BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah mengubah cara hidup
masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Peranan dan keberadaan teknologi
informasi dan komunikasi di segala sektor kehidupan tanpa sadar telah membawa dunia
kegerbang globalisasi tanpa batas dan tidak mengenal jarak. Siapapun dapat berkomunikasi
dan mengakases segala informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan dimanapun
keberadaannya. Halini tidak saja mendorong dunia bisnis dan usaha juga mendorong
aktivitas belajar mengajar punmulai dengan akses tanpa batas.
Saat ini mulai banyak perusahaan yang melirik adanya peranan yang sangat penting dengan
teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya penerapan ini maka terjadi
transformasi terhadap paradigma baru didalam institusi dan juga hubungan perusahaan
dengandunia luar atau stakeholders. Dalam buku Cultivating Peace yang dikutip
darihttp://www.inawater.com /news/wmprint.php? ArtID=507, Ramizes mengidentifikasi
berbagai pendapat mengenai stakekholder ini. Beberapa definisi yang penting dikemukakan
seperti :
Freeman (1984) yang mendefinisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang
dapatmempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan
Biset(1998) secara singkat mendefinisikan stakeholder merupakan orang dengan suatu
kepentinganatau perhatian pada permasalahan. Stakeholder ini sering diidentifikasi dengan
suatu dasartertentu sebagaimana dikemukakan Freeman (1984), yaitu dari segi kekuatan dan
kepentinganrelatif stakeholder terhadap issu, Grimble and Wellard (1996), dari segi posisi
penting danpengaruh yang dimiliki mereka.
Dalam hal ini teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat penting untukurusan
perbankan. Banyak aktivitas yang dilakukan dengan fasilitas ini, demikian juga
segalakegiatan operasional dan keuangan yang ada di perbankan. Untuk dapat
mengaplikasikan dan mengimplementasikan fasilitas ini, biasanya pihak perbankan
menyewa atau membuat kemitraan dengan pihak ketiga sebagai penyedia jasa aplikasi
perantara. Sebagai pihak penyedia jasa financial maka semua kebutuhan harus siap dengan
segala permintaan pelanggannya. Dalam hal ini layanan yang dapat disediakan antara lain
adalah switching dan penyelesaian/seetlement pembayaran secara sharing/bersama bagi
seluruh entitas bisnis, terutama institusi/lembaga keuangan. Juga dapat menyediakan
kerangka bisnis dan hukum yang memungkinkan terjadinya sharing jaringan antara bank,
provider penyedia layanan umum, pemilik tagihan, penerbit kartu, outlet/merchants dan
lembaga bisnis lainnya termasuk penyediaan kerangka kerja teknis yang memungkinkan
semua perusahaan yang terlibat dapat menikmati jasa yang ditawarkan secara maksimal.
2
B. Perumusan Masalah
C. Metode
Dalam penulisan makalah yang saya buat ini menggunakan metode data literature dari
Hutapea, Tommy P.M. (2003; 1-17). Artikel Populer Ilmukomputer.com Untuk dapat
mewujudkan pertukaran data financial yang baik, maka harus
dilakukan:
1. Membuat integritas client dalam bertransaksi financial lebih terjamin
2. Membuat bentuk jaringan LAN yang termudah, termurah dan tercepat di pihak
ketiga untuk menyediakan kepada pihak penyewa.
BAB II
DASAR TEORI
Perkembangan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini, nampaknya membuat
organisasi yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi terutama yang melakukan jasa
pertukaran data mentransformasikan perubahan paradigma baru ke dalam institusi mereka.
Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia secara umum telah mencoba mengoptimalkan
pemanfaatan jaringan internet sebagai upaya perluasan bisnis. Pemanfaatan ini dilakukan
dengan menjadikan akses informasi dalamjangkauan yang lebih luas dan terintegrasi.
Dengan adanya peningkatan aktivitas pelanggan maka akan semakin komplek pula
permasalahannya terutama dalam kecepatan pelayanan dan keamanan datanya. Mereka
menginginkansolusi untuk mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi, pelaporan,
pertukaran data, dan lainlain.
Organisasi dapat menawarkan solusi dalam menangani urusan financial. Salah satunya yaitu
:
a. menyelenggarakan layanan Integrated Data Warehouse yang berisi berbagai
informasi untuk transaksi
b. finansial yang dibutuhkan seperti Sistem Informasi Debitur Perbankan Sistem
Informasi Debitur Kartu Kredit dan Sistem Informasi Debitur Leasing. Manfaat bagi
perusahaan atau institusi adalah tersedianya berbagai informasi yang berhubungan
dengan industri finansial secara terintegrasi. Akan tetapi masih banyak juga
pelanggan yang kurang menguasai computer, sehingga hal ini juga membuat kinerja
system pada solusi yang ditawarkan, agak berjalan lambat. Kata Kunci : Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Transaksi, Financial, Pertukaran
3
BAB III
PEMBAHASAN
Batas ruang dan jarak bukan merupakan halangan untuk tetap berkomunikasi. Sarana dan
prasarana yang mendukung merupakan kunci sukses dalam menjalankan komunikasi yang
berbasis informasi.
