Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA

KERIPIK TEMPE

Di Susun Oleh :

Yunica Alvira Diah Ariestin ( 2018020046 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

2019
BAB 1

1. Latar Belakang

Dengan semakin banyaknya usaha yang berkembang di kalangan masyarakat pada saat
ini, perekonomian yang semaki sulit, maka semakin banyaknya angka pengangguran di
Indonesia. Masalah itu semua pasti akan diselesaikan asalkan kita mau berusaha untuk
memanfaatkan kemampuan diri atau skill yang kita punya dapat mengurangi masalah
pengangguran dan masalah krisis ekonomi dengan cara menyalurkan bakat dengan
membuka peluang usaha seperti berdagang dengan menjual barang kepada konsumen,
terutama masyarakat desa yang banyak sekali peluang ketika menjual makanan ringan
seperti tempe kripik karena di desa mayoritas tempe hanya di olah dengan cara digoreng,
ditumis, ataupun disayur yang hanya untuk lauk makanan sehari hari. Ketika kita
mempunyai sesuatu inovasi untuk mengolah tempe tersebut menjadi tempe kripik tidak
hanya untuk dijadikan lauk saja , tetapi akan menjadi suatu cemilan ringan yang dapat
dijual dan dapat menguntungkan untuk tambahan pendapatan ekonomi seseorang.

2. Ide Usaha

Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju dan butuhan gizi yang
semakin meningkat dan tingkat persaingan perdagangan yang semakin ketat maka dari itu
kami memiliki ide membuat sesuatu usaha kecil yang berupa makanan yaitu membuat
keripik tempe yang nantinya dpat disukai dan mendapat reapon positif dari para konsumen.

3. Tujuan Usaha

Tujuan dari usaha ini adalah menciptakan lapangan usaha yang sebesar besarnya,
sebagai media untuk mencari keuntungan, selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Selain juga memberdayakan semangat dan kemauan kewirausahaan di kalangan
masyarakat dan mahasiswa yang mampu diandalkan dalam berwirausaha.
3. Gagasan Usaha
Untuk mengantisipasi turunya harga jual produk hasil pertanian kedelai serta
mempertahankan ekonomi industry rumah tangga yang lebih stabil maka perlunya
gagasan yang lebih luas, bermutu, dan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan
hasil pertanian maupun mengelolanya dengan cara menjadikan suatu makanan
ringan berupa kripik tempe yang tidak kalah gizinya dengan makanan ringan lainya.
BAB II

ASPEK UMUM

a.Nama Usaha

“Keripik Tempe Amana ”

b.Pemilik Usaha

Pemilik usaha ini umumnya ada 3 orang yaitu :

- Warmin

- Sri Wahyuni

- Yunica Alvira

c. Lokasi :

-Lokasi pertokoan di Pasar Jatisrono dan distribusikan.

- Lokasi industry di desa Tasikhargo kec Jatisrono.

d. Konsumen yang akan dituju :

- Pendistribusian ke warung atau took

- Warga pedesaan perkotaan

- Wisatawan asing maupun domestic sebagai oleh-oleh khas di toko


penjualan makana khas sebagai oleh-oleh

e. Pasar yang akan dituju :

- Warung dan toko penjualan makanan ringan dan makanan khas oleh-oleh.
- Tempat warung makan seperti warung bakso, soto dan sebagainya.

f. Relevansi

1. Perlunya usaha kripik tempe


Negara indonesia adalah Negara agraris atau pertanian dengan tanaman
yuang subur dan hamparannya yang hijau. Hal itu sangat mendukung untuk
meningkatkan hasil produksi hasil pertanian. Untuk upaya agar kualitas dan
komoditas hasil pertanian terutama kedelai tetap tinggi maka perlu adanya
peningkatan pemanfaatan hasil yang lebih luas dan gagasan yaitu dengan mengolah
suatu produk makanan kripik tempe yang berkualitas.
2. Kendala dan masalah yang harus dipecahkan
Untuk mewujudkan hal tersebut dalam pengembangan dan peningkatan
produk usaha kripik tempe dengan menjadikan suatu produk yang berkualitas dan
berkomoditas tinggi, kendala yang paling utama adalah pembiayaan modal.
BAB III

TINJAUAN DARI USAHA

1. Manfaat pendirian usaha

-Dapat membuat membuat industry usaha kripik tempe agar mempunyai peluang
dapat membuat usaha dan membuat produksi meningkat dari sebuah kripik tempe
sehingga usaha semakin maju dan berkembang dan pendapatan kita lebih
meningkat.

- Dapat memnuhi kebutuhan seluruh masyarakat din sekitar kita dalam segi
lapangan pekerjaan maupun ekonomi .

2. Kemungkinan Berhasil

2.1 Kebutuhan pangan di masyarakat semakin meningkat. Kebutuhan akan kripik


tempe ini bisa dijadikan cemilan setiap hari, jajan khas dan oleh-oleh bagi keluarga ataupun
bagi anak saudara. Bagi masyarakat produk kripik tempe merupakan produk yang memiliki
cirri khas sendiri mulai mulai dari rasa, penampilan, dan bahan. Karena produk keripik dip
roses secara alami sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tanpa adanya
bahan pengawet sehingga permintaan keripik tempe meningkat.

2.2 Bahan baku usaha

Sebagian besar daerah kita dekat dengan masyarakat yang bergerak di bidang pertanian
sehingga sangat mudah sekali uintuk memperoleh bahan baku yang asli dan alami terutama
yaitu kedelai.

2.3 Tenaga pengelola


Untuk usaha pembuatan kripik tempe ini di kelola oleh tenaga yang terampil yaitu
dalam pengerjaannya sudah menjadi tanggung jawab dan harus menjadi kewajiban yang
hrus dikerjakan.

3.Analisis SWOT

a. Strength (kekuatan)

-Kekuatan atau kelebihan yang dimiliki oleh usaha kripik tempe :

-Perolehan bahan pokok yaitu kedelai mudah di dapat dengan kondisi geografis
Indonesia yang memiliki tanah yang subur.

-Merupakan fariasi atau ide yang lebih baik daripada masakan tradisional yang
terbuat dari tempe.

-Nutrisi tidak hilang karena digoreng pada suhu rendah, warnanya tidak berubah,
teksturnya yang renyah dan nikmat.

b. Weakness (kelemahan)

Bentuk produk cenderung tetap atau sulit dibuat tipe atau varian baru.

c. Opportunity (peluang usaha)

Peluang usaha penjualan kripik tempe dipastikan sangat dapat terjadi karena dalam
hal ini tempe yang biasanya hanya diolah menjadi tempe goring dengan usaha ini dfapat
diolah menjadi kripik tempe yang dapat menjadi makanan cemilan, oleh-oleh khas, dapat
didistribusikan ke tmpat atau daerah lain dan dapat bersaing dengan produk makanan lain.
Kemusian adanya respon positif yang diyakini terutama pada penditribusian diwilayah
pedesaan yang sejatinya menyukai makanan tersebut.

d. Threat (ancaman
- Adanya produk lain yang kebih menarik

- Varian rasa produk yangh lain yang lebih berwarna

- Persaingan harga antara produsen dalam pemberian harga.


BAB IV

4.1 Metodelogi pembuatan produk

Alasan kami memilih produk ini untuk di kelola adalah :

a. Bahan baku mudah diperoleh, seperti :


- Kedelai
- Sagu
- Tepung
- Penyedap rasa

b. Pasar terbuka lebar bahkan peluang pasar sangat besar

c. Proses produksi dan pengelolaan sangat gampang

4.2 Peralatan

a. Kompor gas

b. Alat pemotong tempe

c. Pengemasan tempe

4.3 Langkah membuat

a. Potong tempe dengan alat pemotong

b. Masukan tempe kedalam penyedap rasa yang telah diseiakan

c. Goreng tempe

d. Pengemasan tempe

4.4 Rincian biaya


a. Modal awal

- Mui Rp 150.000

- Pembuatan merk Rp 100.000

- Alat pemotong tempe Rp 500.000

- Penjepit plastik Rp 500.000

Total modal awal Rp 1.250.000

b. Modal perminggu
- Packing Rp 30.000
- Kedelai 20 kg Rp 140.000
- Sagu 7kg Rp 56.000
- Tepung penyedap rasa Rp 10.000
- Tenaga kerja 2 orang Rp 100.000

c. Pengeluaran perbulan

Rincian perminggu :

- Bahan baku Rp 206.000 / minggu

- Transportasi Rp 100.000 / minggu

- Packing Rp 30.000 / minggu

- Karyawan 2 orang Rp 100.000/ minggu

Total Rp 436.000 / minggu

Jadi pengeluaran perbulan = 4 x 436.000 = 1.744.000


(Pengeluaran perbulan + Modal awal) Rp 1.744.000 + Rp 1.250.000 = Rp 3.024.000

Jadi pengeluaran modal awal produksi adalah Rp 3.024.000

Pemsukan :

- Kripik tempe jadi 100 bungkus

- Minimal 100 bungkus perminggu, dengan harga perbungkus Rp 10.000 (1/4kg)

Jadi jumlah pemasukan = jumlah keripik x jumlah harga = 100 x Rp 10.000 = 1000.000 /
minggu

Jadi pendapatan perbulan = 4 x Rp 1000.000 = Rp 4000.000

c. Keuntungan
Keuntungan perbulan = Pemasukan perbulan – Pengeluaran perbulan = Rp 4000.000 – Rp
1.250.000 = Rp 2.750.000
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berbagai macam hasil pertanian khususnya kedelai dapat menjadi komoditas yang
berkualitas jika kita memiliki kemauan atau ide untuk mengelola kedelai tersebut kedalam
suatu jenis makanan ringan yaitu salah satunya keripik tempe, maka akan menjadi suatu
peluang dalam berwirausaha dan juga dapat meningkatkan ekonomi seseorang dari hasil
penjualan jenis makanan ringan kripik tempe tersebut.

Anda mungkin juga menyukai