Anda di halaman 1dari 44

TUGAS

SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PERKEMIHAN
SISTEM IMUN
SISTEM ENDOKRIN

DI SUSUN OLEH :
NAMA : SITI MINA MOKODOMPIT
NIM : 01707010067
KELAS : KEPERAWATAN B

STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU T/A 2019/2020

1. SISTEM PENCERNAAN
a. pada kasus apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan gastrointestinal bagian
atas
b. sebutkan 5 jenis penyakit gastrointestinal
c. item nomor 1 buatkan rencana pathway masalah dari 5 masalah kasusu tersebut
d. buatkanlah rencana keperawatan masalah kasusu tersebut

Jawaban
a. 1). Konstipasi
2). Dyspepsia
3). Diare
4). Gastritis
5). Batu empedu
1. Pathway

Etiologi:
- Pola konsumsi makanan
kurang sehat
- Kurang minum
- Menahan BAB
- Obat-obatan
- Dll

Obstruksi sal cerna

Kerusakan neuromuscular
 Nyeri
Motalitas (peristaltic
kolon)
Penurunan pengeluaran ciaran
di dalam usus

Penaikan penyerapan air dari
tinja di dalam usus

Tinja kering, keras

Tinja tertahan di dalam usus

Tinja sulit dikeluarkan

KONSTIPASI

Sakit perut, melilit, Nafsu makan  Sering buang air Rewel


mules, kembung  kecil
Anoreksia 
Poliuri

Dehidrasi
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Intervensi konstipasi

No Dx keperawatan Tujuan dan criteria intervensi


hasil
1. Konstipasi Tujuan : M mandiri:
berhubungan
pasien dapat defekasi
a. Tentukan pola defekasi bagi
dengan pola
defekasi tidak dengan teratur (setiap klien dan latih klien untuk
teratur
hari). menjalankannya
Kh : b. Atur waktu yang tepat untuk
1) Defekasi dapat defekasi klien seperti sesudah
dilakukan satu kali makan
sehari. c. Berikan cakupan nutrisi
2) Konsistensi feses berserat sesuai dengan indikasi
lembut d. Berikan cairan jika tidak
3) Eliminasi feses tanpa kontraindikasi 2-3 liter per hari
perlu mengejan
berlebihan 2. Kolaborasi:
Pemberian laksatif atau enema
sesuai indikasi

2.Pe perubahan nutrisi Tujuan : M mandiri:


kurangdari menunjukkan status
a. Buat perencanaan makan
kebutuhan gizi baik dengan pasien untuk
berhubungan Kriteria Hasil : dimasukkan ke dalam jadwal
dengan 1) Toleransi terhadap makan.
hilangnya nafsu diet yang dibutuhkanb. Dukung anggota keluarga untuk
makan 2) Mempertahankan membawa makanan kesukaan
massa tubuh dan pasien dari rumah.
berat badan dalam
batas normal c. Tawarkan makanan porsi besar
3) Nilai laboratorium disiang hari ketika nafsu makan
dalam batas normal tinggi
4) Melaporkan d. Pastikan diet memenuhi
keadekuatan tingkat kebutuhan tubuh sesuai indikasi.
energi
e. Pastikan pola diet yang pasien
yang disukai atau tidak disukai.
f. Pantau masukan dan
pengeluaran dan berat badan
secara periodik.

g. Kaji turgor kulit pasien


. Kolaborasi:
a. Observasi:
1) Pantau nilai laboratorium,
seperti Hb, albumin, dan kadar
glukosa darah

2) Ajarkan metode untuk


perencanaan makan
b. Health Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga
tentang makanan yang bergizi
dan tidak mahal

3. Nyeri akut Tujuan : M mandiri:


berhubungan
menunjukkan nyeri
a. Bantu pasien untuk lebih
dengan
akumulasi feses telah berkurang berfokus pada aktivitas dari
keras pada
Kriteria Hasil : nyeri dengan melakukan
abdomen
1) Menunjukkan teknik penggalihan melalui televisi
relaksasi secara atau radio.
individual yang
b. Perhatikan bahwa lansia
efektif untuk mengalami peningkatan
mencapai sensitifitas terhadap efek
kenyamanan analgesik opiat
2) Mempertahankan c. Perhatikan kemungkinan
tingkat nyeri pada interaksi obat – obat dan obat
skala kecil penyakit pada lansia
3) Melaporkan
kesehatan fisik dan
2. Kolaborasi
psikologisi a. Observasi
4) Mengenali faktor
1) Minta pasien untuk menilai
penyebab dan nyeri atau ketidak nyaman pada
menggunakan skala 0 – 10
tindakan untuk
2) Gunakan lembar alur nyeri
mencegah nyeri 3) Lakukan pengkajian nyeri yang
5) Menggunakan komperhensif
tindakan mengurangi
b. Health education
nyeridengan 1) Instruksikan pasien untuk
analgesik dan non- meminformasikan pada perawat
analgesik secara tepat jika pengurang nyeri kurang
tercapai
Berikan informasi tetang nyeri