Seperti yang disampaikan oleh Purbo, Onno (2000) bahwa Sebagian besar e-
commerce yang banyak di gembar-gemborkan umumnya merupakan e-commerce
tipe B2C (bisnis to customer). Wajarlah B2C memang sebetulnya kelas bisnis yang
sifatnya retail yang perlu menarik massa; tentunya wajar-wajar saja kalau teman-
teman yang masuk ke bisnis B2C ini memasang iklan-iklan besar-besaran di media
massa. Kadang kala teman-teman ini kurang hati-hati atau menggunakan strategi
yang salah sehingga yang terjadi akhirnya lebih banyak membakar uang percuma
tanpa berhasil menarik massa.
E-Commerce B2B (bisnis to bisnis) merupakan pola yang jauh lebih menarik
daripada Ecommerce B2C. Dari berbagai research yang ada, tampak bahwa B2B
menghasilkan transaksi yang jauh lebih besar daripada B2C. Nilai transaksi B2C
umumnya hanya sekitar 10-20% dari pada B2B. Terdapat dua (2) pola utama di
B2B, yaitu yang berbasis komunitas & yang berbasis teknologi untuk
mengeffisienkan proses transaksi. Yang pertama yang berbasis komunitas biasanya
dikenal sebagai market place umumnya merupakan komunitas yang sifatnya vertical
(dari hilir ke hulu). Dalam pola ini biasanya kita masih bisa melihat aktifitas mereka
di Web & biasanya merupakan pengembangan dari media online yang difokuskan
pada komunitas bisnis tertentu yang mencakup strata dari hilir ke hulu. Contoh
komunitas E-Commerce B2B di Web dapat dilihat di yahoo (http://b2b.yahoo.com)
dan yang saya paling suka adalah di verticalnet (http://www.verticalnet.com). Pola
verticalnet sangat menarik sekali di situ sangat eksplisit sekali pola komunitas
mereka.
4
Fokus bisnis Finnet adalah sebagai penyedia Layanan pengelolaan proses transaksi,
khususnya transaksi keuangan. Atau biasa disebut sebagai Perusahaan Penyedia Layanan
Transaksi Finansial.
Perusahaan ini menawarkan layanan proses pembayaran secara terpadu dan terintegrasi
untuk bisnis setiap customer, contohnya kartu kredit, kartu debit, dan proses transaksi
keuangan lainnya. Finnet juga menyediakan layanan bagi semua segmen industri khususnya
perbankan, institusi keuangan, retail, pemerintahan, restoran, hotel, layanan kirim-antar /
delivery service, dan lain-lain. Selain menawarkan solusi proses pembayaran, layanan untuk
outlet / merchant, penyediaan produk-produk yang berkualitas tinggi serta harga yang
kompetitif, Finnet juga memberikan kepada setiap customer kemudahan dan kemanan
proses pembayaran. Masalahnya, setiap kali perusahaan penyedia jasa akan men set-up
sistem pembayaran dengan bank tertentu, yang pastinya akan memudahkan bagi pelanggan,
maka setiap kali itu pula dia harus membangun hubungan komunikasi data langsung dengan
bank. Padahal, bisa jadi suatu perusahaan bekerjasama dengan sejumlah bank yang berbeda-
beda. Selain hal itu tidak efisien, investasi yang ditanamkan perusahaan pun cukup besar.
b. Transfer Dana
c. Pertukaran Dokumen
2. E-Reporting :
D. KESIMPULAN
1. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi merupakan perwujudan pencapaian
akses global dalam kecepatan perolehan informasi dalam jangkauan yang lebih luas dan
terintegrasi.
2. Peningkatan aktivitas pelayanan kepada pelanggan semakin kompleks dalam hal
kecepatan, keamanan, keakuratan dan jaminan hukum.
3. Komitmen yang jelas dalam pelaksanaan pelayanan jasa transaksi finansial menjadi
kunci utama untuk menjalin kerjasama dan kepercayaan pelanggan.
E. SARAN
1. Fitur-fitur yang dibuat harus user-friendly agar memudahkan para pelanggan dalam
melakukan transaksi finansial nya, juga mengurangi kesalahan dalam bertransaksi
melalui jasa elektronik.
2. Infrastruktur yang disediakan melalui kerjasama dengan TELKOM harus dilakukan
pengukuran agar komitmen Integrated Data Warehouse menjadi sempurna untuk
implementasi layanan jasa transaksi finansial ini.
F. IMPLIKASI
1. Penyedia layanan jasa finansial harus memperhitungkan pelanggan yang kurang
menguasai komputer atau bahkan buta komputer, sehingga solusi yang ditawarkan
ditakutkan akan menjadi tidak berguna atau bahkan sia-sia. Juga fitur yang telah
dibuatkan sangat user-friendly tidak membantu untuk kinerja sistem sekalipun.
2. Penyedia infrastruktur utama harus dapat mendukung seluruh fasilitas yang dapat
ditawarkan kepada pelanggan dalam hal kecepatan, keamanan dan jaminan hukum.