Anda di halaman 1dari 14

Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

A PETUNJUK BELAJAR

1. Berdo’alah setiap akan memulai pelajaran.


2. Bacalah KI, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran.
3. Pahamilah isi materi tentang Prinsip Pascal!
4. Carilah materi Prinsip Pascal dari sumber belajar lainnya!
5. Kerjakanlah latihan soal-soal!
6. Kerjakanlah evaluasi secara cermat dan teliti!

B KOMPETENSI YANG AKAN DI CAPAI

Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil
percobaan dan pemanfaatannya
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.2.1 Mengidentifikasi tegangan, regangan, dan modulus elastisitas
3.2.2 Merumuskan persamaan Prinsip Hooke
3.2.3 Menerapkan Prinsip Hooke dalam kehidupan sehari-hari
4.3.1 Menerapkan konsep Prinsip Hooke melalui percobaan praktikum.

C MATERI PEMBELAJARAN

Kita ambil dua contoh karet gelang dan peren karet. Jika karet gelang tersebut
ditarik, maka panjangnya akan terus bertambah sampai batas tertentu. Kemudian,
apabila tarikan dilepaskan panjang karet gelang akan kembali seperti semula. Berbeda

1
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

halnya dengan permen karet, Jika ditarik panjangnya akan terus bertambah sampai batas
tertentu tapi apabila tarikan dilepaskan panjang permen karet tidak akan kembali seperti
semula. Hal ini dapat terjadi karena karet gelang bersifat elastis sedangkan permen karet
bersifat plastis. Namun, apabila karet gelang ditarik terus menerus adakalanya bentuk
kareng gelang tidak kembali seperti semula yang artinya sifat elastisnya telah hilang.
Sehingga diperlu tingkat kejelian yang tinggi untuk menggolongkan mana benda yang
bersifat elastis dan plastis.
A. PENGERTIAN HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS
Jadi, dapat disimpulkan bahwa elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk
kembali ke bentuk awal setelah gaya pada benda tersebut dihilangkan. Keadaan dimana
suatu benda tidak dapat lagi kembali ke bentuk semula akibat gaya yang diberikan terhadap
benda terlalu besar disebut sebagai batas elastis. Sedangkan hukum Hooke merupakan
gagasan yang diperkenalkan oleh Robert Hooke yang menyelidiki hubungan antar gaya
yang bekerja pada sebuah pegas/benda elastis lainnya agar benda tersebut bisa kembali ke
bentuk semua atau tidak melampaui batas elastisitasnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hukum Hooke mengkaji jumlah gaya
maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis (seringnya
pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis benda tersebut.

2
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

B. KONSEP HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS

Bunyi Hukum Hooke ialah “Jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas
tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus/sebanding dengan gaya tariknya.

Jika gaya yang diberikan melampaui batas elastisitas, maka benda tidak dapat
kembali ke bentuk semula dan apabila gaya yang diberikan jumlahnya terus bertambah
maka benda dapat rusak. Dengan kata lain, hukum Hooke hanya berlaku hingga
batas elastisitas.

Dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep hukum Hooke ini
menjelaskan mengenai hubungan antara gaya yang diberikan pada sebuah pegas ditinjau
dari pertambahan panjang yang dialami oleh pegas tersebut. Besarnya perbandingan
antara gaya dengan pertambahan panjang pegas adalah konstan. Fenomena ini dapat
lebih mudah dipahami dengan memperhatikan gambar grafik berikut ini.

Gambar 1. Jika pegas ditarik ke kanak maka pegas akan meregang dan bertambah
panjang. Jika gaya Tarik yang diberikan pada pegas tidak terlalu besar, maka pertambahan
panjang pegas sebanding dengan besarnya gaya Tarik. Dengan kata lain, semakin besar
gaya Tarik semakin besar pertambahan panjang pegas.
Gambar 2. Digambarkan bahwa kemiringan grafik sama besar yang menunjukkan
perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas bernilai konstan. Hal
ini menggambarkan sifat kekakuan dari sebuah pegas yang dikenal sebagai ketetapan
pegas.

3
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

Secara matematis hukum Hooke dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
F = Gaya luar yang diberikan (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

C. BESARAN DAN RUMUS DALAM HUKUM HOOKE DAN ELESTISITAS


1. Tegangan
Tegangan merupakan keadaan dimana sebuah benda mengalami pertambahan panjang
ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya sedangkan ujung lainnya
ditahan. Contohnya, misal seutas kawat dengan luas penampang x m2, dengan panjang
mula-mula x meter ditarik dengan gaya sebesar N pada salah satu ujungnya sedangkan
pada ujung yang lain ditahan maka kawat akan mengalami pertambahan panjang sebesar
x meter. Fenomena ini mengambarkan suatu tegangan yang mana dalam fisika
disimbolkan dengan σ dan secara matematis dapat ditulis seperti berikut ini.