Pathway dyspepsia

DISPEPSIA

Dispepsia Organik Dispepsia Fungsional

Stress Kopi & alkohol

Respon mukosa lambung


Perangsangan saraf
simpatis NV (Nervus
Vagus)

vasodilatasi mukosa gaster Eksfeliasi


(Pengelupasan)
Intervensi dispepsia

No Dx kep Tujuan & kriteria hasil Intervensi


1. Gangguan nutrisi Setelah di lakuakn 1. Kaji status nutrisi klien
kurang dari tindakkan keperawatan
2. Berikan makanan porsi
kebutuhan tubuh selama 3x24 jam.
b.d intake yang Gangguan nutrisi kecil tapi sering
tidak adekuat kurang darikebutuhan
3. Observasi TTV
tubuh dapat teratasi/
Tidak terjadi 4. Beri penkes tentang
pentingnya nutrisi
5. Libatkan keluarga
dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi

2. Gangguan rasa Setelah di lakukan 1. Anjurkan teknik


nyaman nyeri b.d tindakkan keperawatan
relaksasi (teknik nafas
distensi abdomen selama 1x24 jam. Nyeri
berkurang/ hilang dalam)
2. Observasi TTV
3. Beri posisi nyaman
sesuai kebutuhan klien

3. Resiko koping Setelah di lakukan 1. Observasi dan catat


yang berlebihan tindakkan keperawatan
TTV
b.d kurangnya selama 1x24 jam.
pengetahuan Cemas dapat teratasi 2. Kaji Rasa cemas klien
(1-5)
3. Berikan Penkes tentang
perjalanan penyakit dan
prosedur pengobatan
klien

E. PATHWAY
Faktor Mal Faktor
Absorbsi Faktor Makanan Psikologi
- Karbohidrat - Makanan Besi - Rasa takut
- Lemak - Beracun - Cemas
- Alergi
- Protein Makanan
Penyerapan sari-
sari
makanan
dalam
Saluran pencernaan
tidak
Terdapatnya zat-zat adekuat Gangguan
peradangan isi motilitas
yang tidak diserap usus asus
Tekanan osmotif
Meningkat Gangguan sekresi Hiperperistltik
Sekresi air dalam Kesempatan usus
Reabsorbsi didalam elektrolit menyerap
usus besar terganggu dalam usus meningkat makanan
Merangsang usus
mengeluarkan
isinya

DIARE
Inflamasi
BAB sering dengan saluran
konsistensi cair pencernaan
Agen
Kulit disekitar Cairan yang Frekwensi pirogenic Mual dan
anus lecet dan keluar banyak defekasi Muntah
teriritasi
Anoreksi
Kemerahan & Dehidrasi BAB encer Suhu tubuh a
dengan
gatal atau meningkat
Sering digaruk tanpa darah Nutrisi kurang dari
Gangguan Gangguan eliminasi Hipertermi Kebutuhan
Kerusakan pemenuhan cairan BAB diare
integritas kulit & elektrolit

NO DX KEP TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


HASIL
1. Gangguankeseimbangan Tujuan : Kebutuhan cairan a. Kaji status dehidrasi :
cairan dan elektrolit terpenuhi mata, tugorcairan
: Kebutuhan kulit dan
terpenuhi
berhubungan dengan membran mukosa.
output yang berlebihan Kriteria hasil : Turgor kulit b.Kaji pemasukan dan
dengan intrake yang elastis dan mukosa bibir pengeluaran cairan
kurang lembab c. Monitor ttv
d. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
obat anti diare dan
antibiotik

2. Perubahan nutrisi Tujuan : kebutuhan nutrisi a. Monitor intake dan out


kurang dari kebutuhan terpenuhi : kebutuhan
put nutrisi terpenuhi
berhubungan dengan b. Hindari makanan buah-
muntah Kriteria hasil : BB klien buahan dan hindari diet
kembali normal dan nafsu tinggi serat.
makan meningkat c. Lakukan kebersihan
mulut setiap habis makan
d. Kolaborasi dengan ahli
gizi

3. Hipertermi Tujuan : hipertermi teratasi : Hipertermi


a.Observasiteratasi
vital sign
berhubungan dengan b. Berikan kompres air
proses infeksi Kriteria hasil : Tubuh tidak hangat
panas dan suhu tubuh normal c.Anjurkan pasien dan
(S : 36-37 o C) keluarga untuk
memberikan banyak
minum.
d. Anjurkan pasien dan
keluarga untuk
memberikan pakaian
tipis,
e. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
anti piretik

pathway gastritis
Pathway gastritis

NO DX KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI


1. Gangguan rasa Rasa Nyeri klien 1. Catat keluhan nyeri,
nyaman : Nyeri berkurang dengan tidak termasuk lokasi,
berhubungan ada peradangan atau lamanya, intensitas
dengan Peradangan iritasi pada mukosa (skala 0-10)
pada dinding lambung Tn.S dalam
mukosa lambung waktu 2 x 24 jam dengan
(gaster) kriteria:
1. Skala Nyeri Tn.S
berkurang 2. Kaji ulang faktor
2. Tn.S tidak merasa yang meningkatkan
nyeri pada atau menurunkan
epigastrium (ulu hati) nyeri
Tn.S tidak meringis
(tidak nyeri tekan
3. Berikan makanan
abdomen)
sedikit tapi sering
sesuai indikasi untuk
pasien

