KERIPIK TEMPE
Di Susun Oleh :
2019
BAB 1
1. Latar Belakang
Dengan semakin banyaknya usaha yang berkembang di kalangan masyarakat pada saat
ini, perekonomian yang semaki sulit, maka semakin banyaknya angka pengangguran di
Indonesia. Masalah itu semua pasti akan diselesaikan asalkan kita mau berusaha untuk
memanfaatkan kemampuan diri atau skill yang kita punya dapat mengurangi masalah
pengangguran dan masalah krisis ekonomi dengan cara menyalurkan bakat dengan
membuka peluang usaha seperti berdagang dengan menjual barang kepada konsumen,
terutama masyarakat desa yang banyak sekali peluang ketika menjual makanan ringan
seperti tempe kripik karena di desa mayoritas tempe hanya di olah dengan cara digoreng,
ditumis, ataupun disayur yang hanya untuk lauk makanan sehari hari. Ketika kita
mempunyai sesuatu inovasi untuk mengolah tempe tersebut menjadi tempe kripik tidak
hanya untuk dijadikan lauk saja , tetapi akan menjadi suatu cemilan ringan yang dapat
dijual dan dapat menguntungkan untuk tambahan pendapatan ekonomi seseorang.
2. Ide Usaha
Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju dan butuhan gizi yang
semakin meningkat dan tingkat persaingan perdagangan yang semakin ketat maka dari itu
kami memiliki ide membuat sesuatu usaha kecil yang berupa makanan yaitu membuat
keripik tempe yang nantinya dpat disukai dan mendapat reapon positif dari para konsumen.
3. Tujuan Usaha
Tujuan dari usaha ini adalah menciptakan lapangan usaha yang sebesar besarnya,
sebagai media untuk mencari keuntungan, selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Selain juga memberdayakan semangat dan kemauan kewirausahaan di kalangan
masyarakat dan mahasiswa yang mampu diandalkan dalam berwirausaha.
3. Gagasan Usaha
Untuk mengantisipasi turunya harga jual produk hasil pertanian kedelai serta
mempertahankan ekonomi industry rumah tangga yang lebih stabil maka perlunya
gagasan yang lebih luas, bermutu, dan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan
hasil pertanian maupun mengelolanya dengan cara menjadikan suatu makanan
ringan berupa kripik tempe yang tidak kalah gizinya dengan makanan ringan lainya.
BAB II
ASPEK UMUM
a.Nama Usaha
b.Pemilik Usaha
- Warmin
- Sri Wahyuni
- Yunica Alvira
c. Lokasi :
- Warung dan toko penjualan makanan ringan dan makanan khas oleh-oleh.
- Tempat warung makan seperti warung bakso, soto dan sebagainya.
f. Relevansi
-Dapat membuat membuat industry usaha kripik tempe agar mempunyai peluang
dapat membuat usaha dan membuat produksi meningkat dari sebuah kripik tempe
sehingga usaha semakin maju dan berkembang dan pendapatan kita lebih
meningkat.
- Dapat memnuhi kebutuhan seluruh masyarakat din sekitar kita dalam segi
lapangan pekerjaan maupun ekonomi .
2. Kemungkinan Berhasil
Sebagian besar daerah kita dekat dengan masyarakat yang bergerak di bidang pertanian
sehingga sangat mudah sekali uintuk memperoleh bahan baku yang asli dan alami terutama
yaitu kedelai.
3.Analisis SWOT
a. Strength (kekuatan)
-Perolehan bahan pokok yaitu kedelai mudah di dapat dengan kondisi geografis
Indonesia yang memiliki tanah yang subur.
-Merupakan fariasi atau ide yang lebih baik daripada masakan tradisional yang
terbuat dari tempe.
-Nutrisi tidak hilang karena digoreng pada suhu rendah, warnanya tidak berubah,
teksturnya yang renyah dan nikmat.
b. Weakness (kelemahan)
Bentuk produk cenderung tetap atau sulit dibuat tipe atau varian baru.
Peluang usaha penjualan kripik tempe dipastikan sangat dapat terjadi karena dalam
hal ini tempe yang biasanya hanya diolah menjadi tempe goring dengan usaha ini dfapat
diolah menjadi kripik tempe yang dapat menjadi makanan cemilan, oleh-oleh khas, dapat
didistribusikan ke tmpat atau daerah lain dan dapat bersaing dengan produk makanan lain.
Kemusian adanya respon positif yang diyakini terutama pada penditribusian diwilayah
pedesaan yang sejatinya menyukai makanan tersebut.
d. Threat (ancaman
- Adanya produk lain yang kebih menarik
4.2 Peralatan
a. Kompor gas
c. Pengemasan tempe
c. Goreng tempe
d. Pengemasan tempe
- Mui Rp 150.000
b. Modal perminggu
- Packing Rp 30.000
- Kedelai 20 kg Rp 140.000
- Sagu 7kg Rp 56.000
- Tepung penyedap rasa Rp 10.000
- Tenaga kerja 2 orang Rp 100.000
c. Pengeluaran perbulan
Rincian perminggu :
Pemsukan :
Jadi jumlah pemasukan = jumlah keripik x jumlah harga = 100 x Rp 10.000 = 1000.000 /
minggu
c. Keuntungan
Keuntungan perbulan = Pemasukan perbulan – Pengeluaran perbulan = Rp 4000.000 – Rp
1.250.000 = Rp 2.750.000
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berbagai macam hasil pertanian khususnya kedelai dapat menjadi komoditas yang
berkualitas jika kita memiliki kemauan atau ide untuk mengelola kedelai tersebut kedalam
suatu jenis makanan ringan yaitu salah satunya keripik tempe, maka akan menjadi suatu
peluang dalam berwirausaha dan juga dapat meningkatkan ekonomi seseorang dari hasil
penjualan jenis makanan ringan kripik tempe tersebut.