Keterangan:
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m2)
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)

2. Regangan

4
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

Regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang kawat dalam x


meter dengan panjang awal kawat dalam x meter. Regangan dapat terjadi dikarenakan
gaya yang diberikan pada benda ataupun kawat tersebut dihilangkan, sehingga kawat
kembali ke bentuk awal.
Hubungan ini secara matematis dapat dituliskan seperti dibawah ini.

Keterangan:
e = Regangan
ΔL = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)
Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak memiliki satuan dikarenakan
pertambahan panjang (ΔL) dan panjang awal (Lo) adalah besaran dengan
satuan yang sama.

3. Modulus Elastisitas (Modulus Young)


Dalam fisika, modulus elastisitas disimbolkan dengan E. Modulus elastisitas
menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan.
Dengan kata lain, modulus elastis sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik
regangan.

Keterangan:
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)

4. Mampatan

5
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

Mampatan merupakan suatu keadaan yang hampir serupa dengan regangan.


Perbedaannya terletak pada arah perpindahan molekul benda setelah diberi gaya. Berbeda
halnya pada regangan dimana molekul benda akan terdorong keluar setelah diberi gaya.
Pada mampatan, setelah diberi gaya, molekul benda akan terdorong ke dalam (memampat).

5. Hubungan Antara Gaya Tarik dan Modulus Elastisitas


Jika ditulis secara matematis, hubungan antara gaya tarik dan modulus
elastisitas meliputi:

Keterangan:
F = Gaya (N)
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)
A = Luas penampang (m2)
E = Modulus elastisitas (N/m)
ΔL = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)

6. Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa “jika gaya tari tidak melampaui batas elastis
pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya
tariknya”. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

6
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

Keterangan:
F = Gaya luar yang diberikan (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

Hukum Hooke untuk Susuna Pegas


1. Susunan Seri
Apabila dua buah pegas yang memiliki tetapan pegas yang sama dirangkaikan
secara seri, maka panjang pegas menjadi 2x. Oleh karena itu, persamaan pegasnya yaitu:

Keterangan:
Ks = Persamaan pegas
k = Konstanta pegas (N/m)
Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya dan disusun seri ditulis
seperti berikut ini.

Keterangan:
n = Jumlah pegas

2. Susunan Paralel
Apabila pegas disusun secara paralel, panjang pegas akan tetap seperti semula,
sedangkan luas penampangnya menjadi lebih 2x dari semula jika pegas disusun 2 buah.
Adapun persamaan pegas untuk dua pegas yang disusun secara paralel, yaitu:

Keterangan:
Kp = Persamaan pegas susunan paralel
7
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

k = Konstanta pegas (N/m)

Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya sama dan disusun secara
paralel, akan dihasilkan pegas yang lebih kuat karena tetapan pegasnya menjadi lebih
besar. Persamaan pegasnya dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:
n = Jumlah pegas

D. APLIKASI HUKUM HOOKE

Dalam pengaplikasian Hukum Hooke sangan berkaitan erat dengan benda yang
berprinsip kerjanya menggunakan pegas dan yang bersifat elastis. Prinsip Hukum Hooke
telah diterapkan pada beberapa benda-benda berikut ini.
 Mikroskop yang berfungsi untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil yang
tidak dapat dilihat oleh mata telanjang
 Teleskop yang berfungsi untuk melihat benda-beda yang letaknya jauh agar
tampak dekat, seperti benda luar angkasa
 Alat pengukur percepatan gravitasi bumi
 Jam yang menggunakan peer sebagaipengatur waktu
 Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau
kedudukan kapal yang berada di laut
 Sambungan tongkat-tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun mobil
 Ayunan pegas
 Beberapa benda yang telah disebutkan diatas memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia. Dengan kata lain, gagasan Hooke memberi dampak positif
terhadap kualitas hidup maunsia.

8
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

Contoh Soal

Suatu pegas memiliki suatu pertambahan panjang 0,25 meter


sesudah diberikan gaya. Bila pada pegas bertuliskan 400 N/m. Berapakah
gaya yang dikerjakan ada pegas tersebut?

diketahui :
x = 0,25 m
k = 400 N/m

ditanya F….?

Jawab

F=k.x
F = 400 N/m x 0,25 m
F = 100 N

Jadi gaya yang diberikan pada pegas tersebut adalah 100 Newton.