4. Bantu latihan rentang


gerak aktif / pasif

5. Berikan perawatan
oral sering dan
tindakan
kenyamanan (pijatan
punggung, perubahan
posisi)

Kolaborasi

1 Berikan obat sesuai


indikasi, misal :
Antasida

2 Antikolinergik (misal
: belladonna, atropin)

2. Gangguan pola Pola Makan dari Tn.S 1. Timbang berat badan


makan: kurang dari teratur dengan cukup sesuai indikasi
kebutuhan tubuh memenuhi kebutuhan
berhubungan nutrisi dalam waktu 2 x
dengan Pemenuhan 24 jam dengan criteria: 2. Aukultasi bising usus
nutrisi tidak 1. klien tidak mual
adekuat Klien tidak merasa nyeri
akibat gastritis atau iritasi
dari mukosa lambung
3. Berikan makanan
dalam jumlah kecil
dan dalam waktu
yang sering dan
teratur

4. Tentukan makanan
yang Tidak
membentuk gas.

5. Berikan perawatan
oral teratur, sering
dan teratur termasuk
minyak untuk bibir
. Pathway dan Masalah Keperawatan batu empedu
Ekskresi kolesterol E. coli
bilirubin 
 Masak dalam
Kristalisasi kolesterol empedu
bilirubin 
 Bilirubin glukoronis
Terbentuk batu diubah jadi bilirubin
  bebas
Menyumbat Pergerakan batu 
choleduktusistikus  Aliran bilirubin
 Iritasi mukosa empedu terkonjugasi
Aliran asam empedu  
 Aktivitas syaraf nyer organ Penumpukan
Kontriksi kantong empedu viseral dan aktivitas bilirubin
 simpatis 
Distensi kandung empedu  Masuk aliran darah
 Motilitas lambung 
Sensitivitas syaraf nyeri menurun Menumpuk pada
  subkutis
Nyeri Pengosongan lambung 
lambat Merangsang
produksi histamin
Akumulasi asam  
L Perut terasa penuh Gatal
Mual  
ambung Nafsu makan menurun Resiko kerusakan
  integritas kulit
Iritasi mukosa lambung Nutrisi kurang dari
 kebutuhan tubuh
Merangsang pusat muntah

Muntah

Intervensi batu empedu

NO DX KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI


1. Nyeri Tujuan : Nyeri hilang 1. Observasi
berhubungan atau berkurang setelah keadaan umum
dengan proses dilakukan tindakan dan tanda-tanda
inflamasi. keperawatan selama 2 x vital
24 jam 2. Observasi dan
Kriteria hasil : catat tingkat atau
1. Skala nyeri skala nyeri
berkurang atau 3. Lakukan teknik
skala nyeri 0 managemen nyeri
2. Pasien tampak 4. Ajarkan teknik
rileks managemen nyeri
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik sesuai
program (antrain
500 mg)

2. Resiko Tujuan : Kebutuhan 1. Observasi atau


tingginutrisi nutrisi pasien terpenuhi timbang BB tiap
kurang dari setelah dilakukan hari
kebutuhan tubuh tindakan keperawatan 2. Kaji pola makan
berhubungan selama 3 x 24 jam. pasien
dengan intake Kriteria hasil : 3. Berikan makan
yang tidak 1. Nafsu makan selagi hangat
adekuat. bertambah 4. Anjurkan makan
2. BB stabil atau sedikit tapi sering
tidak turun 5. Kolaborasi dengan
3. Mual-muntah ahli gizi dalam
hilang pemberian diit (diit
nasi 1700 k kalori,
diit rendah lemak)

3. Gangguan Tujuan : Pasien dapat 1. Kaji tingkat


pemenuhan beraktivitas secara ketergantungan
ADL mandiri setelah pasien.
berhubungan dilakukan tindakan 2. Bantu pasien
dengan keperawatan selama 3 x dalam
kelemahan fisik. 24 jam. beraktivitas
Kriteria hasil : Pasien 3. Anjurkan pasien
dapat beraktivitas secara untuk beraktivitas
mandiri secara betahap
4. Libatkan
keluarga dalam
aktivitas pasien

2. sistem perkemihan
a. buatkan pathway penyakit batu ginjal, ISK, dan BPH.
b. buatkan asuhan keperawatan dari 3 kasus diatas.
Jawab :

a. Pathway nefrotiliasis
Pathway isk
Pathway BPH
b. NCP (asuhan keperawatan) nefrotiliasis/batu ginjal

