Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PENGELOLAAN KIA

(GRAFIK PWS KIA CAKUPAN K4)

OLEH :

1. ADOLTINI HERE MANGI


2. ISABEL D. F. GUDINO
3. MARGARITHA E. J. TAEK
4. MARIA A. NURAK
5. MARIANA A. SAILANA
6. SINTA INRIANI OLLA

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Grafik PWS KIA Cakupan

K4”. Makalah ini diajukan guna memenuhi mata kuliah “Pengelolaan KIA”. Dalam

penyusunan makalah ini masi jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan. Untuk itu

besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan

makalah ini.

Kupang, Oktober 2019

Tim Penyusun

2
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN
IBU DAN ANAK (PWS KIA)

A. Pengertian PWS KIA


Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat
manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA disuatu wilayah kerja secara
terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA
yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan
komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan
komplikasi, bayi, dan balita. Dengan manajemen PWS KIA diharapkan cakupan
pelayanan dapat menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja sehingga kasus
dengan risiko/komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini mungkin untuk dapat
memperoleh penanganan yang memadai.
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi, informasi dan
komunikasi kepada sektor terkait, khususnya aparat setempat yang berperan dalam
pendataan dan penggerakan sasaran maupun membantu dalam memecahkan masalah non
teknis misalnya: bumil KEK, rujukan kasus dengan risiko.
Pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak lanjut berupa
perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA. PWS KIA dikembangkan untuk
intensifikasi manajemen program. Walaupun demikian, hasil rekapitulasinya di tingkat
puskesmas dan kabupaten dapat dipakai untuk menentukan puskesmas dan
desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula rekapitulasi PWS KIA di tingkat propinsi
dapat dipakai untuk menentukan kabupaten yang rawan.

B. Indikator Pemantauan PWS/KIA


Indikator pemantauan program KIA yang dipakai untuk PWS-KIA meliputi indikator
yang dapat menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program KIA.Ditetapkan 6
indikator PWS-KIA yaitu :
1. Akses pelayanan antenatal ( cakupan K1 )
Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal
serta,kemampuan program dalam menggerakan masyarakat Rumus:
Jumlah kunjungan baru (K1) ibu hamil x 100%
Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun

3
2. Cakupan ibu hamil ( Cakupan K4 )
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap.
Rumus:
Jumlah kunjungan ibu hamil (K4) x 100%
Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun

3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan


Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh
tenaga kesehatan, dan ini menggambarkan kemampuan manajemen program KIA
dalam pertolongan persalinan secara professional.
Rumus:
Jumlah persalinan oleh tenakes x 100%
Jumlah sasaran persalinan dalam satu tahun

4. Deteksi ibu hamil beresiko oleh masyarakat


Dengan indikator ini dapat diukur tingkat kemampuan dan peran serta masyarakat
dalam melakukan deteksi ibu hamil yang beresiko dalam satu wilayah.
Rumus:
Bayi /kader ke tenakes x 100%
Jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam satu tahun

5. Deteksi ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan


Dengan indikator ini dapat diperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh
program KIA dan harus ditindak lanjuti dengan intervensi secara intensif.
Rumus:
Jumlah Ibu hamil beresiko yang ditemukan oleh tenakes
dan atau dirujuk oleh dukun bayi dan kader x 100%
Jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam satu tahun

6. Cakupan pelayanan neonatal oleh tenaga kesehatan


Dengan indikator ini dapat diketahui jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
neonatal .

4
Rumus:
Jumlah kunjungan neonatal yang mendapat Pelayanan
kesehatan minimal dua kali oleh tenakes x 100%
Jumlah seluruh sasaran bayi dalam satu tahun
Keenam indikator ini merupakan indikator yang digunakan oleh para pengelola
program KIA, sehingga disesuaikan dengan kebutuhan program. Karena itu
disebut indikator pemantauan teknik.

C. Prinsip Pengelolaan PWS/KIA


Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta
mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini
diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut:
1) Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua
fasilitas kesehatan.
2) Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke
fasilitas kesehatan.
3) Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas
kesehatan.
4) Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua fasilitas
kesehatan ataupun melalui kunjungan rumah.
5) Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat.
6) Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan
pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
7) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
8) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
9) Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.

D. Grafik PWS/KIA
PWS-KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang dipakai, juga
menggambarkan pencapaian tiap desa dalam tiap bulan. Dengan demikian tiap
bulanannya dibuat 6 grafik yaitu:

5
1) Grafik cakupan K1
2) Grafik cakupan K4
3) Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
4) Grafik penjaringan ibu hamil berisiko oleh masyarakat
5) Grafik penjaringan ibu hamil berisiko oleh tenaga kesehatan
6) Grafik cakupan neonatal oleh tenaga kesehatan.
Langkah-langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS-KIA:
1) Pengumpulan data
2) Pengolahan data
3) Penggambaran grafik PWS-KIA

Penggambaran Grafik PWS-KIA


Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat grafik PWS-KIA (dengan
menggunakan indikator cakupan K1) sebagai berikut :
a. Menentukan target rata-rata per bulan untuk menggambarkan skala pada grafik
vertical ( sumbu Y).
Misalnya : target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam satu tahun ditentukan
90% (garis a), maka sasaran rata-rata setiap bulan:
90% = 7,5%
12 bln
Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan Bulan April
adalah (4 x 7,5% =) 30 % (garis b)
b. Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 sampai bulan April dimasukkan
dalam jalur % kumulatif secara berurutan sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di
sebelah kiri dan terendah di sebelah kanan, sedangkan pencapaian untuk Puskesmas
dimasukkan ke dalam kolom terakhir.
c. Nama desa bersangkutan dituliskan dalam lajur desa, sesuai dengan cakupan
kumulatif masing-masing desa yang dituliskan pada butir b diatas. Hasil perhitungan
pencapaian bulan ini ( April ) dan bulan lalu ( Maret ) untuk tiap desa dimasukkan
kedalam lajur masing-masing.
d. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur trend. Bila penacapaian
cakupan bulan ini lebih besar dari cakupan bulan lalu, maka digambar anak panah
yang menunjuk ke atas. Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih rendah dari

6
cakupan bulan lalu, digambarkan anak panah yang menunjuk ke bawah ; sedangkan
untuk cakupan yang tetap atau sama digambarkan dengan tanda (-).

7
KASUS :

Membuat grafik PWS KIA Indikator k4 pada Puskesmas Siliwangi

8
LANGKAH I

1) Isi tabel % kumulatif yang kosong, Data: k4, sesuai data yang ada.
Berikut target (k4) yang harus dicapai oleh puskesmas siliwangi dalam 1 tahun.

2) Menentukan target rata-rata per bulan


a) Sasaran rata-rata setiap bulan adalah:

95%
-------- x 100 = 7,9%
12 bulan
b) Sasaran pencapaian kumulatif sampai bulan September adalah
( 9 x 7,9%) = 71,2%
c) Sasaran pencapaian kumulatif perbulan;
- Jan: 1 x 7,9% = 7,9%
- Feb:2 x 7,9% = 15,8 %
- Mar: 3 x 7,9% = 23,7%
- Apr: 4 x 7,9% = 31,6%
- Mei: 5 x 7,9% = 39,5%
- Jun: 6 x 7,9% = 47,4%
- Jul: 7 x 7,9% = 55,3%
- Ags: 8 x 7,9% = 63,2%
- Sep: 9 x 7,9% = 71,2%
- Okt: 10 x 7,9% = 79%
- Nov: 11 x 7,9% = 86,9%
- Des: 12 x 7,9% = 95%

9
LANGKAH II. Perhitungan Pencapaian % Kumulatif Cakupan K1 Per Desa/Kel

a) Matahari : 15 x 100 = 107,1


14
b) Mawar : 88 x 100 = 77,2
114
c) Melati: 29 x 100 = 63,04
46
d) Jeumpa: 29 x 100 = 61,7
47
e) Sakura: 16 x 100 = 57,14
28
f) Kamboja: 26 x 100 = 56,5
46
g) Cempaka: 40 x 100 = 52,63
76
h) Asoka: 16 x 100 = 43,2
37
i) Tulip: 24 x 100 = 42,1
57
j) Kenanga: 28 x 100 = 37,84
74

LANGKAH III Pencatatan nama Desa/Kelurahan

Nama desa/kelurahan ditulis pada lajur desa/ kelurahan (sumbu x) sesuai dengan peringkat
cakupan kumulatif masing2 desa/kelurahan

% Kumulatif 107,1 77,2 63,04 61,7 57,14 56,5 52,63 43,2 42,1 37,83 57,7

% Bulan Ini

% Bulan Lalu

Trend

Nama Desa Matahari Mawar Sakura Cempaka Melati Tulip Kamboja Asoka Kenanga Jeumpa PKM

10
LANGKAH IV Hasil perhitungan pencapaian bulan ini dan bulan lalu

• Hasil perhitungan pencapaian bulan ini (September) dan bulan lalu (Agustus) untuk
tiap desa/kelurahan dimasukkan dalam lajur masing-masing.

% Kumulatif 107,1 77,2 63,04 61,7 57,14 56,5 52,63 43,2 42,1 37,83 57,7

% Bulan Ini 1 11 6 4 2 4 4 3 2 5 42

% Bulan Lalu 3 13 3 4 2 4 6 1 3 3 42

Trend

Nama Desa Matahari Mawar Sakura Cempaka Melati Tulip Kamboja Asoka Kenanga Jeumpa PKM

11
LANGKAH V Mengisi lajur Trend

% Kumulatif 107,1 77,2 63,04 61,7 57,14 56,5 52,63 43,2 42,1 37,83 57,7

% Bulan Ini 1 11 6 4 2 4 4 3 2 5 42

% Bulan Lalu 3 13 3 4 2 4 6 1 3 3 42

Trend ↓ ↓ ↑ - - - ↓ ↑ ↓ ↑ -

Nama Desa Matahari Mawar Sakura Cempaka Melati Tulip Kamboja Asoka Kenanga Jeumpa PKM

• Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur trend. Bila pencapaian bulan
ini lebih besar dari bulan lalu, maka digambar anak panah yang menunjuk keatas.
Sebaliknya untuk cakupan bulan ini lebih rendah dari bulan lalu, maka digambar anak
panah yang menunujuk kebawah. Sedangkan untuk cakupn yang tetap/sama
digambarkan dengan tanda ( - ).

12
GRAFIK PWS KIA CAKUPAN K4 BULAN SEPTEMBER TAHUN 2014 DI
W.K PUSKESMAS SILIWANGI

120

Des: 94,8% 100 Target cakupan


cakpan K4
K4
Target Cakupan K4 bulan
Nov: 86,9% September 2014
Okt: 79% 80 Target 71,1%
Sep: 71,1%
Agt: 63,2%
60
Juli: 55,3%
Juni: 47,4%
Mei: 39,5% 40
Apr : 31,6%
Mar: 23,7%
20
Feb: 5,8%
Jan: 7,9%
0

Kumulatif 107,1 77,2 63,04 61,7 57,14 56,5 52,63 43,2 42,1 37,83 57,7
% Bulan Ini 1 11 6 4 2 4 4 3 2 5 42
% Bulan Lalu 3 13 3 4 2 4 6 1 3 3 42
Trend ↓ ↓ ↑ - - - ↓ ↑ ↓ ↑ -
Nama Desa Matahari Mawar Melati Jeumpa Sakura Kamboja Cempaka Asoka Tulip Kenanga Puskesmas

13
ANALISIS SEDERHANA DARI GRAFIK CAKUPAN K4 DI PUSKESMAS SILIWANGI
PADA PEMANTAUAN BULAN SEPTEMBER 2014

CAPAIAN TERHADAP TERHADAP CAKUPAN BULAN


TARGET LALU STATUS
DESA/KELURAHAN DIATAS DIBAWAH NAIK TURUN TETAP DESA/
KELURAHAN
MATAHARI KURANG
+ +
KURANG
MAWAR
+ +
JELEK
MELATI
+ +
CUKUP
JEUMPA
+ +
CUKUP
SAKURA
+ +
CUKUP
KAMBOJA
+ +
CUKUP
CEMPAKA
+ +
CUKUP
ASOKA
+ +
JELEK
TULIP
+ +
CUKUP
KENANGA
+ +

14
RENCANA TINDAK LANJUT

1. Bagi desa / kelurahan berstatus baik atau cukup, pola penyelenggaraan pelayanan K4, perlu
dilanjutkan, dengan beberapa penyesuaian tertentu sesuai kebutuhan tertentu antara lain
perbaikan mutu pelayanan.
2. Bagi desa/kelurahan berstatus kurang dan terutama berstatus jelek, perlu prioritas intervensi
sesuai dengan permasalan.
3. Intervensi bersifat teknis (termasuk segi penyediaan logistic) harus dibicarakan dalam
pertemuan minilokakarya puskesmas dan atau rapat dinas kesehatan kabupaten/kota (untuk
mendapat bantuan dari kabupaten/kota).
4. Intervensi yang bersifat non teknis (untuk motivasi, pergerakan, sasaran, dan mobilitas
sumber daya di masyarakat) harus dibicarakan pada rapat koordinasi kecamatan dan atau
rapat dinas kabupaten/kota (untuk mendapat bantuan dari kota/kabupaten).

15
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1998. Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Pedoman
pemantuan wilayah setempat.

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS-KIA). Jakarta.

16
17

Anda mungkin juga menyukai