Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

ACARA 9

UJI KEHAMILAN

Disusun oleh:

RENA DWI HUMAIROH ULYA

E1A013041

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2016
ACARA 9

UJI KEHAMILAN

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : Mahasiswa terampil dalam prosedur menentukan
kehamilan.
2. Hari, tanggal : Rabu, 8 Juni 2016
3. Tempat pratikum : Laboratorium Biologi, FKIP Universitas Mataram.

B. Landasan Teori
Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang
disekresikan oleh sel-sel tropoblas ke dalam cairan ibu segera setelah setelah
nidasi terjadi. HCG yang dihasilkan dapat ditemukan dalam dalam serum dan
urine. Adanya HCG dalam urine dapat digunakan untuk penentuan kehamilan
dengan cara sederhana. Penentuan kehamilan dengan menggunakan urine dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu secara biologik dan dengan imunologik.
Percobaan biologik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu cara ascheim,
zondek, Friedman, dan Galli manini; masing-masing cara biologik ini
menggunakan binatang uji. Sedangkan pemeriksaan secara imunologik dapat
dilakukan dengan cara Direct Latex Agglutination (DLA) atau secara tidak
langsung dengan cara Latex Agglutination Inhibition (LAI) serta cara
Hemaglutination Inhibition (HAI) (Siti, 984: 73).
Tes dilakukan untuk mengetahui diagnosa kehamilan berdasarkan pada
pendeteksian keberadaan human chorionic gonadotrophin (HCG) pada darah
dan urin wanita.HCG diproduksi oleh embrio yang lazimnya tidak ada kecuali
bila seorang wanita tersebut hamil.Beberapa test yang paling modern dan
canggih dapat mendeteksi kehamilan melalui darah dan urine hanya satu
minggu setelah pembuahan,hanya saja belum banyak tersedia. Tes urine dapat
dilakukan sendiri dengan alat test yang sudah tersedia di supermarket ataupun
apotik.Berupa test pack yang direndam dalam air seni untuk mengetahui
terjadinya kehamilan atau tidak,hanya dengan melihat jumlah garis setelah 5
menit perendaman.Test urine memiliki ketepatan 98% namun kesalahan dapat
terjadi,dikarenakan test yang terlalu dini dikerjakan, keenceran urine atau
kerena terlalu lama disimpan sebelum test,dan urine terkontaminasi dengan zat
sabun detergent atau yang lainnya (Rose, 2006: 6).
Mengingat pentingnya anti HCG untuk tes kehamilan secara
imunologis, HCG dapat diperoleh dari ekstraksi urin wanita hamil karena
hormon yang diproduksi oleh plasenta ini dieksresikan dalam jumlah besar
melalui urin. HCG mempunyai sifat seperti LH pada wanita dengan produksi
gonadotropin yang rendah atau non siklis. Hormon ini juga digunakan pada
wanita dengan ovulasi pada fase luteal sehingga terjadi infertilitas atau abortus
habitualis (Cowie, 1980: 213).

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Siring
b. Mikroskop
c. Cawan petri
d. Stopwatch
e. Pipet tetes
f. Kaca benda
g. Kaca penutup
h. Gelas/wadah plastik
i. Toples/kotak
2. Bahan
a. Urin wanita hamil (1-2 bulan)
b. Urin wanita tidak hamil
c. Katak bufo (Bufo vulgaris)
d. Test pack
e. Kapas swab
f. Tissue
g. Aquadest

D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerjanya antara lain sebagai berikut:
1. Uji kehamilan dengan menggunakan test pack
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
b. Mencelupkan test pack ke dalam 3 urin berbeda yang akan diuji sampai
pada batas garis hitam yang ditentukan,
c. Mendiamkannya selama 30 detik,
d. Mengangkat test pack dan membiarkannya selama 1 menit,
e. Mengamati jumlah garis merah yang muncul pada test pack, satu garis
menandakan negative hamil dan dua garis menandakan positif hamil,
dan
f. Mencatat dan memfoto hasil pengamatan.
2. Uji kehamilan dengan metode Galli Mainini
a. Mengambil 3 ekor katak bufo (Bufo vulgaris),
b. Mengeluarkan urin ketiga katak dengan cara menggosokkan kapas swab
pada alat kelaminnya,
c. Mengambil dan meneteskan urin katak dengan pipet tetes di atas kaca
benda dan menutupnya dengan kaca penutup,
d. Mengamati keberadaan sperma dalam urin dibawah mikroskop,
e. Mengambil 5cc urine wanita hamil dan 5 cc aquadest menggunakan
siring dan menyuntikkannya di bawah kulit katak pertama,
f. Mengambil 5cc urine wanita tidak hamil menggunakan siring dan
menyuntikkannya di bawah kulit katak kedua,
g. Mengambil 5cc aquadest menggunakan siring dan menyuntikkannya di
bawah kulit katak ketiga,
h. Memasukkan katak ke dala 3 toples/kotak berbeda dan dibiarkan selama
1 jam,
i. Mengeluarkan urin katak dan memeriksanya dibawah mikroskop, dan
j. Mencatat hasil pengamatan.

E. Hasil Pengamatan
1. Uji kehamilan dengan menggunakan test pack
Sampel Urin Foto Hasil Pengamatan Keterangan

- (negative/tidak
A hamil)
B + (positif/hamil)

- (negative/tidak
C hamil)

2. Uji kehamilan dengan menggunakan metode Galli Mainini


*tidak ada hasil pengamatan yang didapatkan.

F. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa terampil dalam melaksanakan
prosedur untuk prosedur menentukan kehamilan. Hormon seks merupakan zat
yang dikeluarkan oleh kelenjar pada organ seks dan kelenjar adrenalin langsung
kedalam aliran darah. Hormon seks yang bertanggung jawab dalam
menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang
normal. HCG atau Hormon Chorionic Gonadotropin merupakan suatu hormon
seks yang dapat digunakan untuk penentuan kehamilan secara sederhana.
Hormon ini dieksresikan melalui urin ibu yang sedang hamil.
Kadar HCG dalam darah ibu sedemikian tinggi sehingga sebagian
disekresikan di dalam urine dan dapat dideteksi dalam uji kehamilan. Puncak
produksi hormon tersebut dicapai dalam bulan kedua kehamilan. Jika telur telah
dibuahi dan tertanam di dalam endometrium, sel-sel tropoblas dalam plasenta
yang sedang berkembang mensekresi gonadotropin chorion.
Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah sejenis Glikoprotein
yang dihasilkan oleh plasenta dalam kehamilan. Namun selama plasenta belum
terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-sel fungsi tropoblas. Setelah umur
kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon HCG ini dihasilkan oleh plasenta.
Di dalam tubuh, hormon ini bersifat mempertahankan korpus luteum, yakni
jaringan di ovarium yang menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini
berfungsi untuk memelihara atau mempertahankan proses kehamilan,
sedangkan korpus luteum ini ditunjang keberadaannya oleh HCG.
Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda
tergantung pada usia kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu
rendah, maupun tidak terlalu tinggi. Jumlah hormon HCG tidak ditentukan oleh
umur si ibu, jadi yang benar-benar mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah
usia kehamilan.
Alat tes kehamilan yang praktis dan efisien dikenal dengan nama test
pack. Dengan test pack, uji kehamilan dapat dilakukan sendiri di rumah dan
hasilnya dapat ditunggu beberapa menit saja. Test pack sedikit berbeda dari tes
kehamilan yang dilakukan di laboratorium, yakni tes darah. Meski bekerja
dengan cara yang sama, yaitu mendeteksi kadar HCG (Human Chorionic
Gonadotropin), kelebihan tes darah adalah bisa lebih dini mendeteksi
keberadaan hormon tersebut sebagai pertanda telah terjadinya pembuahan.
Bentuk test pack ini ada dua macam, setrip dan compact. Bentuk setrip
harus dicelupkan ke dalam urine yang telah ditampung pada sebuah wadah atau
disentuhkan pada urine waktu buang air kecil. Sedangkan bentuk compact
dengan meneteskan urine langsung pada bagian tertentu dari alatnya.
Galli manini merupakan suatu uji kehamilan yang dapat digunakan
untuk mengetahui HCG pada urine wanita hamil. Percobaan ini menggunakan
objek yaitu Bufo sp. dan urine wanita hamil usia 2,1 – 3,5 bulan. Penggunaan
Bufo sp. jantan karena hewan uji ini mudah didapatkan, mudah dibedakan jenis
kelaminnya, dan sperma kodok dapat dipicu pengeluarannya dengan mudah.
Urine wanita hamil yang digunakan yaitu berkisar antara 2,1 – 3,5 bulan karena
pada usia hamil ini, urine wanita tersebut mengandung HCG. Hal ini didasarkan
pada teori Basoeki (1980) yang menyatakan bahwa HCG telah beredar dalam
darah 1 minggu setelah fertilisasi dengan konsentrasi 120 IU pada hari ke 62
setelah menstruasi dan menurun dengan cepat pada hari ke 154 mencapai 0 IU.
HCG bisa dijumpai pada urine karena HCG didalam darah tinggi. Hormon
tersebut saat disuntikkan pada kodok merangsang sperma kodok berkembang
sehingga kodok tersebut mengalami estrus (birahi). Hal ini dikarenakan HCG
mempunyai sifat seperti LH.
Diagnosaa kehamilan pada praktikum ini didasarkan pada pendeteksian
keberadaan hormon HCG (human choembrio gonototropin) pada urin wanita
hamil. HCG di produksi oleh embrio ibu hamil. Beberapa tes paling moderen
dan canggih dapat mendeteksi kehamilan melalui darah atau urine satu minggu
setelah pembuahan. Tes urin bisa dilakukan di rumah sendiri dengan alat test
kehamilan yang tersedia di apotik dan lain-lain. Pada praktikum kali ini
melakukan test kehamilan pada manusia dimana akan dibedakan warna urine
wanita hamil dengan wanita tidak hamil. Berdasarkan hasil pengamatan, wanita
hamil memiliki urin berwarna kuning pucat dan pekat, sedangkan wanita tidak
hamil urine berwarna kuning jernih. Selain itu, di dalam praktikum ini
digunakan dua macam metode untuk menguji kehamilan yakni dengan
menggunakan test pack dan dengan menggunakan metode Galli Mainini.
Test pack adalah sebuah alat yg digunakan untuk mengetahui
kehamilan. Alat ini di rancang sedemikiaan rupa untuk mempermudah
penggunaan bagi orang awam. Tes kehamilan tidak harus dipagi hari, namun
jika hasil lebih akuratnya sebaiknya dilakukan setelah bangun tidur hal ini
dikarenakan urine masih dalam keadaan terkonsentrasi. Urine yang diuji
tergantung konsentrasinya. Hal ini dapat dipengaruhi dari cairan yang kita
minum karena air yang kita minum dapat mempengaruhi keenceran urine.
Seseorang dikatakan hamil apabila kadar hormon HCG diatas 25 mlu/ml. Kadar
hormon HCG akan naik secara dratis sepanjang kehamilan. Berdasarkan hasil
pengamatan diperoleh pada urin A dan C dikatakan sampel urine A dan C
negatif hamil karena hanya muncul satu garis merah saja pada test pack. Pada
sampel urine A dan C merupakan respondent wanita yang tidak hamil, sehingga
dari uji tes kehamilan menunjukan negatif. Ini dikarenakan Hormon HCG
hanya dapat dihasilkan oleh wanita hamil. Sehingga hasil sampel urine A dan
C adalah negatif karena tidak terdapatnya hormon HCG sebagai pendeteksi
utama kehamilan dengan menggunakan Test Pack Kehamilan. Sedangkan pada
hasil sampel urine B, dikatakan sampel urine B positif hamil. Karena dari uji
tes kehamilan menggunakan test pack didapatkan hasil yang menunjukan dua
buah garis merah, namun garis merah yang kedua terlihat, tetapi cenderung
kurang jelas. Sampel urine B merupakan urin dari respondent wanita hamil
dalam usia kehamilan kurang lebih 2 bulan. Hal ini menandakan terdapatnya
HCG dalam urin sehingga pada sampel urine B menunjukan positif hamil.
Metode Galli Mainini menggunakan tiga ekor kodok (Bufo sp.) jantan
untuk uji. Kodok tersebut diuji apakah mengandung sperma atau tidak dengan
cara menggelitik kapas swab pada kloakanya untuk mengambil urin yang akan
dideteksi keberadaan spermanya sehingga meyakinkan kodok itu jantan. Dapat
juga dilihat apakah ada tanda bintil-bintil pada jari dan kulit leher berwarna
kuning agak kemerahan dan bila dipegang akan meneluarkan suara. Satu ekor
kodok jantan disuntik dengan dengan urin yang telah diencerkan menjadi 50%
urine wanita hamil, yang lain dengan menggunakan urin wanita tidak hamil dan
kodok yang lainnya disuntikkan aquadest sebagai control pada bagian bawah
kulit perut dekat kloaka. Setelah disuntik, kodok dibiarkan selama 1 jam
kemudian diambil sperma kodok dengan cara menggelitik kloaka kodok dengan
kapas swab. Sperma yang keluar diletakkan pada gelas objek dan diamati di
bawah mikroskop. Berdasarkan hasil pengamatan tidak dapat diperoleh hasil
yang diharapakan. Hal ini dapat dikarenakan metode dalam pengujian ini masih
kurang benar pada beberapa prosesnya. Spesies kodok yang digunakan
mungkin berbeda dengan spesies yang seharusnya digunakan. Oleh karena itu
untuk kedepannya perlu diperhatikan spesies kodok yang digunakan untuk
pengujian.

G. Kesimpuan dan Saran


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Kehamilan seseorang dapat dideteksi oleh keberadaan hormone HCG
dalam urin.
b. Warna urin wanita hamil lebih pucat dan pekat, sedangkan urin wanita
tidak hamil lebih jernih.
c. Kehamilan dapat diuji dengan menggunakan test pack atau metode Galli
Mainini.
d. Uji test pack akan positif apabila terdapat dua garis merah dan negative
jika hanya satu garis merah.
e. Uji Galli Mainini akan positif jika terdapat sperma dalam urin kodok
sedangkan negative bila tidak ada.
f. Sampel urin B merupakan urin yang positif hamil sedangkan sampel
urin A dan C merupakan urin ang negative hamil pada uji test pack.
g. Tidak ada sperma ditemukan pada uji Galli Mainini karena
kemungkinan kekeliruan dalam penggunaan spesies kodok yang diuji.

2. Saran
-
DAFTAR PUSTAKA

Basoeki, S.1980. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta: Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan Nasional.
Cowie, A.T.I.C.,dkk. 1980. Hormon Control of Lactation. Germany: Berlin
Heidelberg.
Rose.W. 2006. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian rakyat.
Siti,B.K. 1984. Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: FKUI.
LAMPIRAN

Soal:

1. Hormon apakah yang terdapat pada urine dimana diproduksi?


2. Apakah fungsi hormone tersebut?
3. Jelaskan proses pengaruh hormone tersebut terhadap pengeluaran sperma
pada katak!
Jawaban:
1. HCG (Human Chorionic Gonadotropin) diproduksi oleh plasenta.
2. HCG berfungsi dalam mempertahankan korpus luteum, yakni jaringan di
ovarium yang menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini berfungsi
untuk memelihara atau mempertahankan proses kehamilan, sedangkan korpus
luteum ini ditunjang keberadaannya oleh HCG.
3. Hormon HCG saat disuntikkan pada kodok jantan akan merangsang sperma
kodok berkembang sehingga kodok tersebut mengalami estrus (birahi). Hal
ini dikarenakan HCG mempunyai sifat seperti LH.

Anda mungkin juga menyukai