DX keperawatan tujuan intervensi


Gangguan rasa 1. Diharapkan setelah O:
nyaman: nyeri dilakukan tindakan 1. Observasi PQRST
keperawatan nyeri 2. Observasi TTV
dapat teratasi 3. Observasi abdominal pain
4. Kaji tanda keringat dingin, tidak dapat
beristirahat, dan ekspresi wajah.
T:
5. Tingkantkan pemasukan sampai 2500
ml/hari sesuai toleransi
6. Berikan posisi yang nyaman bagi klien
E:
7. Ajarkan tehnik relaksasi
K:
8. Kolaborasi dengan dokter pemberian
analgetik sesuai indikasi

NCP ( asuhan keperawatan ) ISK

DX keperawatan Tujuan Intervensi


Gangguan rasa 1. Diharapkan setelah O:
nyaman: nyeri dilakukan tindakan 1. Observasi PQRST
keperawatan nyeri 2. Observasi TTV
dapat teratasi 3. Observasi abdominal pain
4. Kaji tanda keringat dingin, tidak dapat
beristirahat, dan ekspresi wajah.
T:
5. Tingkantkan pemasukan sampai 2500
ml/hari sesuai toleransi
6. Berikan posisi yang nyaman bagi klien
E:
7. Ajarkan tehnik relaksasi
K:
8. Kolaborasi dengan dokter

NCP ( asuhan keperawatan ) BPH

DX keperawatan Tujuan Intervensi


Gangguan rasa 2. Diharapkan setelah O:
nyaman: nyeri dilakukan tindakan 1. Observasi PQRST
keperawatan nyeri 2. Observasi TTV
dapat teratasi 3. Observasi abdominal pain
4. Kaji tanda keringat dingin, tidak dapat
beristirahat, dan ekspresi wajah.
T:
5. Tingkantkan pemasukan sampai 2500
ml/hari sesuai toleransi
6. Berikan posisi yang nyaman bagi klien
E:
7. Ajarkan tehnik relaksasi
K:
8. Kolaborasi dengan dokter
3. Sistem imun
a.
 Berbagi jarum suntik dan peralatan suntik lainnya dengan orang yang
terkontaminasi dengan HIV.

 Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak
disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan HIV.
 Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran)
dan saat menyusui.
 Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya, seperti klamidia atau gonore
karena virus HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
 Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang yang
memiliki infeksi HIV pada luka terbuka yang Anda miliki.
b. Pathway HIV/AIDS
Intervensi hiv-aids
NO DX KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI
1. Resiko tinggi Keseimbangan cairan  Monitor tanda-tanda
terhadap dan elektrolit dehidrasi.
kekurangan dipertahankan dengan
volume cairan kriteria intake
b/d kehilangan seimbang output,  Monitor intake dan ouput
yang berlebihan, turgor normal,
diare berat, membran mukosa  Anjurkan untuk minum
ditandai dengan lembab, kadar urine peroral
: normal, tidak diare
Ds : setelh 3 hari
Pasien perawatan.  Atur pemberian infus dan
mengatakan eletrolit : RL 20
diare sejak 1 tetes/menit.
bulan yang lalu,
mengatakan  Kolaborasi pemberian
menceret 5-7 antidiare antimikroba
kali/hari, kadang
demam dan
keringat pada
malam hari,
minum 2-3
gelas/hari.
Do :
Turgor masih
baik,
inkontinensia
alvi, BAB encer,
membran
mukosa kering,
bising usus
meningkat 20
X/menit

2. Perubahan Setelah satu 4 hari  Monitor kemampuan


nutrisi kurang perawatan pasien mengunyah dan menelan.
dari kebutuhan mempunyai intake
tubuh b/d intake kalori dan protein  Monitor intake dan ouput.
yang tidak yang adekuat untuk
adekuat ditandai memenuhi kebutuhan  Rencanakan diet dengan
dengan : metaboliknya dengan pasien dan orang penting
Ds : kriteria pasien makan, lainnya.Anjurkan oral
Pasien serum albumin dan hygiene sebelum makan.
mengatakan protein dalam batas
tidak ada nafsu normal, menghabiskan  Anjurkan untuk beri
makan, saat porsi yang disiapkan, makanan ringan sedikit
menelan sakit, tidak nyeri saat tapi sering.Timbang
mengatakan menelan, mulut TB/BB
tidak bisa bersih.
menghabiskan
porsi yang
disiapkan.
Do :
Lemah, 4 hari
tidak makan,
mulut kotor,
lemah, holitosis,
lidah ada
bercak-bercak
keputihan, Hb
8,7g/dl, pucat,
konjungtiva
anemis

4. Sistem endokrin

A. SEBUTKAN 5 KASUS SISTEM ENDOKRIN

 Diabetes
 Tekanan darah tinggi
 Masalah berat badan dan gangguan metabolisme
 Osteoporosis dan kesehatan tulang
 Kolesterol dan trigliserida tinggi
 Infertilitas
 Menopause
 Penyakit tiroid
 Gangguan pada kelenjar adrenal
 Gangguan pada kelenjar pituitari.

