Dosen Pengampu:
ABDUL RAIS, S.Pd.,S.T.,M.Si
KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA :
1. AYU DIAH LESTARI 4172121018
2. RIKARDO SITOHANG 4172121030
3. ROHANI LUMBANTORUAN 4173121047
4. SAFITRI RAMADHANI 4171121032
5. SUSI SANTY SAMOSIR 4173321054
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIMED
MEDAN, NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga Mini Riset (MR) ini dapat terselesaikan.
Judul dari makalah ini adalah ”Analisis Pada Rangkaian Operational Amplifier”.
Mini Riset (MR) ini dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas Rangkaian
Terintegrasi.
Kami tidak lupa berterima kasih pada semua pihak yang telah mendukung
kami dalam menyusun Mini Riset (MR) ini, terutama kepada Dosen mata kuliah
Rangkaian Terintegrasi maupun bagi saudara/i sekalian yang ikut ambil bagian
dalam penyusunan Makalah ini.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia, kami juga pasti tidak luput dari
kesalahan dalam hal penyusunan Mini Riset (MR) ini baik dalam isi yang
terlampir maupun dalam hal kesalahan dalam pengetikan sehingga kritik dan
saran pembaca sangat dibutuhkan dalam memperbaiki makalah ini.
Kelompok I
ii | M i n i R i s e t R a n g k a i a n T e r i n t e g r a s i K e l o m p o k 1
DAFTAR ISI
iii | M i n i R i s e t R a n g k a i a n T e r i n t e g r a s i K e l o m p o k 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan praktikum ini adalah mengenalkan kepada
mahasiswa komponen-komponen elektronika, bagaimana cara membuat
rangkaian dari komponen-komponen yang dihubungkan, menghitung besarnya
nilai tahanan, kuat arus dan tegangan dalam sebuah rangkaian, membandingkan
pengukuran dengan perhitungan manual dan pengukuran dengan menggunakan
alat sederhana, dan dapat mengoperasikan berbagai komponen elektronika yang
telah dirangkai.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum ini diantaranya,
kita dapat mengetahui komponen-komponen elektronka serta perangnnya dalam
sebuah rangkaian, dapat membuat rangkaian sederhana elektronika, dapat
mengukur nilai dengan perhitungan manual dan pengukuran dengan
menggunakan alat sederhana.
4. Mode Penguatan 1
Mode operasi penguatan 1 pada operasional amplifier (OP-AMP) sering
disebut dengan istilah buffer (penyangga). Hal ini karena pada mode ini tidak
terjadi penguatan tegangan (Av) bernilai 1. Konfigurasi ini berfungsi untuk
memperkuat arus sinyal sehingga tidak drop pada saat diberikan beban terhadap
sinyal input. Besarnya tegangan output (Vout) sama dengan tegangan input (Vin)
karena penguatan tegangan (Av) operasional amplifier (OP-AMP) bernilai 1.
METODE PENELITIAN
10 | M i n i R i s e t R a n g k a i a n T e r i n t e g r a s i K e l o m p o k 1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengukuran Inverting dan Non Inverting
Perhitungan Inverting Non Inverting
Vout 10 V 3,5 V
Vin 6V 5,67 V
11 | M i n i R i s e t R a n g k a i a n T e r i n t e g r a s i K e l o m p o k 1
4.2 Pembahasan
Praktikum objek 6 mengenai operasional amplifier. Pada praktikum ini
dibuat dua rangkaian yaitu rangkaian inverting dan rangkaian non inverting ,
kemudian nilai tegangan output diukur dengan pengukuran osiloskop dan
pengukuran dengan menggunakan rumus manual. Pada rangkaian inverting
diperoleh data Vout sebesar 10 volt, Vin sebesar 6 volt dan efisiensi sebesar
55,56 %. Pada rangkaian non inverting kami mendapatkan nilai Vout sebesar 3,5
volt, Vin sebesar 5,67 volt dan efisiensi sebesar 61,728 %.
Rangkaian inverting merupakan rangkaian yang sumber isyaratnya
dihubungkan dengan masukan negatif (-), daerah frekuensi tengah isyarat akan
berlawanan fasa dengan isyarat masukan. Sedangkan rangkaian non inverting
merupakan rangkaian yang sumber isyaratnya dihubungkan dengan masukan
positif (+), isyarat keluaran sefasa dengan isyarat masukan. Rangkaian inverting
maupun rangkaian non inverting berguna sebagai rangakaian penguat. Dari data
diatas dapat dilihat perbedaan nilai rangkaian inverting dan rangkaian non
inverting. Nilai tegangan dari rangkaian inverting lebih besar dari pada rangkaian
non inverting. Perbedaan ini disebabkan karena rangkaian inverting sumber
isyaratnya dihubungkan dengan masukannya negatif. Sedangkan rangkaian non
inverting sumber isyaratnyan dihubungkan dengan masukan positif, sehingga nilai
tegangan pada inverting lebih besar dibandingkan dengan non inverting.
Efisiensi pada rangkaian non inverting dan inverting masih tergolong sangat
rendah, hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam pengukuran dan
kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran. Nilai rangkaian inverting ini
dipengaruhi oleh tegangan output dengan menggunakan osciloscop dan
menggunakan rumus. Sedangkan nilai tegangan non inverting dipengaruhi oleh
nilai tegangan output dan tegangan input. Jadi semakin besar nilai tegangan output
maka semakin besar pula nilai efisiensinya begitu pula sebaliknya semakin kecil
nilai tegangan output maka semakin kecil pula nilai efisiensinya.
Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaiaan elektronika yang
berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Rangkaian
penguat inverting akan menerima arus atau tegangan dari tranduser sangat kecil
12 | M i n i R i s e t R a n g k a i a n T e r i n t e g r a s i K e l o m p o k 1
dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar. Rangkaian penguat
inverting memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar
180ᴼ. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan
masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. Rangkaian
penguat non-inverting dinamakan karena masukan dari penguat tersebut adalah
masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting, sinyal
keluaran dari penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Seperti pada
rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan
sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. Rangkaian inverting
merupakan rangakaian yang sumber isyaratnya dihubungkan dengan masukan
negatif (-), daerah frekuensi tengah isyarat akan berlawanan fasa dengan isyarat
masukan. Sedangkan rangkaian non inverting merupakan rangkaian yang sumber
isyaratnya dihubungkan dengan masukan positif (+), isyarat keluaran sefasa
dengan isyarat masukan. Rangkaian inverting maupun rangkaian non inverting
berguna sebagai rangakaian penguat. Semakin besar nilai tegangan output
osiloskop maka akan semakin efisien nilai rangkaian inverting yang diperoleh.
Sedangkan nilai efisiensi pada rangkaian non inverting dipengaruhi oleh tegangan
input. Semakin besar tegangan input yang diberikan maka semakin besar tenaga
output yang dihasilkan. Efisiensi rangakaian non inverting berbanding lurus
dengan tegangan output dan berbanding terbalik dengan tegangan input. Semakin
besar nilai tegangan output maka akan semakin efisien suatu rangkaian non
inverting. Sebaliknya semakin kecil nilai tegangan output maka akan semakin
tidak efisien rangkaian non inverting.
13 | M i n i R i s e t R a n g k a i a n T e r i n t e g r a s i K e l o m p o k 1
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa rangkaian inverting merupakan rangkaian yang digunakan
untuk memperkuat tegangan output yang dihasilkan dari tegangan yang telah
diinputkan. Semakin besar nilai tegangan output osiloskop maka akan semakin
efisien nilai rangkaian inverting yang diperoleh. Sedangkan nilai efisiensi pada
rangkaian non inverting dipengaruhi oleh tegangan input. Semakin besar tegangan
input yang diberikan maka semakin besar tenaga output yang dihasilkan.
Efisiensi rangakaian non inverting berbanding lurus dengan tegangan output dan
berbanding terbalik dengan tegangan input. Semakin besar nilai tegangan output
maka akan semakin efisien suatu rangkaian non inverting. Sebaliknya semakin
kecil nilai tegangan output maka akan semakin tidak efisien rangkaian non
inverting.
5.2.Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya adalah:
1. Praktikan selanjutnya hendaklah lebih teliti dalam melakukan pengukuran;
2. Ketepatan dalam melakukan penyambungan komponen elektronika;
3. Praktikan harus mahir dalam melakukan penyolderan;
4. Praktikan harus mengerjakan praktikum sesuai arahan asisten
14 | M i n i R i s e t R a n g k a i a n T e r i n t e g r a s i K e l o m p o k 1
DAFTAR PUSTAKA
15 | M i n i R i s e t R a n g k a i a n T e r i n t e g r a s i K e l o m p o k 1