TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian HEG
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk,karena
terjadi dehidrasi
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih dari 10
kali dalam 24 jam,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi
(Rustam Mochtar, 1998).
Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan
vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik,
dehidrasi dan penurunan berat badan
Hiperemesis gravidarum adalah bertambahnya emesis yang dapat mengakibatkan
gangguan kehidupannya sehari-hari. Hiperemesia gravidarum yang berlangsung lama (umumnya
antara minggu 6-12) dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin. (Manuaba, 2007).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama masa hamil. Muntah
yang membahayakan ini dibedakan dari morning sicknes normal yang umum dialami wanita
hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan berlangsung selama trimester pertama
kehamilan. (Varney, 2007)
Dari devenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum adalah suatu
keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat)
dan terus menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas, jadi mual-muntah
yang berlebihan disaat kehamilan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
B. Etiologi
C. Klasifikasi
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga)
tingkatan yaitu :
1. Tingkat I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya
mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkat III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
h. Ginjal
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
D. Patofisiologi
Secara fisiologis, rasa mual terjadi akibat kadar estrogen yang meningkat dalam darah
sehingga memengaruhi sistem pencernaan,tetapi mual dan muntah yang terjadi terus –menerus
dapat mengakibatkan dehidrasi,hipornatremia,hipokloremia, serta penurunan klotida urine yang
selanjutnya menyebabkan hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan
menyebabkan tertimbunya zat toksik.
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar
estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat
atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita
hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit
dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil
wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas
wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan
dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.Hiperemesis gravidarum ini dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik,
asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan
cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma
berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu
dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat
metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya
ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak
hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
Kerusakan
integritas
ketosis kelemahan kulit
suplai O2 dan
Ketidakseimbangan
Nutrisi nutrisi
Asidosis metabolic transplan-
senta
Risiko
intoleransi aktivitas keseimbangan
elektrolit
E. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat hiperemesis gravidarum alntara lain:
a) Komplikasi ringan:
Kehilangan berat badan, dehodrasi, asidosis dari kekurangan gizi, alkalosis, hipokalemia,
kelemahan otot, kelainan elektrokardiografik, tetani, dan gagguan psikologis.
b) Komplikasi yang mengancam kehidupan:
Rupture oesophageal berkaitan dengan muntah yang berat, encephalophaty wernicke’s,
mielinolisis pusat pontine, retinal haemorage, kerusakan ginjal, pneumomediastinum
secara spontan, keterlambatan pertumbuhan didalam kandungan, dan kematian janin.
Komplikasi lainya :
1) Dehidrasi
2) Ikterik
3) Takirkadi
4) Alkolosis
5) Kelaparan
F. Penatalaksanaan
1. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Luminal. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6
Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepertiAvopreg,Avomin. Anti histamin ini juga
dianjurkan seperti Dramamin, Avomin. Antasida
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik..
Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh
karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang
kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan
vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat
diberikan pula asam amino secara intra vena.
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan
pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus
anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian
perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus
terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat,
tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.
6. Diet
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan
tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C,
karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai
diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan .
Makanan ini rendah dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan D.
G. Diagnosis
Diagnosis hiperemis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda
dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian
harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus venntrikuli dan
tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah. Hiperemesis gravidarum yang terus
menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat memepngaruhi perkembangan
janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan. (Wiknjosastro, 2005)
Pemeriksaan Penunjang
1. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya
gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d nausea dan vomitus yang menetap.
2. Defisit volume cairan b.d kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak
adequat.
3. Ketakutan b.d efek hiperemesis pada kesejahteraan janin.
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) b.d muntah yang berlebihan, peningkatan asam
lambung.
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan b.d keterbatasan informasi.
6. Resiko perubahan integritas kulit b.d penurunan darah dan nutrisi kejaringan-jaringan
sekunder akibat dehidrasi
DIAGNOSA HEG
a. Penurunan energi
b. Gangguan dengan
aktivitas sehari-hari
c. Gangguan pada
rutinitas
d. Nafsu makan menurun
e. Gangguan aktivitas
fisik
a. Turgor kulit
b. Intake cairan
c. Haus
d. Penurunan tekanan
darah
e. Nadi cepat dan lemah
f. Bola mata cekung dan
lunak
g. Kehilangan berat badan
Daftar Pustaka
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40
Sulistyawati, ari. 2009. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: salemba medika.
Mochtar,Rustam:Sinopsis Obstetri.Jakarta,1998