B. SEBUTKAN PATHWAY 5 KASUS TERSEBUT


1. Pathway diabetes
Intervensi diabetes
NO DX KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI
1. Gangguan  Tujuan : 1. Ajarkan pasien untuk
perfusi 1. menunjukkan menghindari suhu yang
jaringan keseimbangan cairan, ekstrim pada ekstremitas
yang di buktikan oleh 2. Pentingnya mematuhi
indikator berikut: program diet dan
 Tekanan darah program pengobatan
 Nadi perifer 3. Tenda dan gejala yang
 Turgor kulit dapat di laporkan kepada
dokter
4. Ajarkan pasien untuk
melakukan perawatan
kaki yang tepat
5. Pentingya mencegah
statis vena
6. Managemen sensasi
perifer

2. Resiko  Tujuan 1. Pantau tanda dan gejala


Infeksi Pasien dan keluarga akan infeksi (mis. Suhu tubuh,
terbebas dari tanda dan denyut jantung, drainasi,
gejala infeksi, penampilan luka, sekresi,
memperlihatkan higine penampilan urine, suhu
personal yang adekuat, kulit, lesi kulit, dan
mengindikasi status malaise)
gastrointestinal, 2. Kaji faktor yang dapat
pernapasam, meningkatkan kerentanan
genitourinaria, dan imun terhadap infeksi (mis.
dalam batas normal serta Usia lanjut, usia kurang
menggambarkan faktor dari 1 tahun, luluh imun,
yang menunjang dan malnutrisi)
penularan infeksi. 3. Pantau hasil laboratorium
(mis. Hitung darah
 Kriteria Hasil lengkap, hitung
1. Tindakan komunitas granulosit absolut, hitung
untuk menghilangkan jenis, protein serum, dan
atau menurunkan albumin)
penyebaran agens 4. Amati penampilan
infeksius yang praktik higine personal
mengancam untuk perlindungan
kesehatan masyarakat terhadap infeksi
2. Resistansi alami dan
dapatan yang bekerja
tepat terhadap antigen
internal maupun
eksternal
3. Tingkat keparahan
infeksi dan gejala
terkait
4. Tingkat keparahan
infeksi dan gejala
terkait selama usia 28
hari pertama
kehidupan
5. Tinfakan personal
untuk mencegah,
menghilangkan, atau
mengurangi perilaku
yang beresiko
menimbulkan
penyakit menular
seksual

3. Retensi  Tujuan 1. Identifikasi dan


Urine Menunjukkan eliminasi dokumentasi pola
urine, yang dibuktikan pengosongan kandung
oleh indicator berikut kemih
(sebutkan 1-5 : selalu, 2. Perawatan Retensi Urine
sering, kadang – kadang, 3 Diskusikan dengan ahli
jarang, atau tidak gizi dalam menentukan
mengalami gangguan): kebutuhan protein pasien
pola eleminasi 4 Diskusikan dengan dokter
kebutuhan stimulasi nafsu
 Kriteria Hasil (NOC) makan, makanan
Eliminasi Urine : pelengkap, pemberian
Pengumpulan dan makanan melalui
pengeluaran urine selang,atau nutrisi
parenteral total

Pathway hipertensi
Intervensi hipertensi

NO DX KEP TUJUAN DAN INTERVENSI


KRITERIA HASIL
1. Penurunan  Tujuan 1. Kaji dan dokumentasikan
curah jantung Menunjukkan curah tekanan darah, adanya
jantung yang sianosis, status pernapasan,
memuaskan, dibuktikan dan status mental
oleh efektivitas pompa 2. Pantau tanda kelebihan
jantung, status sirkulasi, cairan (mis. Edema
perfusi jaringan (organ dependen, kenaikan berat
abdomen, jantung badan)
serebral, selular, 3. Kaji toleransi aktifitas
perifer, dan pulmonal); pasien dengan
dan status tanda-tanda memerhatikan adanya
vital awitan napas pendek, nyeri,
palpitasi, atau limbung
 Criteria hasil
4. Evaluasi respon psien
1. Mempunyai indeks terhadap terapi oksigen
jantung dan fraksi 5. Konsultasikan dengan dokter
ejeksi dalam batas menyangkut parameter
normal pemberian atau penghentian
2. Mempunyai obat tekanan darah
haluaran urine,
berat jenis urine,
blood urea nitrogen
(BUN) dan keratin
plasma dalam batas
normal
3. Mempunyai warna
kulit yang normal

