Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK
“TERAPI BERMAIN “ MEWARNAI GAMBAR” PADA
ANAK AUTIS”

OLEH : DEDI SAPUTRA


BP : 1921312017

DOSEN : DR. Ns. Meri Neherta, M. Biomed

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah keperawatan anak lanjut yang mana membahas tentang terapi
bermain “Mewarnai Gambar” pada anak autis.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT Yang Maha Esa.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi mahasiswa fakultas keperawatan Universitas Andalas yang
ingin membahas secara rinci tentang isi makalah ini sehingga menjadi lebih baik
lagi.

Padang, 11 October 2019


Hormat Kami,

Penulis
PENDAHULUAN
TERAPI BERMAIN “ MEWARNAI GAMBAR ”

A. Latar Belakang
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang,
makanan, perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan
pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk
perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas serta
intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh
kembang anak (Hidayat, 2008).
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk
membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan
dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Hampir
sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Elizabeth B
Hurlock, 2000). Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi
perkembangan anak secara optimal (Carson, dkk, 2002).
Oleh karena itu, dalam melakukan permainan, anak lebih bebas, spontan,
dan menunjukkan otonomi baik dalam memilih mainan maupun dalam
aktivitas bermainnya. Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Oleh karena
itu seringkali mainannya dibongkar-pasang, bahkan dirusaknya. Untuk itu harus
diperhatikan keamanan dan keselamatan anak dengan cara tidak memberikan
alat permainan yang tajam dan menimbulkan perlukaan (Kalpan, 2000).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit, diharapkan
kreativitas anak-anak berkembang baik anak merasa tenang dan senang selama
terapi bermain. Anak-anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya sesuai
tumbuh kembang anak dan dapat berbaur satu sam lain.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan :
1. Bisa merasa tenang dan senang selama berada dalam kegiatan terapi
bermain
2. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
3. Anak tidak cemas dan takut
4. Anak menjadi lebih percaya dan tidak takut dengan perawat

C. Jenis Terapi Bermain


a. Deskripsi Bermain
Bermain sangat penting bagi mental, emosional dan kesejahteraan anak
seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti
pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak
bermain dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon
atau pensil warna akan membantu anak untuk menggunakan tangannya
secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh karena sangat
pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang, maka akan
dilaksanakan terapi bermain pada anak autis dengan cara mewarnai gambar

b. Tujuan Permainan
1) Dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak.

2) Dapat melatih keterampilan dan kemampuan anak.

3) Dapat melatih kosentrasi anak.

4) Serta dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang


dirawat diruang yang sama atau dengan kondisi dan keadaan umum yang
sama.

c. Jenis Permainan
Mewarnai, menempel gambar, bermain ular tangga, dan melipat kertas
origami. Berdasarkan kategori bermain jenis permainan menempel dan
menyusun merupakan bermain aktif. Dalam bermain aktif, kesenangan timbul
dari apa yang dilakukan anak, apakah dalam bentuk kesenangan bermain alat
misalnya mewarnai gambar, melipat kertas origami, puzzle dan menempel
gambar. Bermain aktif juga dapat dilakukan dengan bermain peran misalnya
bermain dokter-dokteran dan bermain dengan menebak kata (Hurlock, 1998).
Pada permainan ini anak akan di ajak bermain untuk menempel gambar yang
akhirnya akan seperti frame pemandangan atau benda.
Sedangkan menurut klasifikasi bermain merupakan permainan
keterampilan(skill play). Permainan ini akan menimbulkan keterampilan anak,
khususnya motorik kasar dan halus. Misalnya, anak akan terampil akan
memegang benda-benda kecil, memindahkan benda dari satu tempat ke tempat
lain dan anak akan terampil dalam menyocokan gambar sesuai dengan
imajinasinya. Jadi keterampilan tersebut diperoleh melalui pengulangan
kegiatan permainan yang dilakukan. Pada permainan ini anak diajarkan
mewarnai gambar.

