PENDAHULUAN
Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah
zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+
(ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion
adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang
bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
(Teguh, 2008)
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,
asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu
asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan
dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat
sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat
bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air
mengalir sampai benar-benar bersih. (Adam,2011)
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti
logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif.
Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk
Besi (II) klorida (FeCl2). (Teguh, 2008)
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat
melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa
umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka
untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata
hidroksida. (Any, 2008)
Contoh reaksi pembentukan garam.
Asam + Basa —> Garam + Air
Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air
HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)
Asam + Basa >> Garam + Air
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi
(garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung
pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.(zulaika, 2009)
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut
garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan
basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam
yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam
basa,contohnya adalah CH3C00NaContoh asam kuat adalah
HCL,HNO3,H2SO4,adapun KOH,NaOH,Ca(OH) adalah contoh basa
kuat(teguh,2008)
BAB III
METODOLOGI
Disusun Oleh:
HASIL PENGAMATAN
Rumus pH
pH asam kuat = - log (Asam kuat) = - log (H+)
pOH basa kuat = - log (Basa kuat) = - log (OH-)
pH = 14 – pOH
pH asam lemah :
(H+) =
pH = - log (H+)
pH basa lemah :
(H+) =
a).Asam lemah dan basa lemah adalah asam yang terionisasi sebagian di dalam air,
harga konstanta asam (Ka) dan konstanta basa (Kb) kecil dari 10 -2 Larutan HCL
dengan pH 1 termasuk golongan asam kuat dengan konsentrasi (molaritas) :
-log [H+] = pH
-log [H+] = 1
log [H+] = -1
[H+] = 10-1m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan HCL, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada HCL terkandung pH 1 dan konsentrasi 10-1m, larutan ini
termasuk golongan asam kuat karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai dengan
literature yang ada.
-log [H+] = pH
-log [H+] = 1
log [H+] = -1
[H+] = 10-1 m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan asam sulfat, lalu
dilihat perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada
kotak indikator universal ,pada asam sulfat terkandung pH 1 dan konsentrasi 10-1m,
larutan ini termasuk golongan asam kuat karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai
dengan literature yang ada.
-log [H+] = Ph
-log [H+] = 5
log [H+] = -5
[H+] = 10-5 m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan asam asetat, lalu
dilihat perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada
kotak indikator universal ,pada asam asetat terkandung pH 2 dan konsentrasi 10-2 m,
larutan ini termasuk golongan asam lemah karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai
dengan literature yang ada.
-log [H+] = Ph
-log [H+] = 5
log [H+] = -5
[H+] = 10-5 m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan asam borak, lalu
dilihat perubahan warna yang terjadi, sesuaikan dengan warna yang tertera pada
kotak indikator universal ,pada asam borak terkandung pH 5 dan konsentrasi 10-5 m,
larutan ini termasuk golongan asam lemah karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai
dengan literature yang ada.
= 14 – 10 = 4 -log [OH-] = 4
log [OH-] = -4
[OH-] = 10-4 m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan NH4OH, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi,lalu di sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada NH4OH terkandung pH 10 dan POH 4 dengan konsentrasi
10-4 m, larutan ini termasuk golongan basa lemah karena konsentrasi yang dihasilkan
sesuai dengan literature yang ada.
-log [H+] = pH
-log [H+] = 7
log [H+] = -7
[H+] = 10-7 m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan NaCL, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi,lalu di sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada NaCL terkandung pH 6 dan konsentrasi 10-6 m, larutan ini
seharusnya termasuk golongan garam dari asam kuat dan basa kuat karena
konsentrasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan literature yang ada, seharusnya pH
larutam NaCL adalah 7 dan konsentrasinya 10-7, tetapi terjadi perbedaan pada NaCL
yang kami amati, mungkin itu terjadi karena adanya kesalahan yang kami lakukan.
-log [H+] = pH
-log [H+] = 7
log [H+] = -7
[H+] = 10-7m
i).Larutan Na2SO3 dengan pH 7 termasuk garam dari asam kuat basa kuat golongan
dengan konsentrasi (molaritas) :
-log [H+] = pH
-log [H+] = 7
log [H+] = -7
[H+] = 10-7 m
Dengan mencelupkan kertas indikator universal kedalam larutan Na2SO3, lalu dilihat
perubahan warna yang terjadi,lalu di sesuaikan dengan warna yang tertera pada kotak
indikator universal ,pada Na2SO3 terkandung pH 7 dan konsentrasi 10-7 m, larutan
ini termasuk golongan garam karena konsentrasi yang dihasilkan sesuai dengan
literature yang ada.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Praktikan dapat menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator
universal. Yang telah diketahui pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
Indikator universal adalah indikator pH berisi larutan dari beberapa perubahan warna
yang halus pada rentang pH anytara 1-14 untuk menunjukan keasaman atau kebasaan
larutan.
6.2 Saran
Dalam menjalankan praktikum ini sebaiknya praktikan harus jeli dalam
menentukan pH larutan pada tabel pH asam basa, karena apabila saran maka nilai pH
akan salah dan perhitungan konsentrasi juga ikut salah.
JAWABAN PERTANYAAN
b. Basa lemah
Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida
dalam larutan.
Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas amonia tidak
mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk
menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.
Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99%
amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan
ion hidroksida.
c. Asam lemah
Asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan.
Contohnya
H2CO3
H3C6H5O7
CHCOOH
HN3
HCN
HF
d. Asam kuat
Asam kuat adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Contohnya
HCl
HNO3
H2SO4
HBr
HI