2. Nyeri akut  Tujuan 1. Minta pasien untuk menilai


Memperlihatkan nyeri atau ketidaknyamanan
pengendalian nyeri, yan pada skala 0 sampai 10 (0=
dibuktikan oleh tidak ada nyeri atau
indicator sebagai ketidaknyamanan, 10= nyeri
berikut (sebutkan 1-5: berat)
tidak oernah, jarang, 2. Gunakan bagan alir nyeri
kadang-kandang, untuk memantau peredaan
sering, atau selalu). nyeri oleh analgesic dan
kemungkinan efek
 Criteria hasil sampingnya
1. Memperlihatkan 3. Kaji dampak agama,
teknik relaksasi budaya, kepercayaan, dan
secara individual lingkungan terhadap nyeri
yang efektif untuk respon pasien
mencapai 4. Dalam mengkaji pasien,
kenyamanan gunakan kata-kata yang
2. Mempertahankan sesuai usia dan tingkat
tingkat nyeri pada perkembangan pasien
atau kurang (dengan
skala 0-10)
3. Melaporkan
kesejahteraan fisik
dan psikologi

3. Intoleransi  Tujuan 1. Kaji tingkat kemmpuan


aktivitas Menoleransi aktivitas pasien untuk berpindah dari
yang bisa dilakukan, tempat tidur, berdiri,
yang dibuktikan oleh ambulasi, dan melakukan
toleransi aktivitas, AKS dan AKSI
ketahanan, 2. Kaji respon emosi, sosial,
penghematan energy, dan spiritual terhadap
tingkat kelelahan, aktivitas
energy psikomotorik, 3. Evaluasi metovasi dan
istirahat, dan perawatan keinginan pasien untuk
diri : ASK (dan AKSI) meningkatkan aktivitas
4. Berikan pengobatan nyeri
 Criteria hasil sebelum aktivitas, apabila nyeri
1. Mengidentifikasi merupakan salah satu faktor
aktivitass atau penyebab
situasi yang 5. Kolaborasikan dengan alat
menimbulkan ahli terapi okupasi, fisik (mis,
kecemasan yang untuk latihan ketahanan), atau
dapat reasi untuk merencanakan dan
mengakibatkan memantau program aktivitas,
intoleran aktivitas jika perlu
2. Berpartisipasi
dalam aktivitas fisik
yang dibutuhkan
dengan peningkatan
denyut jantung,
frekuensi
pernapasan, dan
tekanan darah serta
memantau pola
dalam batas normal
3. Pada (tanggal
target) akan
mencapai tingkat
aktivitas (uraikan
tingkat yang
diharapkan dari
daftar pada saran
penggunaan)
4. Mengungkapkan
secara verbal
pemahaman tentang
kebutuhan oksigen,
obat dan atau
peralatan yang
dapat meningkatkan
toleransi terhadap
aktivitas
Intervensi goiter (gondok)

NO DX KEP TUJUAN DAN INERVENSI


KRITERIA HASIL
1.
1. Perubahan nutrisi Tujuan : a. Memberi makan lunak atau cair
Nutrisi klien
kurang dari sesuai kondisi klien.
kebutuhan tubuh dapat terpenuhi b. Memantau masukan makanan
dalam waktu 1-2
berhubungan setiap hari. Dan timbang berat
minggu
dengan badan setiap hari serta laporkan
kompresi/peneka adanya penurunan.
nan esophagus
c. Memberi makanan tambahan
ditandai dengan
diantara jam makan.
kesulitan
menelan d. Menciptakan lingkungan yang
makanan menyenangkan menjelang jam
(disfagia). makan.

e. Kolaborasi dengan ahli gizi


untuk memeberikan diet tinggi
kalori, protein, karbohidrat, dan
vitamin

3. Tujuan :
Risti gangguan a. Menkaji fungsi bicara
Klien mampu
komunikasi secara periodik,
menciptakan
verbal anjurkan untuk tidak
metode
berhubungan bicara terus menerus.
komunikasi
dengan b. Mempertahankan
dimana
penekanan pita komunikasi yang
kebutuhan
suara sederhana, beri
dapat pertanyaan yang hanya
dipahami. memerlukan jawaban
“ya” atau “tidak”.
c. Memberikan metode
komunikasi alternatif
yang sesuai, seperti
papan tulis, kertas
tulis/papan gambar.

3. Tujuan:
Pola napas tidak a. Memantau frekuensi;
Perbaikan
efektif kedalaman, pola pernapasan;
status
berhubungan oksimetri denyut nadi dan gas
respiratorius
dengan depresi darah arterial.
dan
ventilasi b. Mendorong pasien untuk napas
pemeliharaan
dalam dan batuk.
pola napas
yang normal. c. Memberikan obat (hipnotik dan
sedatip) dengan hati-hati .

e. Memelihara saluran napas


pasien dengan melakukan
pengisapan dan dukungan
ventilasijika diperlukan.

Soal objektif
System pencernaan
41. Pada usus, rasa nyeri karena terjadinya penyerapan air yang berlebihan yang
menyebabkan feses menjadi keras dinamakan….
a. Gastritis
b. Defekasi
c. Gastrokolik
d. Heneroid
e. Konstipasi
42. Unsur N yang terkandung dalam lemak, mempunyai fungsi untuk mengangkut berbagai
jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan
dinamakan …
a. Lipoprotein
b. Lemak sederhana
c. Fosfolipid
d. Lemak campuran
e. Fosfatid

43. Bagian dari alat pencernaan yang tidak mempunyai fungsi untuk mencernakan
makanan secara kimia yaitu ….
a. Usus halus
b. Usus dua belas jari
c. Rongga mulut
d. Lambung
e. Kerongkongan

44. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi protein adalah….


a. Berperan dalam proses metabolisme tubuh
b. Menghasilkan kalori dan energi
c. Membantu proses metabolisme dalam tubuh
d. Sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak
e. Dapat membentuk hormon, enzim, dan pigmen

45. Pada lapisan mukosa dinding lambung, radang kronis terjadi karena disebabkan oleh
makanan yang kelebihan HCl atau terkena kuman dinamakan….
a. Peritonitis
b. Paratitis
c. Gastritis
d. Xerostomia
e. Disfagia,

46. Berikut ini yang termasuk fungsi air adalah…


a. Pelaksanaan metabolisme tubuh
b. Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh
c. Pelarut senyawa-senyawa lainnya
d. Penyediaan sumber energi
e. Penetralan racun di dalam tubuh
47. Di bawah ini yang termasuk polisakarida yaitu…
a. Glukosa
b. Maltosa
c. Fruktosa
d. Amilum
e. Heksosa

48. Enzim ptialin berada di…


a. Pankreas
b. Lambung
c. Tukak
d. Usus
e. Mulut

49. Jika jumlah glukosa dalam tubuh berlebihan, maka hormon insulin akan merubahnya
menjadi...
a. Glikogen
b. Fruktosa
c. Amilum
d. Maltosa
e. Heksosa

50. Gangguan pencernaan makanan yang dialami seseorang dengan gejala sukar buang air
besar disebabkan….
a. Infeksi rongga tubuh
b. Makanannya kurang mengandung serat
c. Kekurangan vitamin C
d. Keracunan makanan
e. Infeksi kuman
System perkemihan
1. Penatalaksanaan utama pada pasien ini adalah...
a. Antibiotika
b. Diuretik
c. Antihipertensi
d. Dialisis
e. Prednison
Seorang ibu membawa anak laki-lakinya usia 6 tahun datang ke praktek dokter umum dengan
keluhan mata bengkak sejak 5 hari yang lalu setiap bangun tidur. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan edema pretibia, tekanan darah 150/60 mmHg, laboratorium urin : protein (++).
2. Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah...
a. Glomerulonefritis akut
b. Sindroma nefrotik
c. Akut tubular nekrosis
d. Pyelonefritis akut
e. Urolithiasis
3. Salah satu dari trias kelainan diatas hádala…
a. Demam
b. Hipotensi
c. Mata sembab
d. Edema tungkai
e. Kolesterol normal
4. Penatalaksanaan utama pada pasien ini adalah...
a. Antibiotika
b. Diuretik
c. Antihipertensi
d. Dialisis
e. Prednison
5. Tujuan pemberian obat diatas adalah untuk
a. Membunuh kuman
b. Mengurangi edema
c. Mencegah kerusakan ginjal
d. Menurunkan BUN
e. Sebagai imunosupresan
Seorang ibu membawa anak laki-lakinya usia 10 tahun datang ke praktek dokter umum dengan
keluhan demam terus menerus. Riwayat demam dan nyeri menelan sejak 5 hari yang lalu. Sejak
3 hari yang lalu pasien mengeluh BAK kurang dari 1 gelas/hari dan urinnya berbuih. Keluhan
lain adalah adanya sakit pinggang. Pada pemeriksaan laboratorium BUN meningkat, sedimen
urin eritrosit (+), protein (+), dan silinder (+).
6. Diagnosis kelainan ini adalah..
a. Glomerulonefritis akut
b. Sindroma nefrotik
c. Akut tubular nekrosis
d. Pyelonefritis akut
e. Urolithiasis
7. Untuk menentukan hubungan antara nyeri menelan dengan diagnosis pasien maka perlu
pemeriksaan tambahan...
a. Kultur urin
b. Swab tenggorok
c. Leukosit darah
d. Direct smear urin
e. ASTO
8. Terjadinya kelainan diatas adalah akibat...
a. Reaksi inflamasi
b. Reaksi adaptif imunity
c. Reaksi autoimun
d. Reaksi inate imunity
e. Reaksi rejection
9. Perbedaan yang khas antara sindroma nefrotik dengan glomerullo nefritis adalah
a. Hematuria pada sindroma nefrotik
b. Edema pada sindroma nefrotik
c. Protein uri pada glomerullo nefritis
d. Oliguria pada glomerullo nefritis
e. Infeksi oleh streptococcus pada sindroma nefrotik
10. Penyebab terjadinya protein uri pada sindroma nefrotik adalah akibat...
a. Tingginya konsumsi protein
b. Tingginya darah dalam urin
c. Tingginya permeabilitas membran glomerulus
d. Tingginya kerusakan tubulus
e. Tingginya reaksi antigen dan antibodi di glomerulus
System imun
21. Suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan cara mencerna
partikel asing /mikrobia dinamakan ...
A. Interferon
B. Antibody
C. Inflamasi
D. Limfosit
E. Fagositosis

22. Autoimunitas akan menyebabkan beberapa penyakit berikut ini, kecuali ...
A. Aids
B. Diabetes mellitus
C. Addison’s disease
D. Myasthenia
E. Lupus

23. Di antara pilihan di bawah, tentang cara kerja antibodi yang berfungsi menghalangi tempat
pengikatan virus yaitu ...
A. Aglutinasi
B. Fiksasi
C. Prespitasi
D. Vaksinasi
E. Netralisasi

24. Kekebalan seluler akan melibatkan sel T yang bertugas untuk...


A. Menghambat pathogen
B. Memakan pathogen
C. Menyerang sel –sel tubuh yang terinfeksi
D. Menghancurkan patugen
E. Semua jawaban salah

25. Imunoglobin D adalah antibodi yang bisa ditemukan di ...


A. Air mata
B. Darah
C. Basofil
D. Permukaan limfosit B
E. Infeksi

26. Kekebalan spesifik adalah mekanisme respons pertahanan tubuh. Jenis senyawa yang
berperan dalam proses penghancuran bakteri yaitu ...
A. Protein komplemen
B. Antibody
C. Lisozim
D. Antigen
E. Histamin
27. Perhatikan pernyataan berikut!
• Cara yang dilakukan yaitu dengan membentuk lubang pada dinding sel dan membrane plasma
bekteri
• Tersusun dari senyawa organik
• Bisa membunuh bakteri penginfeksi
Uraian tersebut merupakan mekanisme pertahan tubuh oleh ...
A. Limfosit
B. Fagisotosis
C. Antibdi
D. Inflamasi
E. Protein komplemen

28. Ig M merupakan Antibodi yang dilepaskan ke aliran darah ketika terjadi infeksi (respon
kekebalan primer) berfungsi pada saat...
A. Infeksi kedua
B. Infeksi pertama kali
C. Permukaan epithelium terinfeksi
D. Saat alergi
E. Semua jawaban benar

29. Di bawah ini yang termasuk pertahanan pada permukaan tubuh yaitu ....
a. Urine
b. Air mata dan air liur
c. Kulit dan membran mukosa
d. Bakteri flora normal tubuh
e. Semua jawaban benar

30. Semua bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan dihancurkan oleh....
a. Histamin
b. Antibiotik
c. IgA
d. Sel T pembantu
e. Fagosit
System endokrin
21. Karbohidrat yang digunakan untuk metabolisme asam amino sebesar ... kalori/gram
a. 3
b. 8
c. 6
d. 4
e. 9

22. Hormon yang berfungsi untuk meningkatkan kontraksi rahim pada wanita yang melahirkan
yaitu ...
a. Progesteron
b. FSH
c. Oxitosin
d. LH
e. Relaxin

23. Asam amino non essensial yaitu ...


a. Manusia tidak dapat membuat dalam tubuh
b. Tidak dapat dibentuk dari a- keto acids dengan transaminasi dan reaksi elanjutannya
c. Dapat diperoleh bukandari makanan
d. Dapat diperoleh dari makanan
e. Dibutuhkan dalam makanan

24. Hormon FSH pada wanita berfungsi untuk ...


a. Menebalkan dinding rahim
b. Mematangkan telur
c. Memproduksi air susu
d. Untuk metabolisme
e. Implatansi janin

25. Kelompok besar Adreno Cortico Tropic Hormon (ACTH) yang menghasilkan FSH dan LH
yaitu ...
a. Lactogenic hormon
b. Glukokortikoid
c. Gonadokortikoid
d. Mineralokortikoid
e. Growth hormon

26. Lemak yang digunakan untuk metabolisme asam amino sebesar ... kalori/gram
a. 5
b. 9
c. 7
d. 8
e. 6

27. Bagian bagian asam amino yaitu….


a. Asam amino bercabang, asam amino besar
b. asam amino aromatik, Asam amino kecil, asam amino bercabang,danasam amino hidroksi
c. asam amino aromatic, Enzimetialin, asam amino basa
d. enzimpetialin, Asam amino besar, insulin
e. Asam amino S, asam amino aromatic , asam amino besar

28. Hormon yang berfungsi untuk mengontrol suasana hati, tidur dan nafsu makan adalah
hormon ….
a. Testosterone
b. Tiroid
c. Gastrin
d. Serotonin
e. Insulin

29. Seseorang memiliki kulit dan rambut yang abnormal putih susu atau putih pucat dan
memiliki iris merah muda dengan pupil merah. seseorang tersebut menderita gangguan
metabolism asam amino jenis ….
a. Albino
b. Phenylketonuria (PKU)
c. Syrup mepel / maple syrup urine desease (MSUD)
d. Alkaptonuria
e. Niemann-pick

30. Hormon pertumbuhan atau grown hormon/ somatotropin (GH) bekerja pada ...
a. Jantung
b. Tulang
c. Ginjal
d. Lambung
e. Hati

Anda mungkin juga menyukai