D INFORMASI PENDUKUNG

Peristiwa meledaknya pesawat ulang-alik Challenger pada kamis, 28 januari 1986 hanya
sesaat sesudah diluncurkan. Pesawat tersebut menewaskan awaknya dan seseorang guru sekolah
dasar, Mr. McAuliffe, yang dipilih untuk menjalankan misi. Nah, ini adalah cerita singkat dari
fisikawan pemenang Nobel Fisika (tahun 1965) yang bandel namun jenius: Richard Philips
Feynman, Bapak Teknologi Nano. Beliau tergabung dalam komite kepresidenan dalam
penyelidikan ledakan pesawat ulang-alik Challenger.

9
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

Setelah belajar secara singkat dari beberapa insyinyur yang terlibat dalam pembuatan
pesawat, Feynman menduga masalah ledakan bias ditimbulkan oleh cincin karet penutup-O (O-
ring seal) yang tedapat pada bagian solid rocket booster. Material karet yang dipilh untuk
membuat cincin-O harus mengembang cukup cepat untuk mengisi celah pada sambungan, yang
semakin bertambah lebar akibat tekanan didalam roket. Jadi, sifat kepegasan karet menjadi
bagian yang sangat penting dalam mendesain sebuah seal. Jika sampai bocor, gas panas akan
keluar dari sambungan dan hal tersebut dapat menibulkan ledakan.

E LATIHAN

1. Seutas pegas homogeny dengan tetapan gaya k memiliki frekuensi f ketika ujungnya diberi
beban m. pegas tersebut dipotong menjadi dua bagian sama panjang. Salah satu potongan
diambil dan ujungnya diberi beban m
a. Berapakah tetapan gaya potongan pegas?
b. Jika potongan pegas digetarkan, berapakh frekuensinya?
2. Untuk tiga pegas yang diberikan, tetapan gaya ketika pegas disusun parallel selalu lebih
besar daripada tetapan gaya ketika pegas disusun seri. Jika pertanyaannya tersebut benar,
jelaskan alas annya dan jika salah berikan contoh yang menyangkal.

E Evaluasi

1. Gambar di bawah menunjukkan grafik hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan
panjang pegas (∆x).

10
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

Dari grafik tersebut konstanta pegas adalah...


A.100 N/m
B.200 N/m
C.300 N/m
D.500 N/m
E.5000 N/m
2. Dalam suatu praktikum untuk menentukan konstanta suatu pegas diperoleh data
sebagai berikut:
No F (N) ∆x (cm)
1 10 2,0
2 15 3,0
3 20 4,0
4 25 5,0
5 30 6,0
Jika F adalah gaya dan ∆x adalah pertambahan panjang pegas, maka konstanta pegas
yang digunakan adalah...
A.100 N/m
B.200 N/m
C.300 N/m
D.400 N/m
E.500 N/m
3. Suatu pegas akan bertambah panjang 10 cm jika diberi gaya 30 N. Pertambahan
panjang pegas jika diberi gaya 21 N adalah...
A.2 cm
B.3 cm
C.5 cm

11
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

D.6 cm
E.7 cm
4. Tiga buah pegas disusun seperti gambar dibawah.

Jika konstanta pegas k1 = k2 = 3 N/m dan k3 = 6 N/m, maka konstanta susunan pegas
besarnya...
A.1 N/m
B.3 N/m
C.7,5 N/m
D.12 N/m
E.15 N/m
5. Pegas yang panjangnya L digantungkan beban sedemikian sehingga diperoleh data
sebagai berikut:
Berat beban 2N 3N 4N
Pertambahan panjang (cm) 0,50 0,75 1,0
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan besar konstanta pegas adalah...
A. 250 N/m
B. 360 N/m
C. 400 N/m
D. 450 N/m
E. 480 N/m
6. Grafik hubungan antara gaya (F) terhadap penambahan panjang (Δx) suatu pegas
ditunjukkan gambar dibawah.

12
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

Konstanta pegas yang digunakan adalah...


A.1000 N/m
B.900 N/m
C.800 N/m
D.700 N/m
E.600 N/m
7. Grafik (F-x) menunjukkan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas.

Besar energi potensial pegas berdasarkan grafik di atas adalah...


A.20 joule
B.16 joule
C.3,2 joule
D.1,6 joule
E.1,2 joule
8. Grafik dibawah menunjukkan hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan panjang
(Δx) sebuah pegas.

Energi potensial pegas pada saat mengalami pertambahan panjang 14 cm adalah...


A.11,2 joule
B.5,6 joule
C.1,12 joule
D.0,56 joule
E.0,112 joule

13
Bahan Ajar Kelas XI Semester 1

F Daftar Pustaka

Bob Foster. 2011. Akselerasi Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Marthen Kanginan.2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai