-kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin membutuhkan

1
produk-produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisahDengan adanya

Segmentation. Targeting, yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik

setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut

untuk dimasukidan Positioning yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing

produk dan bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasar., maka perusahaan

akan dapat mengerti dan memahami siapa konsumennya, sehingga perusahaan dapat

menentukan bagaimana cara menjangkaunya, produk apa yang dibutuhkan berapa

harga yang layak dibebankan dan mengetahui bagaimana mempertahankan pasar ini

dari serangan pesaing. Perusahaan dikatakan berhasil mengembangkan produk jika

perusahaan mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen secara tepat, menciptakan

produk secara cepat dengan biaya murah.

Selanjutnya, bagian terpenting dari strategi pemasaran adalah adanya

komunikasi pemasaran, yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan antara penjual dan

pembeli, yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran

serta dapat mengarahkan pertukaran kepada semua pihak (Angipora, 1999).

Pemasaran adalah suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu

perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan

hidup usahanya. Pemasaran merupakan sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan

organisasi lainnya melakukan kegiatan pertukaran melalui persetujuan antara mereka

dengan pelanggannya.Sehingga marketing merupakan salah satu hal penting yang

harus dilakukan ketika menjalankan sebuah usaha, baik usaha baru maupun usaha

2
lama yang telah dirintis bertahun-tahun lamanya. Sebelum menjalankan marketing,

pertama kali yang harus dilakukan adalah menentukan konsep marketing serta

strategi pemasaran yang efektif dalam menjual produk kita. Menurut Kotler dan

Keller (2009), “Pemasaran (marketing) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepsi”.

Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan

bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana relevansi

keduanya, dengan komunikasi yang baik maka akan mempermudah pelaksanaan

pemasaran. Menurut Tjiptono (2008) pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran.

Dalam rangka merancang komunikasi pemasaran yang efektif setiap

pemasaran perlu memahami proses komunikasi secara umum. Kendati demikian,

proses komunikasi bukanlah hal yang gampang dilakukan. Hal ini dikarenakan

adanya kemungkinan gangguan yang dapat menghambat efektivitas komunikasi.

Gangguan tersebut bisa berupa intervensi dari pesaing. Untuk itu dibutuhkan strategi

yang dapat mencapai semua itu agar komunikasi pemasaran dapat berjalan efektif dan

terintegrasi. Salah satunya adalah dengan melakukan komunikasi pemasaran terpadu

(Integrated Marketing Communications).

Istilah komunikasi pemasaran terintegrasi (Integrated Marketing

Communications)merupakan pengembangan dari istilah promosi. Istilah terintegrasi

menunjukkan keselarasan atau keterpaduan dalam hal tujuan, fokus, dan arah

3
strategik antar elemen bauran promosi (periklanan, promosi penjualan, penjualan

personal, hubungan masyarakat, dan pemasaran lagsung) dan antar unsur bauran

pemasaran (produk, distribusi, harga dan komunikasi pemasaran).

Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitas komunikasi pemasaran, setiap

perusahaan berupaya untuk mencari dan menetapkan strategi pemasaran dan target

market-nya. Kondisi ini juga terjadi pada Kedai Pecakbro yang merupakan salah satu

usaha yang menjual ayam geprek dengan rasa yang khas dan dengan harga yang

terjangkau oleh semua kalangan tertutama bagi kalangan anak muda Pontianak.

Di kota Pontianak, terdapat usaha serupa yang menjadi pesaing bagi Kedai

Pecakbro. Dalam persaingannyaPecakbro memberikan keunikan. Keunikan tersebut

dari segi penyajian minuman es teh manis yang menggunakan gelas dengan ukuran

lebih besar dari yang biasa digunakan oleh kebanyakan penjual makanan dan

minuman dengan harga standar minuman es teh manis di pontianak, pembeda lainnya

adalah dari sambal yang disajikan, sambal yang merupakan senjata utama dari kedai

pecakbro merupakan daya tarik tersendiri pagi konsumen.

Penjualan ayam geprek di kedai pecakbro dalam 4 bulan terakhir mengalami

kenaikan, hal itu dapat dilihat dari data yang memperlihatkan terjadinya kenaikan

penjualan ayam geprek di Kedai Pecakbro.