D. SASARAN
Anak-anak yang berada di SLB. Peserta yang mengikuti terapi bermain ini
adalah anak usia sekolah.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu dan Tempat :
Hari/Tanggal : Jumat,11 Oktober 2019
Tempat : Ruang Kelas
Sasaran : Anak usia sekolah di SLB
Tema : Mewarnai gambar
Jumlah anak : 12 orang

2. Tim Pelaksana
a. Pembimbing Pendidikan : DR. Ns. Meri Neherta, M. Biomed
b. Pembimbing Lapangan : Ns. CC S.Kep
c. Leader : Si A
Tugas :
 Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi bermain
sebelum kegiatan dimulai.
 Menjelaskan Kegiatan ,mampu memotivasi anggota untuk aktif
dalam proses kegiatan bermain. Mampu memimpin Terapi bermain
dengan baik dan tertib, serta menetralisir bila ada masalah yang
timbul dalam kelompok.
b. Co. Leader : Si B
Tugas :
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
anak dan mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.

c. Fasilitator : Si C, D, E…
Tugas :
 Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, memotivasi
anak yang kurang aktif, membantu leader memfasilitasi peserta
untuk berperan aktif dan memfasilitasi peserta.
d. Observer : Si F
Tugas :
 Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat perilaku verbal
dan non verbal anak selama kegiatan berlangsung

3. Media (Alat dan Bahan)


Alat bermain
 Kertas bergambar  Kertas Origami
 Pensil warna/crayon  Permainan Ular Tangga
 Plaster Bening
 Karpet
 Daftar hadir
 Tema gambar yang tersedia : Mobil, Helo kitty, Bunga, Naruto, Ikan
F. PROSES PELAKSANAAN
NO WAKTU KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1.Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2.Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari terapi 3.Memperhatikan
bermain 4.Memperhatikan
4. Kontrak waktu dengan anak
2. 30 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tata cara pelaksanaan 1. Memperhatikan
terapi bermain mewarnai kepada anak
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Bertanya
anak untuk bertanya jika belum jelas
3. Antusias saat
3. Membagikan kertas bergambar dan
menerima peralatan
crayon
4. Memulai untuk
4. Fasilitator mendampingi anak dan
mewarnai gambar
memberikan motivasi kepada anak
5. Menjawab
5. Menanyakan kepada anak apakah
pertanyaan
telah selesai mewarnai gambar
6. Mendengarkan
6. Memberitahu anak bahwa waktu yang
diberikan telah selesai
7. Memperhatikan
7. Memberikan pujian terhadap anak
yang mampu mewarnai gambar
sampai selesai
Evaluasi :
1. Memotivasi anak untuk menyebutkan  Menceritakan dan
apa yang diwarnai Gembira
2. Mengumumkan nama anak yang 
dapat mewarnai dengan contoh
3. Membagikan reward kepada seluruh
peserta
3. 5 menit Terminasi:
1. Memberikan motivasi dan pujian 1. Memperhatikan
kepada seluruh anak yang telah
mengikuti program terapi bermain
2. Mengucapkan terima kasih kepada 2. Gembira
anak dan orang tua
3. Mengucapkan salam penutup 3. Menjawab salam
G. EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 8 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang kelas SLB
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sesuai dengan tugas
masing-masing
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar, bermain ular tangga dan
melipat kertas origami
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Evaluasi Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Anak dapat berbaur dengan teman satu sama lain
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai

Setting Tempat

= Fasilitator = Pembimbing
= Co Leader dan Leader = Peserta Anak
= Guru
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Perkembangan Anak jilid 1. Jakarta: Erlangga.


Soetjiningsih. 2008. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Suryanti,Sodikun, Mustiah. 2011 Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Dan rigami
Terhadap Tingkat Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra
Sekolah Di Rsud Dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga.
Wong, Donna L. 2009. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Kaplan H.I, Sadock. B.J Grebb J.A. 2000. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan
Perilaku, Psikiatri. Klinis, Alih Bahasa : Kusuma W,edisi Wiguna .

Veltman M,W Browne K.D. 2000. An Evaluation of Favorite Kind of Day


Drawing from Psychially Maltreated Children. Child Abuse and Neglect.

Whaley L.F, Wong D.L. 2001. Nursing Care of infants and children in-ed. St
Louis : Mosby year book

Anda mungkin juga menyukai