Judul : Efektifitas Terapi Murrotal Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Post Sectio
Caesarea Di Rumah Sakit X Tahun 2019
Persalinan atau partus adalah fenomena yang kompleks menyangkut perubahan
fisik hormonal, dan emosional yang mungkin akan sangat berbeda antara wanita yang satu dengan yang lainnya ( Champman, 2013 ). Salah satu persalinan yang sering dilakukan adalah persalinan SC, suatu prosedur bedah yang dilakukan dibawah pengaruh anastesi untuk melahirkan janin, plasenta dan membran melalui sebuah insisi dinding abdomen dan uterus (Frazer, 2011). Angka kejadian Sc yang semakin meningkat disebabkan karena beberapa faktor diantaranya berkaitan dengan perubahan teknologi, sosial dan faktor dari ibu dan janin yang mempunyai indikasi untuk dilakukan SC ataupun bisa permintaan dari ibu ( Frazer, 2009 ). Risiko yang harus ditanggung oleh ibu post SC adalah rentan mengalami tekanan jiwa termasuk kecemasan dan tekanan emosi menjadi labil, kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, rasa takut yang dialami dalam tingkat yang berbeda, dan sangat berkaitan dengan perasaan yang tidak enak, khawatir, cemas, gelisah tidak pasti an tidak berdaya (Stuart and Sundeen, 2007). Manajemen kecemasan non farmakologi antara lain memberikan dukungan atau pendekatan spiritual meliputi membantu dan mengajarkan do’a, memotivasi dan mengingatkan waktu ibadah sholat, mengajarkan relaksasi dengan berdzikir ketika sedang kesakitan, mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an (Taufiq, 2006). Salah satu cara pendekatan spiritual yang efektif untuk mengurangi kecemasan pasien yaitu mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an (terapi murottal Al-Qur’an). Al- Qur’an memberikan manfaat dan obat yang mujarab bagi seseorang yang mengalami kegundahan hati, keputusasaan, kecemasan dan Al-Qur’an juga memberikan ketenangan kepada sistem tubuh manusia (Syarbini & Jamhari, 2012). Murottal merupakan bacaan Al-Qur’an yang dibacakan oleh Qori’ atau Qori’ah sesuai dengan tartil dan tajwid yang mengalun indah yang dikemas dalam media audio seperti kaset, CD atau data digital (Syarbini & Jamhari, 2012). Lantunan ayat suci Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia merupakan alat penyembuh yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau (Thalbah, 2013). Suara dapat menurunkan hormon- harmon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak (Basuki, 2008). Surah dalam Al-Qur’an (murottal) yang sering diperdengarkan kepada penderita salah satunya adalah surah Ar-Rahman yang artinya Yang Maha Pengasih (Shalih,2012). Surah Ar-Rahman adalah surat ke 55 yang terdiri dari 78 ayat, yang di dalamnya terdapat pengulangan ayat sebanyak 31 kali yang mengalun begitu indah dan menenangkan hati, ayat tersebut berbunyi fabi ayyi aalaa i robbikuma tukaddziban yang artinya “maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” Ayat tersebut menerangkan kemurahan Allah kepada hamba-hamba-Nya, dengan memberikan nikmat- nikmat yang tidak terhingga kepada hamba-Nya baik di dunia maupun di akhirat nanti (Syaamil, 2010). Menurut penelitian Asvito (2014) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan distraksi audio: murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien post operasi.