4
Tabel 1.1
Data Penjualan Ayam Geprek
Kedai Pecakbro
Periode Mei 2018 – April 2019

Bulan / Tahun Target Per Potong Realisasi % Realisasi


Ayam Penjualan Penjualan
Mei 2018 100 Potong 70 Potong 70

Juni 2018 100 Potong 85 Potong 85

Juli 2018 160 Potong 120 Potong 75

Agustus 2018 160 Potong 112 Potong 71

September 2018 160 Potong 115 Potong 71

Oktober 2018 160 Potong 103 Potong 64

Nopember 2018 160 Potong 108 Potong 67

Desember 2018 160 Potong 96 Potong 60

Januari 2019 160 Potong 112 Potong 71

Februari 2019 160 Potong 128 Potong 80

Maret 2019 160 Potong 144 Potong 90

April 2019 160 Potong 152 Potong 95

Sumber : Kedai Pecakbro

Pada bulan Mei 2018 dan Juni 2018 target penjualan hanya 100 potong ayam,

dan bisa dilihat di tabel di atas realisasi penjualan tidak mencapai target yang telah di

tentukan,sedangkan untuk bulan Juli target penjualan naik menjadi 160 potong ayam,

dan pencapaian target hanya 120 potong ayam, dan untuk bulan Agustus sampai

bulan Nopember 2018 penjualan masih di atas 100 potong ayam,memasuki tahun

5
baru 2019, bulan januari sampai bulan april penjualan tiap bulannya meningkat, dan

berada di atas angka 100 potong ayam dari target 160 potong ayam, bulan April

merupakan bulan dimana penjualan hampir mencapai target penjualan dan

merupakan penjualan tertinggi dari bulan Mei 2018 sampai Maret 2019.

Guna memenangkan persaingan dan memenuhi target yang telah ditetapkan,

maka pihak dari kedai pecakbro harus merancang strategi pemasaran. Salah satu

instrumennya dalam bentuk komunikasi pemasaran. Kedai pecakbro telah melakukan

beberapa langkah dalam bentuk komunikasi pemasaran, diantaranya dengan

mempromosikan produk-produk tersebut melalui media sosial seperti facebook dan

instagram. Selain itu, promosi penjualan yang dilakukan oleh kedai pecakbro juga

dengan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memesan melalui aplikasi

ojek online.

Berdasarkan penjelasan di atas, dimana tidak tercapainya target yang telah

ditetapkan serta tidak sebandingnya penjualan dengan biaya produksi yang telah di

keluarkan oleh kedai pecakbro padahal jika dilihat pihak kedai pecakbro telah

melakukan komunikasi pemasaran terpadu, maka peneliti sangat tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Peran Komunikasi PemasaranDalam

PenjualanAyam Geprek di Kedai Pecakbro Di Kota Pontianak.

6
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah di dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah peran komunikasi pemasaran dan strategi

kominikasi pemasarandalampenjualanayam geprek di Kedai Pecakbro di Kota

Pontianak ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran komunikasi

pemasaran terhadap penjualan ayam geprek kedai pecakbro di kota Pontianak.

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Praktis

Bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini,dapat mengembangkan peran

komunikasi pemasaran yang sedang berjalan, untuk menjadikan peran komunikasi

pemasaran membantu dan berdampak besar terhadap penjualan produk yang

ditawarkan.

2. Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan dapat penelitian ini dapat memberikan manfaat

diantaranya :

7
a. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan

teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam

penelitian yang sebenarnya.

b. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan peran

komunikasi pemasaran yang berjalan saat ini di Kedai Pecakbro

c. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam

mencari sebab masalah atau kegagalan yang terjadi di dalam peran

komunikasi pemasaran yang sedang berjalan. Dengan demikian akan

memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah

tersebut.

d. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun

strategi pengembangan komunikasi pemasaran yang berjalan.

3. Ruang Lingkup Penelitian

1. Variabel dan Indikator Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2013) variabel penelitian adalah “objek

penelitian atau apa saja yang menjadi titik terang suatu penelitian”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2012) menyatakan bahwa variabel penelitian

adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diharapkan oleh penulis

sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut sehingga dapat di tarik

kesimpulannya”. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

8
merupakan atribut atau kelompok orang atau objek mempunyai variasi antara satu

dengan yang lain. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel

tunggal yaitu Komunikasi Pemasaran, aspek-aspek atau dimensi variable dari

komunikasi pemasaran, yaitu :

a. Advertising

b. Public Relations

c. Direct Selling

d. Internet Marketing

2. Penjelasan Operasional

Definisi Operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memeberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau

membenarkan suatu oprasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut

(Sugiyono, 2012). Pengertian dari variabel yang diteliti dan akan dilakukan

analisis lebih lanjut yaitu loyalitas pelanggan, kualitas produk, dan harga. Untuk

menghindari kesalahpahaman terhadap makna tulisan kata yang digunakan dalam

judul penelitian ini, maka penulis perlu memberikan definisi oprasional sebagai

berikut :

Tabel 1.2
Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator


Komunikasi Advertising (Iklan) - Iklan Cetak
Pemasaranmerupak Iklan adalah suatu - Iklan Elektronik

9
an mendefinisikan bentuk komunikasi
komunikasi non-personal
pemasaran sebagai dengan biaya yang
aktivitas pemasaran dikeluarkan oleh
yang berusaha perusahaan dalam
menyebarkan penggunaan media
informasi, massa untuk
mempengaruhi atau membujuk dan
membujuk, dan atau mempengaruhi
meningkatkan pasar audiens.
sasaran atas Wells, Burnett dan
perusahaan dan Moriarty (2003)
produknya agar Direct -Direct Mail
bersedia menerima, Marketing(Pemasar -Tele Marketing
membeli dan loyal an Lagsung) -Mobile Marketing
pada produk yang adalah ketika
ditawarkan perusahaan ingin
perusahaan yang menjalin
bersangkutan. komunikasi
(Tjiptono, langsung dengan
2001: 219) pelanggan, mereka
mengguanakan
Instrumen dasar strategi komunikasi
yang digunakan langsung, dimana
untuk mecapai lebih bisa
strategi Komunikasi berinteraksi, datab
Pemasaran disebut ase yang memicu
dengan bauran proses komunikasi
promosi (promotion pemasaran
mix), yang terdiri menggunakan
dari promosi media untuk
penjualan, mendorong respon
humas/publikasi, pelanggan.
personal selling, (Duncan,2002 :
direct marketing, 573 )
iklan, dan internet
marketing.
(Hermawan, Publisitas(Hubung -CeritaKonsumen
2012:127) an Massa) tentang sebuah
Menurut Cutlip, produk atau jasa ke
Center & Broom masyarakat dari
(2005:25) Public mulut ke mulut.

10
Relations adalah
fungsi manajemen
yang membangun
dan
mempertahankan
hubungan yang
baik
dan bermanfaat
antara organisasi
dengan publik yang
mempengaruhi kes
uksesan atau
kegagalan
organisasi tersebut.
Internet Marketing - Sosial media
(Pemasaran digital) seperti
adalah pemasaran Facebook,Instagra
produk atau m,Twitter,Youtube
layanan yang
menggunakan -Telpon seluler
teknologi digital, dengan mengirim
terutama di pesan singkat
Internet, tetapi juga
termasuk telepon
seluler, iklan
bergambar, dan
media digital
lainnya.
Keunggulan digital
marketing salah
satunya adalah
perusahaan dapat
mempromosikan
produk maupun
merek dengan
menjangkau
konsumen secara
tepat waktu,
pribadi, dan
relevan.

11
4. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil

kesimpulan. Metode deskriptif ini menjelaskan keadaan atau peristiwa yang

sedang diteliti dengan menggambarkan objek pada saat yang sama berdasarkan

fakta. Metode penelitian deskriptif menurut(Nasir,2011:54) adalah suatu metode

yang digunakan untuk meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu

kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu strata, peristiwa pada masa

sekarang (ketika penelitian sedang berjalan) dan tujuan dari penelitian deskriptif

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau melukiskan secara sistematis,

aktual dan akurat mengenai fakta yang sedang diselidiki. Penelitian ini tidak

mencari dan menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis maupun membuat

prediksi. (Rakhmat, 2001)

2. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang dapat dipergunakan dalam metode deskriptif

menurut Nawawi (2012) adalah :Survei (Survey Studies)Yaitu dengan

12
menginterprestasikan dan membandingkan serta mengamati lagsung terhadap

objek penelitian.

3. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di Kedai Pecakbro

di jalan Halmahera II Pontianak. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini

selama bulan April 2019.

