KEPERAWATAN ANAK
“TERAPI BERMAIN “ MEWARNAI GAMBAR” PADA
ANAK AUTIS”
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah keperawatan anak lanjut yang mana membahas tentang terapi
bermain “Mewarnai Gambar” pada anak autis.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT Yang Maha Esa.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi mahasiswa fakultas keperawatan Universitas Andalas yang
ingin membahas secara rinci tentang isi makalah ini sehingga menjadi lebih baik
lagi.
Penulis
PENDAHULUAN
TERAPI BERMAIN “ MEWARNAI GAMBAR ”
A. Latar Belakang
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang,
makanan, perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan
pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk
perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas serta
intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh
kembang anak (Hidayat, 2008).
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk
membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan
dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Hampir
sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Elizabeth B
Hurlock, 2000). Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi
perkembangan anak secara optimal (Carson, dkk, 2002).
Oleh karena itu, dalam melakukan permainan, anak lebih bebas, spontan,
dan menunjukkan otonomi baik dalam memilih mainan maupun dalam
aktivitas bermainnya. Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Oleh karena
itu seringkali mainannya dibongkar-pasang, bahkan dirusaknya. Untuk itu harus
diperhatikan keamanan dan keselamatan anak dengan cara tidak memberikan
alat permainan yang tajam dan menimbulkan perlukaan (Kalpan, 2000).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit, diharapkan
kreativitas anak-anak berkembang baik anak merasa tenang dan senang selama
terapi bermain. Anak-anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya sesuai
tumbuh kembang anak dan dapat berbaur satu sam lain.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan :
1. Bisa merasa tenang dan senang selama berada dalam kegiatan terapi
bermain
2. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
3. Anak tidak cemas dan takut
4. Anak menjadi lebih percaya dan tidak takut dengan perawat
b. Tujuan Permainan
1) Dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak.
c. Jenis Permainan
Mewarnai, menempel gambar, bermain ular tangga, dan melipat kertas
origami. Berdasarkan kategori bermain jenis permainan menempel dan
menyusun merupakan bermain aktif. Dalam bermain aktif, kesenangan timbul
dari apa yang dilakukan anak, apakah dalam bentuk kesenangan bermain alat
misalnya mewarnai gambar, melipat kertas origami, puzzle dan menempel
gambar. Bermain aktif juga dapat dilakukan dengan bermain peran misalnya
bermain dokter-dokteran dan bermain dengan menebak kata (Hurlock, 1998).
Pada permainan ini anak akan di ajak bermain untuk menempel gambar yang
akhirnya akan seperti frame pemandangan atau benda.
Sedangkan menurut klasifikasi bermain merupakan permainan
keterampilan(skill play). Permainan ini akan menimbulkan keterampilan anak,
khususnya motorik kasar dan halus. Misalnya, anak akan terampil akan
memegang benda-benda kecil, memindahkan benda dari satu tempat ke tempat
lain dan anak akan terampil dalam menyocokan gambar sesuai dengan
imajinasinya. Jadi keterampilan tersebut diperoleh melalui pengulangan
kegiatan permainan yang dilakukan. Pada permainan ini anak diajarkan
mewarnai gambar.
D. SASARAN
Anak-anak yang berada di SLB. Peserta yang mengikuti terapi bermain ini
adalah anak usia sekolah.
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu dan Tempat :
Hari/Tanggal : Jumat,11 Oktober 2019
Tempat : Ruang Kelas
Sasaran : Anak usia sekolah di SLB
Tema : Mewarnai gambar
Jumlah anak : 12 orang
2. Tim Pelaksana
a. Pembimbing Pendidikan : DR. Ns. Meri Neherta, M. Biomed
b. Pembimbing Lapangan : Ns. CC S.Kep
c. Leader : Si A
Tugas :
Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi bermain
sebelum kegiatan dimulai.
Menjelaskan Kegiatan ,mampu memotivasi anggota untuk aktif
dalam proses kegiatan bermain. Mampu memimpin Terapi bermain
dengan baik dan tertib, serta menetralisir bila ada masalah yang
timbul dalam kelompok.
b. Co. Leader : Si B
Tugas :
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
anak dan mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c. Fasilitator : Si C, D, E…
Tugas :
Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, memotivasi
anak yang kurang aktif, membantu leader memfasilitasi peserta
untuk berperan aktif dan memfasilitasi peserta.
d. Observer : Si F
Tugas :
Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat perilaku verbal
dan non verbal anak selama kegiatan berlangsung
Setting Tempat
= Fasilitator = Pembimbing
= Co Leader dan Leader = Peserta Anak
= Guru
DAFTAR PUSTAKA
Whaley L.F, Wong D.L. 2001. Nursing Care of infants and children in-ed. St
Louis : Mosby year book