Anda di halaman 1dari 11

Garis Keturunan

Rasulullah Saw mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin


Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin
Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin
Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau
dengan Nabi Ismail as.

Adapun garis keturunan beliau dari sisi Ibunya adalah Muhammad bin
Aminahbinti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan
demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada
kakek beliau, Kilab.

Tahun Gajah

Pada tahun ini datang pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah dari
negeri Habasyah untuk merobohkan Ka’bah.

Maksud jahat mereka ini berhasil digagalkan dengan pertolongan Allah


SWT yang mengirimkan burung-burung Ababil, yang menjatuhkan batu-
batu yang mengandung wabah penyakit dan menimpakannya atas
pasukan Abrahah.

Perisitiwa ini terjadi pada pertengahan abad ke 6 Masehi.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Menurut pendapat yang paling kuat, Rasulullah Saw dilahirkan pada


hari Senin, malam 12 Rabiul Awwal di Makkah bertepatan dengan awal
Tahun Gajah.

Jarak antara kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan kelahiran Nabi Isa
As adalah 571 tahun, antara Nabi Isa as hingga wafatnya Nabi Musa As
adalah 1716 tahun, antara Nabi Musa As dan Nabi Ibrahim As adalah
545 tahun, antara Nabi Ibrahim As dan air bah yang terjadi pada masa
Nabi Nuh As adalah 1080 tahun, antara air bah Nabi Nuh As dan Nabi
Adam As adalah 2242 tahun.

Sehingga jarak antara kelahiran Nabi Muhammad Saw dan Nabi Adam
As adalah 6155 tahun, berdasarkan riwayat yang masyhur dari para ahli
sejarah.
Nabi Muhammad Saw dibesarkan di Makkah sebagai anak yatim,
karena ayahnya Abdullah wafat di Madinah dua bulan sebelum Beliau
lahir.

Pada waktu itu ayahnya sedang berdagang di Syam dan singgah di


Madinah dalam keadaan sakit, hingga wafat di rumah pamannya dari
bani Najjar.

Ayahnya tidak meninggalkan apa-apa kecuali 5 ekor unta dan sahaya


perempuan.

Masa Persusuan Nabi Muhammad SAW

Pada waktu itu bangsa Arab mempunyai kebiasaan untuk menitipkan


penyusuan anak-anak mereka kepada perempuan lain di dusun dengan
harapan agar anak tersebut di kemudian hari mempunyai tubuh yang
kuat dan omongan yang fasih.

Berdasarkan kebiasaan inilah kakeknya Abdul Muthalib menyerahkan


cucunya Muhammad Saw kepada Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah
salah seorang perempuan dari Bani Sa’ad untuk menyusui Beliau.
Pada saat itu, Bani Sa’ad sedang dilanda paceklik, kemarau panjang
melanda daerah tempat tinggal mereka.

Tapi ketika Muhammad kecil tiba di kediaman halimah dan menetap di


sana untuk disusui, lambat laun tanah di sekitar kediaman Halimah
kembali subur.

Ketika Rasulullah Saw tinggal di kediaman Halimah sering terjadi hal-hal


luar biasa pada diri Nabi Muhammad Saw termasuk peristiwa
“pembelahan dada”.

Setelah disapih, Nabi Muhammad pun dikembalikan kepada ibundanya


Aminah. Saat itu, Rasulullah Saw baru berusia lima tahun.

Wafatnya Ibu Nabi Muhammad Saw

Pada tahun keenam dari umur beliau SAW, ibunya membawanya pergi
ke Madinah untuk menemui paman-pamannya di sana.

Namun ketika baru sampai ke desa Abwa, yakni suatu desa yang
terletak antara kota Mekkah dan Madinah, Ibunya, Aminah meninggal
dunia.
Turunnya Wahyu Pertama

Ketika Nabi Muhammad Saw menyendiri di Gua Hira, turunlah wahyu


pertama dibawa oleh Jibril yang merupakan wahyu dari Allah SWT, ialah
firman Allah yang berbunyi :

ْ‫ِّك بِاس ِْْم ا ْق َرْأ‬


َْ ِ‫سانَْ َخ َلقَْ – َخلَقَْ الَّذِي َرب‬ ِْ ‫ن‬
َ ‫اْلن‬ َ – ْْ‫ُّك ا ْق َرأ‬
ْْ ‫ع َلقْ ِم‬ َ ‫بِ ْالقَلَ ِْم‬
َْ ‫علَّ َْم الَّذِي – ْاْل َ ْك َرمْ َو َرب‬

Yang artinya :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia


telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (Al-‘Alaq, 1-4)

Adalah Waraqah bin Nauval anak paman Khadijah binti Khuwailid,


seorang yang masyhur di Makkah karena keluasan ilmunya dalam hal
ihwal agama-agama samawi.

Tatkala Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi Muhammad Saw,


Khadijah pergi menemuinya dan memberitahukan kepadanya tentang
peristiwa tersebut. Waraqah berkata: “Demi Tuhan yang nyawa
Waraqah berada ditangan-Nya, jika engakau percaya hai Khadijah, telah
datang malaikat agung yang pernah datang kepada Musa dan
sesungguhnya ia (Nabi Muhammad Saw) adalah nabi dari umat ini.”