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

1) Komunikasi Langsung

Komunikasi menurut Handoko (1986 :272) adalah

proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau

informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian

tersebut melibatkan lebih dari sekedarkata-kata yang

digunakan dalam percakapan, tetapijuga ekspresi wajah,

intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan transmisi data,

tetapi bahwa tergantug pada ketrampilan- ketramilan tertentu

untuk membuat sukses pertukaran informasi.

Komunikasi menurut Reksodiprojo (1986:176) adalah

usaha mendorong orang lain untuk menginterprestasikan

13
pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang

mempunyai pendapat tersebut serta diharapkan diperoleh titik

kesamaan untuk pengertian.

Proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu

sama lain antara sesama manusia atau proses interaksi atau

hubungan satu sama lain yang dikehendaki oleh seorang

dengan maksud agar dapat diterima dan dimengerti antara

sesamanya itulah yang dimaksud komunikasi

(Soewarno,1980:94).

2) Studi Dokumentasi

Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh

dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi

dan wawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan

manusia, non human resources, diantaranya dokumen, foto dan

bahan statistik. Studi dokumen yang dilakukan oleh para

peneliti kualitatif, posisinya dapat dipandang sebagai

narasumber yang dapat menjawab pertanyaan; ”Apa tujuan

dokumen itu ditulis?,Apa latarbelakangnya?, Apa yang dapat

dikatakan dokumen itu kepada peneliti?, dalam keadaan apa

14
dokumen itu ditulis?, untuk siapa?” dan sebagainya (Nasution,

2003; 86).

b. Alat Pengumpulan Data

1) Wawancara

Wawancara menurut Satori & Komariah (2011: 130)

adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan

informasi yang digali dari sumber data langsung melalui

percakapan atau tanya jawab. Sugiyono (2010: 194)

menjelaskan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya kecil/sedikit.

Teknik pengumpulan data mendasarkan diri pada

laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-

tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam

Sugiyono (2010: 194), wawancara dibedakan menjadi

wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

15
Teknik pengumpulan data dengan wawancara biasa

digunakan pada penelitian kuantitatif, kualitatif, dan

pengembangan. Wawancara lebih sering digunakan dalam

penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, wawancara

lebih sering digunakan untuk studi pendahuluan dalam

menemukan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian

kualitatif, wawancara bersifat mendalam, karena ingin

mengeksplorasi informasi secara holistik dan jelas dari

informan.

Wawancara dalam penelitian kualitatif meliputi

wawancara mendalam dan wawancara bertahap. Wawancara

mendalam dilakukan dalam konteks observasi partisipasi.

Peneliti terlibat secara intensif dengan setting penelitian

terutama pada keterlibatannya dengan kehidupan informan

(Satori & Komariah, 2011: 130).

Selanjutnya Satori dan Komariah juga menjelaskan

bahwa wawancara bertahap adalah wawancara yang mana

peneliti melakukannya dengan sengaja dating berdasarkan

jadwal yang ditetapkan sendiri untuk melakukan wawancara

dengan informan dan peneliti tidak sedang observasi

16
partisipasi. Sifat wawancara tetap mendalam, tetapi dipandu

oleh pertanyaan-pertanyaan pokok.

2) Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk menelusuri datahistori.

Sifat utama dari data ini adalah tak terbatas ruang dan waktu,

sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui

hal-hal yang pernah terjadi dimasa lalu. Peneliti akan

memperoleh data sekunder dari dokumen-dokumen yang

terkait dengan masalah yang akan diteliti, baik berupa foto atau

laporan tertulis.

c. Analisis Data

Data-data yang diperoleh peneliti, selanjutnya akan dianalisis

menggunakan teknik analisi interaktif Miles dan Huberman (1984),

yang menyebutkan bahwa teknik ini terdiri dari tiga komponen, yaitu

reduksi data, penyajian data, dan penarikan atau pengujian

kesimpulan.

1) Reduksi Data

Yaitu proses pemilihan data, menggolongkan,

mengarahkan, menebang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga kesimpulan

terverivikasi.

17
2) Penyajian Data

Seluruh data yang didapat, baik berupa hasil

wawancara, dokumentasi dan sebagainya akan dianalisi sesuai

dengan teori yang dipaparkan sebelumnya.

3) Penarikan Kesimpulan

Adalah kegiatan penggambaran secara utuh objek yang

diteliti pada proses penarikan kesimpulan berdasarkan

penggabungkan informasi yang disusun dalam suatu bentuk

yang tepat dalam penyajian data.

18

Anda mungkin juga menyukai