Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun
netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan
indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator
adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan
garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat
menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang
berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa
(alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga
bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan
mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang
mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan
merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan
aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat
bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan
warna.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.
2. Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah
zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+
(ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion
adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang
bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
(Teguh, 2008)
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,
asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu
asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan
dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat
sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat
bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air
mengalir sampai benar-benar bersih. (Adam,2011)
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti
logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif.
Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk
Besi (II) klorida (FeCl2). (Teguh, 2008)
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat
melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa
umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka
untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata
hidroksida. (Any, 2008)
Contoh reaksi pembentukan garam.
Asam + Basa —> Garam + Air
Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air
HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)
Asam + Basa >> Garam + Air
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi
(garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung
pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.(zulaika, 2009)
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut
garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan
basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam
yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam
basa,contohnya adalah CH3C00NaContoh asam kuat adalah
HCL,HNO3,H2SO4,adapun KOH,NaOH,Ca(OH) adalah contoh basa
kuat(teguh,2008)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat 3.1.2 Bahan
1. pH indikator 1.Tabung reaksi
2.HCL 2.Erlenmeyer volume 50/ 100 ml
3.H2SO4 3. Asam borak
4.HCH3COO 4.Pipet ukur 10 ml
5.NaOH 5. Pipet ukur 5 ml
6. NH4OH 6.Kaca arloji
7. NaCH3COO 7.Corong kaca
8.NH4Cl 8. Rak tabung reaksi
9. Na2SO3 9. Pipet biasa
10. NaCl

3.2 Prosedur Kerja


1. Membersihkan 10 buah tabung reaksi dengan detergen lalu mengeringkan
2.Meletakkan di Rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas
3.Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang telah disediakan ke dalam masing-masing-
tabung
4.Menentukan pH dengan menggunakan kertas pH indikator universal
5.Menghitung konsentrasi masing-masing larutan tersebut
LAPORAN PRAKTIK KIMIA UMUM

Disusun Oleh:

Nama :Gita Yuniar


NPM :E1G018066
Prodi :Teknologi Industri Pertanian
Kelompok :III(Tiga)
Hari/Tanggal :Selasa/16 Oktober 2018
Dosen :1.Dra.Devi silsia.M.Si
2.Drs.Syafnil.M.Si
Koas :Pera Atria (E1G016050)
Objek Praktikum :PH ASAM,BASA DAN GARAM

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan

No. Nama larutan pH Golongan Konsentrasi


(molaritas)
1. H2SO4 1 Asam kuat 10−1
2. HCL 1 Asam kuat 10−1
3. CH3COOH 5 Asam lemah 0,01 M
4. NaOH 14 Basa kuat 1x10-2
5. Amonium 10 Basa lemah 1x10-4
hidroksida
6. CH3 COONa 9 Garam , Basa kuat + asam 1x10-4
lemah
7. NaCl 6 Garam,asam kuat +basa kuat 10-7
8. Na2SO3 7 Garam, Garam, Asam kuat + 10-7
basa kuat
9. Asam Boraks/ 5 Asam lemah 1x10-5
H3BO3
BAB V
PEMBAHASAN

Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan asam tersebut untuk menghasilkan


ion hidrogen (H+) dan derajat ionisasi atau konstanta asam, dan kekuatan suatu basa
(Hidroksida / OH-) ditentukan oleh kemampuan basa untuk menghasilkan ion
hidroksida (OH-) atau derajat ionisasi atau konstanta basa, faktor yang menentukan
kekuatan relatif asam basa adalah : kepolaran, ukuran atom, muatan dan bilangan
oksidasi.
Biasa nya untuk menentukan apakah senyawa itu bersifat asam atau basa
digunakan alat sebagai berikut :
Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada larutan asam, basa, dan netral.
Indikator Universal
Cara menggunakan indikattor Universal adalah dengan mencocokan kertas indikator
yang telah dicelupkan pada larutan dengan warna yang setara pada kemasan kertas
indikator.
Indikator Alami
Menentukan sifat asam basa larutan dapat dilakukan dengan indikator alami, contoh :
kembang sepatu, kol merah, dan kulit manggis. Bila larutan di campur dengan sari
bunga sepatu, maka larutan berubah warna menjadi hijau (basa), atau tetap Merah
(netral), Atau juga Merah menyala (asam).

Contoh dari asam dan basa adalah sebgai berikut :


Asam kuat
Asam yang terionisasi sempurna sehingga bersifat sebagai elektrolit kuat.
Ka > 10-2, contoh : HCL, H2SO4, H2SO3, HNO3, dll
Asam Lemah
Asam yang terionisasi sebagian, sehingga bersifat sebagai elektrolit lemah
Ka < 10-2, contoh : HCN, HClO, HF, HNO2, dll
Basa Kuat
Basa yang terionisasi sempurna, sehingga bersifat sebagai elektrolit kuat
Kb > 10-2 , contoh : NaOH, Ca (OH)2 ,dll
Basa Lemah
Basa yang terionisasi sebagian, sehingga bersifat sebagai elektrolit lemah
Kb > 10-2 , contoh : NH4OH , N2H5OH , dll

 Rumus pH
pH asam kuat = - log (Asam kuat) = - log (H+)
pOH basa kuat = - log (Basa kuat) = - log (OH-)
pH = 14 – pOH

pH asam lemah :

(H+) =

pH = - log (H+)

pH basa lemah :

(H+) =

pOH = - log (OH-)

a).Asam lemah dan basa lemah adalah asam yang terionisasi sebagian di dalam air,
harga konstanta asam (Ka) dan konstanta basa (Kb) kecil dari 10 -2 Larutan HCL
dengan pH 1 termasuk golongan asam kuat dengan konsentrasi (molaritas) :

-log [H+] = pH

-log [H+] = 1

log [H+] = -1

[H+] = 10-1m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan HCL, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada HCL terkandung pH 1 dan konsentrasi 10-1m, larutan ini
termasuk golongan asam kuat karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai dengan
literature yang ada.

b).Larutan Asam Sulfat dengan pH 1 termasuk golongan asam kuat dengan


konsentrasi (molaritas) :

-log [H+] = pH

-log [H+] = 1

log [H+] = -1

[H+] = 10-1 m

Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan asam sulfat, lalu
dilihat perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada
kotak indikator universal ,pada asam sulfat terkandung pH 1 dan konsentrasi 10-1m,
larutan ini termasuk golongan asam kuat karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai
dengan literature yang ada.

c).Larutan Asam Asetat dengan pH 5 termasuk golongan asam lemah dengan


konsentrasi (molaritas) :

-log [H+] = Ph

-log [H+] = 5

log [H+] = -5

[H+] = 10-5 m

Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan asam asetat, lalu
dilihat perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada
kotak indikator universal ,pada asam asetat terkandung pH 2 dan konsentrasi 10-2 m,
larutan ini termasuk golongan asam lemah karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai
dengan literature yang ada.

d).Larutan Asam Borak dengan pH 5 termasuk golongan asamlemah dengan


konsentrasi (molaritas) :

-log [H+] = Ph

-log [H+] = 5

log [H+] = -5

[H+] = 10-5 m

Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan asam borak, lalu
dilihat perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada
kotak indikator universal ,pada asam borak terkandung pH 5 dan konsentrasi 10-5 m,
larutan ini termasuk golongan asam lemah karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai
dengan literature yang ada.

e).Larutan NaOH dengan pH 14 termasuk golongan basa kuat dengan konsentrasi


(molaritas) :

POH = 14 – PH -log [OH-] = POH


= 14 – 14 -log [OH-] = 0
=0 log [OH-] = -0
[OH-] = 10-0 m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan NaOH, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada NaOH terkandung pH 14 dan POH 0 dengan konsentrasi
10-om, larutan ini termasuk golongan basa kuat karena konsentrasi yang dihasilkan
sesuai dengan literature yang ada.

f).Larutan NH4OH dengan pH 10 termasuk golongan basa lemah dengan konsentrasi


(molaritas) :
POH = 14 – PH -log [OH-] = POH

= 14 – 10 = 4 -log [OH-] = 4

log [OH-] = -4
[OH-] = 10-4 m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan NH4OH, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi,lalu di sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada NH4OH terkandung pH 10 dan POH 4 dengan konsentrasi
10-4 m, larutan ini termasuk golongan basa lemah karena konsentrasi yang dihasilkan
sesuai dengan literature yang ada.

g).Larutan NaCL dengan pH 7 termasuk golongan garam dengan konsentrasi


(molaritas) :

-log [H+] = pH

-log [H+] = 7

log [H+] = -7

[H+] = 10-7 m

Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan NaCL, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi,lalu di sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada NaCL terkandung pH 6 dan konsentrasi 10-6 m, larutan ini
seharusnya termasuk golongan garam dari asam kuat dan basa kuat karena
konsentrasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan literature yang ada, seharusnya pH
larutam NaCL adalah 7 dan konsentrasinya 10-7, tetapi terjadi perbedaan pada NaCL
yang kami amati, mungkin itu terjadi karena adanya kesalahan yang kami lakukan.

h).Larutan CH3COONadengan pH 7 termasuk golongan garam dengan konsentrasi


(molaritas) :

-log [H+] = pH
-log [H+] = 7

log [H+] = -7

[H+] = 10-7m

Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan CH3COONa, lalu


dilihat perubahan warna yang terjadi,lalu di sesuaikan dengan warna yang tertera
pada kotak indikator universal ,pada CH3COONa terkandung pH 7 dan konsentrasi
10-7 m, larutan ini termasuk golongan garam karena konsentrasi yang dihasilkan
sesuai dengan literature yang ada.

i).Larutan Na2SO3 dengan pH 7 termasuk garam dari asam kuat basa kuat golongan
dengan konsentrasi (molaritas) :

-log [H+] = pH

-log [H+] = 7

log [H+] = -7

[H+] = 10-7 m

Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan Na2SO3, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi,lalu di sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada Na2SO3 terkandung pH 7 dan konsentrasi 10-7 m, larutan
ini termasuk golongan garam karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai dengan
literature yang ada.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Praktikan dapat menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator
universal. Yang telah diketahui pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
Indikator universal adalah indikator pH berisi larutan dari beberapa perubahan warna
yang halus pada rentang pH anytara 1-14 untuk menunjukan keasaman atau kebasaan
larutan.

2. Praktikan dapat menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu dengan


cara menentukan pH terlebih dahulu lalu mencari konsentrasinya.

6.2 Saran
Dalam menjalankan praktikum ini sebaiknya praktikan harus jeli dalam
menentukan pH larutan pada tabel pH asam basa, karena apabila saran maka nilai pH
akan salah dan perhitungan konsentrasi juga ikut salah.
JAWABAN PERTANYAAN

1. Pengertian istilah dari :


a. Basa kuat
Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam
sangat lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh paling umum dari basa kuat
adalah hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah seperti NaOH dan
Ca(OH)2.
Berikut ini adalah daftar basa kuat:

 Kalium hidroksida (KOH)


 Barium hidroksida (Ba(OH)2)
 Caesium hidroksida (CsOH)
 Natrium hidroksida (NaOH)
 Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
 Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
 Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
 Litium hidroksida (LiOH)
 Rubidium hidroksida (RbOH)

b. Basa lemah

Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida
dalam larutan.
Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas amonia tidak
mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk
menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.
Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99%
amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan
ion hidroksida.
c. Asam lemah

Asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan.
Contohnya
H2CO3
H3C6H5O7
CHCOOH
HN3
HCN
HF
d. Asam kuat
Asam kuat adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Contohnya
HCl
HNO3
H2SO4
HBr
HI

2. Cara menentukan suatu zat termasuk asam kuat/lemah, basa kuat/lemah,


Yaitu dengan cara mencelupkan pH indikator universal kedalam sebuah
larutan, lalu kibaskan kertas indikator itu dan cocokkan warna pada tabel pH asam
basa.
No 1- 4 menunjukkan asam kuat
No 5 - 6 menunjukkan asam lemah
No 7 - 10 menunjukkan basa lemah
No 11 - 13 menunjukkan basa kuat
DAFTAR PUSTAKA

Adam Wiryawan. 2011. Konsentrasi larutan. Jakarta. :Erlangga


Aliansa. 2010.kimia umum I.Bandung
Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Zulaika,dkk.2009.kimia untuk SMA kelas I.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai