Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sample
Teknik Sampling
JENIS-JENIS POPULASI
• Populasi ditinjau dari banyaknya dibagi
menjadi
– Populasi terbatas (terhingga)
– Populasi tak terbatas (tak terhingga)
• Populasi ditinjau dari sifatnya :
– Populasi homogen
– Populasi heterogen
Manfaat Teknik Sampling
Mereduksi anggota populasi menjadi anggota
sampel yang mewakili populasinya
Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada
yang banyak
Menghemat waktu, tenaga, biaya,
menghemat benda coba yang merusak
KRITERIA YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PENGAMBILAN SAMPEL
1. Tentukan dulu daerah generalisasinya
2. Berilah batas-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasinya
3. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi
4. Pilihlah teknik sampling dan hitung besar sampelnya
5. Rumuskan persoalan yang akan diteliti
6. Tentukan/cari keterangan tentang populasi
7. Definisikan unit-unit, istilah yang diperlukan
8. Tentukan unit sampling yang diperlukan
9. Tentukan skala pengukuran
10. Cari keterangan yang ada kaitannya dengan permasalahan
11. Tentukan ukuran sampel
12. Tentukan prosedur sampling
13. Tentukan teknik pengumpulan data
14. Tentukan metode analisis
15. Sediakan sarana dan prasarana
Teknik Sampling
8
Simple Random Sampling
Sampling Random Sederhana
• Sampling random sederhana : setiap unsur
memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
• Caranya : undian, ordinal, tabel bilangan
random, komputer
• Keuntungan : anggota sampel mudah didapat
• Kerugian : jika data tidak lengkap dari
populasinya
Syarat yang harus dipenuhi untuk sampel
acak sederhana
Ukuran populasi harus terhingga, besarnya populasi
harus diketahui oleh peneliti, populasi yang bersifat
konseptual atau teoretis dapat dikategorikan pada
populasi tak terhingga. Populasi yang terlalu banyak
juga termasuk populasi tak terhingga
Anggota populasi harus homogen, anggota populasi
yang mempunyai karakteristik yang dianggap sama
atau pada umumnya sama (homogen) samplingnya
dapat dilakukan dengan sampling acak. Populasi yang
anggotanya mempunyai karakteristik berbeda-beda
sampelnya tidak dapat diambil dengan cara sampling
acak.
12
Stratified Sampling
Teknik Sampling Bertingkat
(Stratified Sampling)
• Teknik sampling bertingkat biasa disebut teknik
sampling berlapis.
• Digunakan bila populasinya heterogen
• Penentuan tingkat berdasarkan karakteristik tertentu
(ex: usia, pendidikan, dll)
• Keuntungan : anggota sampel yang diambil lebih
representatif
• Kelemahan : banyak memerlukan pengenalan
terhadap karakteristik populasi
Teknik Sampling Proposional
(Proportional Sampling)
• Sampel dihitung berdasarkan perbandingan
• Misal : A = 20, B = 50, dan C = 30,
N (populasi) = 100, n (sampel) = 80
• A=20/100 x 80 = 16
• B=50/100 x 80 = 40
• C=30/100 x 80 = 24
Cluster Sampling
Teknik Sampling Kluster
(Cluster Sampling)
• Teknik sampling daerah, conditional sampling, atau
restricted sampling
• Bila populasi tersebar dalam beberapa daerah,
propinsi, kabupaten, kecamatan dan seterusnya dan
hanya dipilih satu atau beberapa daerah tertentu
saja sebagai obyek penelitian
• Keuntungan : dapat mengambil populasi besar
diseluruh daerah, lebih mudah dan murah
dibandingkan teknik lainnya
• Kerugian : jumlah individu setiap daerah tidak sama,
kemungkinan ada anggota yang rangkap
Stratified Sampling VS Cluster Sampling
23
Purposive Sampling
Teknik Sampling Bertujuan
Purposive Sampling
31
Pertimbangan menentukan anggota sampel
1. Praktis
2. Ketepatan : makin kecil taraf signifikan (α) maka jumlah
sampel makin banyak
3. Pertimbangan non respon : perkiraan jumlah anggota
sampel yang dapat dijadikan responden setelah seluruh
anggota sampel dikurangi jumlah anggota sampel yang
dijadikan kelompok uji coba instrumen penelitian
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL
33
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL
Ada beberapa pertimbangan untuk penetapkan
jumlah sampel :
Sejauh mana homogenitas populasi. Jika
populasi 100 persen homogen besar sampel
tak jadi persoalan (misalkan menentukan
golongan darah). Namun jika populasi kurang
homogen besar jumlah sampel harus
dipertimbangkan
Apakah sampel memenuhi jumlah minimum
untuk analisis statistik (untuk penelitian
kuantitatif analitik)
34
Ukuran Sampel
Kuantitatif :
dapat ditaksir dengan akurat, berdasar analisis
yang akan dilakukan, presisi estimasi yang
diinginkan, kesalahan random yang masih bisa
ditoleransi, kuasa statistik yang diharapkan
Kualitatif :
• Ukuran sampel cukup besar jika peneliti telah
puas bahwa data yang diperoleh cukup kaya dan
cukup meliput dimensi yang diteliti.
SAMPLE SIZE / BESAR SAMPEL
Tergantung pada :
• Pertimbangan representative
– Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan
untuk menentukan batas maksimal dari besarnya
sampel.
• Pertimbangan analisis
– Kebutuhan rencana analisis yang menentukan
batas minimal besar sampel.
Variabel-variabel yang akan menentukan
jumlah sampel
• Proporsi
• Ketelitian Estimasi
Proporsi
Populasi terkoreksi (jika populasi diketahui)
2 n0
Z / 2 n
a. n0 pq 1 (n0 1) / N
Diketahui : p : proporsi kelompok pertama/yang ingin diteliti
q : proporsi kelompok kedua atau 1-p
n0 : jumlah sampel (jika populasi tidak diketahui), atau sampel awal
jika populasi diketahui
n : jumlah sampel setelaah terkoreksi oleh jumlah populasi
α : taraf signifikan
Zα/2: nilai z pada tabel normal
2 Np(1 p)
b. n 2 Diketahui :
d ( N 1) 2 p(1 p) N : banyaknya populasi
p : proporsi dalam populasi
d : derajat ketelitian (jika α=5%) 1.96
2 : harga tabel chi-kuadrat untuk tertentu
Dapat juga menggunakan tabel Krejcie dan Morgan bila α=5%
Diketahui :
p(1 p) ( N n) SE : Standart Estimasi
c. SE p : Proporsi
(n 1) N N : jumlah anggota populasi
(Nomogram Harry King) n : jumlah anggota sampel
Ketelitian Estimasi
2
s Diketahui :
a.
n n : jumlah anggota sampel
SE x s
SEx
: standart deviasi (diketahui)
: standart error
w : interval estimasi
w 2 Z / 2 . σ : simpangan baku populasi (diketahui)
n n : besarnya anggota sampel
p : proporsi sukses atau kelompok yang
( Z / 2 ) 2 p (1 p ) akan diteliti
n
( w / 2)
NOMOGRAM HARRY KING
Teknik menghitung besar sampel lainnya
n 2 Z Z
n : Jumlah sampel setiap grup
2
σ : standard deviasi jika tidak diketahui
Δ
dapat ditambahkan a(Zα)2
: perbedaan antara yang
diinginkan dengan target
Zα : tabel normal (bisa 1 sisi atau 2 sisi)
Zβ : tabel normal (untuk power)
• Ukuran sampel untuk uji Binomial
Uji satu sampel :
1 p0 q0 p1q1
n ( Z Z ) 2
2 2
Dimana :
n : banyak sampel per grup
p0 : proporsi yang diinginkan pada H0
p1 : proporsi yang nyata
p0 q0 p1q1
n (
Z Z ) 2
2
Ukuran sampel terkoreksi
n' n / 4(1 1 8( N p2 p1 )) 2
Slovin’s Formula (Example)
Kesalahan-kesalahan umum dalam
menentukan besar anggota sampel
1. Peneliti gagal menentukan jumlah anggota sampel
2. Peneliti menggunakan anggota sampel terlalu kecil
padahal populasinya besar
3. Peneliti mengubah prosedur teknik sampling
4. Peneliti salah menentukan teknik sampling
5. Peneliti merubah rumus untuk menentukan anggota
sampel
6. Peneliti memilih anggota sampel tidak sesuai dengan
tujuan penelitian
Kekeliruan
• Sampling : pemeriksaan kurang teliti dan lengkap
terhadap populasi yang hanya dilakukan terhadap
sampel
• Non sampling :
– Populasi tidak didefinisikan sebagaimana mestinya
– Penyimpangan populasi tidak dipelajari
– Kuesioner tidak dirancang sesuai keperluan
– Rumusan dan istilah tidak dipergunakan sebagaimana mestinya
– Peneliti kurang memahami isi dari kuesioner sehingga jawaban
responden kurang sesuai dengan keinginan
– Responden tidak memberikan jawaban yang obyektif atau
menolak untuk memberi jawaban