Dakwah Secara Rahasia

Dan diantara orang yang pertama kali beriman dari kalangan laki-laki
adalah Abu Bakar bin Kuhafah, dan dari kalangan wanita adalah istri
beliau, Khadijah dan dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib,
dimana Ali belum pernah melakukan sujud sama sekali terhadap suatu
patung, sehingga dengan demikian kepada beliau diberi tambahan
(sesudah menyebut namanya) dengan sebutan Karramallahu Wajhah
(Allah telah memuliakan pribadinya).

Perintah Dakwah Secara Terang-terangan

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada beliau untuk melakukan


dakwah secara terang-terangan, dengan firmanNya,

ْ ‫ص َد‬
ْ‫ع‬ ْْ ‫ن َوأَع ِْر‬
ْ ‫ض تؤْ َمرْ ِب َما فَا‬ َ َْ‫ْالم ْش ِر ِكين‬
ِْ ‫ع‬

Yang artinya :
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik.” (Al-Hijr, 94)

Maka beliau respon dan sambut perintah Allah SWT ini dengan baik,
maka beliau melakukan dakwah kepada manusia untuk mengesakan
Allah dan meninggalkan perbuatan syirik dan kekufuran. Sebagian
mereka ada yang beriman dan sebagian ada yang kafir.

Rasulullah Saw mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin


Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin
Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin
Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau
dengan Nabi Ismail as.

Adapun garis keturunan beliau dari sisi Ibunya adalah Muhammad bin
Aminahbinti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan
demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada
kakek beliau, Kilab.

Hijrah Pertama ke Negeri Habasyah


Pada tahun ini, Nabi Muhammad Saw memerintahkan kepada para
sahabatnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah (Ethiopia), setelah
mengetahui bahwa Kaum Quraisy selalu melakukan tindakan-tindakan
yang menyakitkan kepada mereka, padahal tidak ada kaum kerabat
yang akan menolong dan menghalang-halangi tindakan kaum Quraisy
tersebut.

Maka sebagian sahabat berhijrah untuk menyelamatkan agama


mereka, dan ini adalah hijrah pertama dari Mekkah, dimana jumlah
mereka yang berhijrah adalah 80 orang sahabat. Mereka kembali lagi ke
Mekkah dari Habasyah setelah berdiam di sana selama tiga bulan.

Sakitnya Nabi Muhammad Saw

Pada tahun 11 hijriah Nabi Muhammad Saw mulai sakit-sakitan. Dan


ketika sakit Beliau semakin parah, Beliau meminta ijin kepada seluruh
isterinya, agar Beliau bisa dirawat di kediaman Aisyah saja.

Ketika Beliau merasa udzur untuk melaksanakan shalat berjamaah


dengan kaum Muslimin para sahabatnya, beliau menyuruh Abu Bakar
agar shalat mengimami mereka.
Beliau sendiri kemudian pergi keluar masjid, berjalan dipapah oleh Ali
dan Fadhal, sementara Abbas mendahului berjalan di depan.

Nabi Muhammad Saw dibebat kepalanya sambil berjalan tertatih-tatih


dengan kedua kakinya, hingga sampai di undakan terbawah dari
mimbar.

Maka para sahabat mengerumuni Beliau berebutan.

Maka Beliau mengucapkan hamdalah seraya memuji dan memuja Allah


Swt, kemudian bersabda: Wahai manusia, sampai berita kepadaku
bahwa engkau semua takut kematian nabimu. Apakah ada Nabi
sebelum aku ini yang kekal, sehingga aku juga akan kekal (tidak mati)?
Ketauhilah, bahwa Aku akan menemui Rabbku, dan kamu akan
menemuiku kelak. Maka aku wasiatkan kepadamu agar berbuat paik
terhadap para Muhajirin Pertama, dan juga Aku wasiatkan kepadamu
agar sesama kamu semua berbuat kebajikan. Kemudian berkata di akhir
khutbahnya: Ketauhilah bahwa Aku adalah pendahulu bagimu dan
kamu akan menyusul menemuiku. Ketauhilah bahwa sesungguhnya
janjimu nanti ketemu di Haudh (Telaga). Ketauhilah, bahwa barangsiapa
yang senang untuk bisa datang ke telaga itu dan bertemu denganku,
maka hendaklah tangan dan lidahnya dijaga dari berbuat dan berkata
yang tidak pada tempatnya, kecuali yang pantas untuk dikerjakan.
Wafatnya Nabi Muhammad Saw

Ketika Nabi Muhammad Saw wafat, sahabat Abu Bakar sedang tidak
ada di Madinah. Sewaktu diberi tahu bahwa Nabi Muhammad Saw
wafat, maka beliau segera datang ke rumah Aisyah dan masuk ke dalam
seraya membuka kain penutup wajah jenazah Rasulullah Saw dan
kemudian menciumnya dan terus menangis.

Selanjutnya beliau keluar dan mengucapkan pidato, maka beliau


memuji Allah dan menyanjungnya. Selanjutnya berkata: “Ketauhilah,
barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya
Muhammad kini telah mati, dan barangsiapa menyembah Allah, maka
sesungguhnya Allah tetap senantiasa hidup tidak akan pernah mati.
Kemudian beliau membaca firman Allah Swt:

Yang terjemahannya sebagai berikut:

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati


(pula).” (Az-Zumar, 30).

Dan firman Allah Swt:

Yang terjemahannya sebagai berikut:


“Muhammad, itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah jika dia wafat atau
dibunuh kamu akan berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang
berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat
kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur.” (Ali Imran, 144)

Anda mungkin juga menyukai